A. PENDAHULUAN
Pandemi virus Corona berimbas pada banyak hal, tak terkecuali jadwal
imunisasi anak. Tidak sedikit orang tua yang ragu membawa anaknya ke rumah
sakit atau puskesmas untuk melakukan imunisasi karena takut tertular virus yang
sudah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia ini. Meski saat ini Indonesia
tengah dirundung wabah COVID-19 akibat virus Corona. Wajibnya imunisasi
dasar lengkap diberikan kepada anak bukan tanpa alasan. Imunisasi lewat
pemberian vaksin akan membantu sistem imun anak memproduksi antibodi
khusus untuk melawan beragam penyakit infeksi berbahaya yang mengancam
anak-anak, seperti hepatitis B, difteri, dan polio. Bila melewatkan imunisasi, anak
dikhawatirkan menjadi rentan tertular penyakit ini dan mengalami sakit berat.
Selain itu, anak-anak juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang
berbahaya dan bisa menyebabkan kecacatan, bahkan kematian.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau Adverse Events Following
Immunization, menurut Depkes RI (2014), kejadian medis yang terjadi setelah
pemberian imunisasi dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan
prosedur, ataupun koinsidens sampai ditentukan adanya hubungan kausal.
Sedangkan pengertian KIPI serius, merupakan setiap kejadian medis yang
tidak diinginkan yang terjadi setelah pemberian imunisasi, yang menyebabkan
rawat inap, kecacatan yang menetap, mengancam kehidupan atau kematian.
Sementara klasifikasi KIPI berdasarkan berat-ringan kasus KIPI antara lain
sebagai berikut:
1. KIPI ringan (non serius), antara lain terjadi demam, bengkak di lokasi
suntikan, merah di lokasi suntikan muntah
2. KIPI serius, antara lain tidak mau menetek/minum, kejang, pucat/biru, sesak
nafas, muntah berlebihan, demam tinggi (> 39) lebih 1 hr, menangis terus-
menerus > 3 jam, kesadaran menurun, anafilaktik, dan abses
B. LATAR BELAKANG
Untuk menanggulangi dan meminimalisasi kejadian maupun dampak KIPI
penting dilakukan pemantauan KIPI. Terdapat dua metode pemantauan KIPI, baik
secara aksif maupun pasive. Active post marketing surveillance (PMS aktif) pada
vaksin program, dilakukan dengan cara pengisian quesioner sejumlah
pemantauan yang ditentukan. Sementara secara passive surveillance adverse
event following immunization (AEFI=KIPI), dilakuan dengan menuggu laporan
dari lapangan.
C. TUJUAN
untuk mendeteksi dini, merespon dengan cepat dan tepat, mengurangi dampak
negatif imunisasi terhadap kesehatan individu dan terhadap program imunisasi.
Hal ini merupakan indikator kualitas program.
F. SASARAN
Bayi, balita, bumil dan anak sekolah