Anda di halaman 1dari 8

2.1.1.

Hasil Survey (identifikasi Kebutuhan Masyarakat)

Metode Periode/
No Lokasi Hasil
identifikasi waktu
1. Survey 7 desa, 1 Tanggal 1 s.d Jumlah responden : 105
Indeks kelurahan 15 Desember Hasil IKM tahun 2020 : 77,02
Kepuasan wilker 2020
Masyarakat Puskesmas
Durian Depun
2. Program PIS- 7 desa, 1 Januari s.d IKS Desa Taba Mulan: 0,11 (Tidak Sehat)
PK kelurahan Desember IKS Desa Batu Ampar : 0,11 (Tidak Sehat)
Survey KS wilker 2020 IKS Desa Bukit Barisan : 0,17 (Tidak Sehat)
Puskesmas IKS Desa Lubuk Penyamun: 0,23 (Tidak Sehat)
Durian Depun IKS Desa SKB: 0,17 (Tidak Sehat)
IKS Desa Pulogeto: 0,05 (Tidak Sehat)
IKS Desa Pulogeto Baru: 0,07 (Tidak Sehat)
IKS Desa Durian Depun: 0,09 (Tidak Sehat)
3. Musyawarah 7 desa, 1 Jumat, 6 Juli Permasalahan Desa didapat dari hasil survey kesehatan , adapun permasalahan kesehatan
Masyarakat kelurahan 2020 yang perlu diatasi di Desa Bukit Barisan yaitu :
Desa wilker Desa Bukit a.Saluran Pembuangan Air Limbah di Desa Bukit Barisan yang belum memenuhi syarat,
(MMD) Puskesmas Barisan sehingga aliran limbah masih menggenang sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap
Durian Depun dan mengganggu krnyamanan masyarakat.
b.Masalah sampah yang masih saja berserakan di sekitar lingkungan, padahal sudah di
sekitar jalanan sudah ditanami bunga agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan di sekitar bunga.
c. Jamban di Desa Bukit Barisan yang masih ada yang belum memenuhi
Senin, 15 Masalah
Juli 2020 1. Banyaknya masyarakat Desa Lubuk Penyamun yang tidak mampu dan belum menjadi
Desa Lubuk keanggotaan kartu JKN
Penyamun 2. Masih banyaknya masyarakat yang tidak memilik jamban sebanyak 35 Rumah, sehingga
membuang hajatnya di sembarang tempat
3. Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan
4. Rendahnya kunjungan ibu hamil ke Posyandu Lubuk Penyamun sehingga pengetahuan
tentang kehamilan masih sangat minim
5. Desa siaga belum aktif hanya batas SK saja.
Pemecahan Permasalahan
a. Sebanyak 35 rumah yang tidak mempunyai jamban dan akan diusulkan pembuatan
jamban untuk masyarakat yang tidak mampu melalui dana desa atau arisan jamban.
b. Dilakukan pendataan ulang masyarakat miskin yang belum memiliki kartu JKN dan akan
diusulkan ke dinas kesehatan apabila ada penambahan kuota jamkesda sehingga
masyarakat tersebut dapat menjadi anggota JKN serta yang mampu dapat segera
mengurus keanggotaan BPJS mandiri.
c. Bagi masyarakat yang masih memiliki lahan sebaiknya di buat lubang untuk sampah dan
dibakar, dan akan diusahakan untuk pengambilan sampah kerumah oleh petugas
sampah yang ditunjuk dan kendaraannya akan diusulkan ke pemda sedangkan biaya
petugas pengambil sampah perbulan dari masyarakat sendiri
d. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
e. Mengaktifkan Desa Siaga dengan cara rapat pengurus Desa Siaga untuk membentuk
kembali ambulance desa, Bank Darah, mencari lahan untuk pembangunan poskesdes,
lebih tanggap dalam mengatasi surveilans yaitu kader desa siaga tanggap setiap ada
permasalahan kesehatan dalam rumah tangga selalu dicatat dalam kartu sehat keluarga
dan selanjutnya semua informasi tersebut direkapitulasi dalam sebuah peta desa dan
dipaparkan dalam poskesdes, menentukan target kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan, sering melakukan mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum
f. desa siaga salah satunya masyarakat dihimbau memberikan konstribusi dana sesuai
dengan kemampuannya yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat Desa Lubuk Penyamun.

Kesepakatan
a. Himbauan akan disampaikan setiap sholat Jumat dan disertai surat edaran dari Kepala
Desa.
b. Pendataan masyarakat yang tidak mempunyai jamban
c. Melakukan rapat desa siaga aktif setiap triwulan pada jumat minggu
d. rapat pengurus Desa Siaga
Jumat, Masalah
3 Juli 2020 a. Masih banyaknya balita di Desa Batu Ampar yang masih menderita kekurangan gizi
Desa Batu b. Masih banyaknya lansia yang menderita hipertensi, meskipun telah rajin mengikuti
Ampar posyandu lansia
c. Masih banyaknya remaja di Desa Batu Ampar yang kecanduan lem aibon untuk dihirup ,
kemudian banyak yang sudah menikah di usia yang sangat muda (dibawah 15 tahun),
sehingga takut terjadi resiko abortus
d. Masih banyaknya balita yang ditemukan teridentifikasi stunting
e. Masalah sampah yang masih saja berserakan di sekitar lingkungan, padahal sudah di
sekitar jalanan sudah ditanami bunga agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan di sekitar bunga.
f. Jamban di Desa Batu Ampar yang masih banyak belum memenuhi syarat.
Jumat, Masalah
3 Juli 2020 a. Letak Posyandu Kelurahan Durian Depun yang tidak strategis di lapangan kantor
Kel. Durian Kelurahan tanpa atap sehingga ibu dan balita kepanasan dan mengganggu kenyamanan
Depun b. Rendahnya kunjungan bayi balita umur diatas 2 tahun karena masyarakat desa Taba
Mulan yang memiliki anak balita tidak datang kembali ke posyandu lebih dari 50 %
karena beranggapan bahwa anak balitanya telah mendapatakan imunisasi lengkap.
c. Masih banyaknya remaja di Kelurahan Durian Depun yang kecanduan lem aibon untuk
dihirup , sehingga meningkatkan kenakalan remaja sehingga mengganggu kenyamanan
masyarakat karna sebagian ada yang sering mencuri/mengambil barang warga
d. Masalah sampah yang masih saja berserakan di sekitar lingkungan, padahal sudah di
sekitar jalanan sudah ditanami bunga agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan di sekitar bunga.
Rencana Tindak Lanjut:
a. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
b. Dilakukan pemindahan lokasi Posyandu ke Kantor Kecamatan atau Terminal Merigi
sehingga peserta Posyandu tidak kepanasan dan dapat melaksanakan kegiatan Posyandu
dengan nyaman.
c. Dilakukan pendataan melalui binaan kepada petugas yang telah ditugaskan oleh
Puskesmas Durian Depun ke rumah-rumah untuk diperiksa kesehatan secara rutin,
seperti dilakukan tensi darah
d. Melibatkan kader Germas yang telah mengikuti pelatihan PIKR untuk dapat melakukan
konseling dan pendekatan kepada Remaja yang kecanduan lem agar tidak terjerumus ke
narkotika dan obat-obatan, kemudian pengarahan agar remaja dapat menikah ketika
sudah matang agar dapat mengurangi resiko abortus.
Kesimpulan
1. Pembangunan jamban bagi yang tidak mampu melalui dana desa
2. Bayi balita diatas 2-5 tahun dihimbau untuk tetap rutin datang ke Posyandu.
3. Pengaktifan Desa Siaga dimulai dengan rapat pengurus Desa Siaga
Jumat, Masalah
19 Juli 2020 a. Masih banyaknya masyarakat yang tidak memilik jamban sehingga membuang hajatnya di
Desa sembarang tempat
Pulogeto b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengertian stunting
Baru c. Rendahnya kunjungan bayi balita umur diatas 2 tahun karena masyarakat desa Pulo Geto
Baru yang memiliki anak balita tidak datang kembali ke posyandu lebih dari 50 % karena
beranggapan bahwa anak balitanya telah mendapatakan imunisasi lengkap.
d. Desa siaga belum aktif hanya batas SK saja.
Pemecahan Permasalahan
a. Masyarakat dihimbau untuk rutin datang ke posyandu agar status gizinya terpantau dan
dapat dilakukan pencegahan secara dini
b. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
c. Pendataan masyarakat yang tidak memilik jamban agar diusahakan pembuatan jamban
untuk masyarakat tidak mampu melalui dana desa atau arisan jamban.
d. Mengaktifkan Desa Siaga dengan cara rapat pengurus Desa Siaga untuk membentuk
kembali ambulance desa, Bank Darah, mencari lahan untuk pembangunan poskesdes,
lebih tanggap dalam mengatasi surveilans yaitu kader desa siaga tanggap setiap ada
permasalahan kesehatan
e. dalam rumah tangga selalu dicatat dalam kartu sehat keluarga dan selanjutnya semua
informasi tersebut direkapitulasi dalam sebuah peta desa dan dipaparkan dalam
poskesdes, menentukan target kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan, sering
melakukan mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum desa siaga salah satunya
masyarakat dihimbau memberikan konstribusi dana sesuai dengan kemampuannya yang
mana dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat Desa Pulo Geto
Baru.
Kesimpulan
1.Pembangunan jamban bagi yang tidak mampu melalui dana desa
2.Bayi balita diatas 2-5 tahun dihimbau untuk tetap rutin datang ke Posyandu.
3.Pengaktifan Desa Siaga dimulai dengan rapat pengurus Desa Siaga
Selasa, Masalah
16 Juli 2020 1. Banyaknya masyarakat Desa Pulo Geto yang tidak mampu dan belum menjadi
Desa keanggotaan kartu JKN
Pulogeto 2. Masih banyaknya masyarakat yang tidak memilik jamban sebanyak 48 Rumah, sehingga
membuang hajatnya di sembarang tempat
3. Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan
4. Rendahnya kunjungan bayi balita umur diatas 2 tahun karena masyarakat desa Pulogeto
yang memiliki anak balita tidak datang kembali ke posyandu lebih dari 50 % karena
beranggapan bahwa anak balitanya telah mendapatakan imunisasi lengkap.
5. Desa siaga belum aktif hanya batas SK saja.
Pemecahan Permasalahan
a. Dilakukan pendataan ulang masyarakat miskin yang belum memiliki kartu JKN dan akan
diusulkan ke dinas kesehatan apabila ada penambahan kuota jamkesda sehingga
masyarakat tersebut dapat menjadi anggota JKN serta yang mampu dapat segera
mengurus keanggotaan BPJS mandiri.
b. Sebanyak 48 rumah yang tidak mempunyai jamban dan akan diusulkan pembuatan
jamban untuk masyarakat yang tidak mampu melalui dana desa atau arisan jamban.
c. Bagi masyarakat yang masih memiliki lahan sebaiknya di buat lubang untuk sampah dan
dibakar, dan akan diusahakan untuk pengambilan sampah kerumah oleh petugas sampah
i. yang ditunjuk dan kendaraannya akan diusulkan ke pemda sedangkan biaya petugas
pengambil sampah perbulan dari masyarakat sendiri
d. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
e. Mengaktifkan Desa Siaga dengan cara rapat pengurus Desa Siaga untuk membentuk
kembali ambulance desa, Bank Darah, mencari lahan untuk pembangunan poskesdes,
lebih tanggap dalam mengatasi surveilans yaitu kader desa siaga tanggap setiap ada
permasalahan kesehatan dalam rumah tangga selalu dicatat dalam kartu sehat keluarga
dan selanjutnya semua informasi tersebut direkapitulasi dalam sebuah peta desa dan
dipaparkan dalam poskesdes, menentukan target kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan, sering melakukan mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum desa
siaga salah satunya masyarakat dihimbau memberikan konstribusi dana sesuai dengan
kemampuannya yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat Desa Pulogeto.
Kesimpulan
1. Pembangunan jamban bagi yang tidak mampu melalui dana desa
2. Bayi balita diatas 2-5 tahun dihimbau untuk tetap rutin datang ke Posyandu.
3. Pengaktifan Desa Siaga dimulai dengan rapat pengurus Desa Siaga
Jumat, Masalah
26 Juli 2020 1.Banyaknya penderita DBD di desa Simpang Kota Bingin, sehingga diharapkan dapat
Desa dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk
Simpang 2.Banyaknya masyarakat Desa Pulo Geto yang tidak mampu dan belum menjadi keanggotaan
Kota Bingin kartu JKN
3.Masih banyaknya masyarakat yang tidak memilik jamban sebanyak 30 Rumah, sehingga
membuang hajatnya di sembarang tempat
4.Masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan
5.Rendahnya kunjungan bayi balita umur diatas 2 tahun karena masyarakat desa Simpang
Kota Bingin yang memiliki anak balita tidak datang kembali ke posyandu lebih dari 50 %
karena beranggapan bahwa anak balitanya telah mendapatakan imunisasi lengkap.
6.Desa siaga belum aktif hanya batas SK saja.
Pemecahan Permasalahan
1. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan untuk memberantas sarang
nyamuk agar tidak banyak masyarakat yang tertular DBD, karena fogging hanya sebatas
menghilangkan nyamuk sementara namun penyebaran tetap akan terus ada jika tidak
menjaga kebersihan lingkungan.
2. Sebanyak 30 rumah yang tidak mempunyai jamban dan akan diusulkan pembuatan
jamban untuk masyarakat yang tidak mampu melalui dana desa atau arisan jamban
3. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
4. Dilakukan pendataan ulang masyarakat miskin yang belum memiliki kartu JKN dan akan
diusulkan ke dinas kesehatan apabila ada penambahan kuota jamkesda sehingga
masyarakat tersebut dapat menjadi anggota JKN serta yang mampu dapat segera
mengurus keanggotaan BPJS mandiri.
5. Bagi masyarakat yang masih memiliki lahan sebaiknya di buat lubang untuk sampah dan
dibakar, dan akan diusahakan untuk pengambilan sampah kerumah oleh petugas sampah
yang ditunjuk dan kendaraannya akan diusulkan ke pemda sedangkan biaya petugas
pengambil sampah perbulan dari masyarakat sendiri
6. Mengaktifkan Desa Siaga dengan cara rapat pengurus Desa Siaga untuk membentuk
kembali ambulance desa, Bank Darah, mencari lahan untuk pembangunan poskesdes,
lebih tanggap dalam mengatasi surveilans yaitu kader desa siaga tanggap setiap ada
permasalahan kesehatan dalam rumah tangga selalu dicatat dalam kartu sehat keluarga
dan selanjutnya semua informasi tersebut direkapitulasi dalam sebuah peta desa dan
dipaparkan dalam poskesdes, menentukan target kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan, sering melakukan mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum desa
siaga salah satunya masyarakat dihimbau memberikan konstribusi dana sesuai dengan
kemampuannya yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat Desa Simpang Kota Bingin.
Kesimpulan
a. Pembangunan jamban bagi yang tidak mampu melalui dana desa
b. Bayi balita diatas 2-5 tahun dihimbau untuk tetap rutin datang ke Posyandu.
c. Pengaktifan Desa Siaga dimulai dengan rapat pengurus Desa Siaga
Kamis, Permasalahan Desa didapat dari hasil survey kesehatan , adapun permasalahan kesehatan
4 Juli 2020 yang perlu diatasi di Desa Taba Mulan yaitu :
Taba Mulan 1. Rendahnya kunjungan bayi balita umur diatas 2 tahun karena masyarakat desa Taba
Mulan yang memiliki anak balita tidak datang kembali ke posyandu lebih dari 50 %
karena beranggapan bahwa anak balitanya telah mendapatakan imunisasi lengkap.
2. Desa siaga belum aktif hanya batas SK saja.
Pemecahan Permasalahan
1. Kepala Desa beserta perangkat dan tokoh masyarakat menghimbau kepada
Masyarakatnya yang memiliki bayi balita umur diatas 2 tahun agar tetap datang ke
posyandu untuk melakukan penimbangan agar status gizinya tetap terpantau.
2. Mengaktifkan Desa Siaga dengan cara rapat pengurus Desa Siaga untuk membentuk
kembali ambulance desa, Bank Darah, mencari lahan untuk pembangunan poskesdes,
lebih tanggap dalam mengatasi surveilans yaitu kader desa siaga tanggap setiap ada
permasalahan kesehatan dalam rumah tangga selalu dicatat dalam kartu sehat keluarga
dan selanjutnya semua informasi tersebut direkapitulasi dalam sebuah peta desa dan
dipaparkan dalam poskesdes, menentukan target kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan, sering melakukan mobilisasi sumber daya masyarakat melalui forum desa
siaga salah satunya masyarakat dihimbau memberikankonstribusi dana sesuai dengan
kemampuannya yang mana dana tersebut dapat digunakan untuk kepentingan
masyarakat Desa Taba Mulan.
Kesepakatan
Himbauan akan disampaikan setiap sholat Jumat dan disertai surat edaran dari
Kepala Desa.
Kesimpulan
1. Bayi balita diatas 2-5 tahun dihimbau untuk tetap rutin datang ke Posyandu.
2. Pengaktifan Desa Siaga dimulai dengan rapat pengurus Desa Siaga

4. Umpan balik Puskesmas Januari sd No. Tgl Media Nama Umpan balik
dari Durian Depun desember
masyarakat 2020

1. 28 jan Kotak Ny.s Perawat ramah, penanganan cepat, tapi


2020 saran kekurangan seharusnya ada kipas angina agar
tidak gerah

2. 01 Feb Kotak Tn, A Antara pasien satu dengan yang lain gak ada
2020 saran sekat, Panas, Kamar mandi bau

3. 04 mar Kotak Ny. B Ruangan kurang dingin, kotor, WC bau,


2020 saran Ruangan ada sawangnya

4. 3 April Kotak Ny. R Kesulitan buang sampah di kamar mandi


2020 saran

5. 17 Mei Kotak Ny. D Mohon ditambahkan AC biar gak panas,


2020 saran Kami puas dengan pelayanan rwt inap

6. 05 Juli Kotak Tn. B Kelengkapan peralatan sangat petugasnya


2020 saran ramah, dan pasien nyaman tetapi kursi tunggu
saat tindakan kwalitasnya kurang (laborat)

Anda mungkin juga menyukai