5
Sumber: Diolah dari Dapodik 18 Januari 2019, Data Akreditasi BAN SM 2018
KEBEKERJAAN
2010 2015 2017 2018
No Tingkat Pendidikan Peb Agust Peb Agust Peb Agust Peb Agust
1 Tidak Sekolah 1.02 2.95 2.46 1.25 2.21 1.63 1.13 0.94
2 Putus Sekolah SD 2.92 3.23 3.22 2.42 3.06 2.47 2.54 2.02
3 SD 4.63 4.29 4.02 3.09 3.98 2.82 2.91 2.79
4 SMP 7.55 7.45 7.14 6.22 5.36 5.54 5.18 4.80
5 SMA 11.90 11.90 8.17 10.32 7.03 8.29 7.19 7.95
6 SMK 13.81 11.87 9.05 12.65 9.27 11.41 8.92 11.24
7 Akademi/Diploma 15.71 12.78 7.49 7.54 6.35 6.88 7.92 6.02
8 Universitas 14.24 11.92 5.34 6.40 4.98 5.18 6.31 5.89
Bentuk survey yang diadakan setahun 2 kali Pebruari dan Agsutus terhadap sejumlah keluartga sebagai
sample, kurang mewakili atau tidak bisa menjeralisasi
ALOKASI DUKUNGAN PUSAT
2019 2020 2021 2022
2017
• RKB = 5.373 Ruang
• USB = 126 Unit
• RPS = 5.799 Ruang
• Peralatan = 2.277 Set
• BOS = 5,1 juta Siswa 2018
• PIP • Siswa
= 1,8 juta RKB = 3.749 Ruang
2015 • Siswa
USB = 126 Unit
• RKB = 3.100 Ruang • Beasiswa = 19.655
• RPS = 5.799 Ruang 2019
• USB = 136 Unit • Peralatan = 2.277 Set • RKB = 3.065 Ruang
• RPS = 1.543 Ruang • BOS •
= 5,2 juta Siswa USB = 126 Unit COE
• Peralatan = 1.718 Set • PIP •
= 1,8 juta Siswa RPS = 5.799 Ruang
• BOS = 4,3 juta Siswa • Beasiswa = 19.655 Siswa• Peralatan = 2.277 Set
2016
• PIP = 970.378 Siswa • BOS = 5,3 juta Siswa
• RKB = 5.962 Ruang
• Beasiswa = 19.655 Siswa
• USB = 341 Unit • PIP = 1,8 juta Siswa PK
• RPS = 2.036 Ruang • Beasiswa = 19.655 Siswa
• Peralatan = 3.108 Set
2015 • BOS = 4,9 juta Siswa
PK +
• PIP = 1,8 Juta Siswa
• Beasiswa = 19.655 Siswa Ketercapaian 2019/ Kontrak Kinerja
Baseline :
• Siswa SMA:SMK = 49%:51% • Siswa SMA:SMK = 40%: 60%
• APK SMK = 33% • APK SMK = 44 %
• SMK Rujukan= 109 Sekolah • SMK Rujukan= 1.650 Sekolah
7
02
PEMANFAATN SUMBERDAYA SMK
Sumber Daya sekolah adalah segala sesuatu yang dimiliki
sekolah baik berbentuk fisik maupun non fisik yang
keberadaanyan berpotensi sangat besar untuk dimanfaatkan
oleh masyarakat:
• SDM sekolah tanpa kecuali baik pendidik dan tenaga kependidikan
atau siswa karena keahliannya atau kompetensinya dipandang
mampu membantu dan atau menyelesaikan suatu pekerjaan baik
membuat barang maupun menyelesaikan layanan jasa tertentu;
• Aset sekolah, lahan, sarana bangunan dan peralatan yang karena
kalayakannya dapat dimanfaatkan masyarakat untuk
menggunakannya;
• Teacing Factory atau Tefa, model pembelajaran bebasis produk
03
DASAR HUKUM TEACHING FACTORY
(TEFA)
PP No. 41/2015 Pengembangan Sumber Daya Industri:
Pabrik P5, Ayat 5: Pendidikan Vokasi Industri berbasis kompetensi diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
P6, Ayat 1: Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasis kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 harus dilengkapi dengan LSP, pabrik dalam sekolah, dan TUK.
P6, Ayat 2: Dalam hal penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasis kompetensi belum
dilengkapi dengan LSP, penyelenggara harus melakukan kerja sama dengan LSP yang
bidangnya sejenis.
P6, Ayat 3: Dalam hal penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasis kompetensi belum
dilengkapi dengan pabrik dalam sekolah dan/atau TUK, penyelenggara harus melakukan kerja
sama dengan Perusahaan Industri dan/atau Lembaga Penelitian dan Pengembangan
P6, Ayat 5. Pabrik dalam sekolah (teaching factory) adalah sarana produksi yang dioperasikan
berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk
sesuai dengan kondisi nyata di Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) dan tidak berorientasi
mencari keuntungan”.
Permendikbud No. 34/2018 tentang SNP SMK/MAK:
TeFa (Teaching factory) adalah model pembelajaran yang bernuansa industri melalui sinergi
SMK/MAK dengan dunia usaha/industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai
dengan kebutuhan pasar.
Bidang Tata Kelola Direktorat SMK
TEFA/UP SMK
Kompetensi Keahlian :
Teknik Elektronika industri
TeFa:
Perakitan & Servise
Tablet M ONE
SMK PGRI 2 PONOROGO
TEFA: SERVICE SMARTPHONE
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN
SMK NEGERI 1 SLAHUNG PONOROGO
KEBUDAYAAN