OLEH
NIM 19174040
2020
1. Fakta dan nilai yang terjadi di dalam film Lucunya Negeri Ini.
Fakta yang terjadi di dalam cerita alangkah lucunya negeri ini adalah
generasi-generasi muda yang seharusnya belajar dan mencari ilmu setinggi-
tingginya, justru dituntut dan di ajarkan untuk melakukan sesuatu yang tidak
halal, yaitu mencopet. Mereka jadi terbiasa dan menjadikan pekerjaan yang tidak
halal tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan dan baik bagi mereka.
Sedangkan nilai yang dapat diambil di dalam cerita ini untuk kehidupan
bermasyarakat adalah meskipun hati Muluk, Syamsul, Pipit dilanda kebimbangan
dan merasa bersalah karena telah memakan uang haram dan selalu mendampingi
anak-anak pencopet. Namun, diakhir cerita mereka sadar dan menyesali semua
perbuatannya. Bahwa sesuatu yang sudah ditetapkan di hukum agama, sifatnya
adalah mutlak. Tidak ada pembenaran sama sekali yang bisa dilakukan manusia.
Dan hukum Allah adalah jelas, Halal ya halal. Haram ya haram. Tidak ada alasan
untuk hal itu dan tidak ada batas abu-abu untuk hal ini.
4. Pilihan nilai-nilai yang dipegang oleh para tokoh dalam film Lucunya Negeri Ini.
a. Nilai pendidikan, dimana pendidikan bukanlah merupakan syarat utama untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan title yang telah diraih.
b. Nilai agama, dimana waktu adegan ketika pipit menanyakan agama anak-anak
pencopet namun mereka tidak tahu agamanya dan betapa pentingnya agama
buat mereka.
c. Nilai-nilai Pendidikan Islam yang terdapat dalam Film Alangkah Lucunya
Negeri Ini Karya Deddy Mizwar meliputi: Nilai Pendidikan Keimanan (Iman
kepada Allah SWT, Iman kepada hari Akhir), nilai pendidikan Keislaman
(shalat, thaharah), nilai pendidikan akhlak (akhlak kepada Allah SWT, Akhlak
kepada diri sendiri, Akhlak kepada orang lain), nilai pendidikan akhlak
kepada Allah SWT (bertawakal kepada Allah SWT, berdo’a kepada Allah
SWT, bersyukur, berdzikir, memohon ampun atau taubat), nilai pendidikan
akhlak terhadap diri sendiri (jujur, sabar, sikap optimis, introspeksi diri,
syaja’ah atau pemberani, menuntut ilmu), nilai pendidikan akhlak kepada
orang lain (patuh kepada orang tua, tolong menolong, menghargai orang lain,
ramah tamah).
d. Nilai moral, keinginan menurunkan jumlah copet anak. Tujuan Muluk selain
mendapatkan pekerjaannya adalah mengubah pekerjaan mereka dari pencopet
menjadi pengasong. Suatu pekerjaan yang menghasilkan uang lebih halal dan
memberikan masadepan kepada anak anak pencopet. Intinya, Muluk ingin
memberikan sesuatu yang berharga untuk masa depan anak anak pencopet
dengan mengembangkan sumberdaya mereka sehingga jumlah pencopet di
negeri ini menurun.
e. Nilai sosial, peduli masyarakat kepedulian Muluk pada Komet yang mencopet
di pasar, itulah sebabnya ia mengikuti Komet dan berusaha menegurnya.
Kedua, kepedulian terhadap sesame yang dalam film ini digambarkan pihak
pemerintah setempat membagikan sembako gratis kepada penduduk setempat.
Sebagai bukti bahwa rasa sosial terhadap sesama sangat dibutuhkan bagi
orang-orang pinggiran.