Perdes Malaria B.sihudon Ii
Perdes Malaria B.sihudon Ii
BONDARSIHUDON II KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
PERATURAN DESA
BONDARSIHUDON II
NOMOR: ...... TAHUN 2022
TENTANG
SURVEILANS MIGRASI MALARIA
1
Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II Kalimantan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2756);
2
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 949/Menkes/SK/VT/2004 tentang Pedoman
Penyeleng- garaan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian
Luar Biasa (KLB);
3
22. Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah
(Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun
2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Tapanuli Tengah Nomor 6);
MEMUTUSKAN :
BAB I KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
4
5. Pos Malaria Desa (Posmaldes) Bondarsihudon II adalah
wadah pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulanganan malaria yang dibentuk dari, oleh dan
untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan;
6. Kemitraan adalah suatu bentuk ikatan bersama antara
dua atau lebih pihak yang berkerjasama untuk mencapai
tujuan dengan cara berbagai kewenangan dan tanggung
jawab dalam bidang kesehatan, saling mempercapai,
berbagai pengelolaan, investasi dan sumber daya untuk
program kesehatan, memperoleh keuntungan bersama
dari kegiatan yanng dilakukan;
7. Mitra adalah pihak yang melakukan interaksi dan
interrelasi (kerjasama);
8. Surveilans adalah suatu rangkaian proses
pengamatan dan pemantauan secara sistematik dan
berkesinambungan melalui pengumpulan, analisa,
interprestasi dan diseminasi data kesehatan terhadap
penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi risiko terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan tersebut;
9. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah
ke daerah lain;
10. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit malaria (plasmodium) hidup dan berkembang
biak dalam sel darah merah manusia bentuk aseksual
yang masuk dalam tubuh manusia ditularkan oleh
nyamuk anopheles spesies betina;
11. Surveilans Migrasi Malaria adalah kegiatan pengambilan
dan pemeriksaan sediaan darah orang-orang yang
menunjukkan gejala malaria klinis yang baru datang dari
daerah endemis malaria dalam rangka mencegah
masuknya kasus impor.
12. Annual Parasite Incidence (API) adalah angka kesakitan
per 1000 penduduk beresiko dalam satu tahun. Angka
tersebut diperoleh dari jumlah sediaan positif dalam
satu tahun di satu wilayah dibandingkan dengan jumlah
penduduk beresiko pada tahun yang sama, dan
dinyatakan dalam ‰ (permil);
13. Penderita Malaria adalah orang yang di dalam tubuhnya
positif mengandung parasit malaria yang dibuktikan
dengan hasil pemeriksaan sediaan darah malaria secara
mikroskopis;
14. Kasus Import adalah kasus malaria yang berasal dari luar
daerah;
5
15. Kasus Indigenous adalah kasus yang berasal dari
penularan di wilayah setempat;
16. Kasus Introduced adalah kasus penularan setempat
generasi pertama yang berasal dari kasus import;
17. Reseptivitas adalah adanya kepadatan vektor yang tinggi
dan terdapat faktor lingkungan serta iklim yang
menunjang terjadinya penularan malaria;
18. Vulnerabilitas adalah salah satu dari keadaan berupa
dekatnya dengan wilayah yang masih terjadi penularan
malaria, atau akibat dari sering masuknya penderita
malaria (kasus positif) secara individu/kelompok,
dan/atau vektor yang efektif (siap menularkan);
19. Desa Endemis Malaria adalah desa pada suatu keadaan
dimana penyakit malaria atau agen infeksi penyebab
malaria secara terus menerus selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut ditemukan;
20. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang
Asing yang bertempat tinggal di wilayah Desa
Bondarsihudon II;
21. Pendatang adalah setiap orang yang tidak bertempat
tinggal dan/atau berdomisili di wilayah Desa
Bondarsihudon II akan tetapi yang datang mengunjungi;
22. Upaya Promotif-Preventif adalah upaya kesehatan yang
berupa pemberian pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat serta pencegahan atau minimalisasi potensi
risiko;
23. Upaya Kuratif-Rehabilitatif adalah upaya kesehatan yang
berupa pengobatan dan pemulihan atau optimalisasi
fungsi;
24. Eliminasi Malaria adalah suatu upaya untuk
menghentikan penularan malaria setempat dalam satu
wilayah geografis tertentu, dan bukan berati tidak ada
kasus malaria impor serta sudah tidak ada vektor
malaria di wilayah tersebut, sehingga tetap dibutuhkan
kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan
kembali;
25. Sertifikat Eliminasi Malaria adalah pernyataan tertulis
yang menyatakan bahwa penerima sertifikat tersebut
telah bebas malaria sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan yang telah ditetapkan;
26. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah kondisi yang ditandai
dengan meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang
bermakna secara epidemiologis di suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus untuk terjadinya wabah dan ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang;
6
27. Form M1 dan M2 adalah format lintas batas yang
merupakan lembar informasi memuat data pasien,
riwayat penyakit, pemeriksaan, diagnosa, pengobatan dan
puskesmas asal serta puskesmas rujukan follow-up
pengobatan malaria.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud disusunnya Peraturan Desa ini adalah sebagai
pedoman Pemerintah Desa dalam upaya perlindungan
kepada penduduk Desa Bondarsihudon II agar terbebas
dari penularan penyakit malaria;
(2) Tujuan disusunnya Peraturan Desa ini adalah dalam
rangka:
a. Memberikan pedoman bagi Pemerintah Desa
Bondarsihudon II dalam penanganan dan
pengendalian penyakit malaria; dan
b. Memberikan pedoman dalam pelaksanaan surveilans
migrasi malaria agar tercipta sistem kewaspadaan
dan kesiapsiagaan dini masyarakat terhadap
kemungkinan terjadinya penyakit dan masalah
kesehatan, bencana, kegawatdaruratan kesehatan
yang akan mengancam dan merugikan masyarakat.
BAB III
PELAKSANAAN SURVEILANS MIGRASI MALARIA
Pasal 3
7
(2) Surveilans migrasi malaria terhadap pendatang atau
penduduk desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dan c dilakukan dengan cara melapor kepada
Kepala Desa Bondarsihudon II selanjutnya Kepala Desa
Bondarsihudon II memberikan informasi kepada Petugas
Kesehatan dan atau Juru Malaria Desa (Jumaldes) Desa
Bondarsihudon II untuk dilakukan pemeriksaan sediaan
darah malaria.
(3) Surveilans migrasi malaria terhadap masyarakat yang
akan bepergian ke daerah endemis malaria sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan
cara melapor kepada Kepala Desa Bondarsihudon II
selanjutnya Kepala Desa Bondarsihudon II memberikan
informasi kepada Petugas Kesehatan dan atau Juru
Malaria Desa Bondarsihudon II agar diberikan pendidikan
kesehatan/penyuluhan dan pemberian pengobatan
pencegahan.
Pasal 4
Pasal 5
8
(2) Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
bertugas:
a. melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap
masuknya pendatang atau penduduk yang pulang
dari luar wilayah Desa Bondarsihudon II khususnya
daerah endemik malaria;
b. melakukan pemantauan dan pencatatan terhadap
penduduk yang akan bepergian ke daerah endemis
malaria khususnya ke luar wilayah Desa
Bondarsihudon II;
c. memberikan penyuluhan pencegahan malaria;
d. melakukan pengambilan sediaan darah malaria
kepada setiap pendatang atau penduduk yang pulang
dari luar wilayah Desa Bondarsihudon II baik dengan
gejala malaria atau tanpa gejala malaria;
e. memberikan pengobatan bila hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan positif malaria;
f. melakukan follow-up pengobatan malaria dengan
memberikan Form M1 dan M2;
g. memberikan teguran dan peringatan kepada setiap
orang yang melanggar Peraturan Desa; dan
h. sebagai penggerak masyarakat dalam upaya
pencegahan penyakit malaria.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 6
9
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
BAB VI
SANKSI-SANKSI
Pasal 11
Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8,
Pasal 9 dan Pasal 10 dikenakan sanksi berupa:
(1) kewajiban untuk mengobati diri sendiri sampai
dinyatakan sembuh, jika dinyatakan positif malaria;
(2) kewajiban untuk memberikan 4 (empat) buah kelambu
atau uang sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah)
untuk dibelikan kelambu;
(3) kelambu atau uang tersebut diserahkan kepada
pelaksana surveilans malaria desa.
10
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 12
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
MARJONO MANALU
SABAR SIHOTANG
11
LEMBARAN DESA BONDARSIHUDON II TAHUN ...... NOMOR .......
12