Anda di halaman 1dari 8

LURAH GLAGAH

KAPANEWON TEMON KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN LURAH GLAGAH


NOMOR 03 TAHUN 2022

TENTANG
PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN MALARIA

KALURAHAN GLAGAH
KAPANEWON TEMON
KABUPATEN KULON PROGO
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LURAH GLAGAH
KAPANEWON TEMON KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN LURAH GLAGAH


NOMOR 03 TAHUN 2022
TENTANG
PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN MALARIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa malaria merupakan peyakit menular yang menjadi masal


ah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena menimbulkan an
gka kesakitan dan kematian yang tinggi serta menurunkan prod
uktivitas sumber daya manusia dan pembangunan nasional;
b. bahwa migrasi penduduk dari dan ke daerah endemis malaria d
apat menjadi sumber penular malaria kepada masyarakat lainny
a dimana mereka tinggal
c. bawah Kalurahan Glagah Kapanewon Temon Kabupaten Kulon
Progo merupakan daerah rentan malaria karena perbatasan lan
gsung dengan wilayah Purworejo yang disana masih ditemukan
kasus Indegenous sehingga diperlukan tindakan-tindakan peng
endalian dan penanggulangan malaria secara terus menerus.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dala
m huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Ka
panewon Samigaluh tentang Program Penanggulangan dan Pe
ngendalian Malaria di wilayah Kapanewon Samigaluh

Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa
Jogjakarta yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1
8 Tahun 1951;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom
or 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo
r 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denga
n Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan K
edua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem
erintahan Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone
sia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 7, Tambahan le
mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-Und
ang Nomor 9 Tahun 2015;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagia
n Urusan Pemerintah antara Pemerintah , Pemerintah Daerah P
ropinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Ne
gara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomir 82, Tambahan Lem
baran Negara Republik Indonesia Nomor 4737; PP RI Nomor 4
0 Tahun 1991, tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menul
ar;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang De
sa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No
mor 47 Tahun 2015;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 201
9 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan Undang-Undan
g Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubaha
n atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pe
raturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 ten
tang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5
539);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Des
a Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Neg
ara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
168, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 55
58);
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1991 t
entang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tenta
ng Pedoman Teknis Peraturan Desa;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentan
g Pedoman Pembangunan Desa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentan
g Pengelolaan Keuangan Desa;
16. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahunn 2015 tentang Pedoman Kewena
ngan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Bersk
ala Desa;
17. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Terti
b dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016 tentan
g Badan Permusyawaratan Desa;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2013 tentang Ped
oman Tata Laksana Malaria;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 257/Menkes/SK/2007 ten
tang Pedoman Surveilans Malaria;
22. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/
MENKES/SK/IV/2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.0
1.07/Menkes/498/2017 tentang Tim Penanggulangan Malaria T
erpadu Bukit Menoreh di Kabupaten Purworejo, Kabupaten Mag
elang, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kulon Progo, Prov
insi Daerah Istimewa Yogyakarta;
24. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 36 Ta
hun 2014 tentang Desa/ Kelurahan Desa;
25. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Ta
hun 2014 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 201
5 tentang keuangan Desa;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 16 Tahun 20
15 tentang Produk Hukum di Desa;
28. Peraturan Daerah Kulon Progo Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Badan Permusyawaratan Desa;
29. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 201
9 tentang Penetapan Kalurahan;
30. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 8 Tahun 201
9 tentang Keuangan Kalurahan;
31. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 103 Tahun 2016 tentang
Peraturan Pelaksanaan peraturan Daerah Kabupaten Kulon Pro
go Nomor 16 Tahun 2015 tentang produk Hukum di Desa;
32. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 39 Tahun 2018 tentang P
edoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menenga
h Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa;
33. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun 2019 tentang P
edoman Penyusunan, Pelaksanaan dan Pelaporan Anggaran P
endapatan dan Belanja Kalurahan;
34. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 54 Tahun 2019 tentang P
engelolaan Alokasi Dana Kalurahan;
35. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2019 tentang P
edoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kalurahan;

LURAH GLAGAH
Menetapkan : PERATURAN LURAH GLAGAH TENTANG PROGRAM ……………………PE
NANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN MALARIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Lurah ini yang dimaksud dengan :
1. Malaria adalah penyakit menular dengan gejala berupa demam tinggi, nyeri otot persen
dian dan sakit kepala akibat infeksi parasite plasmodium yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk anopheles.
2. Pencegahan Malaria adalah segala upaya yang diarahkan untuk melindungi diri dan ma
syarakat dari ancaman malaria.
3. Pengendalian Malaria adalah segala upaya yang dilakukan secara komperhensif denga
n upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative, hal ini bertujuan untuk menurunk
an angka kesakitan dan kematian serta mencegah Kejadian Luar Biasa Malaria.
4. Surveilans Malaria menurut Kemkes RI adalah kegiatan terus menerus, teratur dan sisti
matis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data malaria untuk mengh
asilkan informasi yang akurat yang dapat disebar luaskan dan digunakan sebagai dasar
untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat sesuai dengan ko
ndisi daerah setempat.
5. Surveilans migrasi adalah kegiatan pendataan terhadap penduduk yang dari dan ke dae
rah luar pulau daerah endemis malaria untuk dilakukan pemeriksaan/pengecekan terha
dap malaria.
6. Kelambunisasi adalah program penggunaan kelambu secara massal di masyarakat unt
uk mengendalikan dan mencegah penularan malaria.
7. Pemusnahan penyebab penyakit adalah penyemprotan insektisida untuk membasmi ny
amuk pembawa penyakit.
8. Kejadian luar biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian p
enyakit malaria, yang bermakna secara epidimiologis pada suatu daerah dalam kurun w
aktu tertentu.
9. Pemetaan dan pemantauan tempat perindukan Anopheles berupa genangan air/mata ai
r sekitar rumah, kobakan air di sungai di sekitar pemukiman pada musim kemarau serta
upaya yang dilakukan dengan pembersihan, menutup/melindungi serta larvasidasi/abati
sasi secara rutin setiap bulan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud dari Pencegahan dan Pengendalian Malaria adalah rangkaian kegiatan yang dil
aksanakan Bersama oleh Pemerintah Kapanewon, Lembaga Kapanewon dan seluruh w
arga Kapanewon berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian serta penanggulang
an terhadap Malaria.
(2) Tujuan dari Pelaksanaan dan Pengendalian adalah :
a. Menurunkan dan mengendalikan malaria.
b. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dan kewaspadaan dan k
esiagaan terhadap program eliminasi malaria.
c. Penggerakan partisipasi masyarakat agar dapat membebaskan Kapanewon Samigal
uh dari Malaria.

BAB III
RUANG LINGKUP DAN METODA PELAKSANAAN PENANGGULANGAN DAN
PENGENDALIAN MALARIA

Pasal 3

(1) Ruang lingkup pelaksanaan pencegahan dan Pengendalian Malaria di Peraturan Panew
u ini adalah, seluruh wilayah hukum Kapanewon Samigaluh yang didalamnya meliputi :
a. Seluruh Rumah Tangga yang ada di Kapanewon Samigaluh baik Rumah Tinggal, te
mpat kerja maupun Industri Rumah Tangga
b. Seluruh Instansi Pemerintah dan tempat kerja lainnya seperti Balai Kapanewon, Ged
ung Sekolahan, Poskesdes dan lain-lain.
c. Seluruh sarana umum seperti Tempat Ibadah, tempat pertemuan, dan lain sebagainn
ya.
d. Seluruh wilayah Kapanewon lainnya termasuk kebun dan pekarangan rumah.
(2) Metode yang dilaksanakan dalam program Penanggulangan dan Pengendalian Malaria
di Kapanewon Samigaluh meliputi :
a) Pemberantasan Sarang Nyamuk secara berkala
1. Pemberantasan sarang nyamuk secara berkala ini dibimbing oleh Kader Tingkat
Kapanewon (Kader Inti) yang telah dilatih oleh petugas Puskesmas Penyuluhan
kelompok masyarakat oleh kader dan tokoh masyakarakat, di posyandu, tempat
ibadah dan pertemuan-pertemuan masyarakat.
2. Gerakan bongkar semak/kerja bakti bersih lingkungan dan tempat perindukan an
opheles secara serentak pada musim kemarau dan awal musim hujan.
b) Penyuluhan, motovisasi dan pemantauan penggerakan Pembersihan Sarang Nyam
uk
Penyuluhan kepada masyarakat luas dilaksanakan melalui pembagian leaflet, pema
sangan poster malaria, pertemuan rapat dan kegiatan sosial di masyarakat, motivasi
tentang gerakan bongkar semak/pemberantasan Sarang Nyamuk bias dilakukan ant
ara lain misalnya lomba bersih lingkungan dll.
Pemantauan penggerakan PSN-Malaria di Kapanewon Samigaluh dipantau secara
berkala minimal 1 bulan oleh petugas Malaria Puskesmas, dan tiap 3 bulan oleh Pok
janal malaria Tingkat Kapanewon dan 6 bulan oleh Pokjonal Tingkat Kabupaten /Kot
a sebagai indikator keberhasilan program kegiatan di Kapanewon apabila pada setia
p survey jentik kepadatan jentik sudah nol atau tidak ditemukan jentik anopheles.
c) Kegiatan PSN Malaria dilaksanakan meliputi :
1. Menguras/Pengaliran adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempa
t berkembangbiakan nyamuk Anopheles pada genangan air baik yang permanen
maupun non permanen, kobangan air pada musim kemarau di sungai dan lain-la
in.
2. Menutup/melindungi mata air yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampu
ngan air seperti mata air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga;
3. Mengubur/menimbun yaitu upaya menimbun genangan air yang tidak dimanfaat
kan airnya untuk keperluan rumah tangga dengan menggunakan tanah/pasir;
4. Menaburkan bubuk larvasida atau simularv, bubuk abate pada tempat penampu
ngan air yang sulit dibersihkan dan penaburan ikan pemakan jentik nyamuk;
5. Memantau atau kegiatan pengamatan tempat perindugan nyamuk, jentik dan te
mpat istirahat nyamuk.

d) Kelambunisasi
Program kelambunisasi telah dilaksanakan oleh pemerintah baik melalui anggaran
APBN maupun APBD untuk itu perlu dilakukan tindak lanjut penatalaksanaan berup
a:
1. Pendistribusian kelambu dimasyarakat berdasar pada kelompok tidur dalam satu
rumah tangga dilakukan oleh Pamong Kapanewon atau Kader dan JMD.
2. Monitoring dan evaluasi pemantauan penggunaan Kelambu oleh Masyarakat dil
akukan oleh Tokoh Masyarakat, Pamong Kapanewon dan Kader/JMD atau petu
gas Puskesmas melalui Pertemuan, kunjungan rumah dan atau wawancara.

BAB IV
PELAKSANAAN DAN KEWAJIBAN PROGRAM PENANGGULANGAN DAN PENGENDALI
AN MALARIA

Pasal 4
A. Program Surveilans Migrasi
1) Seluruh elemen masyarakat Kapanewon Samigaluh dari Aparatur Pamong Kapane
won, Pengurus dan anggota Kelembagaan Kapanewon, seluruh warga masyarakar,
Pegawai maupun pekerja yang bekerja dalam waktu terus menerus di Kapanewon S
amigaluh wajib :
a. Menjalankan pengamatan dilingkungannya apabila ada warga pendatang, atau
warga yang pulang dari berkunjung ke daerah endemis malaria agar memberika
n saran untuk memeriksakan darah malaria kepada Petugas Puskesmas
b. Melaporkan kepada bidan desa, JMD atau petugas Puskesmas yang lainnya ap
abila ditemukan kasus penderita dengan gejala minimal : demam, menggigil, pus
ing, nyeri otot dan sendi.
B. Penanggulangan dan Pengendalian Malaria
1) Seluruh elemen masyarakat di Kapanewon Samigaluh dari aparatur pemerintah Kap
anewon, pengurus dan anggota kelembagaan kapanewon, seluruh warga, pegawai
maupun pekerja yang bekerja dalam waktu terus menerus di Kapanewon Samigaluh
wajib menjalankan PSN.
2) Setiap satu rumah atau gedung atau bangunan yang ada di Kapanewon Samigaluh
wajib mempunyai 1 anggota keluarga yang memahami pelaksanaan PSN atau seku
rang-kurangnya sebagai pengawas jentik.
3) Pengawas jentik bertugas melaporkan keberadaan jentik lingkungan sekitar rumahn
ya atau bangunan yang dimiliki atau tinggali kepada Kader Kesehatan/JMD/Petugas
Puskesmas.
C. Pemerintah Kapanewon melalui satgas PSN wajib memberikan saluran Laporan, Inform
asi dan Sosialisasi kepada Warga mengenai pelaksanaan Pemasangan kelambunisasi
dan pemberantasan sarang nyamuk.
(2) Bahwa setiap warga yang berkedapatan disekitar rumahnya terdapat jentik Anophele
s dan tidak melaporkan ke satgas maka diwajibkan membuat Pernyataan untuk mela
ksanakan PSN secara rutin;
(3) Bahwa setiap warga negara yang telah mendapatkan pembagian kelambu wajib me
makai kelambu saat tidur, bila terdapat kasus malaria akibat tidak memakai kelambu
saat tidur maka pihak keluarga akan mendapatkan teguran

Pasal 5
(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Panewu ini, sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Panewu.
(2) Peraturan Panewu ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, peraturan panewu ini akan disosialisasikan
di Kalurahan se Kapanewon Samigaluh.

Ditetapkan di : Glagah
Pada Tanggal : 9 Februari 2022
Lurah Glagah

SIGIT PRAMONO

Anda mungkin juga menyukai