BUPATI PROBOLINGGO
PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI PROBOLINGGO,
MEMUTUSKAN:
BAB II
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA DESA
Pasal 2
(1) Pedoman Penyusunan APBDesa Tahun Anggaran 2021, meliputi :
a. SinkronisasiKebijakanPemerintah Daerah dengankewenanganDesa, RKP
Desa dan kebijakanprioritaspenggunaan Dana Desa;
b. prinsip penyusunan APBDesa;
c. kebijakan penyusunan APBDesa;
d. teknis penyusunan APBDesa;
e. contoh-contoh prioritas penggunaan Dana Desa;
f. hal-hal khusus lainnya.
g.
(2) Uraian Pedoman Penyusunan APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
8
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
Pasal 3
(1) Dalam penyusunan APBDesa, Desa dapat menetapkan selain
kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c dengan
Peraturan Kepala Desa.
(2)Peraturan Kepala Desa sebagaimana yang dimaksud dengan ayat(1)harus
mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Probolinggo.
Ditetapkan diProbolinggo
Pada tanggalNovember 2020
BUPATI PROBOLINGGO
ttd
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE
Diundangkan di
Probolinggo
Pada tanggal November2020
SEKRETARIS DAERAH
ttd
H. SOEPARWIYONO, SH, MH
Pembina Utama Madya
NIP. 19621225 198508 1 002
9
H. SANTOSO, SH, MH
Pembina Tingkat I
NIP. 19620802198303 1 019
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO
NOMOR :TAHUN 2020
TANGGAL :November 2020
1. Belanja Pegawai
Dipergunakan untuk menganggarkan penghasilan tetap dan
tunjangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD
yang menyesuaikan besarannya Alokasi Dana Desa (ADD), sebagaimana
tabel dibawah ini :
c. Insentif RT/RW
Satuan biaya operasional RT/RW (orang/tahun)
1. Ketua OK 250.000,-
2. Sekretaris OK 200.000,-
3. Anggota OK 150.000,-
Pelaksanaan penyaluran honorarium ini dilaksanakan secara non
tunai
4) Honorarium Operator
Honorarium diberikan kepada perangkat desa atau staf desa non
perangkat, yang diberi tugas untuk melakukan pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
pertanggungjawaban keuangan baik yang dikelola secara prosedur
manual maupun komputerisasi dan dilaksanakan secara non tunai.
No URAIAN ORANG/BULAN
No URAIAN ORANG/BULAN
2. Honorarium Narasumber
a. Honorarium Narasumber
Dapat diberikan kepada PNS dan atau Non PNS yang berdasar
penugasan oleh pejabat yang berwenang untuk memberikan
informasi/pengetahuan kepada masyarakat dalam kegiatan
antara lain Seminar/Rakor/Sosialisasi/Bimtek/Workshop atau
kegiatan sejenis.
22
Satuan jam yang digunakan untuk kegiatan tersebut di atas
adalah 45 menit.
b. Honorarium Petugas Pendukung dan Peserta Kegiatan
1). Honorarium Pembuka Seminar/ Rakor/ Sosialisasi/ Bimtek/
Workshop atau kegiatan sejenis.
2). Honorarium Rohaniawan.
Diberikan kepada seseorang yang ditugaskan oleh pejabat
yang berwenang sebagai rohaniawan pada saat pengambilan
sumpah jabatan atau sebagai pembaca doa dalam sebuah
kegiatan.
Untuk honorarium rohaniawan hanya diberikan untuk
kegiatan yang berskala tingkat Kabupaten atau diatasnya.
3). Honor untuk kader
JUMLAH
NOMOR URAIAN SATUAN
Rp
Per
1 Honor kader 200.000,-
orang/bulan
Sesuai
1) Tablet Android 5 2 unit Harga
Pasar
f. Belanja Pemeliharaan
1. Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas
No. URAIAN SATUAN BIAYA
2. Substansi APBDesa
APBDesa memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-
masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang
direncanakan dirinci sampai dengan objek pendapatan, belanja dan
pembiayaan
a. Pendapatan Desa
Pendapatan desa yang dianggarkan dalam APBDesa Tahun Anggaran
2021 meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas desa, atas
nama Pemerintah Desa, yang merupakan hak desadalam 1 (satu) tahun
anggaran dan memiliki perkiraan yang terukur, rasional, serta kepastian
dasar hukum penerimaannya.
a) Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri dari :
1) Hasil Usaha Desa, merupakan bagi hasil dari usaha BUMDesa
yang menjadi hak Desa;
27
2) Hasil Aset (Tanah Kas Desa,Pasar desa, pasar hewan, tambatan
perahu, bangunan desa, jaringan irigasi, pemandian umum, dan
lain-lain yang dikelola oleh desa);
3) Swadaya, partisipasi dan gotong-royong masyarakat;
4) Lain-lain pendapatan asli desa yang sah.
b) Pendapatan Transfer, terdiri dari :
Pendapatan transfer merupakan penerimaan yang berasal dari
pemerintah baik Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten
melalui transfer ke rekening kas desa.
1) Dana Desa
Dana Desa merupakan penerimaan yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); Prioritas
pengunaan Dana Desa Tahun 2021 disesuaikan dengan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
2) Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019
dalam Pasal 97 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah
mengalokasikan bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah
kabupaten kepada desa paling sedikit 10% (sepuluh perseratus)
dari realisasi penerimaan hasil pajak dan retribusi daerah
kabupaten. Pengalokasian bagian dari hasil pajak dan retribusi
daerah tahun 2021 sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Alokasi Dana Desa (ADD)
ADDberasal dari Dana Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah untuk Desa.Untuk penganggaran pendapatan desa
yang bersumber dari ADD dalam penyusunan APBDesa Tahun
Anggaran 2021didasarkan pada Peraturan Bupati yang mengatur
tentang ADD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
28
4) Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
Merupakan pendapatan bagi desa yang mendapat bantuan
keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2021
terdiri:
- Bantuan Keuangan Khusus dariPemerintahProvinsi Jawa
Timur.
- Bantuan Keuangan untuk Desa yang meliputi:
1) Infrastruktur;
2) Saluran air;dan/atau
3) Peningkatan pelayanan masyarakat.
4) Bantuan untuk Penanganan Bencana Alam/ Non Alam.
5) Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten.
Bantuan Keuangan dari Kabupaten Probolinggomeliputi:
a. Bantuan keuanganuntuk peningkatan sarana prasarana desa
wajib memasukkan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)
yang memiliki nilai Upah Tenaga Kerja sebesar minimal 30%
dari pagu kegiatan;
b. Bantuan keuangan lainnya.
Dalam hal penetapan APBDesa penerima bantuan mendahului
penetapan APBD pemberi bantuan, maka penganggaran
bantuan keuangan pada APBDesa dilakukan pada saat
Perubahan APBDesa.
c. Pendapatan Lain-lain, terdiri dari :
1. Penerimaan dari Hasil Kerjasama Desa;
2. Penerimaan dari Bantuan Perusahaan yang Berlokasi di
Desa;
3. Penerimaan dari Hibah dan dan Sumbangan dari Pihak
Ketiga;
4. Koreksi Belanja Tahun Anggaran Sebelumnya yang
Mengakibatkan Penerimaan di Kas Desa pada Tahun
Anggaran Berjalan;
5. Bunga Bank; dan
6. Pendapatan Lain Desa yang Sah.
29
b. Belanja Desa
Belanja desa merupakan perkiraan maksimal pengeluaran dari rekening
kas desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa.
1) Klasifikasi belanja Desa terdiri atas bidang:
a) Penyelenggaraan pemerintahan Desa;
b) Pelaksanaan pembangunan Desa;
c) Pembinaan kemasyarakatan Desa;
d) Pemberdayaan masyarakat Desa; dan
e) Penanggulangan bencana, keadaan darurat dan mendesak Desa.
2) Klasifikasi belanja sebagaimana dimaksud pada poin 1) dibagi dalam
sub bidang dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah
dituangkan dalam RKP Desa. Klasifikasi sub bidang dan kegiatan
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3) Belanja Desa yang ditetapkan dalam APBDesa digunakan dengan
ketentuan:
a. paling sedikit 70% (tujuh puluh per seratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa,
pemulihan Ekonomi Desa serta Penanganan pandemi COVID-19;
dan
b. paling banyak 30% (tigapuluh per seratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk:
- penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat
Desa;
- operasional pemerintahan Desa;
- tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; dan
- insentif rukun tetangga dan rukun warga.
4) Perhitungan belanja Desa sebagaimana dimaksud pada poin (1) diluar
pendapatan yang bersumber dari hasil pengelolaan tanah bengkok
dan Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi dan Kabupaten yang bersifat khusus.
5) Hasil pengelolaan tanah bengkok atau sebutan lain sebagaimana
dimaksud pada poin (2) digunakan untuk tambahan tunjangan
30
Kepala Desa dan Perangkat Desa selain penghasilan tetap dan
tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa.
6) Pelaksanaan Pembangunan Desa sebagai mana dimaksud pada poin
(1) huruf (b), salah satu kegiatannya adalah Kegiatan pelayanan sosial
dasar meliputi :
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan
sarana dan prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan :
1. Lingkunganpemukiman;
2. Transportasi;
3. Energi;
4. Informasi dan komunikasi; dan
5. Sosial.
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan, serta pemeliharaan
sarana dan prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan,
pemulihan serta peningkatan kualitas :
1. Kesehatan dan gizi masyarakat; dan
2. Pendidikan dan kebudayaan.
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan,serta pemeliharaan
sarana dan prasarana ekonomi masyarakat Desa:
1. Usaha budidaya pertanian (on farm/off farm)dan/atau
perikananuntuk ketahanan pangan;
2. Usaha industri kecil dan/atau industrirumahan, dan pengolahan
pasca panen; dan
3. Usaha ekonomi budidaya pertanian (on farm/offfarm) dan/atau
perikanan berskala produktif meliputi aspek produksi, distribusi
dan pemasaran yang difokuskan pada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk
unggulan kawasan perdesaan
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan,serta pemeliharaan
sarana dan prasarana lingkungan alam untuk:
1. Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan nonalam;
2. Penanganan bencana alam dan nonalam; dan
3. Pelestarian lingkungan hidup.
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan serta pemeliharaan
sarana dan prasarana lingkungan sosial untuk:
1. Konflik sosial; dan
2. Bencana sosial.
31
- Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan,
sarana dan prasarana lainnya dilakukan sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan melalui Musyawarah Desa.
Berkaitan dengan penganggaran belanja berdasarkan kewenangan desa
dalam rangka melaksanakan kegiatan Pemerintah Desa Tahun Anggaran
2021, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Belanja desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai
dengan prioritas pembangunan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dan Pemerintah Daerah.
b. Dalam merencanakan alokasi belanja untuk setiap kegiatan harus
dilakukan analisis kewajaran biaya yang dikaitkan dengan output yang
dihasilkan dari satu kegiatan. Oleh karena itu, untuk menghindari
adanya pemborosan maka program dan kegiatan yang direncanakan
harus didasarkan pada kebutuhan riil.
c. Terhadap kegiatan pembangunan yang bersifat fisik, proporsi belanja
modal lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja
barang dan jasa.
d. Operasional Pemerintah Desa meliputi belanja barang/jasa dan belanja
modal di Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, seperti
peralatan kantor, meubelair dan peralatan rumah tangga.
e. Belanja Pegawai merupakan pemberian penghasilan tetap (SILTAP) dan
tunjangan bagi kepala desa dan perangkat desa yang meliputi:
1) Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa;
2) Tunjangan kepala desa dan perangkat desa;
3) Penerimaan lain;
4) Pembayaran jaminan sosial bagi kepala desa dan perangkat desa;
5) Tunjangan BPD.
Belanja pegawai dianggarkan dalam bidang penyelenggaraan
pemerintahan Desa. Penentuanbesaran SILTAP berpedoman pada
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran
jaminan sosial bagi kepaladesa dan perangkatdesa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan kemampuan APBDesa.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran desa, penganggaran
tunjangan bagi kepala desa dan perangkat desa harus memperhatikan
asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas serta sesuai dengan
kemampuan keuangan desa.
32
f. Belanja Barang/Jasa
Belanja barang/jasa adalah belanja yang digunakan untuk membiayai
pembelian atau pengadaan barang/jasa yang nilai manfaatnya kurang
dari 12 (duabelas) bulan, digunakan untuk mendukung
penyelenggaraan kewenangan desa.
1) Operasional pemerintah Desa.
2) Pemeliharaan sarana prasarana Desa.
3) Kegiatan sosialisasi/rapat/pelatihan/bimbingan teknis.
4) Operasional BPD.
5) Insentif Rukun Tetangga/Rukun Warga.
6) Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
g. Belanja Modal
1) Pemerintah Desa harus memprioritaskan alokasi belanja modal pada
APBDesa Tahun Anggaran 2021 untuk pembangunan dan
pengembangan sarana dan prasarana yang terkait dengan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
2) Penganggaran belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pengadaan aset tetap berwujud yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan yang
digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.
3) Nilai aset tetap berwujud yang dianggarkan dalam belanja modal
sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang
terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai siap
digunakan.
4) Dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang inventaris
agar dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing.
Oleh karena itu sebelum merencanakan anggaran terlebih dahulu
dilakukan evaluasi dan pengkajian terhadap barang-barang
inventaris yang tersedia baikdari segi kondisi maupun umur
ekonomisnya.
h. Belanja Kegiatan Penanggulangan bencana
1) Bencana non alam adalah merupakan bencana yang terjadi sebagai
akibat kejadian luar biasa seperti penyebaran penyakit yang
mengancam dan/atau menimpa warga masyarakat secara luas atau
skala besar, paling sedikitberupa :
- Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
- Pandemi flu burung;
- Wabah penyakit Cholera; dan/atau
33
- Penyakit menular lainnya.
2) Penanganan dampak pandemi COVID-19 sebagaimana dimaksud
pada poin 1) dapat berupa BLT-Dana Desa kepada keluarga miskin
di Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3) Keluarga miskin sebagaimana dimaksud pada poin 2) yang menerima
BLT-Dana Desa merupakan keluarga yang kehilangan mata
pencaharian atau pekerjaan, belum terdata menerima Program
Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan
Kartu Prakerja, serta yang mempunyai anggota keluarga yang rentan
sakit menahun/kronis
a. Dalam hal ditemukan keluarga miskin sebagaimana dimaksud
pada poin (3) tidak masuk dalam data terpadu kesejahteraan
sosial, tetap menerima BLT Dana Desa.
b. Data penerima BLT Dana Desa sebagaimana dimaksud pada poin
(3a) dicatat dalam pemutakhiran data terpadu kesejahteraan
sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Belanja untuk kegiatan pada sub bidang penanggulangan bencana,
keadaan darurat, dan keadaan mendesak paling sedikit memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1) Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah Desa
dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya.
2) Tidak diharapkan terjadi berulang.
3) Berada di luar kendali pemerintah Desa.
Belanja untuk kegiatan pada sub bidang penanggulangan bencana
merupakan upaya tanggap darurat akibat terjadinya bencana alam dan
bencana sosial. Kegiatan pada sub bidang keadaan darurat merupakan
upaya penanggulangan keadaan darurat karena adanya kerusakan
dan/atau terancamnya penyelesaian pembangunan sarana dan
prasarana akibat kenaikan harga yang menyebabkan terganggunya
pelayanan dasar masyarakat. Sedangkan, kegiatan pada sub bidang
keadaan mendesak merupakan upaya pemenuhan kebutuhan primer
dan pelayanan dasar masyarakat miskin yang mengalami kedaruratan.
c. Pembiayaan Desa
Pembiayaan desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun
anggaran berikutnya.
a) Penerimaan Pembiayaan Desa.
34
1) Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun
Sebelumnya dihitung berdasarkan perkiraan yang rasional
dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggarantahun
2020 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya
pengeluaran pada tahun anggaran 2021 yang tidak dapat
didanai akibat tidak tercapainya SILPA yang direncanakan.
Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber
dari Pencairan Dana Cadangan, hendaknya disesuaikan dengan
Peraturan Desa tentang Pembentukan Dana Cadangan dalam hal
waktu penggunaan dan besarnya dana yang dicatat tersendiri
dalam buku rekening dana cadangan. Peraturan Desa
sebagaimana dimaksud paling sedikit memuat:
- penetapan tujuan pembentukan dana cadangan.
- program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan.
- besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus
dianggarkan.
- sumber dana cadangan.
- tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Sedangkan akumulasi penerimaan hasil bunga dari dana
cadangan dianggarkan pada lain-lain pendapatan desa yang sah.
Penggunaan dana cadangan disesuaikan dengan rencana
penggunaan dana cadangan yang diatur dalam Peraturan Desa
tentang Pembentukan Dana Cadangan.
2) Penetapan besarnya anggaran untuk hasil penjualan kekayaan
desa yang dipisahkan harus memperhatikan kebutuhan dan
pengaruhnya terhadap perkembangan desa setempat.
Dana Desa/Non
04-6 Sub Bidang Dukungan Penanaman Modal
Dana Desa
Pembentukan BUM Desa (Persiapan dan Pembentukan Pendirian badan usaha milik Desa dan/atau badan Dana Desa/Non
01
Awal BUMDesa) usaha milik Desa bersama; Dana Desa
Pengembangan usaha badan usaha milik Desa dan/atau
badan usaha milik Desa bersama yang difokuskan
kepada pembentukandan pengembangan produk
unggulan Desa dan/atau produk unggulankawasan
Pelatihan Pengelolaan BUM Desa (Pelatihan yg perdesaan, antara lain: Dana Desa/Non
02
dilaksanakan oleh Pemdes) 1) pelatihan sentra pembenihan mangrove dan vegetasi Dana Desa
pantai;
2) pelatihan pembenihan ikan;
3) pelatihan usaha pemasaran dan distribusi produk
perikanan; dan
1) Penyertaan modal badan usaha milik Desa dan/atau
badan usaha milik Desa bersama;
2) Penguatan permodalan badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha usaha milik Desa bersama;
dan
3) Pengembangan usaha badan usaha milik Desa
Dana Desa/Non
90-99 Lain-lain kegiatan sub bidang Penanaman Modal* dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang
Dana Desa
difokuskan kepada pembentukandan pengembangan
produk unggulan Desa dan/atau produk
unggulankawasan perdesaan, antara lain:
a. pengelolaan hutan Desa;
b. pengelolaan hutan adat;
c. pengelolaan air minum
63
d. pengelolaan pariwisata Desa;
e. pengolahan ikan (pengasapan, penggaraman, dan
perebusan);
f. pengelolaan wisata hutan mangrove (tracking,
jelajah mangrove dan wisata edukasi);
g. pengolahan sampah.
4) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik
Desa bersama berperan sebagai aggregator untuk
membeli komoditas Desa untuk dijual kembali di
pasar yang lebih luas;
5) badan usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik
Desa bersama memberikan talangan kepada petani
dan pengusaha kecil untuk melakukan produksi; dan
6) tambahan penyertaan modal badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha milik Desa bersama kepada
produksi yang menguntungkan di Desa.
7) bagi hasil budidaya ikan air tawar melalui badan
usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa
bersama;
8) perawatan gudang milik badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
9) penyewaan gudang secara murah yang sebagian
dibayar melalui dana Desa
Dana Desa/Non
04-7 Sub Bidang Perdagangan dan Perindustrian
Dana Desa
1) pemeliharaan bangunan pasar;
2) membersihkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan
Dana Desa/Non
01 Pemeliharaan Pasar Desa/Kios Milik Desa tempat penjualan ikan lainnya yang dikelola badan
Dana Desa
usaha milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa
bersama;
64
Dana Desa/Non
02 Pembangunan/Rehab Pasar Desa/Kios Milik Desa
Dana Desa
1) Pembangunan usaha berskala produktif di bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau
perikanan yang difokuskan pada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau
Dana Desa/Non
03 Pengembangan Industri Kecil Tingkat Desa perdesaan;
Dana Desa
2) Penyediaan dan pengelolaan sarana/prasarana
pemasaran produk unggulan Desa dan/atau
perdesaan;
3)
Pembentukan/Fasilitasi/Pelatihan/Pendampingan Dana Desa/Non
04
kelompok usaha ekonomi produktif Dana Desa
Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Bangunan Dana Desa/Non
90
Usaha Desa Dana Desa
BidangPenanggulangan bencana, darurat dan Dana Desa/Non
05
mendesak desa Dana Desa
Dana Desa/Non
05-1 Sub Bidang Penanggulanan Bencana
Dana Desa
01 Kegiatan Penanggulanan Bencana
05-2 Sub Bidang Keadaan Darurat
Dana
02 Penanganan Keadaan Darurat Desa/ADD/PAD
es
05-3 Sub Bidang Keadaan Mendesak
Dana
03 Penanganan Keadaan Mendesak Desa/ADD/PAD
es
BUPATI PROBOLINGGO
65
ttd
Hj. P. TANTRIANA SARI, SE