Anda di halaman 1dari 6

PERATURAN DESA BELANGIAN

KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR


NOMOR : 011 TAHUN 2021

TENTANG

SURVEILANS MIGRASI MALARIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BELANGIAN,

Menimbang : a. Bahwa Desa Belangian Kecamatan Aranio


Kabupaten Banjar termasuk daerah reseptif malaria
sehingga potensial terjadi penularan bila ada
keterlambatan penanganan kasus malaria;
b. bahwa terjadi migrasi penduduk dari daerah endemis
malaria yang diduga sebagai sumber penularan
malaria;
c. bahwa dalam rangka mencegah terjadinya penularan
kasus malaria tersebut perlu ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 352)
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3273);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
5. Undang Undang Nomor. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Pemerintah Daerah
(Lembmaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
8. Indonesia Nomor 5779);
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran
9. Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
10. Republik Indonesia Nomor 4587);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 374 / Menkes /
11. Per / III / 2010 tentang Pengendalian Vektor;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
12. Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Tatalaksana
Malaria;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
14. 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
2091);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
15. Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun
2016 Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
17. 004/MENKES/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelengaraan Sistem Surveilan Epidemiologi
Kesehatan;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
293/Menkes/SK/VI/2009 tentang Eliminasi Malaria
18. di Indonesia, untuk Mewujudkan Masyarakat yang
Hidup Sehat, terbebas dari Penularan Malaria secara
Bertahap Sampai Tahun 2030;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun
2017 tentang Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Banjar Tahun 2017 Nomor 1);
Peraturan Bupati Banjar Nomor 37 Tahun 2021
tentangPelaksanaan Program Eliminasi Malaria
(lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2021
Nomor 37, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjar Tahun 2021 Nomor 38);
Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


DAN
KEPALA DESA BELANGIAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA BELANGIAN KECAMATAN ARANIO


KABUPATEN BANJAR TENTANG SURVEILANS MIGRASI MALARIA

Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :


1. 1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
2. 2. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa;
3. 3. Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa
atau kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya
potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan,
bencana, kegawat daruratan kesehatan secara mandiri;
4. 4. Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) adalah suatu upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) setempat
atas dasar musyawarah desa/kelurahan yang didukung
oleh tenaga kesehatan profesional untuk melakukan
upaya kesehatan promotif, preventif dan kuratif sesuai
dengan kewenangannya dibawah pembinaan teknis
Puskesmas;
5. 5. Forum Kesehatan Desa (FKD) adalah wadah partisipasi
masyarakat dalam mengembangkan pembangunan
kesehatan di tingkat desa atau kelurahan untuk
merencanakan, menetapkan, koordinasi dan penggerakan
kegiatan, serta monitoring evaluasi pembangunan
kesehatan di desa.
6. 6. Puskesmas adalah Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja;

Pasal 2
Tujuan

Tujuan ditetapkannya Peraturan Desa ini adalah :


1. 1. Memberikan peraturan bagi pemerintah desa dalam
penanganan penyakit malaria;
2. 2. Memberikan perlindungan kepada penduduk desa agar
terbebas dari penularan penyakit malaria;

Pasal 3
Surveilans Migrasi Malaria
1. 1. Surveilans adalah kegiatan pengamatan dan pemantauan
secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit
atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi
risiko terjadinya penyakit atau masalah kesehatan
tersebut;
2. 2. Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat
agar tercipta sistem kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini
masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya penyakit
dan masalah kesehatan, bencana, kegawatdaruratan
kesehatan yang akan mengancam dan merugikan
masyarakat;
3. 3. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke
daerah lain;
4. 4. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit malaria (plasmodium), hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia bentuk aseksual yang
ditularkan oleh nyamuk anopheles betina;
5. 5. Surveilans migrasi malaria adalah :
(1) Upaya pengamatan dan pemantauan sistematis dan
terus menerus terhadap masuknya pendatang atau
penduduk yang pulang dari luar wilayah kabupaten
khususnya dari luar Pulau Jawa.
(2) Upaya pemantauan terhadap masyarakat yang akan
bepergian ke daerah endemis malaria khususnya di
luar Pulau Jawa melalui upaya pencegahan malaria
dengan penyuluhan dan pemberian pengobatan
pencegahan.

Pasal 4
Pelaksana Surveilans Migrasi Malaria

1. 1. Penanggung jawab surveilans migrasi adalah Kepala


Desa Balangian Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar;
2. 2. Pelaksana surveilans migrasi adalah Perangkat Desa,
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, TP-PKK, kader
kesehatan, Pengurus FKD dan Bidan di Desa;
3. 3. Tugas penanggung jawab surveilans migrasi adalah
mengkoordinir dan menentukan tindak lanjut pencegahan
dan penanganan malaria di wilayahnya;
4. 4. Tugas pelaksana surveilans migrasi adalah :
(1) Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap
masuknya pendatang atau penduduk yang pulang dari
luar wilayah kabupaten khususnya dari daerah
endemis malaria;
(2) Melakukan pemantauan, pencatatan dan memberikan
penyuluhan pencegahan malaria terhadap penduduk
yang akan bepergian ke daerah endemis malaria;
(3) Memberikan teguran dan peringatan kepada setiap
orang yang melanggar;
(4) Melakukan pengambilan sediaan darah malaria
kepada setiap pendatang atau penduduk yang pulang
dari luar wilayah kabupaten khususnya dari luar
daerah endemik malaria baik dengan gejala malaria
atau tanpa gejala malaria;
(5) Memberikan pengobatan bila hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan positif malaria;
(6) Sebagai penggerak masyarakat dalam upaya
pencegahan penyakit malaria;
Pasal 5
Hak

1. Setiap penduduk maupun pendatang berhak


mendapatkan pelayanan kesehatan, pengambilan sediaan
darah dan pengobatan bila positif malaria di PKD;
2. Setiap penduduk berhak mendapat perlindungan terhadap
penularan malaria;

Pasal 6
Kewajiban

1. Setiap penduduk berkewajiban melaporkan apabila ada


pendatang atau penduduk yang pulang atau yang akan
bepergian ke luar wilayah kabupaten khususnya daerah
endemis malaria;
2. Setiap penduduk berkewajiban memberikan informasi
pada setiap pendatang perihal peraturan desa tentang
surveilans migrasi malaria;

3. Setiap penduduk yang pulang dan bermukim di desa atau


yang akan bepergian wajib melapor minimal 1x24 jam
kepada pelaksana surveilans migrasi setempat;

Untuk mendukung pengendalian Malaria diatas akan


dialokasikan dana bersumber dari dana desa sesuai
dengan kemampuan Desa;

Pasal 7
Sanksi

Setiap penduduk yang melanggar pasal 6 ayat 3 pada


peraturan ini di kenakan sanksi berupa :
2. Uang denda atas pelanggaran pasal 5 pada peraturan desa
ini digunakan sebagai kas RT/Desa (sesuai kesepakatan)
3. Sanksi tersebut di atas berlaku bagi pelanggar penduduk
setempat maupun penduduk pendatang;

Pasal 8
Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini akan


diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa;
2. Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya;
Ditetapkan di Belangian
Pada tanggal 10 Oktober 2021

KEPALA DESA BELANGIAN

AUNUL KHOIR

Anda mungkin juga menyukai