15. Pasein CKD std V mengalami sesak nafas dan penurunan b. K masuk ke dalam Sel sehingga mengakibatkan
pH darah oleh karena hyperkalemia
a. Ginjal membuang asam terlalu banyak c. K masuk ke dalam sel disertai Na keluar dari Sel
b. Ginjal membentuk kalsitriol sedikit & berakibat hiponatremia
c. Tubulus membentuk bikarbonat sedikit d. Kalium masuk ke dalam sel disertai Na keluar
d. Filtrasi ginjal menurun sel dan berakibat hiponatremia
e. Eritropoetin berkurang e. Kalium keluar dari intra sel ke plasma sehingga
16. Kation yang berperan utama pada aksi potensial di dalam terjadi hiperkalsemia
miokard adalah 23. Factor yang mempengaruhi metabolism calcium dalam
a. Ca darah adalah
b. Mg a. Para tiroid hormone (pth) vit B dan calcitronin
c. K b. Hormone tiroid, vit D & calcitronin
d. H c. PTH, Vit D dan ProCalcitronin
e. Zn d. Hormone tiroid vit D dan procalcitronin
17. Kebutuhan akan garam minimal 2g sehari, penyakit yang e. PTH, Vit D, dan calcitronin
paling sering dihubungkan dengan Na adalah 24. Regulasi MG
a. DM a. PTH berefek peningkatan reabsorbsi MG di
b. Hipertensi ginjal dan peningkatan observasi di usus
c. Stroke b. Control regulasi MG sebagian besar dilakukan
d. Miokard Infark oleh ginjal
e. Diare c. Aldosterone dan tiroksin memiliki efek yang
18. Perpindahan cairan tubuh dari sel ke ekstrasel / sebaliknya berlawanan dengan pth yaitu meningkatkan
dipertahanakan oleh ekskresi mg di ginjal
a. Tekanan onkotik yang dipertahankan oleh d. Aldosterone dan tiroksin memiliki efek yang
albumin dan osmotic oleh Na dan K berlawanan dengan PTH yaitu meningkatkan
b. Tekanan onkotik yang dipertahankan oleh absorbsi mg di ginjal
albumin dan onkotik oleh Na dan K e. A B C benar
c. Tekanan onkotik yang dipertahankan oleh 25. Seorang penderita sindrom nefrotik, dari hasil
albumin dan Cl dab osmotic oleh Na dan K pemeriksaan ditemukan albumin 1gr/dl (normal 3.5-5.5),
d. Tekanan onkotik yang dipertahankan oleh Na & ca 6.2mg/dl (normal 8-10), nat 132Meq/l (normal 135-
K serta dan osmotic yang dipertahankan oleh 145), K 3.2meq/l (normal 3.5-5) cl 94 (normal95-105)
albumin dan Cl meq/l, ureum 85 (normal 15-40), cr 19 (normal 0.8 – 1.2)
e. Semua salah interpretasi penderita ini adalah
19. Pemeliharaaan tekanan osmotic dan distribusi beberapa a. Hipokalsemia, hiponatremia, hypokalemia dan
kompartmen cairan tubuh manusia diatur oleh 4 elektrolit anion gap yang tinggi
mayor yaitu b. Hipokalsemia, hiponatremia, hypokalemia dan
a. Na, K, Cl, Mg normal anion gap
b. Na, K, Cl, Mg, HCO3, Bikarbonat c. Hipokalsemia, hiponatremia, hypokalemia dan
c. Na, Ca, Cl, HCO3, Bikarbonat anion gap yang rendah
d. Na, K, Phospat dan bikarbonat d. Normal ca, hiponatremia hypokalemia, dan
e. Na, K, Cl, Calcium anion gap yang tinggi
20. Komposisi elektrolit kation yang terbanyak di cairan e. Normal calcium, hiponatrium, hypokalemia, dan
ekstraselular adalah anion gap normal
a. Na 26. Apabila penderita diatas belum diperiksa AGD maka
b. K interpretasi sementara AGD adalah :
c. Cl a. Asidosis
d. Mg b. Alkalosis metabolic
e. Ca c. Asidosis metabolic
21. Perbedaan kadar Na intravascular dan intersisial d. Normal AGD
ditentukan oleh e. Dapat terjadi asidosis maupun alkalosis karena
a. Keseimbangan GIBBS + Donnan kita belum mengetahui hasil AGD
b. Transport aktif dari Na (Pompa Na K) 27. Hal yang tidak mungkin terjadi pada AGD adalah
c. Keseimbangan GIBBS + DOnnan & transport a. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis
aktif Na repiratorik
d. Keseimbangan GIBBS + DOnnan & transport b. Asidosis metabolic disertai asidosis respiratorik
aktif K c. Asidosis repiratorik dan alkalosis respiratorik
e. Semua salah d. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis
22. Pada kasus alkalosis ekstra sel, pemberiaaninsulin dan metabolic
peningkatan aktifitas beta adrenergic (pemakaian B2 e. Alkalosis metabolic dan asidosis metabolic
agonis dapat berakibat 28. Obat yang diberikan pada keadaan henti jatung adalah
a. K masuk ke dalam Sel sehingga mengakibatkan golongan
hypokalemia a. Parasimpatomimetik
46. Untuk mengetahui kemungkinan adanya perdarahan intra 54. penatalaksanaan pasien diatas
serebral pd bayi dgn sutura yg belem mentup adlh a. adrenalin 1:1000 0.5CC/im
a. Foto cranium b. adrenalin 1:10000 0.5CC/im
b. Computed tomogram kepala c. adrenalin 1:1000 0.5CC/iv
c. Ultrasonografi kepala d. adrenalin 1:10000 0.5CC/iv
d. Magnetic resonance imaging kepala e. aminophylin 150mg/iv
e. Arteriografi 55. perempuan 25 tahun bb 50 kg tensi 120/70mmHg nadi 72
47. Hal-hal yg harus diperhatikan pd fraktur tulang adlh rr 12x/menit suhu 37derajatC akan dilakukan angkat
a. Jenis fraktur kandung empedu tak ada riwayat asma dan alergi. Blus
b. Kedudukan fragment tulang dg anestesi umum:
c. Lokasi tulang yg fraktur -premedikasi midazolan 5mg/im: pethidin 50mg/im
d. Bentukan callus -obat induksi :propofol 100mg/iv
e. semua benar -pelumpuh otot:tracurium 30mg/iv
48. laki-laki 30 tahun BB 50 kg ke UGD dgn kecelakaan -mainenance amestesi :isoflurane + H2O+O2
lalulintas close Fr fibra sinistra, pasien sangat kesakitan 10 menit setelah intubasi tensi 70/50mmHg nadi 110x
dan mendapat injeksi ketorolac 30 mg intravena, 10 menit perfusi dingin saturasi 95
kemudian muncul urtikaria dan mata sembab. Apa Penatalaksanaan yg dpt dilakuakn adlh
diagnosa kasus diatas a. beri cairan RL 1000 CC/30mnt
a. reaksi anafilaktik b. injeksi ephederin 10mg/iv
b. syok anafilaktik c. turunkan dosis isoflurance
c. reaksi alergi obat d. injeksi sulfas atropin 0.5mg/iv
d. neurogenik shock e. injeksi ephedrin 10mg/iv dpt diulang dlm 5-
e. reaksi hypersensitivitas type 1 10menit
49. cidera kepala yg perlu penaganan segera adalah 56. apa yg terjadi pada pasien diatas bila tindakan tersebut
a. fraktur linier calvaria tidak memberikan perbaikan
b. perdarahan epidural a. syok anafilaktik
c. fraktur impresi calvira b. dehidrasi sedang
d. perdarahan subdural c. reaksi alergi
e. perdarahan intra serebral d. pasien merasa nyeri
50. terapi yg dapat diberikan untuk pemeriksaan diatas e. anestesi kurang dalam
a. adrenalin 1:1000 0.5CC/im 57. obat-obat anestesi diatas yg dpt memicu terjadinya gejala-
b. adrenalin 1:1000 0.5CC/sc gejala diatas
c. antihistamin a. midazolam 5mg/im
d. cairan infus RL 20 CC/kg b. pethidin 50mg/im
e. dexamethason 2.5mg/iv c. propofol 100mg/iv
51. bila pasien diatas masih merasa nyeri penaganan yg dapat d. isoflurance
dilakukan, kecuali e. N2O
a. beri injeksi ketorolac 30mg/iv 58. Penaganan yg paling tepat untuk kasus diatas
b. beri injeksi tramadol 100g/rip a. Epihedrin 50mg/iv
c. pasang spalk b. Ephinerpin 1:1000 0.5 CC/im
d. beri paracetamol 1g/dmp c. Ephinerpin 1:10000 0.5 CC/iv
e. beri fentanyl 50mg/IV\ d. Sulfas atrophin 0.5 mg/iv
52. laki-laki 25 tahun BB 50 kg datang ke UGD dengan sesak, e. Tracurium 30 mg/iv
cynotik, perfusi teraba dingin nadi cepat lemah. Mata
sembab dan tampak urticaria dilengan dan 30 menit lalu Kedaruratan napas
baru saja makan telur. Bagaimana penatalaksanaan pasien
di UGD, KECUALI: 59. Laki-laki 60 thn bb 50kg datang ke UGD dgn kesadaran
a. evaluasi jalan nafas apakah ada sumbatan menurun ngorok tensi :180/110 nadi 70x rr 24x suhu 37
b. beri oksigen NRM 10-12lpm celcius gcs 8, menurut keluarga pasien seperti itu mulai
c. pasang injeksi RL 500-1000CC pagi hari, bagaimana penaganan pasien diatas di UGD
d. pasang injeksi dextran 500CC kecuali
e. tinggikan kedua tungkai 30 dg balok kayu a. Bebaskan jalan napas dgn menggunakan
53. diagnosa pasien diatas oropharyngeal airway NO.4
a. reaksi alergi makanan b. Beri oksigen masker 6lpm
b. syok anafilaktik c. Pasang infus dgn RL
c. syok hipovolemik d. Pasang collar grate
d. syok neurogenik e. Bebaskan jalan napas dgn head tilt chin lif
e. syok distributif 60. Bila keadaan pasien makin menurun dan napas makin
cepat, apa yg harus dilakukan