NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Anisa Dwi Utami Marpaung YUNINDA REKKA PUTTRI (19004133)
(20003003) Sistem sosial yang baik untuk masyarakat itu adalah hal yang bermanfaat digunakan atau
Bagaimana sistem sosial dilaksanakan oleh masyarakat. Sistem sosial baik akan berdampak pada pelaksana dan juga
masyarakat bisa dikatakan baik masyarakat yang merasakan sistem tersebut. Agar tercapainya sistem sosial masyarakat, akan
untuk masyarakat? Dan apa yang dibutuhkan dukungan dari pemerintah, pelaksana sistem sosial, dan juga masyarakat.
paling penting untuk mendukung Tersedianya sumber baik sarana dan prasarana menjadi nilai tambah untuk mencapai sistem
sistem sosial masyarakat tersebut? sosial di masyarakat.
2 Silvia Okta Pratama (20005022) YUNINDA REKKA PUTTRI (19004133)
Bagaimana sistem sosial yang Sistem sosial Indonesia dibangun atas keberagaman suku bangsa, ras, agama, dan
terjadi di Indonesia ? keberagaman kelompok serta golongan. Kebhinnekaan tersebut merupakan suatu kekayaan
sekaligus menyimpan potensi konflik yang krusial.
Humairoh Karisma Putri (21002008)
Sistem sosial Indonesia dibangun atas keberagaman suku bangsa, ras, agama, dan
keberagaman kelompok serta golongan. Kebhinnekaan tersebut merupakan suatu kekayaan
sekaligus menyimpan potensi konflik yang krusial.
Di antara kekayaan itu adalah cross-cutting affilation, yakni loyalitas ganda yang dapat
menetralisir konflik anatara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial yang lain. Dengan
demikian, pluralism tidak selalu identik dengan konflik, karena jika pluralisme tidak selalu
identk dengan konflik, karena jika pluralism dikelola dengan baik akan menciptakan
masyarakat yang terintegrasi secara solid.
3 ADELYA AMANDA (20002028) Aini Septia Rahmalita (20002030)
Saya Adelya Amanda (20002028) Hubungan sosial masyarakat atau bisa juga disebut interaksi sosial, dapat diartikan sebagai
Ingin bertanya. Jelaskan apa saja bentuk hubungan timbal balik manusia yang saling mengerahkan/mempengaruhi satu sama
faktor yang menjadi penghambat lain melalui adanya stimulasi dan respon. Interaksi yang dilakukan oleh manusia dalam
dalam hubungan sosial kelompok pada akhirnya akan membentuk sebuah struktur sosial dan budaya yang dilandasi
masyarakat? dengan norma dan aturan. Adanya aturan dan norma tersebut akan mengatur bagaimana
manusia menjalani kehidupan sehari-hari.
Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam hubungan sosial masyarakat, adalah sebagai
berikut :
1. Takut Akan Kegoyahan
Masyarakat kita masih ada yang takut akan adanya perubahan sosial sehingga tidak
mendukung interaksi sosial dengan kelompok lain. Rasa takut tersebut membuat masyarakat
tidak ingin berkomunikasi satu sama lain sehingga perkembangan tidak terjadi secara cepat.
2. Hambatan Ideologis
Perubahan akan sulit terjadi jika sudah berbenturan dengan suatu ideologi atau paham tertentu
yang dipercayai di masyarakat. Interaksi sosial menjadi sulit karena apa-apa yang dianggap
bertentangan dengan ideologi mereka akan ditolak mentah-mentah.
3. Adat atau Kebiasaan
Sangat sulit untuk mempengaruhi seseorang jika sudah dikaitkan dengan dengan adat tertentu.
Masyarakat akan menolak bentuk-bentuk interaksi sosial yang tidak sesuai dengan adat dan
kebiasaan yang telah turun temurun dilaluinya.
PENAMBAHAN MATERI
NO PENAMBAH MATERI
1 20002028 ADELYA AMANDA
Menurut Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri atau karakteristik sosial kehidupan masyarakat ialah:
a) Manusia yang hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang individu
b) Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru dan
sebagai akibat dari kehidupan bersama tersebut timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia.
c) Menyadari bahwa kehidupan mereka merupakan satu kesatuan
d) Merupakan sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan sebagai akibat dari perasaan saling terkait antara satu dan lainnya.
2 Silvia Okta Pratama (20005022)
Contoh Sistem Sosial
1. Sistem Sosial di Keluarga
Di lingkungan sistem sosialnya pada umumnya meliputi ayah, ibu, dan anak. Setiap komponen saling berkaitan dan ketergantungan.
Misalnya, untuk mempertahankan sistem sosial di keluarga yang telah berjalan dengan baik, maka ketika meminta izin ke luar kota,
anak tentu akan meminta izin terlebih dahulu kepada ayah dan ibunya.
Jika tidak izin, akan terjadi ketidakteraturan karena anak dianggap tidak mematuhi perintah di keluarganya yang mengharuskan
untuk meminta izin sebelum pergi. Pada kesempatan ke luar kota berikutnya, anak akan melakukan hal yang sama, yakni meminta
izin ke orang tuanya.
2. Sistem Sosial Sekolah
Sistem sosial di lingkungan sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan karyawan TU.
Untuk mencapai sistem sosial maka sekolah memberlakukan aturan-aturan seperti masuk jam 7 pagi, memakai sepatu, memakai
seragam, dan sebagainya. Jika ada yang melanggar, maka akan ada sanksi yang didapatkan bagi pelanggar.
3. Masyarakat
Dalam masyarakat, sistem sosialnya kompleks. Misalnya dalam lingkup masyarakat desa, masyarakat dipimpin oleh kepala desa.
Untuk mencapai keteraturan dalam desanya, kepala desa tentu akan menerapkan kebijakan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh
seluruh masyarakat desa tersebut. Kebijakan tersebut misalnya pemberlakuan jam malam dan pengadaan ronda malam.
3 20003003 Anisa Dwi Utami Marpaung
Sistem sosial ialah sistem interaksi atau pola-pola hubungan, antaranggota masyarakat dalam membangun kehidupan bersama
sebagai keseluruhan. Salah satu contohnya ialah sistem sosial masyarakat desa. Masyarakat desa sebagai suatu kesatuan hidup
dengan ciri sistem sosialnya sendiri. Sistem sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat desa memiliki perbedaan
dibandingkan dengan sistem sosial dalam kehidupan masyarakat kota. Perbedaan tersebut dalam ilmu sosiologi sering kali
diistilahkan sebagai perbedaan antara ciri masyarakat paguyuban (gemenscaft) dan masyarakat patembayan (geselscaft ).
Masyarakat Paguyuban umumnya merupakan ciri utama kehidupan masyarakat desa. Nilai-nilai yang mereka pegang bersama
sebagai sumber ikatan sosial biasanya bersifat terpadu, homogen yang artinya bahwa masyarakat yang tinggal di desa dengan nilai-
nilainya yang terpadu biasanya memiliki ikatan kekeluargaan dan kedekatan hubungan sosial yang kuat. Nilai-nilai itu bersifat
terpadu karena diikat oleh budaya yang sama, termasuk adat-istiadat yang dijadikan sebagai kerangka dalam hidup bersama,
sehingga dengan adanya kesamaan nilai tersebut kehidupan dan interaksi di antara mereka lebih rukun dan guyub. Nilai-nilai budaya
beserta adat yang berkembang biasanya amat dihormati oleh keseluruhan anggota komunitas mereka. Dengan ciri budayanya yang
homogen itu, maka masyarakat desa memiliki ciri hubungan pergaulan yang bersifat kekeluargaan dan gotong royong. Sifat
kekeluargaan dan gotong -royong itu secara simbolik tergambar melaui kerja sama yang dilakukan dalam berbagai kegiatan sosial.
Misalnya, dengan Pembangunan rumah,perayaan-perayaan perkawinan, perayaan hari suci keagamaan, pembuatan pengairan
persawahan, gotong-royong pembuatan Pos Ronda Lingkungan, dan sebagainya.
5 Qorry Khairal Nis'ati 20003084
Dalam kehidupan sosial, masyarakat hidup berdampingan satu sama lain. Adanya tujuan bersama untuk mencapai ketentraman dan
keselarasan menjadikan masyarakat secara tidak langsung memiliki aturan, norma, organisasi, dan interaksi antar aktor atau
komponen sosial yang saling mengikat dan berkaitan. Jalannya fungsi keseluruhan aspek-aspek tersebut membentuk sistem sosial.
Sistem sosial dapat diartikan sebagai serangkaian sub atau bagian dalam sistem yang saling berhubungan, berinteraksi, dan
bergantung demi mencapai tujuan bersama dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya sistem sosial membawa konsekuensi bahwa
aturan dan interaksi dalam masyarakat memengaruhi organisasi atau tata tingkah laku seseorang.
6 Aini Septia Rahmalita (20002030)
Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan analisis kritis berperan untuk menanamkan
keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai baru tentang cara berpikir manusia. Pendidikan dalam era abad modern telah berhasil
menciptakan generasi baru dengan daya kreasi dan kemampuan berpikir kritis, sikap tidak mudah menyerah pada situasi yang ada
dan diganti dengan sikap yang tanggap terhadap perubahan. Cara-cara berpikir dan sikap-sikap tersebut akan melepaskan diri dari
ketergantungan dan kebiasaan berlindung pada orang lain, terutama pada mereka yang berkuasa. Meta Spencer dan Alec Inkeles
(2000) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut :
a. Memindahkan nilai-nilai budaya,
b. Nilai-nilai pengajaran,
c. Peningkatan mobilitas sosial,
d. Fungsi stratifikasi,
e. Latihan jabatan,
f. Mengembangkan dan memantapkan hubungan-hubungan sosial
g. Membentuk semangat kebangsaan.
7 20003052 Azila Salsabila
Kehidupan masyarakat harus dipandang sebagai sistem sosial yaitu keseluruhan bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan
dalam suatu kesatuan. Yang dimaksud dengan bagian atau unsur-unsur itu ialah bagianbagian atau unsur-unsur dari kehidupan sosial
atau atau disebut juga unsurunsur sosial. Menurut Margono Slamet dalam Ranjabar (2006: 12), masyarakat sebagai suatu sistem
sosial dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Ekologi, tempat, dan geografi dimana masyarakat itu berada.
2. Demografi yaitu yang menyangkut populasi, susunan, dan ciri-cirinya.
3. Kebudayaan yaitu menyangkut nilai-nilai sosial, sistem kepercayaan, norma-norma dalam masyarakat.
4. Kepribadian yang meliputi sikap mental, semangat, temperamen, dan ciri-ciri psikologis masyarakat.
5. Waktu, sejarah dan latar belakang masa lampau dari masyarakat tersebut.
Sistem sosial dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila sistem sosial itu dipengaruhi oleh lingkungan maka berarti sistem sosial
yang terbuka yaitu menerima unsur-unsur dari luar. Sistem sosial yang terbuka di masyarakat juga akan menimbulkan jalinan ikatan
unsur-unsur dengan unsur lainnya (jalinan internal) dan saling pertukaran antara sistem sosial itu sendiri dengan lingkungannya
(jalinan eksternal).
Terdapatnya jalinan sistem juga menjadi pertanda adanya batasan antara sistem sosial tersebut dengan lingkungannya. Sebagai
konsekuensi dari sistem sosial yang bersifat terbuka yang mengalami pertukaran dengan lingkungannya dapat menimbulkan
perubahan pada sistem sosial itu. Perubahan yang diakui sebagai unsur yang dinamis itu ditata sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kegoncangan dalam sistem sosial itu. Hal ini dapat dilakukan karena, sebagaimana sistem lainnya, sistem sosial
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri. Dengan kata lain, suatu perubahan diterima dengan tetap menjaga stabilitas dan
keteraturan dalam sistem (walaupun mungkin keteraturan itu hasil dari konflik).
8 Aulia Rahma Fitri (20002033) izin menambahakn materi
Apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural atau kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua
masyarakat itu adalah satu-kesatuan.Dengan demikian, kita akan tahu bahwa unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat yang
masing-masing saling tergantung adalah satu-kesatuan fungsi. Adanya mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling
mendukung antara bermacam-macam unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai sistem.
Masyarakat sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab dan akibat (kausal).
Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya, baik
yang positif atau yang negatif.
Oleh sebab itu, sosiologi melihat masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, maknanya perubahan yang
terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain secara menyeluruh dan berjenjang.
9 Atia Imaninti Gading 21002005
Sistem sosial dapat dipahami sebagai suatu sistem atau pemulaan dari hubungan-hubungan sosial yang terdapat dan berkembang
dalam masyarakat tertentu, sebagai wahana fungsional dalam masyarakat tersebut. Dalam pengertian umum demikian, suatu
masyarakat atau organisasi sosial atau kelompok, di mana dan kapan pun ia berada, merupakan suatu sistem sosial, yang di
dalamnya dapat mengandung sub sistem sosial dan dalam pola sistematik yang sangat beragam. Sebagai satuan masyarakat, sistem
sosial merupakan sistem yang menjadi wadah bagi totalitas hubungan antara seorang manusia dan manusia lainnya, manusia dan
kelompoknya atau kelompok lain, kelompok manusia dan kelompok manusia lainnya, untuk memenuhi hajat, mempertahankan dan
mengembangkan hidupnya,sesuai fungsi masing-masing.Manusia dan kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing secara
relatif memiliki batas dan ikatan kewilayahan dan mengembangkan (unsur-unsur) kebudayaannya, termasuk lembaga-lembaganya
seperti organisasi-organisasi sosial beserta peraturan-peraturannya yang tertulis dan tak tertulis.
10 Gintan Rahmadhani (20003068)
Menurut (Yunasaf and Darwis 2010) Elemen-elemen atau unsur-unsur sistem sosial mencakup:
1) Tujuan (end atau objectives); apa yang ingin dicapai, selalu dinyatakan secara eksplisit, pada beberapa hal tujuan dinyatakan
dengan istilah kebutuhan (needs).
2) Kepercayaan (belief); merupakan anggapan yang diterima sebagai hal benar atau tidak benar.
3) Sentimen atau perasaan (sentiment); terjalin erat dengan kepercayaan dan bersifat ekpresif dan memperlihatkan apa yang dirasa
atau “what we feel” tentang alam.
4) Norma-norma (norm); merupakan aturan atau tata tertib yang dipatuhi oleh warga sistem sosial.
5) Sanksi (sanction); dapat merupakan suatu pujian atau ganjaran bagi warga yang mematuhi norma-norma dan merupakan suatu
hukum bagi warga yang tidak mematuhi norma-norma yang telah diterima oleh warga system sosial.
6) Status peranan (Status-roles); status atau kedudukan merupakan tempat atau posisi seseorang , sedangkan peranan (role)
merupakan aspek yang dinamis dari status.
7) Kekuasaan (power); adalah kesanggupan untuk menguasai orang lain. Ada dua komponen penting, yaitu wewenang (authority)
dan pengaruh (influence). Wewenang adalah hak yang dibenarkan kepada seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Pengaruh
merupakan suatu kesanggupan untuk mengontrol orang lain tidak menggunakan wewenang.
8) Derajat sosial atau lapisan sosial (sosial rank); derajat sosial menghasilkan suatu strata dalam masyararat yang biasa
disebutdengan lapisan sosial (social stratification). Lapisan sosial adalah sebagai akibat kedudukan sosial atau social position.
9) Fasilitas (facilities); adalah alat-alat, harta, barang-barang atau kemudahan-kemudahan lainnya yang tersedia dan digunakan
dalam sistem sosial tersebut untuk mencapai tujuannya
10) Wilayah (territoriality); adalah ruang tempat sistem sosial tersebut bertahan.