Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama

“Praktik Identifikasi Bunyi”

yang Dibimbing oleh Dosen

Dr.Martias Z., S.Pd., M.Pd.

OLEH KELOMPOK IV

 Fitriza Yunisa 20003014


 Fitri Ani 20003065
 Aliyah Salsabila 20003103
 Diva Angraini 20003109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan karunia-nya kami
dapat menyelesaikan makalah Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama tentang ““Praktik
Identifikasi Bunyi”Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukan kepada kita ajaran yang di ridhoi oleh Allah SWT ,yaitu ajaran
agama Islam.

Dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi -tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa memberikan
motivasi dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah
inimasih jauh dari kesempurnaan .untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifar membangun guna sempurnanya makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya .

Padang,9 November 2021

Penulis :

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG .............................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................2

C. TUJUAN PENULISAN...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................3

A. PENGENALAN IDENTIFIKASI BUNYI ...............................................................3

B. TEKNIK PELAKSANAAN IDENTIFIKASI BUNYI MELALUI VAKT ...............3

BAB III PENUTUPAN ......................................................................................................6

A. KESIMPULAN .......................................................................................................6

B. SARAN ...................................................................................................................6

SUMBER REFERENSI .....................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pembinaan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja adalah suatu


kegiatan pembinaan yang diberikan kepada anak tunarungu dalam melatih dan
mengoptimalkan sisa-sisa pendengarannya atau melatih kemampuan mempersepsi bunyi
bunyi tertentu yang dilakukan secara terencana (by design).Kegiatan pembinaan ini
biasanya menggunakan materi latihan dari bunyi-bunyi latar belakang buatan (bunyi yang
bersumber dari alat musik atau benda-benda lainnya yang dapat menghasilkan bunyi),
dan bunyi bahasa, menggunakan alat-alat tertentu, waktunya dilalokasikan sedemikian
rupa, termasuk alat evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah
dilakukannya atau tingkat ketercapaian tujuannya.

Bina komunikasi, persepsi, bunyi dan irama bukan hanya sekedar latihan
berbicara dan mendengar. BKPBI adalah suatu pembinaan atau latihan dalam memahami
bunyi yang dilakukan secara spontan atau terprogram sehingga sisa-sisa pendengaran dan
perasaan vibrasi (getaran) yang dimiliki anak tunarungu dapat dimaksimalkan sebaik-
baiknya untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pembelajaran BKPBI yang dilakukan di sekolah merupakan kegiatan yang sistematis,
teratur dan berkelanjutan dengan cara melatih anak mulai dari tahap deteksi bunyi
(mengetahui ada tidaknya bunyi), tahap diskriminasi bunyi (membedakan sifat-sifat
bunyi), tahap identifikasi bunyi (mengenal bunyi dari berbagai sumber bunyi) dan tahap
memahami bunyi. Penyadaran tentang adanya bunyi perlu diberikan sedini mungkin pada
anak. Oleh sebab itu latihan BKPBI harus diberikan sedini mungkin agar anak terbiasa
mengenal adanya suatu bunyi sehingga kemampuan berbahasa anak dapat
dimaksimalkan.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Konsep Pengenalan dalam Identifikasi Bunyi


2. Bagaimana Teknik Pelaksanaan Melalui VAKT

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk Bagaimana Konsep Pengenalan dalam Identifikasi Bunyi


2. Untuk Bagaimana Teknik Pelaksanaan Melalui VAKT

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGENALAN IDENTIFIKASI BUNYI

Tahap indentifikasi bunyi adalah tahapan mengenal bunyi dari berbagai


sumber bunyi.Pelaksanaanpembelajaran BKPBI khususnya tahap deteksi bunyi diberikan
sejak dini kepada anak dimaksudkan agar anak terbiasa mengenal adanya
suatu bunyi sehingga pembelajaran dapat lebih mudah dipahami oleh anak.

Latihan mengidentifikasi bunyi diberikan kepada anak yang telah menyadari ada
atau tidak adanya bunyi dan dapat membedakan macam-macam bunyi secara spontan,
mampu membedakan berbagai macam sifat bunyi dan kombinasi sifatnya, serta mampu
membedakan macam-macam sumber bunyi secara spontan. Tahap ini bertujuan agar anak
mengenal berbagai macam bunyi dan jenjang fungsi yang terkandung di dalamnya.

Menurut A.Boothroyd mengemukakan bahwa daya mengenal merupakan inti dari


suatu programpengamatan bunyi bagi siswa tunarungu. Berdasarkan pengalaman yang
telah banyak dan bervariasi dengan dunia bunyi, maka siswa perlu mengelompokkan ciri-
ciri bunyi yang konsisten. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa identifikasi bunyi
merupakan kemampuan siswa dalam mengenal ciri-ciri berbagai macam sumber bunyi
baik memakai alat bantu mendengar (ABM) atau tidak memakai ABM.

B. TEKNIK PELAKSANAAN IDENTIFIKASI BUNYI MELALUI VAKT

Tahap Identifikasi Bunyi, Tahap ini bertujuan agar anak dapat menyebutkan ciri-
ciri dari sumber bunyi tertentu dan mampu mengenali bunyi-bunyi yang diperdengarkan,
baik melalui alat musik maupun maupun suara manusia secara terprogram. Tujuan dari
identifikasi bunyi yaitu anak dapat menyebutkan ciri–ciri dari bunyi-bunyi tertentu
dan mampu mengenali bunyi-bunyi yang diperdengarkan baik melalui alat musik
atau melalui suara manusia secara terprogram.

3
Bunyi-bunyi yang diidentifikasi antara lain:

1. Bunyi alam seperti: hujan, gemercik air, halilintar, dan sebagainya.


2. Bunyi Binatang, seperti: burung berkicau, anjing menjalak, ayam berkokok, dan
sebagainya.
3. Bunyi yang dihasilkan oleh peralatan,seperti: bunyi bedug, lonceng, bel, bunyi
kendaran, klakson, dan sebagainya.
4. Bunyi alat musik, seperti: gong, tambur, suling, terompet,
piano/harmonika, rebana, dan sebagainya.
5. Bunyi yang dibuat oleh manusia, seperti : tertawa, terikan, batuk, serta bunyi
bahasa (suku kata, kelompok kata atau kalimat).

Untuk membantu anak tunarungu mengenal bunyi, ada beberapa hal yang
harus dilakukan, yaitu:

 Anak perlu diberi berbagai kesempatan untuk menemukan


hubungan/asosiasi antara penghayatan bunyi melalui pendengaran dengan
penghayatan melalui modalitas/ indera lain yang sebelumnya telah
membentuk persepsinya terhadap berbagai rangsangan luar, yaitu
modalitas motorik, perabaan, dan penglihatan.
 Dalam berinteraksi dengan anak, setiap kali terjadi suatu bunyi yang mendadak,
mengarahkan perhatian anak terhadap bunyi tersebut. Tanyakan pada anak
bunyi apa yang ia dengar. Apabila anak tersebut belum bisa menjawabnya,
berikan jawabannya dan tunjukan dari mana bunyi tersebut berasal.

Berikut disajikan contoh kegiatan pembelajaran PKPBI dalam melatih


mengidentifikasi bunyi-bunyian, pada anak tunarungu:

a. Guru menempatkan siswa sesuai dengan kondisi serta melakukan


pengecekan ABM (bila menggunakan) kemudian dilanjutkan dengan
percakapan sebagai titik tolak respon untuk materi yang akan
dilaksanakan pada saat itu.

4
b. Siswa memperhatikan dan mendengarkan bunyi yang diperdengarkan guru
dengan memanfaatkan sisa pendengarannya secara klasikal maupun
individual, yang diperdengarkan guru dengan memberikan respon
berupa: menyebutkan ciri-ciri, menyebut nama alat musik,
membunyikan, menuliskan nama alat musik, atau bermain peran.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan mereaksi bunyi menggunakan indera
pendengaran saja.
c. Guru melakukan pengamatan dari reaksi yang dilakukan siswa.

5
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Jadi,tahap indentifikasi bunyi adalah tahapan mengenal bunyi dari berbagai


sumber bunyi.Pelaksanaanpembelajaran BKPBI khususnya tahap deteksi bunyi diberikan
sejak dini kepada anak dimaksudkan agar anak terbiasa mengenal adanya
suatu bunyi sehingga pembelajaran dapat lebih mudah dipahami oleh anak.

Tahap Identifikasi Bunyi, Tahap ini bertujuan agar anak dapat menyebutkan ciri-
ciri dari sumber bunyi tertentu dan mampu mengenali bunyi-bunyi yang diperdengarkan,
baik melalui alat musik maupun maupun suara manusia secara terprogram. Tujuan dari
identifikasi bunyi yaitu anak dapat menyebutkan ciri–ciri dari bunyi-bunyi tertentu
dan mampu mengenali bunyi-bunyi yang diperdengarkan baik melalui alat musik
atau melalui suara manusia secara terprogram

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna baik dalam materi maupun penulisan.Dengan, demikian penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk mengembangkan dan menyempurnakan makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi para pembaca dan dapat dijadikan
sebagai sumber ilmu baru yang dapat dikembangkan.

6
SUMBER REFERENSI

modul guru pembelajar slb tunarungu. January 21, 2018 | Author: Anonymous |
Category: Seni & Humaniora, Communications

http://repository.unj.ac.id/3424/1/Skripsi%20Tiara%20Nabila%20Alhumaria%20
%281335133652%29.pdf

https://core.ac.uk/download/33529386.pdf

Anda mungkin juga menyukai