(RPP)
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
III. Indikator
Kognitif
Psikomotor
Afektif
1. Karakter
Mandiri : Saat menyebutkan apa saja sifat sifat bunyi
2. Keterampilan Sosial
Aktif : Saat diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
Komunikatif : Saat berdiskusi dan mempresentasikan hasil kerja
Kognitif
Setelah membawa buku, siswa mampu menjelaskan proses terjadinya bunyi dari sumber
bunyi hingga ke indera pendengaran dengan runtut
Psikomotor
Setelah mengamati video pembelajaran, siswa mampu menyajikan laporan tentang proses
terjadinya bunyi dari sumber bunyi hingga ke indera pendengaran dengan sistematis
Afektif
a. Karakter
Mandiri : Saat menyebutkan apa saja sifat sifat bunyi
b. Keterampilan Sosial
Aktif : Saat diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
Komunikatif : Saat berdiskusi dan mempresentasikan hasil kerja
V. Materi Pembelajaran
1. Sifat sifat bunyi
2. Sifat sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
VII. Kegiatan
IX. Penilaian
1. Prosedur : Akhir
2. Jenis : Tes Tulis, Tes Lisan dan Unjuk Kerja
3. Bentuk Instrumen : Uraian dan Pedoman Penilaian Unjuk Kerja
Sumber bunyi tentu saja sangat banyak dan bermacam-macam, contohnya alat musik,
pita suara, dan gerakan-gerakan benda lain yang dapat menghasilkan getaran sehingga
menimbulkan bunyi.
Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:
1. Infrasonik, merupakan bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Bunyi ini termasuk bunyi
yang sangat lemah, oleh sebab itu kita manusia tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya
hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, yang dapat mendengarkannya.
2. Audiosonik, merupakan bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai dengan 20 kHz. Bunyi
ini adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar.
3. Ultrasonik, merupakan bunyi yang frekuensinya lebihdari 20 kHz. Jenis bunyi ini adalah
bunyi yang sangat kuat, namun bunyi ini tidak dapat kita dengar. Hanya hewan yang dapat
menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba.
Bunyi merambat melalui benda padat, sifat ini biasanya dimanfaatkan untuk membuat
mainan. Misalnya mainan telepon-teleponan, pada permainan ini bunyi merambat melalui
benang menuju ke telinga kita.
Bunyi merambat melalui benda cair, sifat ini biasanya dimanfaatkan oleh tim SAR untuk
mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan.
Bunyi merambat melalui gas, udara merupakan benda gas maka dari itu kita dapat
mendengar suara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Namun,
bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sebuah bel
listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa udara.
Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan, bunyi akan dipantulkan ketika merambat kemudian
mengenai benda lain. Jika bunyi mengenai dinding, maka bunyi akan dipantulkan.
Manfaat gelombang/getaran bunyi adalah:
Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi
ultrasonik.
Dalam bidang kesehatan dapat digunakan untuk mendeteksi janin dalam rahim, yaitu dengan
memanfaatkan bunyi infrasonik.
Dapat digunakan untuk mendeteksi keretakan suatu logam.
Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.
Pembuatan kaca mata tuna netra dengan menggunakan prinsip gelombang ultrasonik pada
kelelawar.
Dalam keterkaitannya dengan indera pendengaran, bunyi mempunyai tiga sifat yaitu
merambat melalui medium, merupakan gelombang longitudinal, dan dapat dipantulkan.
Selain itu, syarat agar suatu bunyi dapat didengar adalah adanya sumber bunyi yang bergetar,
adanya perantara atau medium (udara) dan ada pendengar yang baik. Bunyi dapat didengar
oleh manusia melalui rangkaian proses yang terjadi dalam telinga.
Sumber bunyi →bunyi→ditangkap oleh telinga bagian luar (daun telinga) → masuk
ke dalam lubang telinga dan menggetarkan gendang telinga (membran timpani) → menuju
tulang martil, landasan dan sanggurdi (tulang-tulang pendengaran) → tingkap bundar
bergetar → cairan yang berada di dalam rumah siput bergetar → terjadi stimulasi ujung-
ujung saraf dan diteruskan ke saraf pendengaran di otak besar → impuls diterima dan
diterjemahkan oleh otak besar →itulah bunyi yang kita dengar.