C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menjelaskan sifat bunyi
memantul dan menyerap dengan benar.
2. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat membandingkan sifat bunyi
memantul dan bunyi menyerap di dalam ruangan dan luar ruangan
dengan cermat.
3. Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyajikan laporan
tentang sifat bunyi memantul dan menyerap dengan sistematis.
4. Dengan kegiatan percobaan, siswa mampu mempraktikan percobaan
mengenai bunyi memantul dan menyerap dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
1. Sifat – sifat bunyi, yakni bunyi memantul dan bunyi menyerap
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan: Inkuiri
Metode: Praktikum atau percobaan, diskusi, penugasan
F. Media Pembelajaran
Ember, gelas, atau kaleng
Laptop, proyektor dan speaker
G. Sumber Pembelajaran
H. Kegiatan Pembelajaran
I. Penilaian Pembelajaran
1. Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
KD IPA 3.6 dan 4.6
Bentuk Penilaian : Nontes
Instrumen Penilaian: Rubrik
Rubrik Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
penunjang. penunjang.
Catatan: Centang () pada bagian yang memenuhi kriteria
16
( ___________________ ) ( ___________________ )
Nama Percobaan:
Tujuan Percobaan:
Hasil Percobaan:
Kesimpulan:
Nama Kelompok :
2. 5.
3. 6.
Tujuan:
Membandingkan macam – macam bunyi dari bunyi memantul dan menyerap melalui
percobaan terhadap bunyi benda – benda sederhana dalam ruangan dan luar
ruangan.
Alat dan Bahan:
Botol, ember, gelas atau kaleng bekas.
Langkah – Langkah Percobaan:
1. Bentuklah 6 kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6 siswa
2. Siapkanlah alat – alat yang diperlukan, seperti botol, ember gelas atau kaleng
bekas
3. Bagi menjadi 2 kelompok kecil yang membunyikan benda di kdalamamar
mandi sekolah dan luar kelas (lapangan sekolah)
4. Bunyikan benda dari botol, ember, gelas maupun kaleng bekas di dalam
kamar mandi dan di luar kelas (lapangan sekolah)
5. Catatlah dan diskusi teman kelompokmu
6. Laporkan hasil percobaanmu kepada guru
BAHAN AJAR
Selamat Mencoba!
Bunyi
Setiap hari kita tidak pernah terlepas dari apa yang dinamakan suara atau bunyi.
Bunyi gesekan daun yang tertiup angin, kucing yang mengeong, suara-suara orang
yang sedang berbincang-bincang, kendaraan yang lalu-lalang, suara alunan musik,
benda yang jatuh ke tanah, burung berkicau, gong yang dipukul, gitar yang dipetik,
ataupun suara-suara lain yang saling ‘bersahutan’ satu sama lain. Suara atau bunyi
diterima oleh salah satu panacindera kita yakni telinga.
A. Definisi Bunyi
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam
bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang
bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda – benda yang bergetar.
B. Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya
sejajar dengan arah getarnya).
2. Perambatannya membutuhkan medium.
3. Dapat dipantulkan.
C. Sumber-Sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-
benda itu dinamakan sumber bunyi. Sumber bunyi adalah benda-benda yang
dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garpu tala, alatalat
musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain seperti
drum dan bedug yang dipukul.
D. Perambatan Bunyi
Ketika ada terompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar
kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut
merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang sering
dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal,
yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui
medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa udara
karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan cair
merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan
susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel
udara.
Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi
adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat
rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan pada saat suhu
medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak lebih cepat.
Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium yang
frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini,
energi akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi
akan semakin cepat.
E. Penyerapan Bunyi
Bunyi juga dapat diserap. Benda – benda yang dapat menyerap bunyi adalah
benda yang permukaannya lunak. Benda yang demikian disebut peredam
bunyi, misalnya karpet, goni, kertas, kain, busa, dan wol. Benda – benda
tersebut dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gaung atau kerdam.
Dinding dan langit – langit gedung pertemuan, studi rekaman, dan gedung
bioskop dengan bahan – bahan tersebut supaya tidak terjadigaung atau
kerdam.
F. Pemantulan Bunyi
Sebuah kelereng yang kita lempar ke dinding yang keras akan
mengalami pemantulan, demikian juga dengan bunyi. Bunyi juga dapat
memantul, jika dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang
permukaannya keras, seperti kayu, kaca, dinding, atau besi.
Macam – Macam Bunyi Pantul
1. Gaung atau kerdam
Pada saat kita mengikuti sebuah
acara pidato di dalam ruangan dengan
menggunakan pengeras suara, terdengan
bunyi pantul dari suara aslinya, dimana
bunyi pantul ini mengganggu bunyi aslinya
sehingga bunyi aslinya nampak agak kabur.
Atau ketika kita memasuki kamar mandi,
suara kita ketika berbicara akan terpantul-pantul oleh dinding kamar mandi.
Pemantulan semacam ini dinamakan gaung. Secara definisi, gaung
merupakan perulangan bunyi yang terdengar hampir bersamaan dengan
bunyi dari sumber bunyi, akibat bunyi dari sumber bunyi ini terpantul
berulang-ulang pada suatu ruangan. Gaung terjadi karena gelombang bunyi
dipantulkan oleh permukaan yang keras. Oleh karena itu, dinding- dinding
bagian dalam suatu gedung pertunjukkan, konser, atau teater dilapisi dengan
bahan – bahan lunak untuk menyerap bunyi sehingga mengurangi atau
menghilangkan gaung.
2. Gema
Hal berbeda terjadi
manakala kita berteriak di tempat
tinggi atau luas, misalnya di
sebuah tebing atau di depan
sebuah gua. Setelah kita berteriak,
sesaat kemudian ada yang
membalas teriakan kita. Hal ini
terjadi juga karena bunyi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi (yaitu
teriakan kita) dipantulkan kembali. Pemantulan semacam ini dinamakan
gema. Secara definisi, gema merupakan perulangan bunyi yang terdengar
setelah bunyi ditimbulkan. Gema terjadi karena bunyi dipantulkan oleh suatu
permukaan. Cepat atau lamanya kita mendengar gema bergantung pada
seberapa jaur jarak kita dengan permukaan pemantul bunyi itu.
Peristiwa pemantulan bunyi tidak selalu merugikan, tetapi ada juga
yang menguntungkan, misalnya ketika akan mengukur kedalaman laut
dengan menggunakan sonar. Sonar atau
sound navigation and ranging merupakan
suatu metode untuk menaksir ukuran,
bentuk, dan kedalaman benda-benda di
bawah air (termasuk kedalaman laut) dengan
menggunakan gelombang ultrasonik. Sonar bekerja berdasarkan prinsip
pemantulan bunyi.
MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang digunakan:
Prosedur Pelaksanaan
1. Kaleng 2. Botol
3. Ember
1. Kaleng, botol dan ember dibunyikan di kedua tempat yang berbeda, yaitu di
kamar mandi dan lapangan terbuka
2. Laptop, speaker, dan proyektor digunakan untuk memutarkan video
pembelajaran mengenai bunyi