Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SD Negeri 1 Somoroto


Kelas /Semester : 1 / 1 (satu )
Tema 2 : Kegemaranku
Subtema 3 : Gemar Menggambar
Pembelajaran ke- : 3
Fokus Pembelajaran : PPKn
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

1. KOMPETENSI INTI (KI)


3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


3.4 Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah
4.3 Mengamati dan menceriterakan kebersamaan dalam keberagaman di rumah
dan sekolah

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
3.4.1 Menerapkan sikap saling toleransi dan menghargai keberagaman di rumah dan
sekolah
3.4.2 Menyimpulkan makna bersatu dalam keberagaman di rumah dan sekolah
4.3.1 Menunjukkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan tugas yang dimiliki setiap
anggota keluarga
4.3.2 Menjelaskan pengalaman bermain dengan teman di sekolah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.4.1.1 Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengetahui sikap saling toleransi dan
menghargai keberagaman di rumah dan sekolah
3.4.1.2 Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan sikap toleransi yang pernah
dilakukan pada teman di sekolah
3.4.2.1 Dengan tanya jawab , siswa dapat menjelaskan makna bersatu di rumah dan
sekolah
4.3.1.1 Dengan gambar, siswa dapat menjelaskan keberagaman anggota keluarga
berdasarkan tugas yang dimiliki setiap anggota keluarga
4.3.1.2 Dengan penugasan dari guru, siswa dapat menceritakan tugas setiap anggota
keluarga dalam keluarga masing-masing siswa
4.3.2.1 Dengan pemberian tugas dari guru, siswa mampu menyebutkan pengalaman
bermain dengan teman di sekolah

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Langkah- Alokasi
Keterangan Metode
langkah Waktu

Pendahuluan - Guru memberi salam dan mengajak Metode ceramah dan 10 menit
semua siswa berdoa menurut agama tanya jawab
dan keyakinan masing-masing.
- Guru mengecek kesiapan diri siswa
dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi serta tempat duduk
disesuaikan kegiatan pembelajaran.
- Guru melakukan apersepsi sebelum
melaksanakan pembelajaran inti.
- Guru menanyakan tentang materi
yang telah dipelajari sebelumnya.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
- Guru bersama siswa menyanyikan
lagu.

Inti Metode tanya jawab, 50 menit


- Guru membentuk siswa dalam ceramah dan diskusi
beberapa kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari 4 anak.
- Guru menempelkan media gambar
mengenai keberagaman di rumah dan
sekolah
- Guru meminta siswa untuk mengamati
media gambar yang ditujukkan oleh
guru.

- Guru meminta setiap kelompok siswa


untuk menganalis gambar tersebut.
- Guru meminta setiap kelompok siswa
ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil analisis
gambar.
- Guru memberikan komentar atau
pendapat setelah semua penampilan
kelompok dan menjelaskan materi
sikap saling toleransi dan menghargai
keberagaman di rumah dan sekolah.
- Guru bertanya tentang contoh sikap
toleransi yang pernah dilakukan siswa
pada teman di sekolah dan guru
menuliskan contoh sikap di papan
tulis.
- Guru bertanya tentang makna bersatu
di rumah dan sekolah
- Guru bertanya kepada siswa dari
penjelasan tersebut apakah ada yang
ditanyakan.
- Guru menyanyikan lagu anak-anak
untuk memfokuskan anak kembali
pada pembelajaran.
- Guru memberikan gambar pada
masing-masing kelompok tentang
tugas masing-masing anggota keluarga
- Siswa ke depan menjelaskan gambar
yang dibagikan dan menceritakan
tugas masing-masing anggota keluarga
pada keluarga siswa
- Guru lalu memberi kesimpulan
tentang pembelajaran tersebut.

Penutup - Guru dan siswa secara bersama-sama -Metode ceramah dan 10 menit
menemukan manfaat dari hasil penugasan
pembelajaran yang telahh
berlangsung.
- Guru memberikan tugas berupa
Pekerjaan Rumah yaitu siswa disuruh
menyebutkan pengalaman bermain
dengan teman di sekolah
- Guru menyanyakan kepada siswa
apakah sudah paham dan apakah ada
yang ingin ditanyakan terkait
pembelajaran (refleksi)
- Guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran atau rangkuman
hasil belajar selama sehari.
(kesimpulan)
- Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
- Guru mengajak semua siswa berdoa
menurut agama dan keyakinan
masing-masing.

F. MATERI AJAR
 Sikap toleransi dan menghargai.

G. METODE PEMBELAJARAN
 Metode : Ceramah, Tanya jawab, Diskusi dan Penugasaan.
 Model : Kooperatif

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


 Alat dan Bahan

- Media gambar sikap saling toleransi dan menghargai keberagaman di


rumah dan sekolah
- Media gambar keberagaman anggota keluarga berdasarkan tugas yang
dimiliki setiap anggota keluarga
- Papan tulis
- Spidol hitam

 Sumber Belajar

a. Sumber belajar Guru

- Buku Guru Kelas 1, Tema : Kegemaranku. Buku Tematik Terpadu


Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

- Buku Fikih Toleransi


b. Sumber belajar Siswa
- Buku Siswa Kelas 1, Tema : Kegemaranku. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


 Penilaian Sikap: Lembar Pengamatan
 Penilaian Pengetahuan : Soal dan Lembar Penilaian
 Penilaian Keterampilan: Lembar Tugas

Mengetahui Surabaya, 04 April 2019


Kepala SD Negeri 1 Guru Kelas I
Somoroto,

Rizka Latifatul
Samsiyah, S.Pd., M.Pd Mustafidhah, S.Pd.
NIP. 196801172006042015 NIP. 199812022016052017

Lampiran 01

 MATERI GURU
Sikap Toleransi dan Menghargai Keberagaman di Rumah dan Sekolah

Pengertian Toleransi dan Menghargai


Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata “Tolerare” yang berarti dengan
sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku
atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang
menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.Toleransi
juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya yang berarti sikap
dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap golongan-golongan yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu masyarakat. Misalnya
toleransi beragama dimana penganut Agama mayoritas dalam sebuah masyarakat
mengijinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi antar umat beragama
berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan,
untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Sedangkan
menghargai memiliki 4 arti. Menghargai berasal dari kata dasar harga. Menghargai
adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama
tetapi maknanya berbeda. Menghargai memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja
sehingga menghargai dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau
pengertian dinamis lainnya.

Toleransi Bermula Dalam Keluarga

Semua manusia berasal dari dalam keluarga. Manusia mengawali hari-hari


hidupnya di dunia ini dalam keluarga. Di dalam keluarga, manusia bertumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang yang dewasa. Proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia dalam keluarga sangat ditentukan oleh pendidikan yang
diterimanya sejak dini. Pendidikan pertama dan utama yang diperolehnya yakni
melalui sikap hidup, perilaku dan tutur kata orang tua, atau anggota keluarga lain yang
lebih dewasa.

Keluarga sebagai pusat dimulainya kehidupan memiliki peran sentral dalam


menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Seseorang menjadi seperti apa
pada masa depan, sangat ditentukan oleh pengalaman hidupnya dalam keluarga. Kalau
seseorang bertumbuh dalam keluarga yang menanamkan benih-benih saling
menghormati, saling menerima dan saling mencintai, maka ia akan bertumbuh
menjadi pribadi yang sangat menghormati sesama. Sedangkan, kalau seseorang yang
bertumbuh dalam keluarga yang diwarnai oleh kekerasan, kebencian, dendam dan lain
sejenisnya, maka ia akan bertumbuh menjadi pribadi yang pemarah dan pendendam.
Masa depannya akan hancur dan menghancurkan sesamanya.

10 Contoh Sikap Toleransi dan Menghargai Keberagaman di Rumah dan Sekolah


Untuk di lingkungan rumah dan keluarga, tentu saja kerukunan harus dilakukan
pada setiap anggota keluarga yang ada di lingkup rumah. Baik orang tua, kakak, adik,
nenek, kakek, dan lainnya penting menerapkan kerukunan agar tercipta kedamaian di
dalam kehidupan rumah dan keluarga. Nah kali ini akan dibahas mengenai contoh
hidup rukun di sekolah, rumah, dan keluarga yang bisa anda lakukan atau anda
ajarkan pada anak anak anda.
Contoh menjalin kehidupan yang rukun dalam lingkungan sekolah, sebagai berikut:

1. Meminjamkan Alat Tulis Pada Teman Yang Membutuhkan


Salah satu contoh hidup rukun yang bisa anda terapkan pada perkembangan awal
politik pada awal kemerdekaan di dalam lingkungan sekolah adalah dengan
meminjamkan alat tulis pada teman yang memang membutuhkan. Seringkali teman
teman di kelas anda ada yang lupa membawa alat tulis seperti pensil, penghapus,
penggaris dan lainnya. Jika anda mengetahui kondisi teman anda tersebut, alangkah
lebih baiknya jika anda meminjamkan kepada teman anda alat alat tulis yang anda
miliki.

2. Membantu Menjelaskan Kepada Teman Yang Tidak Mengerti


Saat guru sedang menjelaskan beberapa materi pelajaran, biasanya terdapat beberapa
anak yang tidak memahami jenis jenis lembaga sosial dengan materi yang dijelaskan
oleh guru tersebut. Jika anda kebetulan mengerti, mengapa anda tak mencoba untuk
membantu menjelaskan kepada teman anda mengenai materi yang tidak dimengerti
tersebut. Hal ini merupakan contoh kerukunan yang bisa diterapkan di sekolah.

3. Tidak Ada Pertengkaran Antara Siswa Di Sekolah


Hal ini bisa dicoba lakukan oleh guru guru yang ada di sekolah. Sebagai guru tentunya
anda harus mengajari murid murid di sekolah untuk bersikap baik dengan teman
temannya sendiri. Hindari pertengkaran yang bisa terjadi di sekolah dalam pengaruh
letak geografis di Indonesia. Jika terdapat pertengkaran sebisa mungkin sebagai guru
harus mencoba melerainya.

4. Hormat dan Patuh Pada Guru


Tak hanya pada teman teman sekolah saja, tentunya anda harus membina kerukunan
dengan guru di sekolah.permasalahan lingkungan hidup yang bisa dihindari cukup
dengan menghormati guru serta mematuhi semua aturan yang diterapkannya menjadi
bentuk dari hidup rukun di sekolah.

5. Belajar Bersama
Hidup rukun di sekolah dapat dilakukan dengan cara belajar bersama dengan teman
teman anda di sekolah. Atau anda bisa membentuk kerja kelompok untuk saling
membantu satu sama lainnya untuk mempelajari materi yang diajarkan di sekolah.
(baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

Contoh menjalin kehidupan yang rukun dalam lingkungan rumah dan keluarga, sebagai
berikut:

1. Saling Menghargai Pendapat Anggota Keluarga

Seringkali di dalam keluarga ada diskusi yang digunakan untuk menentukan sesuatu.
Tentu saja setiap anggota keluarga memiliki pendapat yang berbeda satu sama lainnya.
Untuk itu pentingnya saling menghargai pendapat yang dikemukakan dan tidak
menyela jika orang berbicara. Hal ini sudah menjadi bentuk hidup yang rukun di dalam
lingkungan keluarga dan rumah. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial)

2. Menghormati Ayah dan Ibu


Sebagai anak sudah menjadi kewajiban untuk menghormati ayah dan ibu di rumah. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan menaati aturan rumah dan orang tua, tidak membantah,
dan lainnya. Hormat pada ayah dan ibu sudah termasuk ke dalam bentuk hidup rukun di
rumah dan keluarga. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia)

3. Makan Bersama Keluarga


Dengan makan bersama keluarga di rumah ataupun di luar rumah sudah menjadi bentuk
hidup rukun yang bisa diciptakan di dalam lingkungan keluarga dan rumah. Jika perlu
lakukan hal ini secara rutin agar tercipta kerukunan diantara anggota keluarga dengan
anggota keluarga lainnya.

4. Membantu Orang Tua Mengerjakan Pekerjaan Rumah


Sebagai anak sudah menjadi kewajiban untuk membantu orang tua mengerjakan
pekerjaan rumah. Jika perlu lakukan dalam seminggu sekali untuk bergotong royong
membersihkan rumah, mulai dari menyapu, mengepel, membersihkan taman, menyuci
piring dan lainnya. Hal ini tidak akan terasa lelah jika dilakukan dengan bersama.
Selain itu aktivitas ini juga akan memupuk rasa persaudaran anda satu sama lainnya.
5. Belajar Bersama Keluarga
Bentuk kerukunan di dalam lingkungan rumah dan keluarga bisa dibentuk dengan cara
belajar bersama keluarga di rumah. Seorang adik bisa meminta bantuan kakaknya untuk
mengajarinya materi sekolah yang tidak dimengerti. Sebagai seorang kakak, tentunya
anda harus mengajari adik anda materi yang tidak dimengerti. Hal ini juga berlaku pada
anak yang bisa meminta bantuan orang tua untuk membantu dan mengajari pekerjaan
dari sekolah. Sebagai orang tua pun juga harus siap dan selalu membantu anak anaknya
yang kesusahan dalam belajar(baca juga: Faktor Perubahan Sosial).

Tentu saja penerapan hidup rukun akan menghasilkan manfaat dan kebaikan di
depannya. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari hidup rukun dengan
satu sama lainnya.

 Menjalin komunikasi yang lebih baik. Tentu saja di lingkungan sekolah,


komunikasi dengan teman teman dan guru anda menjadi lebih baik. Hal ini akan
membuat sekolah akan terasa menyenangkan. Untuk lingkungan rumah tentu saja,
komunikasi anda dengan anggota keluarga lainnya membaik sehingga tidak
menimbulkan salah paham yang dapat menyebabkan pertengkaran.
 Baik di kehidupan sekolah, keluarga, ataupun rumah tentu saja akan lebih
harmonis dibandingkan sebelumnya. Sehingga bila terjadi masalah, anda akan
tenang dalam menghadapinya.
 Lingkungan sekolah, rumah, dan keluarga anda akan menjadi lebih tentram dan
aman, hal ini karena satu sama lainnya akan membantu jika ada kesusahan.
 Hidup rukun juga akan mempererat tali persatuan dengan teman dan keluarga
anda.
 Karena hubungan yang baik, tentu saja akan meminimalisir terjadi perselisihan
dan perdebatan satu sama lainnya.

Makna Bersatu di Rumah dan Sekolah


Bersatu artinya menegang perbedaan diantara mereka menjadi sebuah satu kesatuan dalam
mencapai tujuan bersama. Dan untuk membentuk kerukunan. Besatu dalam keberagaman
rumah,sekolah dan masyarakat artinya saling membentuk konstribusi agar menjadi satu dengan
tujuan bersama. Didalam lingkungan sekolah,  kita pasti akan berbaur dengan siswa-siswa lain
yang berasal dari daerah yang berbeda dengan tempat kita tinggal. Mereka juga memiliki latar
belakang yang berbeda-beda seperti agama dan profesi orang tua mereka. Keberagaman
semacam ini pastinya memberikan suatu manfaat bagi kita apabila kita bisa bergaun secara baik
dengan mereka. berikut adalah 3 manfaat hidup bersatu dalam keberagaman di sekolah :

a. Memperluas hubungan kekerabatan.


Apabila kita dapat menjalin hubungan baik dengan teman-teman kita yang beragam,
yang memiliki tempat tinggal dari berbagai daerah, ini akan menjadi suatu manfaat
bagi kita. Kita bisa memiliki teman dari berbagai daerah. Pertemanan ini juga akan
membawa manfaat tambahan berupa koneksi kerja, serta pertolongan dimasa
depan.
5. Menumbuhkan sikap toleransi.
Latar belakang pribadi yang beragam dari setiap siswa bisa menumbuhkan rasa
toleransi. Sebagai contoh, seorang siswa yang memiliki agama Islam dan seorang
siswa lain yang beragama Kristen bisa saling berteman dan saling membantu satu
sama lain tanpa harus saling menyinggung hal-hal yang berhubungan tentang
keyakinan mereka.
6. Saling bertukar pemikiran dan pengalaman.
Keberagaman dalam hubungan sosial diruang lingkup sekolah membawa banyak
pengalaman dan pemikiran yang bisa digali melalui interaksi seperti contohnya
percakapan. Selain mempererat kekerabatan antar warga sekolah, keberagaman
disekolah juga bisa memberikan informasi-informasi baru yang dibawa oleh para
penghuni sekolah yang datang dari berbagai latar belakang.
 Bersatu dalam keluarga
a. Melakukan ibadah bersama-sama
b. Makan bersama-sama
c. Liburan bersama-sama
 Bersatu dalam sekolah
a. Kerja kelompok
b. Piket harian bersama
c. Pergi ke kantin bersama-sama
Keberagaman Anggota Keluarga
 Peran Ayah dalam Keluarga
Apa yang ada dalam benak Anda ketika membahas tentang peran seorang ayah dalam
sebuah keluarga? Sudah pasti jawaban Anda akan mengacu pada pernyataan bahwa ayah
adalah kepala keluarga dan orang yang betugas mencari nafkah. Namun, apa saja tugas dari
kepala keluarga tersebut? Peran seorang ayah dalam keluarga tak lepas dari tanggung
jawabnya untuk memberikan rasa aman dan perlindungan untuk setiap anggota keluarganya.
Selain itu, ayah juga harus mengayomi setiap anggota keluarganya dan menjadi pengambil
keputusan ketika terjadi sebuah konflik atau permasalahan dalam keluarga. Di samping itu,
sebagai kepala keluarga, sudah seharusnya ayah bertugas untuk menafkahi setiap anggota
keluarganya selama masih berada dalam usia produktif. Meskipun seorang ayah sudah
pensiun dan tidak bekerja lagi, perannya sebagai kepala keluarga tetap harus dijalankan. 

 Peran Ibu dalam Keluarga

Sama halnya dengan peran seorang ayah, keberadaan seorang ibu juga amat penting dalam
sebuah keluarga. Sebagaimana peran keluarga sebagai tempat untuk mencurahkan kasih
sayang, ibu menjadi orang yang lebih banyak memberikan kasih sayang kepada suami dan
anak-anaknya. Peran seorang ibu sudah pasti mendidik anak, sementara ayah hanya akan
mendampingi ibu dalam mendidik anak-anaknya. Selain itu, peran seorang ibu juga meliputi
menyediakan makanan untuk semua anggota keluarga dan memberikan suasana tempat
tinggal yang layak bagi seluruh anggota keluarga. Namun, bagi ibu yang juga memiliki
pekerjaan di luar, ia harus pintar membagi waktu antara mengurus pekerjaan dan rumah
tangganya. Seorang ibu juga dapat menjadi penengah ketika terjadi permasalahan antara anak
dengan anak atau antara ayah dengan anak. Mengingat peran ibu dalam keluarga begitu
bermacam-macam, maka tak salah jika seorang ibu sering mendapat gelar sebagai
supermom. 

 Peran Anak Sulung dalam Keluarga

Anak sulung adalah pengikat perkawinan dan terlahir sebagai anak pertama yang sudah
dinanti-nantikan oleh kedua orang tuanya. Peran anak sulung tentu saja mengayomi adik-
adiknya untuk menjadi lebih baik. Si sulung juga kerap kali dianggap sebagai yang paling
dewasa untuk mengambil keputusan. Jika sudah dewasa, si sulung pun berhak menjadi
penengah ketika terjadi konflik antara kedua orang tuanya yang tak kunjung reda. Pada
umumnya, anak sulung memegang peran penting dalam keberlangsungan ekonomi dan status
sosial dalam keluarga, karena umumnya tahta atau warisan akan diberikan kepada anak yang
tertua.

 Peran Anak Bungsu dalam Keluarga

Sama seperti anak sulung, peran dari anak bungsu juga dapat menjadi pengikat perkawinan
antara suami dan istri. Apalagi, jika kehadirannya sangat ditunggu-tunggu, misalnya saat
sepasang suami istri mendambakan anak laki-laki ketika sudah memiliki anak perempuan. Sifat
anak bungsu yang umumnya periang dan ingin selalu dimanja dapat menjadi penghibur
tersendiri bagi orang tuanya. Bahkan, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika si bungsu juga
memegang peran penting dalam keberlangsungan ekonomi dan status sosial keluarga.

Kesimpulannya, peran keluarga akan berjalan dengan baik bila setiap anggota keluarganya
telah memahami dan melaksanakan perannya masing-masing. Di zaman modern ini, memang
banyak anggota keluarga yang menjalankan peran yang berbeda, misalnya seorang ibu
menjadi kepala keluarga lantaran si ayah tidak bekerja. Namun, keharmonisan dalam keluarga
akan tercipta bila setiap anggota keluarga dapat saling memahami dan mejalankan peran
masing-masing dengan baik.

Lampiran 02

MATERI SISWA:
Sikap Toleransi dan Saling Menghargai Keberagaman di Rumah dan Sekolah

Toleransi merupakan perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan,
dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Toleransi dimulai dari keluarga, perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari
aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan
orang lain. Manfaat dari toleransi yaitu tidak ada perpecahan dan hidup menjadi rukun. Selain
dalam keluarga, toleransi juga harus dilakukan dalam sekolah.
 Contoh sikap toleransi dan menghargai dalam keluarga
a. Saling menghargai pendapat anggota keluarga
b. Menghorati ayah dan ibu
c. Makan bersama keluarga
d. Mebantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah
e. Belajar bersama keluarga
 Contoh sikap toleransi dan menghargai dalam sekolah
a. Meminjakan alat tulis pada teman yang membutuhkan
b. Membantu menjelaskan pada tean yang tidak mengerti
c. Hormat dan patuh terhadap guru
d. Belajar bersama teman
Makna Bersatu di Rumah dan Sekolah
Bersatu artinya tidak mempedulikan perbedaan diantara mereka dan bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
 Bersatu dalam keluarga
d. Melakukan ibadah bersama-sama
e. Makan bersama-sama
f. Liburan bersama-sama
 Bersatu dalam sekolah
d. Kerja kelompok
e. Piket harian bersama
f. Pergi ke kantin bersama-sama
Keberagaman Anggota Keluarga

 Kedudukan ayah : Kepala Keluarga, tugas mencari nafkah


 Kedudukan ibu : Ibu Rumah Tangga, tugas mengurus rumah tangga
 Kedudukan anak : Anggota Keluarga, tugas belajar dan mebantu orangtua
Bermain dengan Teman di Sekolah
Contoh permainan dengan teman di sekolah :
a. Bermain petak umpet d. Bentengan
b. Bermain grobak sodor e. Lompat tali
c. Bermain ABC an
Lampiran 03

 Lembar Kerja Siswa


Lembar kerja siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran.
Secara Kelompok:
a. Kelompok siswa mengamati gambar dan menceritakan gambar tersebut di
depan kelas.

MENGANALISIS GAMBAR

PETUNJUK:
1. Perhatikan gambar di papan tulis atau dibawah ini.
2. Analisilah gambar sesuai urutan kelompok.
3. Tulislah informasi atau ceritakan gambar tersebut di lembar jawaban.
4.

Toleransi dan menghormati Toleransi dan menghormati


keberagaman di rumah keberagaman di sekolah

b. Perwakilan kelompok tampil di depan kelas dengan mengamati media gambar


untuk menceritakan gambar di depan kelas

a. Secara kelompok siswa menyebutkan tugas anggota keluarga pada gambar dan
menceritakan tugas anggota keluarga di keluarga masing-masing siswa
Menceritakan dan Menyebutkan tugas anggota keluarga

Nama Kelompok :
Ayah
Kedudukan Ayah :
Tugas Ayah :

Ibu
Kedudukan Ibu :
Tugas Ibu :

Anak
Kedudukan Anak :
Tugas Anak :

Lampiran 04

 EVALUASI
Dalam evaluasi ini digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pembelajaran dengan melihat tercapainya tujuan pembelajaran.
1. Sebutkan contoh sikap saling toleransi dan menghargai keberagaman di
rumah dan sekolah!
2. Jelaskan sikap toleransi yang pernah kamu lakukan pada teman di
sekolah!
3. Jelaskan makna bersatu di rumah dan sekolah!
4. Sebutkan anggota keluarga yang ada di rumahmu!
5. Jelaskan tugas setiap anggota keluarga!
6. Sebutkan pengalaman bermain yang pernah kamu lakukan dengan
teman di sekolah!

Perhitungan nilai skor:


Nilai tes = jumlah skor yang diperoleh x 100
Total skor
Konversi Nilai:

A Amat Baik 90 < A ≤ 100


B Baik 80 < B ≤ 90
C Cukup 70 < C ≤ 80
D Kurang ≤ 70

Lampiran 05

 LEMBAR PENILAIAN

 Instrumen Penilaian
 Sikap
No Tangga Nama Catatan Butir Sikap Tindak Lanjut
. l Siswa
1.
2.
3.

 Keterampilan
Menceritakan tentang pengalaman menerapkan nilai-nilai Pancasila sila
ketiga di rumah.
No Kriteria Baik Baik (3) Cukup (2) Perlu
. Sekali (4) Bimbinga
n (1)
1 Menc Mampu Mampu Mampu Belum
eritak menceritak menceritak menceritak mampu
an an an an Menceritak
kedu kedudukan kedudukan kedudukan an
duka dan tugas 3 dan tugas 2 dan tugas 2 kedudukan
n dan anggota anggota anggota dan tugas
tugas keluarga keluarga keluarga anggota
3 pada pada pada keluarga
angg gambar. gambar. gambar. pada
ota gambar.
kelua
rga
pada
gamb
ar.
2 Menceritak Mampu Mampu Mampu Belum
an menceritak menceritak menceritak mampu
kedudukan an an an Menceritak
dan tugas kedudukan kedudukan kedudukan an
lebih dari 3 dan tugas 3 dan tugas 2 dan tugas 2 kedudukan
anggota anggota anggota anggota dan tugas
keluarga keluarga keluarga keluarga anggota
pada pada keluarga pada keluarga
keluarga keluarga siswa keluarga kelurga
siswa siswa sendiri. siswa siswa
sendiri. sendiri sendiri. sendiri.

Kesesuaian cerita
No Kesesuaian cerita siswa
Nama siswa dengan gambar
.
1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.

3.

Anda mungkin juga menyukai