Disusun untuk tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini
Dosen Pengampu : Eka Mei Ratnasari, M.Pd
Disusun Oleh:
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Teknik Pengajaran Menyimak (Teaching Listening)....................................2
B. Teknik Pengajaran Menyimak (Teaching Listening)......................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
Daftar Pustaka............................................................................................................................7
I
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teknik Mengajar
Listening Anak Usia Dini” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris Anak
Usia Dini.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Teknik
Mengajar Bahasa Listening bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Eka Mei Ratnasari, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran
Bahasa Inggris Anak Usia Dini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metodologi pengajaran bahasa asing mengalami perkembangan terus-menerus
seiring dengan perkembangan yang terjadi pada disiplin ilmu bahasa, ilmu pendidikan,
dan ilmu jiwa. Lebih dari itu hasil-hasil penelitian dalam bidang pengajaran bahasa itu
sendiri juga memberikan konstribusi pada lahirnya pendekatan dan metode baru dalam
pengajaran bahasa. Harus diakui bahwa sebagian besar dari perkembangan tersebut
terjadi pada pengajaran bahasa inggris yang merupakan bahasa dunia paling penting
dewasa ini.
Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah
ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar atas dasar itulah
beberapa ahli pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajakan aspek-aspek
pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. Hal ini sengaja
ditekankan, karena berdasarkan pengamatan, banyak diantaranya guru bahasa inggris
yang cenderung mengajak siswa-siswinya membaca buku teks sejak awal pelajaran.
Dengan demikian, menyimak (listening) merupakan satu pengalaman belajar yang amat
penting bagi para siswa dan seyogyanya mendapat perhatian sungguh-sungguh dari
pengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teknik pengajaran menyimak (teaching listening)?
2. Bagaimana teknik pengajaran menyimak (teaching listening)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari teknik pengajaran menyimak (teaching
listening).
2. Agar mengetahui teknik-teknik pengajaran menyimak (teaching listening).
1
BAB II PEMBAHASAN
1
Setjo Widyantoro, “Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Di Sekolah Dasar Melalui Teknik Paired
Storytelling,” Jurnal Banda Aceh 2, no. 1 (2020): 15.
2
Commit to user 14 Coakley dan Wolvin dalam Donaldson dan Haggastron 2006:
68 menyatakan bahwa listening adalah sebuah proses menerima, menghadiri, dan
memberikan arti terhadap rangsangan lisan. Tiga sub proses ini sangat mendasar untuk
menyimak pada banyak bahasa. Peranan pemahaman menyimak listening comprehension
pada bahasa kedua adalah lebih komplek dari pada bahasa aslinya. Listening
comprehension adalah suatu proses, suatu proses yang sangat kompleks, dan jika ingin
mengukurnya harus memahami terlebih dahulu bagaimana proses itu bekerja. Sebuah
pemahaman terhadap apa yang akan dicoba untuk diukur adalah titik awal dari bentuk
tes. Ada lima tipe menyimak listening menurut Wolvin dan Coakley 1993: 19 yaitu:
1. Discrimotivasive Listening: Tipe menyimak untuk membedakan rangsangan suara
dan atau visual. Tipe ini melibatkan konsentrasi yang harus cermat dan
memerlukan kepekaan.
2. Listening for Comprehension: tipe ini berkembang dari diskriminasi rangsangan
pada sebuah pemahaman pesan. Penyimak jenis ini terdapat pada saat
mendengarkan; kuliah, pengarahan, laporan, konferensi, TV, film, dan pesan
telepon, untuk memahami informasi yang ditampilkan.
3. TherapeauticEmphatic: tipe ini memberikan persaratan bahwa sajian penyimak
sebagai sebuah papan mendengarkan untuk menyediakan kesempatan kepada
pembicara untuk berbicara melalui sebuah masalah terhadap pemecahan masalah
dari pembicara.
4. Critical Listening: tipe ini mensaratkan bahwa seorang penyimak mengevaluasi
apa yang sedang dikatakan.
5. Appreciative Listening: menyimak untuk mendapatkan kesan dari materi atau
bahan misalnya mendengarkan musik, suara lingkungan atau tayangan televisi.2
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak anak
adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja,
penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan,
informasi, memahami makna komunikasi dan merespon yang terkandung dalam cerita
sederhana yang ditulis untuk anak yang berbicara mengenai kehidupan, ekspresi untuk
anak-anak dan sekeliling yang mempengaruhi anak.
2
Hijriyah Umi, “Pengertian Listening Listening dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah
Menengah,” 2016, https://text-id.123dok.com/document/7q0ewor9y-pengertian-listening-listening-dalam-
mata-pelajaran-bahasa-inggris-di-sekolah-menengah.html.
3
B. Teknik Pengajaran Menyimak (Teaching Listening)
Bahasa yang digunakan sebagai bahasa utama dalam banyak sekali negara di
dunia. Oleh sebab itu kemampuan listening comprehension pada mata pelajaran ini
sangat diperlukan sekali.3 Cara belajar mendengarkan ( listening) bahasa ingris pada anak
berbeda dengan orang dewasa karena anak mempunyai lebih sedikit kosakata. oleh
karena itu cara pengajarannya pun berbeda, dan berikut teknik pengajaran lestening pada
anak:4
3
Neneng Hendriyaani, “Tantangan Bagi Guru Bahasa Inggris Dalam Mengajar Listening
Comprehension Pada Masa Pandemi Covid19,” Media Kompas Cyber, accessed April 21, 2022,
http://beritadisdik.com/news/kaji/tantangan-bagi-guru-bahasa-inggris-dalam-mengajar-listening-
comprehension-pada-masa-pandemi-covid19---.
4
Fara Gea, “Teknik Mengajarkan Listening Pada Anak,” Krisnapry (blog), May 9, 2012,
https://krisnapry.wordpress.com/2012/05/09/teknik-mengajarkan-listening-pada-anak/.
5
Ni Kadek Ariani and Putu Rahayu Ujianti, “Media Video Animasi untuk Meningkatkan Listening Skill
Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha 9, no. 1 (July 6, 2021): 43,
https://doi.org/10.23887/paud.v9i1.35690.
4
a. Menggunakan Film
Menggunakan film sebagai media, perlu memilih film yang cocok untuk
pembelajaran anak usi dini.Yang mungkin digunakan pada anak TK adalah
film cerita pendek mengingat anak memiliki konsentrasi yang pendek.
Melalui media VCD film dengan cara memutarkan film yang sesuai dengan
pesan/materi yang akan disampaikan dengan memberi motivasi untuk anak
sebelum dan ketika menyimak cerita,melakukan tanya jawab tentang isi
cerita dan mengapresiasi isi cerita. 6
b. Menggunakan Youtube
Youtube merupakan media digital pokok yang dapat digunakan guru sebagai
media belajar untuk memberikan pembelajaran sesuai tema-tema dalam
kurikulum. Anak akan diberikan Video Youtube untuk pembelajaran
mendengarkan (listening). Aktifitas mendengarkan dan menonton cerita
sederhana yang ditampikan melalui video Youtube juga diberikan oleh guru
dengan cara menyebutkan judul cerita tersebut, kemudian menentukan nama
tokoh yang ada pada cerita tersebut secara bersama-sama.7
5. Belajar Listening dengan Lagu
Menentukan pilihan lagu yang sudah dikenal atau disukai siswa. Setelah
menentukan lagu yang akan digunakan, guru bisa meminta anak mengisi atau
melengkapi kata-kata atau frase penting dalam lagu yang sengaja dihilangkan
oleh guru. Kata-kata atau frase tersebut biasanya merupakan istilah-istilah penting
yang harus dikuasai oleh siswa. Guru mengulang beberapa kali pemutaran lagu
melalui tape recorder dan siswa melengkapi kata-kata atau frase yang hilang
kemudian siswa dan guru mengecek bersama-sama dan menulisnya di papan
tulis.8
6
Retno Widowati, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Melalui Media Pemutaran
Vcd Film Kartun Pada Anak Kelompok A Tk Mardi Putra Punung Kabupaten Pacitan Semester 2 Tahun Pelajaran
2018/2019,” JURNAL VISIONER: Hasil Penelitian Pendidikan Dasar dan Anak Usia Dini 1, no. 2 (n.d.): 12.
7
I Putu Yoga Purandina, “Implementasi Media Digital Untuk Perkembangan Bahasa Inggris Anak Usia
Dini,” PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 6, no. 1 (April 1, 2021): 66,
https://doi.org/10.25078/pw.v6i1.2086.
8
Hani Fani, “Belajar Listening Sejak Usia Dini,” accessed April 21, 2022, http://hmjpg-
paud.blogspot.com/2011/04/belajar-listening-sejak-usia-dini.html.
5
6. Listen And Match
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik menyimak (Teaching Listening) merupakan pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman anak akan bahan simakan. Strategi ini dimaksudkan agar anak
mempunyai tujuan menyimak, memprediksi ucapan yang akan disimak dan membuktikan
dengan cara menyampaikan pesan yang telah disimak sehingga anak memiliki
kemampuan menyimak yang kritis dan reflektif.
Karena anak mempunyai lebih sedikit kosakata karena itu cara pengajarannya
pun berbeda, dan berikut teknik pengajaran lestening pada anak: Listen And Imitate,
Whispering Game, Listen And Follow, Belajar Listening dengan Lagu dan Listen And
Match.
B. Saran
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman
tentang teknik listening yang diterapkan dalam pembelajaran. Selain itu penulisan ini
dapat dijadikan referensi bagi guru untuk melakukan pembelajaran listening.
7
Daftar Pustaka
Ariani, Ni Kadek, and Putu Rahayu Ujianti. “Media Video Animasi untuk Meningkatkan
Listening Skill Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha 9, no. 1
(July 6, 2021): 43. https://doi.org/10.23887/paud.v9i1.35690.
Fani, Hani. “Belajar Listening Sejak Usia Dini.” Accessed April 21, 2022. http://hmjpg-
paud.blogspot.com/2011/04/belajar-listening-sejak-usia-dini.html.
Gea, Fara. “Teknik Mengajarkan Listening Pada Anak.” Krisnapry (blog), May 9, 2012.
https://krisnapry.wordpress.com/2012/05/09/teknik-mengajarkan-listening-pada-
anak/.
Hendriyaani, Neneng. “Tantangan Bagi Guru Bahasa Inggris Dalam Mengajar Listening
Comprehension Pada Masa Pandemi Covid19.” Media Kompas Cyber. Accessed
April 21, 2022. http://beritadisdik.com/news/kaji/tantangan-bagi-guru-bahasa-inggris-
dalam-mengajar-listening-comprehension-pada-masa-pandemi-covid19---.
Purandina, I Putu Yoga. “Implementasi Media Digital Untuk Perkembangan Bahasa Inggris
Anak Usia Dini.” PRATAMA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 6,
no. 1 (April 1, 2021): 66. https://doi.org/10.25078/pw.v6i1.2086.
Umi, Hijriyah. “Pengertian Listening Listening dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris di
Sekolah Menengah,” 2016. https://text-id.123dok.com/document/7q0ewor9y-
pengertian-listening-listening-dalam-mata-pelajaran-bahasa-inggris-di-sekolah-
menengah.html.
Widyantoro, Setjo. “Pembelajaran Menyimak Cerita Anak Di Sekolah Dasar Melalui Teknik
Paired Storytelling.” Jurnal Banda Aceh 2, no. 1 (2020): 15.