Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEACHING LISTENING TO CHILDREN

DOSEN PENGAMPU:
Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D
Silvina Noviyanti, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3 R002

1. Meli Haryanti (A1D120052)

2. Yoga Dwi Wijaya (A1D120056)

3. Putri Fauziah Banani (A1D120067)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini berisi
mengenai materi Teaching Listening To Children.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris di
SD dari Dosen Pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bulian, 2 April 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
Pendahuluan.....................................................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 pengertian listening skills ......................................................................................................3
2.2 pengajaran listening dengan menggunakan media Audio Visual pada anak ........................4
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
Kesimpulan......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, salah satu tujuan pembelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar  adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam
bahasa Inggris dalam bentuk lisan maupun tertulis. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi
mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing).
Keempat kompetensi ini diharapkan mampu mempersiapkan dan membekali siswa untuk
melanjutkan ke enjang pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Bahasa Inggris seperti yang tercantum dalam kurikulum, semua komponen yang terlibat
dalam proses belaar mengajar di sekolah harus turut memberikan dukungan. Dengan
memperhatikan bahwa setiap kelas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, komponen-
komponen yang terkait tersebut harus berupaya meningkatkan keefektifan dan
efisiensi proses belajar mengajar di kelas sesuai dengan karakteristik masing-masing kelas.
Secara umum, tidak semua sekolah dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran
Bahasa Inggris sesuai dengan yang tercantum dalam kurikulum. Masing-masing sekolah
menemui kendala yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan tersebut.

1.2Rumusan Masalah
a) Apa pengertian dari listening skills?
b) Bagaimana Pengajaran listening dengan menggunakan media Audio Visual pada anak?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami pengertian dari listening skills
2. Memahami Pengajaran listening dengan menggunakan media Audio Visual pad anak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Listening skills


Listening skills merupakan keterampilan berbahasa awal yang dimiliki oleh manusia.
Keterampilan ini menjadi dasar dari tiga keterampilan berbahasa lainnya, yakni berbicara,
membaca, dan menulis. Dalam tahap awal kehidupan, anak terlebih dahulu belajar
memahami bahasa lisan dengar mendengar dan menyimak dari lingkungan terdekat, yaitu
dari ayah, ibu, atau saudara yang ada di rumah. Dengan menyimak, anak-anak belajar
bahasa dari bahasa lisan yang didengar berulang-ulang.1 Buktinya bayi baru lahir selalu
diajak berbicara oleh orang-orang di sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, melalui
keterampilan menyimak sang bayi akan mampuan berbicara dengan meniru kata-kata
sederhana sedikit demi sedikit akan bertambah, dan kemampuan berbahasa lainnya
semakin meningkat. listening merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan
memahami apa yang orang lain katakan. Untuk para pembelajar, listening adalah tentang
bagaimana bahasa yang dibicarakan menjadi sebuah masukan yang merupakan langkah
awal dalam belajar bahasa baru. Jadi, menurut Saricoban listening adalah tahap pertama
dalam belajar bahasa melalui pemahaman komunikasi verbal.

Listening skills merupakan kunci dalam menerima pesan secara efektif. Listening skill
merupakan kombinasi dari mendengarkan apa yang orang lain katakan dan secara
psikologi adanya keterkaitan dengan orang yang berbicara. Listening merupakan salah
satu keterampilan berbahasa. Listening memerlukan keinginan untuk memahami orang
lain, sikap menghargai dan menerima, dan keinginan untuk membuka pikiran seseorang
melihat suatu hal dari sudut pandang lain. Listening menuntut konsentrasi yang lebih
tinggi. Dapat dikatakan listening memiliki keterkaitan dengan hearing meski diantara
keduanya memiliki perbedaan. Sehubungan dengan hal tersebut, David menyatakan:
"Hearing is with the ears, but listening is with the mind'.”6 Artinya hearing menggunakan
telinga, akan tetapi listening menggunakan pemikiran. Pemikiran yang dimaksud adalah
dalam proses listening tidak hanya mendengar, namun juga membutuhkan faktor
konsentrasi, perhatian dan adanya upaya sungguh-sungguh untuk memahami isi pesan
atau informasi yang disampaikan. Hearing merujuk kepada bunyi-bunyian yang kita
dengar, sedangkan listening membutuhkan lebih dari sekadar itu: listening menuntut
seseorang untuk lebih fokus. Listening berarti menyimak, tidak hanya terhadap cerita
yang disampaikan, tetapi juga bagaimana cerita tersebut diceritakan, penggunaan bahasa
dan suaranya, serta bagaimana orang lain menggunakan bahasa tubuhnya. Dengan kata
lain, listening sangat memperhatikan kedua pesan verbal juga non-verbal. Kemampuan

2
listening yang efektif tergantung kepada seberapa besar kita bisa memahami dan
menerima pesan tersebut.

Mengacu pada teori yang telah dijabarkan, dalam listening skills terdapat kegiatan
mengingat dan memahami. Kedua kegiatan tersebut termasuk kedalam taksonomi Bloom
seperti yang dikemukakan oleh Anderson dan Krathwohl. Menurut Anderson dan
Krathwohl dalam laporan tugas Evaluasi Pembelajaran yang dibuat oleh Septri Rahayu,
dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi khususnya pada dimensi C1 dan C2,
terdiri atas C1 Remember (mengingat): (a) Recognizing (mengenal kembali), (b)
Recalling (mengingat), dan C2 Understand (memahami): (a) interpreting
(menafsirkan/menginterpretasikan), (b) exampliying (memberi contoh), (c) summarizing
(meringkas), (d) inferring (menarik inferensi), (e) compairing (membandingkan), (f)
explaining (menjelaskan).
a) Remember (Mengingat)
Mengingat adalah kemampuan memperoleh kembali pengetahuan yang relevan dari
memori jangka panjang.
b) Recognizing (mengenal kembali). Recognizing adalah memperoleh kembali
pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang kemudian membandingkannya
dengan informasi yang tersaji.
c) Recalling (mengingat) Recalling adalah memperoleh kembali pengetahuan yang
sesuai dari memori jangka panjang ketika merespon suatu masalah atau diberikan
suatu perintah. Perintah dapat berupa sebuah pertanyaan.
d) Understand (memahami) Memahami adalah kemampuan merumuskan makna dari
pesan pembelajaran dan mampu mengkomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan
maupun grafik.
e) Interpreting (menginterpretasikan)
Interpreting adalah kemampuan untuk mengubah informasi yang disajikan dari satu
bentuk ke bentuk yang lain. Interpreting dapat berupa mengubah kalimat ke kalimat,
gambar ke kalimat, angka ke kalimat, kalimat ke angka, dan lain sebagainya.
f) Exemplifying (memberi contoh) Exemplifying adalah kemampuan untuk memberikan
contoh yang spesifik atau contoh mengenai konsep secara umum. Exemplifying dapat
pula berarti mengidentifikasi pengertian dari bagian-bagian pada konsep umum.
g) Classifying (mengklasifikasikan) Classifying adalah ketika siswa mengetahui bahwa
sesuatu merupakan bagian dari suatu kategori. Classifying dapat diartikan pula
sebagai mendeteksi ciri atau pola yang menunjukkan bahwa ciri atau pola tersebut
sesuai dengan kategori tertentu atau konsep tertentu.
h) Summarizing (menyimpulkan) Siswa dikatakan memiliki kemampuan Summarizing
ketika siswa dapat memberikan pernyataan tunggal yang menyatakan informasi yang
disampaikan atau topik secara umum.
i) Inferring (menduga) Inferring berarti dapat mencari pola dari beberapa contoh kasus.
Siswa dikatakan memiliki kemampuan Inferring jika siswa dapat membayangkan
3
konsep atau prinsip yang merupakan bagian dari contoh dengan cara mengkode
karakteristik yang sesuai dari masing-masing contoh dan lebih penting lagi dengan
tidak ada hubungan antara contoh-contoh tersebut.
j) Comparing (membandingkan) Comparing adalah kemampuan menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek.
k) Explaining (menjelaskan) Explaining adalah kemampuan merumuskan dan
menggunakan model sebab akibat sebuah sistem. Siswa yang memiliki kemampuan
menjelaskan dapat menggunakan hubungan sebab akibat antar bagian dalam suatu
sistem.

B. Pengajaran listening dengan menggunakan media Audio Visual Pada Anak

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia dalam kehidupan
sehari-hari, tanpa bahasa seseorang tidak bisa menyampaikan inspirasi mereka kepada
orang lain. Bahasa Inggris merupakan suatu bahasa yang sangat penting dalam kehidupan
karena bahasa Inggris merupakan suatu bahasa internasional. Seperti yang telah kita
ketahui di Indonesia sekarang ini bahasa inggris sudah merupakan mata pelajaran wajib
yang harus di ajarkan mulai dari SD sampai perguruan tinggi.Hal ini disebabkan karena
pentingnya bahasa untuk berkomunikasi dan mencari pekerjaan.Untuk menguasai bahasa
inggris mereka membutuhkan metode pembelajaran yang lebih efektif.Seperti
penggunaan media Audio Visual.

a. Pengertian Media Audio Visual

Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah
dan terjangkau. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio Tape
recorder juga dapat dibawa kemana-mana, karena tape recorder menggunakan batrai
maka ia dapat digunakan di lapangan atau ditempat-tempat yang tak terjangkau oleh
listrik.
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih
banyak, media audio dapat digunakan:

1. Mengembangkan ketrampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar.


2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dengan au mangungkapkan pendapat-pendapat
para ahli yang berada jauh dari lokasi.
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
4. Menyampaikan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan
belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.
b. Radio dan Tape

4
Media audio dapat digunakan dalam semua fase pengajaran mulai dari pengantar atau
pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai evaluasi belajar siswa.
Pengunaan media audio sangat mendukung sistim pembelajaran tuntas. Siswa yang
belajarnya lamban dapat memutar kembali dan dan mengulangi bagian- bagian yang
belum dikuasainya
 Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menggunakan media pembelajaran dalam
belajar bahasa inggris,yaitu:
1. Mempersiapkan diri
Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian materi caranya dengan
memeriksa dan mencobakan materi itu, membuat catatan tentang hal-hal penting
yang tercakup dalam materi audio itu
2. Membangkitkan kesiapan siswa
Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara
memberikan komentar awal dan pertanyaan.
3. Mendengarkan materi audio
Tuntun siswa untuk menjalani pengalamn mendengar dengan waktu yang tepat atau
dengan sedikit penundaan waktuantara pengantar dan mulainya proses mendengar.
4. Diskusi membahas materi program audio
Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal
dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum.
5. Menindak lanjuti program
Dalam hal ini siswa diharapkan akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak
tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan perpustakaan, membaca buku teks,
menonton film yang berkaitan, atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan isi
materi program audio.

Untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana perkembangan kemampuan


mendengar siswa, memahami, dan menghargai materi audio perlu diberikan
beberapa contoh sebagai berikut:
1. Mengukur kemampuan siswa memperoleh informasi
2. Perdengarkan suatu bagian dari rekaman pidato atau drama yang siswa belum
kenal.
3. Perdengarkan seluruh atau sebagian drama atau pidato yang diperdengarkan.
4. Dengarkan sebagian dari sajian cerita masalah tetapi hentikan sebelum akhir cerita.
5. Perdengarkan bagian akhir yang dramatis saja dari cerita yang terkenal.

Akhirnya, kegunaan media audio yang harus dipertimbangkan dalam pengajaran bahasa
asing Siswa dapat mendengarkan rekaman suara penutur asli bahasa asing yang dipelajarinya
untuk dijadikan model dalam latihan pengucapan. Suara dan pengucapan siswa sendiri direkam
kemudian dibandingkan dengan model yang ada. Ketika akan menyajikan pidato, siswa dapat

5
merekam suaranya pada saat berlatih sehingga ia dapat mendengarkan kembali rekaman
pidatonya, menganalisis dan memperbaiki aspek-aspek yang dinilai kurang.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Listening skills merupakan keterampilan berbahasa awal yang dimiliki oleh manusia.
Keterampilan ini menjadi dasar dari tiga keterampilan berbahasa lainnya, yakni berbicara,
membaca, dan menulis. Untuk para pembelajar, listening adalah tentang bagaimana
bahasa yang dibicarakan menjadi sebuah masukan yang merupakan langkah awal dalam
belajar bahasa baru. Jadi, menurut Saricoban listening adalah tahap pertama dalam
belajar bahasa melalui pemahaman komunikasi verbal. kegunaan media audio yang harus
dipertimbangkan dalam pengajaran bahasa asing Siswa dapat mendengarkan rekaman
suara penutur asli bahasa asing yang dipelajarinya untuk dijadikan model dalam latihan
pengucapan. Suara dan pengucapan siswa sendiri direkam kemudian dibandingkan
dengan model yang ada.

3.1 Saran

Penulis mengharapkan kepada pendidik dan peserta didik untuk dapat sadar dan
memahami serta berupaya untuk dapat meningkatkan kualitas pengetahuan terhadap
pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami,
selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan yang telah ditetapkan Adapun saran kami
adalah selayaknya guru bisa menentukan metode sebelum pembalajaran bahasa Inggris,
karena dengan begitu guru bisa mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://wahyuaddress.blogspot.com/2015/05/makalah-teaching-english-foreign.html

file:///C:/Users/ACER/Downloads/270137366.pdf

https://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/02/teaching-english-to-children.html

Anda mungkin juga menyukai