Kebutuhan khusus dan profil pendidikan anak tunarungu dan anak dengan gangguan komunikasi
Dalam menentukan kebutuhan khusus anak tunarungu, kita perlu mempertimbangkan tingkat
keturunannya lokasi terjadinya kerusakan gangguan pendengaran serta saat terjadinya tunarungu.
Masalah utama akibat keturunan bukan terletak pada ketidakmampuannya berbicara sebagai sarana
komunikasi lisan melainkan hambatannya kemampuan berbahasa secara keseluruhan mereka tidak atau
kurang mampu memahami lambang dan aturan bahasa terlambatnya kemampuan berbahasa secara
keseluruhan yang dialami anak tunarungu berimplikasi pada kebutuhan khusus mereka yang
memperoleh layanan pendidikan yang sesuai dengan kondisi keturunannya.
Layanan BKPBI adalah layanan kekhususan yang merupakan satu kesatuan antara pembinaan
komunikasi dan optimalisasi sisa pendengaran untuk mempersepsi bunyi dan irama berikut adalah
layanan komunikasi bina persepsi bunyi dan irama
Di samping itu, guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk melatih pengucapan anak di rumah.
Metode yang dapat digunakan dalam melaksanakan bina bicara ini antara lain: metode kata lembaga
atau perkata dan multi sensori
Metode kata per kata: merupakan metode bina wicara memberikan latihan berupa kata per kata bukan
per huruf dengan memperhatikan posisi vokal atau konsonan yang dilatihkan. Misalnya mematikan
konsonan b dalam kata:
Metode kata lembaga ini dikenal juga dengan metode global kata, artinya melatih pengucapan kata-
kata seperti nama benda yang sering dilihatnya, metode multi sensori, yaitu penggunaan seluruh
sensori atau indera anak untuk meraba atau taktil serta kinestetik melalui Indra visual, anak dapat
melihat mekanisme organ artikulasi yang benar seperti tetap lidah posisi bibir posisi rahang dan
kemudian menirukan gerakan tersebut dengan membentuk bicara yang benar.
Tujuan khusus pemberian layanan bina persepsi bunyi dan irama antara lain sebagai berikut:
Program latihan BPBI sebagaimana yang dikemukakan oleh depdiknas(2007) dan sadjaah, E. & Sukardja
(1996:234-239) mencangkok berbagai latihan berikut ini:
Untuk membantu anak tuner umum mengenal bunyi ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a) Anak perlu diberi berbagai kesempatan untuk menemukan hubungan asosiasi antara
penghayatan bunyi melalui pendengaran dengan penghayatan melalui indra lain yang
sebelumnya telah membentuk persepsi nya terhadap berbagai rangsangan luar yaitu model di
tas motor perubahan dan penglihatan.
b) Dalam berinteraksi dengan anak setiap kali terjadi suatu bunyi yang mendadak arahkan
perhatian anak terhadap bunyi tersebut tanyakan pada anak bunyi apa yang ia dengar apabila
anak tersebut belum bisa menjawabnya berikan jawabannya dan tunjukkan dari mana bunyi itu
berasal.
3) Latihan membedakan atau mendeskripsikan
Latihan membedakan bunyi mencangkul berikut:
a) Membedakan dua macam sumber bunyi
b) Membedakan dua sifat bunyi panjang pendek tinggi rendah cepat lambat share lain-lain
c) Membedakan macam-macam birama
d) Membedakan bunyi-bunyi yang dapat dihitung
e) Membedakan macam-macam irama musik
f) Membedakan suara manusia dan sebagainya
4) Latihan memahami bunyi latar belakang dan bunyi bahasa
a) Latihan memahami bunyi latar belakang
Latihan memahami bahwa bunyi petir menandakan akan mau hujan klakson mobil
menandakan harus minggir beol bunyi sekolah menandakan waktunya masuk atau pulang
dan bunyi adzan atau bendul menandakan waktunya sholat bagi umat islam dan sebagainya
b) Latihan memahami bunyi bahasa
Latihan untuk menangkap arti atau makna dari bunyi yang diamati berdasarkan pengalaman
dan memberi respon yang menunjukkan pemahaman materi latihan pemahaman diambil
dari perbendaharaan bahasa yang telah dimiliki oleh anak dan disajikan dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab perintah yang harus dilaksanakan atau tugas yang bersifat
kognitif.
2. Kebutuhan khusus anak dengan gangguan komunikasi
Kebutuhan anak dengan gangguan komunikasi sangat bervariasi tergantung jenis gangguan nya
sebagai contoh anak yang mengalami gangguan artikulasi memiliki kebutuhan khusus yang
berbeda untuk mengatasi hambatan ia dengan anak yang memiliki gangguan kelancaran atau
tipe gangguan komunikasi lain berikut adalah kebutuhan khusus untuk beberapa jenis gangguan
komunikasi:
a. Kebutuhan khusus dengan gangguan artikulasi
Anak dengan gangguan artikulasi yang disebabkan oleh gangguan persepsi pendengaran
memiliki kebutuhan khusus melati pendengarannya untuk membedakan berbagai font m
serta latihan pengucapan.
b. Kebutuhan khusus anak yang gagap antara lain berikut ini
1) Kesempatan untuk berkomunikasi dalam suasana yang pernah nyaman dan santai
dengan tidak terlalu memperhatikan kegagalan nya yang membuat anak menyadari
bahwa gagap yaitu adalah masalah besar
2) Pada anak gagap yang kidal perlu diberikan kebebasan untuk menggunakan tangan
kirinya dengan dominan dalam berbagai aktivitasnya jangan memaksanya menggunakan
tangan kanan secara dominan
3) Kesabaran dari orang yang diajak bicara untuk mau mendengarkannya tanpa memotong
pembicaraan anak sewaktu iya belum selesai bicara
4) Lingkungan yang tidak banyak menuntut agar tidak menimbulkan tekanan yang akan
mempererat gagap nya
C. Kebutuhan khusus anak yang mengalami keterlambatan dalam komunikasi verbal antara lain
sebagai berikut
1) Stimulasi bunyi-bunyi bahasa dari lingkungannya dalam setiap kesempatan simulasi
defender diberikan melalui percakapan tentang apa yang dialaminya
2) Perhatian yang penuh saat anak membuka komunikasi dan tanggapan yang positif dari
lingkungan atas bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan anak
3) Latihan kontak mata
4) Kesempatan untuk ber eksplorasi dalam berkomunikasi seperti dengan teman sebaya
5) Pengembangan kosakata
6) Pengembangan kepercayaan diri dan sebagainya
Penyelenggaraan kelas jauh atau kelas kunjungan ini merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka
menuntaskan kewajiban belajar serta penerapan kesempatan belajar.
b. Sistem integrasi
Sistem integrasi merupakan sistem pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
siswa tuner ungu untuk belajar bersama-sama dengan siswa mendengar atau normal di
sekolah biasa atau sedih sekolah reguler
Sistem integrasi atau terpadu memiliki macam-macam bentuk ke perpaduan sehingga
anak tuna rumus dapat mengikuti salah satu bentuk ke terpadu and yang sesuai dengan
kemampuannya.
c. Sistem pendidikan inklusif
Pendidikan inklusif begitu naruto merupakan pendidikan yang memberikan metode oral
metode oral auralkesempatan bagi sesuatu tunarungu untuk belajar bersama-sama
dengan siswa mendengar di sekolah biasa atau reguler. Pendidikan inklusif tersebut
menuntut sekolah untuk melakukan penyesuaian baik dalam segi kurikulum sarana dan
prasarana maupun sistem pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa
tunarungu.
2. Metode komunikasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak tunarungu yaitu
sebagai berikut:
Pendidikan untuk anak dengan gangguan komunikasi tergantung pada jenis gangguan komunikasi
dan hambatan lain yang dialami anak tersebut karena banyak gangguan komunikasi yang
merupakan akibat dari hambatan utama yang dimiliki anak. Terbatasnya kecerdasan tersebut juga
mengakibatkan perkembangan bahasanya terlambat bahkan pada sebagian anak tunagrahita juga
mengalami kegangguan dalam berbicaranya seperti gangguan artikulasi. Menurut lab blance ada
tiga prinsip bagi guru kelas dalam membantu siswanya yang mengalami hambatan dalam
berbahasa dan berbicara yaitu:
Saran-saran yang lebih khusus dalam membantu siswa yang mengalami hambatan berbahasa dan
berbicara dikemukakan oleh swan (Smith, JD, 2006. 214-215)