Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN NOTA DESAIN

BAB V

5.2.1. Material Penyusun Tubuh Embung


Properti dan material penyusun tubuh Embung dapat dilihat pada
tabel berikut

Tabel. 5.1 Bahan dan Properti dari Material Penyusun Tubuh Embung

Embung LOTAS

Berat Berat
Volume Volume Permeabilitas
Direct Shear Test Gs e
No. Material Basah Kering

( g wet) ( g dry)
kN/m 3
kN/m3 m3/dt c (kPa) o
f()
1 Homogen 18,06 14,41 6,92E-07 26,09 28,91 2,64 0,796
2 Pondasi 17,75 14,26 8,16E-07 44,13 29,29 2,65 0,828

Embung TUATAUM

Berat Berat
Volume Volume Permeabilitas
Direct Shear Test Gs e
No. Material Basah Kering

( g wet) ( g dry)
kN/m3 kN/m3 m3/dt c (kPa) o
f()
1 Homogen 17,53 15,15 1,23E-06 56,29 26,79 2,65 0,721
2 Pondasi 18,13 15,83 8,74E-06 36,97 34,92 2,64 0,640

BAB 5 - 1
LAPORAN NOTA DESAIN

Profil Potongan Embung Lotas

+ 376.00
MAN + 375.00
2.5
3 1
3 1
+ 371.00 2.5
1
1
Bak Stop Kran
+ 366.00

Profil Potongan Embung Tuataum

+ 197.00
MAN + 196.00
2.5
3 1
3 1
+ 192.00
1
2.5 Bak Stop Kran
1
+ 187.00

5.3. PERHITUNGAN STABILITAS EMBUNG


Perhitungan stabilitas Embung ini menggunakan kaidah dan metode
sebagaimana disyaratkan didalam Panduan Perencanaan. Dimana
tinjauan stabilitas ini meliputi stabilitas lereng Embung, stabilitas
Embung terhadap rembesan dan Deformasi. Dalam analisa tinjauan
digunakan program bantu GeoStudio 2012, dimana semua perhitungan
dilakukan oleh program ini.

5.3.1. Faktor Beban Gempa


Lokasi Embung LOTAS terletak pada posisi di 9° 36' 2.75" S dan 124°
46' 31.69" E, sedangkan Embung TUATAUM terletak pada posisi 9° 40'
31.87" S dan 124°48'33.18"E. Dari lokasi pekerjaan dapat kita tarik
dalam Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 nilai percepatan gempa

BAB 5 - 2
LAPORAN NOTA DESAIN

dasar (PGA/Peak Ground Acceleration) untuk perhitungan periode kala


ulang kegempaan yang akan kita gunakan dalam perhitungan stabilitas
yaitu periode 100 tahun, dapat dilihat pada gambar Peta Hazard Gempa
Indonesia 2017 dibawah ini:

Lokasi
Pekerjaan

Dengan Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 didapat nilai percepatan


nilai puncak di batuan dasar Sb,
• Sb kala ulang 50 tahun = 0.2g
Percepatan gempa dihitung dengan rumus,
PGAM = FPGA x SPGA
dimana ,
PGAM = nilai percepatan puncak di permukaan tanah berdasarkan
klasifikasi site
FPGA = faktor amplifikasi untuk PGA

BAB 5 - 3
LAPORAN NOTA DESAIN

SPGA = nilai PGA di batuan dasar (SB) mengacu pada Peta Gempa
Indonesia 2017
Dari rumus diatas di dapatkan PGAM untuk beban gempa OBE tersaji
dalam tabel sebagai berikut,

OBE
No Jenis Pondasi
SPGA FPGA PGAM
1 Batuan (SB) 0.200 1.00 0.200
2 Tanah Keras 0.200 1.20 0.240
3 Tanah Sedang 0.200 1.503 0.306
4 Tanah Lunak 0.200 2.112 0.422

Dimana percepatan gempa dinamik yang digunakan pada jenis pondasi


batuan (SB)
• OBE = 0.20g

5.3.2. Stabilitas Lereng Embung Terhadap Gelincir


Stabilitas lereng Embung dikaji berdasarkan kesetimbangan antara
ketahanan geser pada bidang miring Embung terhadap tekanan
gesernya. Adapun metode yang digunakan adalah Metode Modified
Morgenstern (untuk perhitungan cara gempa konvensional, dimana
koefisien beban gempa dianggap merata untuk setiap ketinggian.

5.3.3. Rembesan Podasi dan Tubuh Embung


Besarnya rembesan yang keluar dari pondasi maindam dihitung
dengan perangkat lunak (software SEEP/W) produksi Geoslope
International, Kanada, yang berbasis Finite Element. Hasil perhitungan
adalah berupa Flux, yaitu rembesan per meter panjang Embung. Nilai
permeabilitas/rembesan material Embung tersaji seperti table 5.1
diatas.
Stabilitas Embung terhadap gaya-gaya yang ditimbulkan oleh adanya
rembesan dikaji dengan melakukan perhitungan terhadap formasi
garis rembesan dalam tubuh Embung, menghitung kapasitas aliran

BAB 5 - 4
LAPORAN NOTA DESAIN

filtrasi yang mengalir melalui tubuh dan pondasi Embung dan


menganalisa kemungkinan terjadinya gejala sufosi yang disebabkan
gaya-gaya hidrodinamis dalam aliran filtrasi.

Gambar Hasil Analisa Seep/W (Rembesan) Pondasi dan Tubung Embung

1. Rembesan terjadi saat kondisi muka air normal (MAN)

Embung Lotas
Pore-Wa te r Pre ssure
380
≤ 0 - 20 kPa
Elevation

20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
375 80 - 10 0 kPa
1 ,3 3

100 - 1 20 kPa
2 e -0

120 - 1 40 kPa
140 - 1 60 kPa
06 m

370 160 - 1 80 kPa


≥ 1 80 kPa
³/ s
ec

365
1 ,0 5
4 e -0

360
06 m
³/ s
ec

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

Embung Tuataum
Pore-Water Pressure
200
≤ 0 - 20 kPa
Elevation

20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
195
3, 0 71

80 - 100 kPa
100 - 120 kPa
8e -0 0

120 - 140 kPa


140 - 160 kPa
6 m ³/s

190 160 - 180 kPa


≥ 180 kPa
c e

185
6 ,5 8 02
e -0 0 6

180
m ³/s ec

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

Tabel Hasil Resume

KONDISI SEEP/W (m3/dt)


NAMA EMBUNG
MUKA AIR PONDASI TUBUH EMBUNG
       
LOTAS MAN 1,054 x 10-6 1,332 x 10-6
     
TUATAUM MAN 6,58 x 10-6 3,379 x 10-6

BAB 5 - 5
LAPORAN NOTA DESAIN

* Gejala-gejala sufosi (piping) dan sembulan (boiling)


gejala hydraulic ini akan terjadi akibat pembendungan air dan akan
menimbulkan perbedaan tekanan-tekanan yang tinggi antara u/s dan
d/s, dan tekanan tinggi ini akan dihilangkan oleh gaya-gaya yang
menahan air lewat pori-pori yang di sebut gaya tahan erosi.

Gaya tahan erosi adalah akibat kohesi dan effect saling mengunci serta
berat partikel tanah atau batuan pondasi tapak embung, sedangkan air
rembesan mengalir lewat pori-pori tersebut menimbulkan gaya-gaya
erosi yang cenderung mendorong partikel-partikel tersebut di atas.

Apabila gaya-gaya yang menahan erosi lebih kecil dari gaya erosi maka
partikel-partikel tanah akan tersapu bersih sehingga mulai ada gejala-
gejala piping dan apabila tak segera di tanggulangi dapat menyebabkan
keruntuhan total tubuh embung pondasi

Oleh karena itu masalah-masalah piping ini pada Embung perlu di


adakan kajian, dan kajian-kajian ini pada umumnya meliputi.

1) Kajian secara kecepatan kritis.

2) Kajian secara hydraulic gradient

A. Kajian Secara Kecepatan Kritis

Agar tidak terjadi sufosi dan sembulan yang sangat membahayakan


tubuh Embung maupun pondasinya maka kecepatan aliran kritis perlu
dibatasi.

 Dari tes material tanah Embung Lotas diperoleh :


Gs = 2.64
e = 0.795

w = 18.06 kN/m3 = 1.871 gr/cm3

BAB 5 - 6
LAPORAN NOTA DESAIN

Kecepatan Kritis = Vc =

Dimana : W1 = Berat butir bahan inti dalam air

G = Grafitasi

F = Luasan permukaan yang menampung aliran


rembesan

w = berat isi air

Diameter terkecil bahan material = 0.0014 mm

W1 = (Gs – 1) x . .d3

= (2.64 – 1) x x3.14x0.00143 = 2.37 x 10-09 gram

F = . .d2 = x 3.14x0.00142 = 1.53 x 10-06 Cm2

w = 1.871 gram/Cm3

Vc = = 0.939 Cm/det. = 9.39 x10-3 m/det

Menghitung kecepatan rembesan (Vs) dari program GeoStudio 2012, SEEP/W

380
Embung Lotas
Elevation

XY-Velocity Magnitude
≤ 0 - 5e-008 m/sec
375 5e-008 - 1e-007 m/sec
1e-007 - 1,5e-007 m/s ec
1 ,3 3

1,5e-007 - 2e-007 m/s ec


2 e -0

2e-007 - 2,5e-007 m/s ec


2,5e-007 - 3e-007 m/s ec
06 m

370 ≥ 3e-007 m/sec


³/s e c

XY-Velocity Magnitude
365 3 e-0
07
≤ 0 - 5e-008 m/sec
5e-008 - 1e-007 m /s ec
1 ,0 5 4

1e-007 - 1,5e-007 m /s ec
e -0 0 6

360
1,5e-007 - 2e-007 m /s ec
m ³/s e

2e-007 - 2,5e-007 m /s ec
c

355 2,5e-007 - 3e-007 m /s ec


0 10 20 30 40 50 60 70 80
≥ 3e-007 m /s ec
Distance

3 e -0
07
BAB 5 - 7
LAPORAN NOTA DESAIN

Hasil dari analisa program kecepatan rembesan Vs = 3 x 10-7 m/dt

Syarat kecapatan Vs < Vc

3 x 10-7 m/dt < 9.39 x10-3 m/dt ( Aman/Ok )

 Dari tes material tanah Embung Tuataum diperoleh


Gs = 2.64
e = 0.72

w = 17.53 kN/m3 = 1.78 gr/cm3

Kecepatan Kritis = Vc =

Dimana : W1 = Berat butir bahan inti dalam air

G = Grafitasi

F = Luasan permukaan yang menampung aliran


rembesan

w = berat isi air

Diameter terkecil bahan material = 0.0014 mm

W1 = (Gs – 1) x . .d3

= (2.64 – 1) x x3.14x0.00143 = 2.35 x 10-09 gram

BAB 5 - 8
LAPORAN NOTA DESAIN

F = . .d2 = x 3.14x0.00142 = 1.54 x 10-06 Cm2

w = 1.78 gram/Cm3

Vc = = 0.937 Cm/det. = 9.37 x 10-3 m/det

Menghitung kecepatan rembesan (Vs) dari program GeoStudio 2012, SEEP/W

200
Embung Tuataum
Elevation

XY-Velocity Magni tude

195
3, 07 18
≤ 0 - 5e-007 m/sec
5e-007 - 1e-006 m/sec
≥ 1e-006 m/sec
e- 00 6

190
m ³/s e
c

185 1 e -00 6
6 ,5 8 02
e- 0 0 6

180
m ³/s ec

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

Hasil dari analisa program kecepatan rembesan Vs = 1 x 10-6 m/dt

Syarat kecapatan Vs < Vc

1 x 10-6 m/dt < 9.37 x10-3 m/dt ( Aman/Ok )

B. Exit Gradien Hidraulik (i)


Gradien hidrolik diperoleh dengan menggunakan software SEEP/W.
Berdasarkan hasil model program seperti yang tertera pada Gambar
gradien hidrolik.

 Embung LOTAS Kondisi Muka Air Normal Exit Gradien Hidraulik (i)
XY-Gradient

hilir = 0.40
≤ 0 - 0,1
0,1 - 0,2
380 0,2 - 0,3
0,3 - 0,4
Elevation

0,4 - 0,5
0,5 - 0,6
375 0,6 - 0,7
0,7 - 0,8
1 ,3 3

0,8 - 0,9
2 e -0

0,9 - 1
1 - 1,1
06 m

370 1,1 - 1,2


³/s e c

≥ 1,2

365
0 ,4
1 ,0 5 4

BAB 5 - 9
e -0 0 6

360
m ³/s e
c

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance
LAPORAN NOTA DESAIN

Critical Hidraulic Gradient (Icr)


Dari tes material tanah lokasi, diperoleh nilai diatas
sehingga,

icr =

icr =

= 0.913
ihilir = 0.40

Keamanan terhadap piping

FKhilir =

= 2.28 > 2 ( Ok )

Hasil dari FK > 2, maka tubuh Embung cukup aman dari piping dan
boiling.

 Embung TUATAUM Kondisi Muka Air Normal Exit Gradien Hidraulik


(i) hilir = 0.30
200
Elevation

X Y-Gradie nt

195
3, 0 7 1

≤ 0 - 0,1
0,1 - 0,2
8 e -0 0

0,2 - 0,3
0,3 - 0,4
6 m ³/ se

≥ 0,4
190
c

0,

185
3
6, 5 80 2e
-0 0 6 m

180
³/s e c

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
BAB 5 - 10 Distance
LAPORAN NOTA DESAIN

Critical Hidraulic Gradient (Icr)


Dari tes material tanah lokasi, diperoleh nilai diatas
sehingga,

icr =

icr =

= 0.95
ihilir = 0.30

Keamanan terhadap piping

FKhilir =

= 3.17 > 2 ( Ok )

Hasil dari FK > 2, maka tubuh Embung cukup aman dari piping dan
boiling.

5.3.4 Hasil Perhitungan Stabilitas


Dengan bantuan program GeoStudio 2012, perhitungan
stabilan Embung dianalisa dalam dua kondisi yaitu kondisi statis
(tanpa gempa) dan kondisi gempa. Prinsip dari program ini adalah
mencari bidang longsor yang paling lemah. Berikut ini adalah nilai
angka keamanan minimum untuk masing-masing kondisi.

BAB 5 - 11
LAPORAN NOTA DESAIN

1. Gambar Hasil Perhitungan Stabilitas Lereng Embung LOTAS

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hulu) tanpa gempa SF =


4.041

380 4,041 Pore-Wate r Pressure


Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
375 6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kPa
1 00 - 12 0 kPa
1 20 - 14 0 kPa
1 40 - 16 0 kPa
370 1 60 - 18 0 kPa
≥ 18 0 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hilir) tanpa gempa SF =


3.847

380 3,847 Pore-Wa te r Pressure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
375 6 0 - 80 kPa
8 0 - 10 0 kP a
1 00 - 1 2 0 kPa
1 20 - 1 4 0 kPa
1 40 - 1 6 0 kPa
370 1 60 - 1 8 0 kPa
≥ 18 0 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hulu) gempa SF = 2.333

BAB 5 - 12
LAPORAN NOTA DESAIN

380 2,333 Pore-Wa ter Pressure


Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
100 - 12 0 kPa
120 - 14 0 kPa
140 - 16 0 kPa
370 160 - 18 0 kPa
≥ 1 8 0 kP a

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hilir) gempa SF = 2.190

380 2,190 Pore-Wate r Pre ssure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 10 0 kPa
100 - 1 2 0 kP a
120 - 1 4 0 kP a
140 - 1 6 0 kP a
370 160 - 1 8 0 kP a
≥ 1 80 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +375.00 m (hulu) tanpa
gempa SF = 5.871

380 5,871 Pore-Water Pressure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 100 kP a
100 - 120 kP a
120 - 140 kP a
140 - 160 kP a
370 160 - 180 kP a
≥ 180 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

BAB 5 - 13
LAPORAN NOTA DESAIN

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +375.00 m (hilir) tanpa
gempa SF = 2.808

380 2,808 Pore-Wa ter Pressure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
375 6 0 - 80 kPa
8 0 - 10 0 kPa
1 00 - 1 2 0 kPa
1 20 - 1 4 0 kPa
1 40 - 1 6 0 kPa
370 1 60 - 1 8 0 kPa
≥ 18 0 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +375.00 m (hulu) gempa
SF = 2.302

380 2,302 Pore-Wa te r Pressure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 10 0 kP a
100 - 1 2 0 kPa
120 - 1 4 0 kPa
140 - 1 6 0 kPa
370 160 - 1 8 0 kPa
≥ 1 80 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +375.00 m (hilir) gempa
SF = 2.035
380 2,035 Pore-Wa ter Pre ssure
Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
375 6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kPa
1 00 - 12 0 kPa
1 20 - 14 0 kPa
1 40 - 16 0 kPa
370 1 60 - 18 0 kPa
≥ 18 0 kP a

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

BAB 5 - 14
LAPORAN NOTA DESAIN

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hulu) MAN el.+375.00


ke el. +367.00, tanpa gempa SF = 3.884

380 3,884 Pore-Wate r Pre ssure


Elevation

≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 10 0 kPa
100 - 1 2 0 kP a
120 - 1 4 0 kP a
140 - 1 6 0 kP a
370 160 - 1 8 0 kP a
≥ 1 8 0 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hilir) MAN el.+375.00


ke el. +367.00, tanpa gempa SF = 3.663

380 3,663 Pore-Wa te r Pre ssure


Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 10 0 kPa
100 - 1 20 kPa
120 - 1 40 kPa
140 - 1 60 kPa
370 160 - 1 80 kPa
≥ 1 80 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hulu) MAN el.+375.00


ke el. +367.00, gempa SF = 2.212

380 2,212 Pore-Wa ter Pressure


Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
375 60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
100 - 12 0 kPa
120 - 14 0 kPa
140 - 16 0 kPa
370 160 - 18 0 kPa
≥ 1 8 0 kP a

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

BAB 5 - 15
LAPORAN NOTA DESAIN

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hilir) MAN el.+375.00


ke el. +367.00, gempa SF = 2.096
380 2,096 Pore-Wate r Pressure
Elevation

≤ 0 - 2 0 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
375 6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kPa
1 00 - 12 0 kPa
1 20 - 14 0 kPa
1 40 - 16 0 kPa
370 1 60 - 18 0 kPa
≥ 18 0 kPa

365

360

355
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance

Tabel. Hasil Resume Stabilitas Embung LOTAS


Embung Lotas
Fk Dengan Gempa
Fk Tanpa Gempa Fk ijin
OBE
No Kondisi Syarat FK
(Metode (Metode Syarat FK
Tanpa Keterangan Keterangan
Morgenstern-Price) Morgenstern-Price) Gempa OBE
Gempa

A. Setelah Konstruksi (kosong)


1 Up Stream
a y/H = 1.00 4,041 2,333 1,500 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 3,847 2,19 1,500 AMAN!! 1,300 AMAN!!

B. Muka Air Normal, El. + 375,00


1 Up Stream
a y/H = 1.00 5,871 2,302 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 2,808 2,035 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

C. Muka Air RapidDrawdown, El. + 375,00 ke El. +367


1 Up Stream
a y/H = 1.00 3,884 2,212 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 3,663 2,096 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

BAB 5 - 16
LAPORAN NOTA DESAIN

2. Gambar Hasil Perhitungan Stabilitas Lereng Embung TUATAUM

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hulu) tanpa gempa SF =


4.665

4,665
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kP a
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kP a
190 1 00 - 12 0 kP a
1 20 - 14 0 kP a
1 40 - 16 0 kP a
1 60 - 18 0 kP a
185 ≥ 18 0 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hilir) tanpa gempa SF =


5.033
5,033
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kP a
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kP a
190 1 00 - 12 0 kP a
1 20 - 14 0 kP a
1 40 - 16 0 kP a
1 60 - 18 0 kP a
185 ≥ 18 0 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hulu) gempa SF = 2.724


2,724
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
190 100 - 120 kPa
120 - 140 kPa
140 - 160 kPa
160 - 180 kPa
185 ≥ 180 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

BAB 5 - 17
LAPORAN NOTA DESAIN

 Stabilitas Lereng kondisi setelah Konstruksi (hilir) gempa SF = 2.905


2,905
200
Elevation

P ore-Wa te r Pressure

195 ≤ 0 - 20 kP a
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kP a
190 100 - 12 0 kPa
120 - 14 0 kPa
140 - 16 0 kPa
160 - 18 0 kPa
185 ≥ 180 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +196.00 m (hulu) tanpa
gempa SF = 7.531
7,531
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
190 100 - 120 kPa
120 - 140 kPa
140 - 160 kPa
160 - 180 kPa
185 ≥ 180 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +196.00 m (hilir) tanpa
gempa SF = 3.939
3,939
200
Elevation

Pore-Wa te r Pressure

195 ≤ 0 - 2 0 kP a
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kP a
190 1 00 - 12 0 kPa
1 20 - 14 0 kPa
1 40 - 16 0 kPa
1 60 - 18 0 kPa
185 ≥ 18 0 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

BAB 5 - 18
LAPORAN NOTA DESAIN

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +196.00 m (hulu) gempa
SF = 3.013
3,013
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
190 100 - 120 kPa
120 - 140 kPa
140 - 160 kPa
160 - 180 kPa
185 ≥ 180 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng kondisi aliran tetap MAN el. +196.00 m (hilir) gempa
SF = 2.260
2,260
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kP a
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kP a
190 100 - 12 0 kPa
120 - 14 0 kPa
140 - 16 0 kPa
160 - 18 0 kPa
185 ≥ 180 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hulu) MAN el.+196.00


ke el. +188.00, tanpa gempa SF = 4.632

BAB 5 - 19
LAPORAN NOTA DESAIN

4,632
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
190 100 - 120 kPa
120 - 140 kPa
140 - 160 kPa
160 - 180 kPa
185 ≥ 180 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hilir) MAN el.+196.00


ke el. +188.00, tanpa gempa SF = 5.092

5,092
200
Elevation

P ore-Wate r Pressure

195 ≤ 0 - 20 kP a
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
6 0 - 80 kPa
8 0 - 100 kP a
190 1 00 - 12 0 kP a
1 20 - 14 0 kP a
1 40 - 16 0 kP a
1 60 - 18 0 kP a
185 ≥ 18 0 kP a

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hulu) MAN el.+196.00


ke el. +188.00, gempa SF = 2.672
2,672
200
Elevation

Pore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 20 kPa
20 - 40 kPa
40 - 60 kPa
60 - 80 kPa
80 - 100 kPa
190 100 - 120 kPa
120 - 140 kPa
140 - 160 kPa
160 - 180 kPa
185 ≥ 180 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

 Stabilitas Lereng Kondisi Rapid Drawdown (hilir) MAN el.+196.00


ke el. +188.00, gempa SF = 2.925

BAB 5 - 20
LAPORAN NOTA DESAIN

2,925
200
Elevation

P ore-Water Pressure

195 ≤ 0 - 2 0 kPa
2 0 - 40 kPa
4 0 - 60 kPa
6 0 - 80 kPa
8 0 - 10 0 kPa
190 1 00 - 1 20 kP a
1 20 - 1 40 kP a
1 40 - 1 60 kP a
1 60 - 1 80 kP a
185 ≥ 18 0 kPa

180

175
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Distance

Tabel. Hasil Resume Stabilitas Embung TUATAUM


Embung Tuataum
Fk Dengan Gempa
Fk Tanpa Gempa Fk ijin
OBE
No Kondisi Syarat FK
(Metode (Metode Syarat FK
Tanpa Keterangan Keterangan
Morgenstern-Price) Morgenstern-Price) Gempa OBE
Gempa

A. Setelah Konstruksi (kosong)


1 Up Stream
a y/H = 1.00 4,665 2,724 1,500 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 5,033 2,905 1,500 AMAN!! 1,300 AMAN!!

B. Muka Air Normal, El. + 375,00


1 Up Stream
a y/H = 1.00 7,531 3,013 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 3,939 2,26 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

C. Muka Air RapidDrawdown, El. + 375,00 ke El. +370


1 Up Stream
a y/H = 1.00 4,632 2,672 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

2 Down Strean
a y/H = 1.00 5,092 2,925 1,300 AMAN!! 1,300 AMAN!!

BAB 5 - 21

Anda mungkin juga menyukai