Anda di halaman 1dari 3

1.

Judul Tugas Individu "KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM


PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DI KAMPUNG WAE REBO, DESA SATAR
LENDA, KABUPATEN MANGGARAI"

2.Definisi Kearifan Lokal Menurut Para Ahli

1. F.X. Rahyono

Rahyono dalam Kearifan Budaya dalam Kata (2009) mendefinisikan kearifan lokal sebagai kecerdasan
manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat.

Artinya, kearifan lokal disini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan
belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain.

2. Yudie Apriyanto

Menurut Yudie Apriyanto, kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan
dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka, pedoman ini bisa tergolong
dalam jenis kaidah sosial, baik secara tertulis ataupun tidak tertulis. Akan tetapi yang pasti setiap
masyarakat akan mencoba mentaatinya.

3. Robert Sibrani

Pengertian kearifan lokal antropologlinguistik Robert Sibarani adalah suatu bentuk pengetahuan asli
dalam masyarakat yang berasal dari nilai luhur budaya masyarakat setempat, untuk mengatur tatanan
kehidupan masyarakat atau dikatakan bahwa kearifan lokal.Jadi, kearifan lokal dapat dipahami sebagai
gagasan dan pengetahuan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik dan berbudi
luhur, yang dimilki, dipedoman dan dilaksanakan oleh seluruh anggota masyarakat.

3.Tujuan Kearifan Lokal yang ada pada judul :

Kearifan Lokal pada Kampung Wae rebo yaitu salah satunya Membentuk struktur
Kelembagaan,Seperti :Tu'a Golo(Kepala Kampung),Tu'a Teno(Kepala Bagian tanah ulayat),Tu'a
Panga(Kepala Rumah Gendang),Tu'a Kilo( merupakan sistem organisasi terkecil pada kehidupan
keluarga masyarakat Wae Rebo).

Jadi ,berdasarkan pembagian struktur ini, Masing-masing memiliki Tugas Dalam mengelollah
Hutan Wae rebo,Hutan hingga saat ini tetap lestari,karena peran masyarakat tradisional dalam
pengelolaan hutan masih mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh leluhur mereka”Empo
Maro”,dan juga atas kebijaksanaan dan tanggung jawab dari masing-masing Pemimpin dalam
struktur kelembagaan seperti tua adat,tua Golo,tua Teno dan tua Panga dan tua kilo di Kampung
Wae rebo,Berdasarkan tradisi masyarakat Wae Rebo yang diwariskan secara turun-temurun
dalam pengelolaan hutan, dibagi dalam beberapa wilayah berdasarkan fungsi dan pemanfaatan
oleh masyarakat.Pengelolaan hutan lindung berdasarkan kearifan lokal yang berlaku pada
masyarakat Wae Rebo dibagi menjadi beberapa wilayah, yaitu Beo (kampung) merupakan
tempat untuk melaksanakan upacara adat yang berkenaan dengan aktivitas pengelolaan hutan,
Lingko(Kebun komunal) merupakan areal yang dibagi pada masyarakat untuk dikelola agar tidak
mengganggu wilayah hutan lindung.jadi tujuan Utama dari kearifan lokal tersebut adalah
Menjaga Hutan Wae rebo dan Masyarakat Wae rebo agar tetap lestari dan Harmonis,serta
keindahan alamnya tetap terjaga.

4.Peran atau fungsi kearifan lokal dalam konteks Konservasi Dan keanekaragaman Hayati:

Fungsi utama kearifan lokal antara lain untuk: (1) konservasi dan pelestarian sumber daya alam; (2)
mengembangkan sumberdaya manusia; (3) pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan; serta (4)
petunjuk tentang petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.

Jadi fungsi kearifan lokal yang ada di kampung wae rebo Manggarai,dalam Konteks Konservasi dan
keanekaragaman Hayati salah satu contohnya yaitu Masyarakat disana masih Menggunakan struktur
kelembagaan yang sudah diterapkan sejak jaman Dahulu, di mana struktur kelembagaan Tersebut
memiliki Peran dan fungsinya Masing-masing,Salah Satu Contohnya Tu’a Golo Atau kepala kampung.
Dalam lembaga adat kampung Wae Rebo, Tu’a Golo memiliki peranan penting sebagai pusat
dari struktur kelembagaan adat, yakni sebagai tetua adat yang dipercayakan untuk memimpin
dan mengatur ritual-ritual adat serta menyelesaiakan persoalan-persoalan yang terjadi di
kampung Wae Rebo.

Salah Satu Contoh Kearifan Lokal dalam konteks Konservasi dan keanekaragaman hayati adalah
masyarakat wae rebo memiliki Lingko(Kebun Komunal) dimana masyarakat Wae Rebo dapat
memanfaatkan kebun komunal untuk kebutuhan setiap hari,Seperti Menanam Sayur-
sayuran ,kacang-kacangan dan Lainya.Sedangkan hasil hutan hanya bisa dimanfaatkan untuk
pembangunan rumah adat melalui upacara adat. Hal ini sebagai salah satu cara agar hutan Wae
Rebo tetap lestari.

5.tantangan Atau hambatan Untuk keberlanjutan kearifan lokal:


1.Jumlah Penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mempengaruhi kebutuhan pangan dan
berbagai produksi lainnya untuk mencukupi kebutuhan manusia

2.Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat menyebabkan kebudayaan berubah
dengan cepat pula.

3.Menurut saya salah satu Hambatan untuk keberlanjutan kearifan Lokal dalam Tugas saya yaitu Anak-
anak muda,dan Remaja Kurang berpartisipasi dalam Kearifan Lokal yang ada ,sehingga Sangat sulit
dalam keberlanjutan kearifan lokal Yang ada ,

Anda mungkin juga menyukai