Anda di halaman 1dari 6

1

Integrasi Sistem Pakar dan Algoritma Genetika


untuk Mengidentifikasi Status Gizi pada Balita
Eka Larasati Amalia, Harry Soekotjo Dachlan, danPurnomo Budi Santoso

 Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi informasi


Abstrak–Status gizi pada balita sangat dipengaruhi oleh yang dapat mengidentifikasi status gizi balita dan
asupan gizi pada menu makanan yang diberikan.Untuk memberikan solusi berupa menu makanan yang sesuai
mendapatkan menu makanan yang tepat dengan jenis dengan kebutuhan nutrisinya. Identifikasi status gizi
status gizi dan kebutuhan nutrisinya diperlukan integrasi ditentukan dengan menggunakan gejala dengan
dari dua sistem yaitu Sistem Pakar (SP) dan Algoritma
Genetika (AG). menerapkan metode sistem pakar yang diintegrasikan
Data masukan gejala dari pengguna akan diproses di dengan algoritma genetika.
dalamSP untuk mendapatkan jenis status gizi. Hasil dari Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak
proses SP, data nutrisi dan datamasukan bahan pangan komputer yang dapat memberikan solusi dan
diproses di dalam AG menghasilkan menu makanan sesuai pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-
dengan kondisi status gizi. Dalam pengujian ini digunakan masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh
453 data menu makanan yang telah terkandung jumlah
tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan [1]. Hasil
kalori pada tiap-tiap menu makanannya.Dari data
tersebut dibentukpopulasi yang merepresentasikan solusi keluaran dari sistem pakar berupa identifikasi status gizi
menu makanan dalam 1 hari. Pada penelitian ini satu akan digunakan sebagai masukan algoritma genetika
kromosom terdiri dari 3 gen yang merepresentasikan untuk mencari menu makanan yang sesuai kebutuhan
menu makanan untuk makan pagi, siang, dan malam. nutrisi balita.
Seleksi Roullete Whell, probabilitas crossover, probabilitas Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian
mutasi dan elitism digunakan untuk mendapatkan nilai
yang meniru proses evolusi alam. Dalam proses evolusi,
fitness yang optimum terhadap kandungan nutrisi
berdasarkan jenis status gizi. Keluaran yang dihasilkan individu akan mengalami perubahan gen untuk
adalah menu makanan yang sesuai nutrisi. menyesuaikan dengan lingkungannya sehingga hanya
individu yang terbaik yang mampu bertahan. Dengan
Hasil analisis berupa jenis status gizi merupakan hasil meniru proses evolusi ini algoritma genetika dapat
dari SP. Hasil dari nutrisi adalah kebutuhan nutrisi balita digunakan untuk mencari solusi terbaik dari
per hari dan hasil AG adalah menu makanan yang permasalahan yang ada [2]. Oleh sebab itu dalam
direkomendasikan.
penelitian ini digunakan algoritma genetika untuk
Kata Kunci—Status Gizi Balita, Sistem Pakar, memberikan solusi menu makanan pada penderita gizi.
Algoritma Genetika Penelitian ini mengembangkan sistem pakar dan
algoritma genetika dalam perencanaan pengobatan gizi
I. PENDAHULUAN bagi balita. Sistem ini akan menjadi alat bantu untuk
mengidentifikasi jenis status gizi dan memberikan solusi
TUMBUH kembang balita sangat dipengaruhi oleh asupan gizi pada menu makanan sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
menu makanan yang diberikan.
Asupan makanan akan berpengaruh terhadap keaktifan Data dalam sistem akan selalu di update dan di evaluasi
dan kecerdasan balita. Oleh karena itu pada saat proses kembali perkembangannya sehingga diharapkan
tumbuh kembangnya, balita harus memperoleh asupan membantu pasien ke kondisi yang lebih baik dan sehat.
makanan yang sesuai dengan kebutuhan agar
pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Namun II. DASAR TEORI
saat ini masih banyak orangtua yang memiliki A. Status Gizi
keterbatasan pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita, Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang
sehingga menyebabkan balita mengalami masalah dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan
gizi.Faktor lain adalah keterlambatan dalam penanganan zat-zat gizi [3]. Menurut Depkes RI, 2002 status gizi
penyakit gizi dan kurangnya tenaga ahli atau pakar. diklasifikasikan menjadi 4 yaitu gizi baik, gizi lebih,
gizi kurang, dan gizi buruk. Pada status gizi buruk
Eka Larasati Amalia adalah Mahasiswa Program Studi Magister terbagi lagi menjadi tiga bagian, yakni gizi buruk karena
Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena
ekalarasati.a@gmail.com)
Harry Soekotjo Dachlan adalah dosen Teknik Elektro Universitas kekurangan karbohidrat atau kalori (disebut marasmus),
Brawijaya, Malang, Indonesia(Telp.08155555811; email : dan kekurangan kedua-duanya (disebut marasmik
harrysd@brawijaya.ac.id ) kwashiorkor).
Purnomo Budi Santoso adalah dosen Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Untuk mengetahui status gizi seseorang dapat
(Telp.081216709809; email budiakademika@yahoo.com) digunakan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan

Jurnal EECCIS Vol. 8, No. 1, Juni 2014


2

antropometri. Antropometri digunakan untuk melihat dari kromosom.


ketidakseimbangan asupan protein dan energi.  Membangkitkan populasi awal
Pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat Membangkitkan populasi awal adalah proses
badan dan tinggi badan (panjang badan). membangkitkan sejumlah individu secara acak
untuk mendapatkan solusi awal.
B. Sistem Pakar
 Seleksi
Sistem Pakar adalah sistem yang mengadopsi Proses seleksi digunakan untuk mendapatkan
pengetahuan manusia ke dalam komputer, sehingga
calon individu yang terbaik. Langkah pertama
dapat memecahkan masalah yang biasanya dalam proses seleksi ini adalah mencari nilai
membutuhkan keahlian manusia [4]. Sistem Pakar tidak fitness.
digunakan untuk menggantikan posisi seorang pakar  Kawin silang
namun dapat digunakan untuk mendokumentasikan
Prinsip kawin silang ini adalah melakukan operasi
pengetahuan dan kemampuan pakar tersebut, sehingga
pertukaran pada gen-gen yang bersesuaian dari
dapat membantu proses analisis suatu permasalahan.
dua induk untuk menghasilkan individu baru
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem
dengan menggunakan probabilitas kawin silang
pakar adalah :

Antarmuka pengguna (User Interface) yang ditentukan.
Antarmuka pengguna merupakan komponen yang  Mutasi
menghubungkan antara program Sistem pakar dan Proses mutasi dilakukan dengan memberikan nilai
pengguna. inversi atau menggeser nilai gen pada gen yang

Basis Pengetahuan (Knowledge Base) terpilih untuk dimutasikan.
Basis pengetahuan merupakan inti dari Sistem
pakar karena berisi pengetahuan-pengetahuan III. METODOLOGI PENELITIAN
dalam penyelesaian masalah.

Akuisisi pengetahuan Alur penelitian yang dilakukan dalam tesis ini,
Akuisisi pengetahuan adalah proses pemindahan menggunakan integrasi Sistem Pakar dan Algoritma
dan pengumpulan pengetahuan dari pakar ke Genetika yang disajikan dalam Gambar 1.
dalam komputer untuk dijadikan sebagai basis
pengetahuan dalam sistem pakar.

Mesin inferensi
Komponen berfungsi untuk menganalisa suatu
masalah tertentu dan kemudian mencari jawaban
atau kesimpulan yang terbaik.

Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah metode yang
digunakan untuk mengkodekan pengetahuan yang
akan membentuk basis pengetahuan dari suatu
sistem pakar.
C. Algoritma Genetika
Algoritma Genetika adalah proses pencarian yang
mengikuti proses evolusi. Dalam proses ini akan dicari
solusi yang terbaik dari yang terbaik dari pembangkitan
sebelumnya sehingga didapatkan solusi yang paling
optimal [4]. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam
Algoritma Genetika adalah:

Mendefinisikan individu, definisi individu disini adalah
solusi dari permasalahan yang ada.

Mendefinisikan nilai fitness, nilai fitness
merupakan ukuran baik tidaknya sebuah solusi
yang didapatkan.

Menentukan proses pembangkitan populasi awal.

Menentukan proses seleksi yang akan digunakan.

Menentukan proses perkawinan silang (crossover)
dan mutasi gen.
Gambar 1. Integrasi Sistem Pakar dan Algoritma Genetika
Komponen-Komponen Utama Algoritma Genetika
adalah sebagai berikut:
 Teknik Pengkodean A. Sistem Pakar
Gen merupakan bagian dari kromosom. Dalam Sistem pakar dalam penelitian ini berfungsi untuk
teknik pengkodean ini berarti mengkodekan gen mengidentifikasi status gizi balita.Sistem pakar dapat
menyimpan kemampuan dan keahlian dari pakar
sehingga pengguna dapat bekerja seperti seorang pakar
dalam menyelesaikan permasalahan dan mendapatkan
solusi yang cepat dan konsisten. Struktur utama dalam
Sistem Pakar adalah sebagai berikut:

Jurnal EECCIS Vol.8, No. 1, Juni 2014


3

Akuisisi Pengetahuan (4)
Tahapan akuisisi pengetahuan dilakukan dengan Angka 89, 75, 44, 78, dan 80 merupakan
cara melakukan pengumpulan fakta untuk nilai
memperoleh gejala dari penyakit gizi balita tetapan yang menjadi standart internasional. Jika usia
dengan melakukan wawancara secara langsung balita lebih dari 36 bulan maka
kepada pakar gizi. perhitungan nutrisi
 didasarkan dari jenis kelamin.
Representasi Pengetahuan 
Sistem pakar ini dibuat dalam bentuk rule based Laki-laki:
system, yang mana pengetahuan disimpan dalam Hitung kebutuhan nutrisi=
bentuk aturan-aturan. Aturan tersebut biasanya
berbentuk IF-THEN. Rule base sistem pakar yang
digunakan adalah sebagai berikut: 
Perempuan:
Rule 1: IF mata cekung ANDBerat badan kurang Hitung kebutuhan nutrisi=
walaupun tubuh tidak kurus AND Wajah
membulat THEN Kondisi gizi balita anda gizi
buruk kwarshiorkor
Rule 2: IF mata cekung ANDBerat badan kurang Berat ringan aktifitas ditetapkan sebagai berikut [5]:
walaupun tubuh tidak kurus AND Berat badan
sangat kurang THEN Kondisi gizi balita anda gizi perempuan
Sedentary : tetapan nilai untuk laki-laki dan
adalah 1.00.
buruk marasmus
Rule 3: IF mata cekung AND Seiring bertambahnya Contoh : kondisi balita yang hanya bisa duduk
umur, bertambah berat badan dan bertambah atau tiduran saja.
tinggi AND Rambut berkilau dan kuatTHEN  Low active : tetapan nilai untuk laki-laki 1.13 dan
Kondisi gizi balita anda gizi lebih perempuan 1.16.
Rule n: IF … THEN … Contoh : kondisi balita yang bisa berjalan tetapi
 tidak terlalu sering.
Mesin Interferensi Forward chaining
Metode pencarian ini memulai proses pencarian perempuan
Active : tetapan nilai untuk laki-laki 1.26 dan
1.31.
dari sekumpulan fakta, dari fakta yang ada Contoh : kondisi balita yang bisa berjalan dan
kemudian dicari suatu kesimpulan yang menjadi bermain normal layaknya balita sehat.
solusi dari permasalahan yang dihadapi. Inference
tree hasil representasi pengetahuan ditunjukkan perempuan
Very Active : tetapan nilai untuk laki-laki 1.42 dan
1.56.
dalam Gambar 2 berikut ini.
Contoh : kondisi balita yang sangat hiperaktif.
C. Algoritma Genetika
Algoritma Genetika digunakan untuk menentukan
menu makanan sesuai kebutuhan kalori dan bahan
pangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Masukkan daftar bahan pangan. Bahan pangan ini
yang akan diolah untuk menghasilkan menu
makanan yang sesuai dengan bahan pangan yang
dimasukkan.

Mendefinisikan nilai fitness untuk menentukan
baik tidaknya setiap individu. Fungsi fitness yang
digunakan adalah:
Gambar 2.Inference Tree pada Status Gizi Balita

B. Proses Perhitungan Nutrisi Keterangan:


Dalam nutrisi terjadi proses perhitungan kebutuhan a : total kebutuhan kalori individu per hari
kalori per hari seorang balita dengan memasukan data b : total kalori menu makanan dalam sehari
dari pengguna (umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi c :1; untuk menghindari kesalahan program
badan, dan aktifitas fisik).Jika umur balita kurang dari yang diakibatkan pembagi oleh 0.
36 bulan maka akan dilakukan perhitungan lagi untuk 
Buat populasi awal dari menu makanan.
usia balita yaitu jika usia: Pembangkitan populasi awal dilakukan secara
 Kebutuhan nutrisi 0-3 bulan = acak.
(1) 
Seleksi individu, adalah proses pemilihan individu
 Kebutuhan nutrisi 4-6 bulan = terbaik menggunakan seleksi roulette Wheel.

 Kebutuhan nutrisi 7-12 bulan = Proses perkawinan silang (crossover)

) o Membangkitkan 2 individu sebagai induk.


 Kebutuhan nutrisi 13-36 bulan = o Membangkitan bilangan random untuk
menentukan apakah individu tersebut melalui
proses crossover atau tidak.

Jurnal EECCIS Vol. 8, No. 1, Juni 2014


4

o Membandingan nilai yang dibangkitkan dari dalam kasus status gizi kurang dapat dilihat pada
bilangan random dengan treshold parameter Tabel I.
crossover. Keluaran dari Sistem Pakar dapat dilihat pada
o Jika nilai bilangan random kurang dari treshold Gambar 3 berikut ini.
parameter crossover maka proses crossover
dilakukan
 Mutasi
o Memilih individu secara acak.
o Membangkitan bilangan random untuk
menentukan apakah individu tersebut melalui
proses mutasi atau tidak.
o Membandingan nilai yang dibangkitkan dari Gambar 3. Hasil Uji Verifikasi
bilangan random dengan treshold parameter
mutasi. Berdasarkan uji verifikasi, dapat disimpulkan bahwa
o Jika nilai bilangan random kurang dari Sistem Pakar ini telah berjalan sesuai rule yang ada. Hal
parameter mutasi maka proses mutasi ini dibuktikan dengan kesesuaian keluaran rule dengan
dilakukan dengan membalikkan / prototipe Sistem Pakar.
menginverskan nilai kromosom dari individu Tahap verifikasi yang digunakan dengan mengubah
tersebut. kombinasi parameter pada Algoritma Genetika dapat

Elitism adalah proses menjaga nilai fitness tertinggi agar dilihat pada Tabel II berikut ini.
tidak hilang.

Ulangi proses seleksi hingga mencapai maksimum TABEL II
generasi. KOMBINASI P ARAMETER

Individu dengan dengan probabilitas terbaik Kombinasi
adalah solusi, dalam hal ini adalah menu makanan Jumlah Pc Pm Hasil
sesuai bahan pangan dan jumlah nutrisi yang Populasi
direkomendasikan. 30 0.75 0.01 0.0063
0.85 0.01 0.0061
IV. PENGUJIAN 0.95 0.01 0.0051
30 0.95 0.006 0.0078
A. Pengujian Verifikasi 0.95 0.008 0.0052
Pengujian verifikasi dilakukan untuk mengetahui Dari tabel terlihat adanya perubahan hasil jika
apakah prototipe yang terbentuk telah berjalan sesuai dilakukan kombinasi parameter yang berbeda sehingga
rancangan. Pengujian verifikasi yang dilakukan adalah dapat disimpulkan Algoritma Genetika telah
verifikasi sistem pakar, dan verifikasi algoritma terverifikasi.
genetika.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah desain B. Pengujian Validasi
Sistem Pakar untuk mengidentifikasi status gizi pada Pengujian validasi ini digunakan untuk mengetahui
balita dapat dijalankan sesuai dengan rule yang telah apakah Sistem Pakar yang dibangun memiliki hasil
dirancang. Langkah-langkah tahap pengujian adalah yang sama jika dilakukan secara manual dan telah
sebagai berikut. membantu human expert (pengetahuan pakar). Dapat
disimpulkan bahwa akurasi prototipe berdasarkan 7 data
TABEL I
yang diuji adalah 85.7% yang menunjukkan bahwa
TABEL PENCOCOKAN MASING-MASING R ULE
Sistem Pakar ini dapat berfungsi dengan baik dan
No Pertanyaan Jawaban
C9 Apakah mata cekung? Tidak mewakili pengetahuan pakar.
Apakah seiring bertambahnya Uji validasi Algoritma Genetika dilakukan dengan
C32 umur, bertambah berat badan dan Tidak membandingkan hasil perhitungan yang dilakukan
bertambah tinggi?
C49 Apakah tidak nafsu makan? Ya bernilai sama atau mendekati dengan perhitungan
C48 Apakah sulit berkonsentrasi? Ya manual. Pengujian dilakukan terhadap 50 data pasien..
C50 Apakah sering terserang penyakit Ya Dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan
seperti diare, demam, anemia?
Apakah berat badan anak tidak
bahwa Algoritma Genetika ini dapat berfungsi dengan
C42 mengalami kenaikan selama 3 Ya baik dan hasilnya 88% telah mendekati hasil
bulan? perhitungan manual.
C43 Apakah berat badan anak berada di Ya
bawah garis merah atau BGM? C. Uji Prototipe
C44 Apakah tinggi badan anak tidak Ya
mengalami penambahan? Pengujian dilakukan untuk memastikan Sistem Pakar
C47 Apakah mudah lelah, lesu? Ya yang dibuat telah berfungsi sesuai dengan yang
 diharapkan.Dalam aplikasi Sistem Pakar ini disediakan
Menjalankan program
 fasilitas untuk menambah, mengedit, dan menghapus
Menjawab pertanyaan dari sistem. Contoh hasil gejala maupun jenis status gizi. Fasilitas ini disediakan
pencocokan jawaban untuk masing-masing rule untuk keperluan apabila sewaktu-waktu ada gejala atau
jenis status gizi yang dirasa perlu dirubah atau
ditambah.

Jurnal EECCIS Vol.8, No. 1, Juni 2014


5

Pengujian Tambah Gejala parameter-parameter genetika. Tujuan dari uji coba
TABEL III adalah untuk mengetahui pengaruh parameter genetika
PENGUJIAN TAMBAH G EJALA terhadap hasil optimasi pembuatan menu makanan
Masukan Yang Pengamatan Kesim- dalam hal ini adalah nilai fitness-nya.

Diharapkan pulan  Pengaruh Kombinasi Pc dan Pm
Definisi ciri
dimasukkan
Hasil pengujian Algoritma Genetika pada
dan menekan Menampilkan rekomendasi menu makanan dengan jumlah
Definisi
tombol
daftar gejala
populasi = 30, generasi maksimum= 50,
simpan Diterima probabilitas crossover r= 0.90, dan probabilitas
ciri  yang telah
Menampilkan
daftar gejala
ditambah mutasi 0.006 didapatkan rata-rata fitness pada
yang telah semua generasi adalah seperti yang ditunjukkan
ditambah pada Gambar 4.

Pengujian Ubah Gejala
TABEL IV
PENGUJIAN UBAH GEJALA
Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesim-
pulan
Menampilkan Menampilkan
tombol
Definisi tombol simpan, Diteri
simpan, box
ciri box isian gejala ma
isian gejala.
yang akan diubah


Pengujian Tambah Jenis Status Gizi Gambar 4.Grafik fungsi rata-rata fitness-generasi pada kondisi
Pm=0.006
TABEL V Dari Gambar 4 dapat dilihat rata-rata fungsi fitness
PENGUJIAN TAMBAH JENIS STATUS GIZI
Masukan Yang Pengamatan Kesim-
mencapai konvergen mulai generasi ke-9 sampai ke-50,
Diharapkan pulan dengan nilai rata-rata fitness-nya adalah 0.0322.

Status gizi Kemudian dilakukan perubahan nilai dari probabilitas
dimasukkan mutasi 0.008. Hasil pengujian terdapat pada Gambar 5.
dan menekan Menampilka
tombol
n daftar
Status simpan
 status gizi Diterima
Gizi Menampil-
yang telah
kan daftar
ditambah
status gizi
yang telah
ditambah

Definisi ciri
dimasukkan
dan menekan Menampil-
tombol
kan daftar
Definisi simpan
 denisi ciri Diterima
ciri Menampilkan
yang telah
daftar denisi
ditambah Gambar 5.Grafik fungsi rata-rata fitness-generasi pada kondisi
ciri yang
telah Pm=0.008
ditambah
Dari Gambar 5 dapat dilihat rata-rata fungsi fitness

Pengujian Ubah Gejala mencapai konvergen mulai generasi ke-9 sampai ke-50,
dengan nilai rata-rata fitnessnya adalah 0.045.
TABEL VI Kemudian dilakukan perubahan nilai probabilitas mutasi
PENGUJIAN UBAH JENIS STATUS G IZI menjadi 0.01. Hasil pengujian terdapat pada Gambar 6.
Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesim-
pulan
Pada Gambar 6 rata-rata fungsi fitness mencapai
Menampilkan Menampilkan
tombol simpan, tombol simpan, konvergen mulai generasi ke-12 sampai ke-50, dengan
Status Gizi box isian jenis box isian jenis Diterima nilai rata-rata fitnessnya adalah 0.0649. Dari ketiga
status gizi yang status gizi. gambar di atas terlihat bahwa Gambar 6 yang memiliki
akan diubah
Menampilkan Menampilkan nilai fitness yang paling baik dengan parameter
tombol simpan, tombol simpan, probabilitas mutasinya 0.01. Nilai parameter
Definisi ciri box isian definisi box isian Diterima probabilitas mutasi yang cenderung besar menyebabkan
ciri yang akan definisi ciri
diubah
jumlah kromosom baru hasil mutasi lebih banyak untuk
generasi berikutnya sehingga nilai fitness terbaik akan
Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil optimasi mudah dicapai.
menu makanan dengan penerapan Algoritma Genetika. Selain parameter probabilitas mutasi, akan diuji pula
Proses pengujian dilakukan dengan mengkombinasikan pengaruh probabilitas crossover. Pengujian pertama

Jurnal EECCIS Vol. 8, No. 1, Juni 2014


6

menggunakan parameter jumlah populasi = 30, generasi crossover. Hal ini akan menyebabkan semakin banyak
maksimum= 50, probabilitas crossove r= 0.80, dan individu-individu baru yang terbentuk sehingga nilai
probabilitas mutasi 0.01. Hasil pengujian terdapat pada fitness yang dihasilkan semakin bervariasi , sehingga
Gambar 7. peluang untuk mendapatkan inividu baru dengan nilai
fitness besar semakin besar. Kesimpulan
Dari penerapan Integrasi Sistem Pakar dan Algoritma
Genetika Untuk Mengidentifikasi Status Gizi Pada
Balita yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa:

Sistem Pakar untuk mengidentifikasi status gizi
pada balita dapat dibangun dengan karakterisitik
sebagai berikut:
o akuisisi pengetahuan diperoleh dari text book,
katalog, jurnal dan artikel dan juga
pengetahuan pakar ahli gizi
Gambar 6.Grafik fungsi rata-rata fitness-generasi pada kondisi o repesentasi pengetahuan dengan menggunakan
Pm=0.01 rule based knowledge
o mesin inferensi yang digunakan adalah forward
chaining
o menggunakan bahasa pemrograman Personal
Home Page (PHP) dengan database MySQL

Algoritma genetika untuk optimasi menu makanan
pada penderita gizi dapat dibangun dengan
karakterisitik sebagai berikut:
o 1 kromosom terdiri dari 3 gen. Gen
merepresentasikan menu makanan untuk
makan pagi, siang, dan malam
o terdiri dari 30 populasi, setiap individu
merepresentasikan solusi menu makanan
Gambar 7.Grafik fungsi rata-rata fitness-generasi pada kondisi dalam 1 hari
Pc=0.80
o fungsi fitness dimaksudkan untuk mencari nilai
Dari Gambar 7 dapat dilihat rata-rata fungsi fitness optimum terhadap kandungan nutrisi dalam
mencapai konvergen mulai generasi ke-11 sampai ke- sehari
50, dengan nilai rata-rata fitnessnya adalah 0.057. o seleksi individu menggunakan seleksi Roulette
Kemudian dilakukan perubahan nilai dari probabilitas Wheel
crossover 0.70. Hasil pengujian terdapat pada Gambar o model crossover yang digunakan adalah one
8. point crossover
o mutasi dan elitism

Integrasi Sistem Pakar dan Algoritma Genetika
yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana
pendukung untuk mengidentifikasi status gizi
balita selanjutnya menentukan menu makanan
yang direkomendasi sesuai kebutuhan nutrisi.

Pengujian prototipe Sistem Pakar dengan tingkat
keberhasilan 85.7% dan Algoritma Genetika
dengan tingkat keberhasilan 88%.

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 8.Grafik fungsi rata-rata fitness-generasi pada kondisi [1] Liebowitz, Jay. (Ed). (1997) The Handbook of Applied Sistem
Pc=0.70 Pakars. CRC Press LLC.
[2] Holland, John. (1975) Algoritma
Dari Gambar 8 dapat dilihat rata-rata fungsi fitness Genetikas.(http://www2.econ.iastate.edu/tesfatsi/holland.gaintr
mencapai konvergen mulai generasi ke-9 sampai ke-50, o.htm. diakses 21 Juli 2013 pukul 11.05 WIB).
dengan nilai rata-rata fitnessnya adalah 0.038. Pada hasil [3] Almatsier, Sunita. (2004) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT.
Gramedia Pustaka Umum: Jakarta.
pengujian ini menunjukkan nilai probabilitas crossover [4] Turban, Effraim. (2007) Decision Support Systems and
yang dapat menghasilkan fungsi fitness terbaik terletak Intelligent Systems 7th Edition. Prentice-Hall of India Private
pada nilai 0.90. Semakin besar nilai probabilitas Limited: New Delhi.
crossover maka akan semakin banyak individu yang [5] Leonberg, L. Beth, (2008) ADA Pocket Guide to Pediatric
Nutrition Assessment. American Dietetic Association: United
terpilih untuk masuk dalam proses States of America.

Jurnal EECCIS Vol.8, No. 1, Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai