Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Teknologi Informatika dan Terapan Vol.

04, No 01, Januari – Juni 2017 ISSN: 235-838X

APLIKASI PEMANTAUAN STATUS GIZI


BERDASARKAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI
MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

Diska Yunita Sari1, , Wahyu K. Dewanto,2 Surateno3


1. Mahasiswa Politeknik Negeri Jember, Program studi MIF
2. Dosen Politeknik Negeri Jember, Jurusan Teknologi Informasi, Program studi MIF
3. Dosen Politeknik Negeri Jember, Jurusan Teknologi Informasi, Program studi Teknik Komputer

ABSTRAK

The problem of malnutrition in adults (age 18 years and over) is an important issue, because in addition
to having the risk of certain diseases, can also affect work productivity. Therefore, monitoring of the
situation needs to be done on an ongoing basis. One way is to maintain ideal or normal weight. Nutritional
status is a description of the balance between nutritional intake with the needs of the body individually.
Basically nutritional status is influenced by many factors that is food consumption, parent education,
parent income, and awareness of parents about the importance of nutritional problems, but the dominant
factor is the factor of food consumption. Anthropometry is one method that can be used in Universal,
inexpensive to measure the size, part, and composition of the human body. Anthropometry is important
for public health and can affect health and social well-being. In addition, anthropometry applications can
be used to assess growth status, nutritional status and obesity, exercise, technique and advanced age.

Kata kunci : aplikasi, sensus harian, rawat inap, rumah sakit umum Kaliwates Jember.

menilai status pertumbuhan, status gizi dan


obesitas, olah raga, teknik dan lanjut usia.
1. PENDAHULUAN Secara teori sudah ada cara untuk menghitung
nilai gizi dan menentukan status gizi
Masalah kekurangan gizi pada orang dewasa berdasarkan IMT, namun perhitungan dan
(usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penentuan status gizi tersebut menggunakan
penting, karena selain mempunyai resiko himpunan tegas (crips). Pada himpunan tegas,
penyakit-penyakit tertentu, juga dapat jika terjadi perubahan yang kecil saja terhadap
mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena nilai akan mengakibatkan perbedaan kategori.
itu, pemantauan keadaan tersebut perlu Hal ini sangat kaku, sehingga perubahan tersebut
dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu akan mempengaruhi status gizi. Jika status gizi
cara adalah dengan mempertahankan berat berubah maka penanganan terhadap pasien juga
badan yang ideal atau normal. berubah. Himpunan fuzzy digunakan untuk
Status gizi merupakan deskripsi keseimbangan mengantisipasi hal tersebut, karena dapat
antara asupan gizi dengan kebutuhan tubuh memberikan toleransi terhadap nilai sehingga
secara individual. Pada dasarnya status gizi dengan adanya perubahan sedikit pada nilai
dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu konsumsi tidak akan memberikan perbedaan yang
makanan, pendidikan orang tua, pendapatan signifikan.
orang tua, dan kesadaran orang tua tentang N. Fidiantoro dan T. Setiadi (2013) melakukan
pentingnya masalah gizi, akan tetapi akan tetapi perhitungan z score untuk penentuan status gizi
faktor yang dominan adalah faktor konsumsi balita. Indikator yang digunakan dalam
makanan. penelitian ini diantaranya berat badan menurut
Antropometri merupakan salah satu metode umur (BB/U), tinggi badan menurut umur
yang dapat dipakai secara universal, tidak mahal (TB/U), dan berat badan menurut tinggi
untuk mengukur ukuran, bagian, dan komposisi (BB/TB). Metode untuk menilai kepastian status
tubuh manusia. Antropometri penting untuk gizi menggunakan fuzzy logic sehingga dapat
kesehatan masyarakat dan dapat mempengaruhi menentukan status gizi balita dengan lebih baik
kesehatan dan kesejahteraan sosial. Selain itu, yang disertai dengan nilai derajat keanggotaan.
aplikasi antropometri dapat dipakai untuk F. Wulandari dan I. Yuliandri (2014) dalam
jurnal ilmiahnya melakukan pengelompokan
71
Aplikasi Pemantauan Status Gizi Berdasarkan Pengukuran Antropometri

pengguna berdasarkan kategori indeks massa a. Identifikasi permasalahan yaitu


tubuh (IMT), yakni kurus, normal, dan gemuk. mengetahui dan menentukan masalah yang akan
Pengelompokan ini dikarenakan tiap kategori dibahas pada penelitian ini yaitu masalah tentang
IMT memiliki kemungkinan penyakit yang pemantauan status gizi di Puskesmas Jember
diderita berbeda. Sistem ini bekerja dengan Kidul yang secara manual sehingga dapat
melakukan diagnosa berdasarkan gejala – gejala menyebabkan resiko kesalahan entry data dan
penyakit yang dirasakan oleh pengguna, lalu kesalahan perhitungan.
melakukan perhitungan berdasarkan nilai b. Melakukan studi pustaka dan
Certainty Factor dari masing – masing gejala pengumpulan data dengan menggunakan metode
yang ada. observasi dan wawancara.
Kedua penelitian diatas mendukung alasan c. Hasil dari penelitian tersebut akan
untuk dilakukan pengukuran antropometri menjadi rencana awal pengembangan dan
sebagai penilaian status gizi. Dalam proposal ini penelitian agar dapat diaplikasikan untuk
diusulkan sebuah penilaian status gizi langkah kedepannya di Puskesmas Jember Kidul.
berdasarkan pengukuran antropometri dengan
metode fuzzy logic untuk membantu mengatasi Dari tahapan tersebut maka metode yang lebih
masalah gizi. Pada kegiatan ini data yang cocok adalah menggunakan metode waterfall.
digunakan adalah data-data antropometri yaitu
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Sedangkan pengelompokan berdasarkan indeks
massa tubuh yakni gizi sangat kurang, gizi
kurang, gizi normal, gizi lebih, dan gizi sangat
lebih.

Tujuan
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk
mengetahui status gizi pada orang dewasa Metode kegiatan yang dipakai adalah metode
dengan pengukuran antopometri dan membantu Waterfall menurut referensi Sommerville (2001).
pengembangan sistem dalam pengukuran Seperti yang ditinjau pada Gambar 3.1, Metode
atropometri di puskesmas sehingga pemantauan Waterfall adalah suatu proses pengembangan
status gizi dapat dilakukan secara efektif. perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan
Pengukuran dapat dilakukan dimana saja dengan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah
online menggunakan website sehingga (seperti air terjun) melewati fase-fase
pengukuran status gizi tidak hanya dilakukan perencanaan, pemodelan, implementasi
dirumah sakit ataupun di puskesmas tetapi juga (konstruksi), dan pengujian.
dapat dilakukan di rumah. Dengan mengukur
status gizi dengan parameter indeks massa tubuh 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
(IMT) dengan variabel berat badan(BB), dan 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem
tinggi badan (TB). Pengukuran dapat dilakukan
menggunakan timbangan injak seca untuk Tahap ini merupakan tahap menganalisa
mengukur berat badan, dan alat pengukur tinggi kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan dalam
badan untuk mengukur tinggi badan sehingga penentuan data antropometri dengan
dapat dilakukan dengan mudah di rumah. memperhatikan kebutuhan pada lingkungan
sekitar daerah penelitian. Pada tahap ini proses
2. METODE pengambilan data dilakukan dengan cara
melakukan survei dan wawancara dengan
Pembuatan Skripsi yang berjudul Aplikasi bertanya langsung kepada petugas puskesmas
Pemantauan Status Gizi Berdasarkan poli lanjut usia mengenai pengukuran status gizi
Pengukuran Antropometri Menggunakan pada lanjut usia dan proses penghitungan indeks
Metode Fuzzy Logic ini menggunakan desain massa tubuh (IMT) yang ada pada Puskesmas
penelitian kualitatif dengan tahapan sebagai Jember Kidul. Selanjutunya menentukan
berikut: parameter yang menjadi acuan dalam proses
pembuatan sistem pemantauan status gizi pada

72
orang dewasa. Setelah menganalisis, adapun µRingan =
permasalah yang terjadi yaitu permasalahan
yaitu penyimpanan data perhitungan status gizi
yang dilakukan di puskesmas sangan tidak
efektif dan efisien dikarenakan pendataan dan
µNormal =
penyimpanan data dilakukan dengan pencatatan
di buku besar. Sehingga menimbulkan ketidak
efisienan waktu saat pencariaan data dan resiko
kehilangan data sangat besar. Untuk mengetahui
gizi ideal pada lanjut usia dapat dilakukan µBerat =
dengan menghitung dengan rumus indeks massa
tubuh (IMT).
b. Himpunan Fuzzy Variabel Tinggi Badan
Indeks Massa Tubuh(IMT) = Berat Badan (kg) Pada variabel tinggi badan didefinisikan tiga
(Tinggi Badan(m))2 himpunan fuzzy, yaitu rendah, normal, dan tinggi.
Untuk mempresentasikan variabel tinggi badan
digunakan bentuk kurva bahu kiri untuk
himpunan fuzzy rendah, bentuk kurva segitiga
untuk himpunan fuzzy normal, dan bentuk kurva
bahu kanan untuk himpunan fuzzy tinggi.

Himpunan fuzzy beserta fungsi keanggotaan dari


variabel berat badan, tinggi badan, dan nilai gizi
sebagai berikut:
a. Himpunan Fuzzy Variabel Berat Badan µRendah=
Pada variabel berat badan didefinisikan tiga
himpunan fuzzy, yaitu ringan, normal, dan berat.
Variabel berat badan digunakan bentuk kurva
bahu kiri untuk himpunan fuzzy ringan, bentuk µNormal =
segituga untuk himpunan fuzzy normal, dan
bentuk kurva bahu kanan untuk himpunan fuzzy
berat. Gambar himpunan fuzzy untuk variabel
berat badan.
µTinggi=

c. Himpunan Fuzzy Variabel Nilai Gizi


Himpunan fuzzy nilai gizi diperoleh berdasarkan
klasifikasi pada indeks massa tubuh (IMT), pada
variabel nilali gizi didefinisikan lima himpunan
fuzzy yaitu gizi sangat kurang, gizi kurang, gizi
normal, gizi lebih dan gizi sangat lebih. Gambar
Sumbu horizontal merupakan nilai input himpunan fuzzy indeks massa tubuh.
dari variabel berat badan, sedangkan sumbu
vertikal merupakan tingkat keanggotaan dari
nilai
input.

73
Aplikasi Pemantauan Status Gizi Berdasarkan Pengukuran Antropometri

µberat (60) =
yang berati bahwa berat badan orang tersebut
dikatakan normal dengan tingkat 50% dan berat
dengan tingkat 25%.
Untuk tinggi badan 155 cm termasuk
himpunan fuzzy rendah dan normal dengan
tingkat keanggotaan seperti persamaan 4.5 dan
Sumbu horizontal merupakan nilai output nilai 4.6:
input dari variabel nilai gizi, sedangkan sumbu
vertikal merupakan tingkat keanggotaan dari µRendah =
nilai input.
µgizi sangat kurang =
µNormal =

µgizi kurang =

Sehingga diperoleh:
µRendah (155) =
µnormal= µNormal (155) =
µTinggi (155) = 0
yang berati bahwa berat badan orang tersebut
dikatakan ringan dengan tingkat 67% dan
µgizi lebih = normal dengan tingkat 33%.

Langkah 2 Fungsi Implikasi

µgizi sangat lebih =

Contoh Kasus, seseorang dengan berat badan 60


dan tinggi badan 155 cm ingin mengetahui status [R1]: Jika berat badan ringan dan tinggi badan
gizinya. Berikut merupakan langkah- rendah maka status gizinya gizi normal.
langkahnya: [R2]: Jika berat badan ringan dan tinggi badan
Langkah 1 Menentukan Himpunan Fuzzy normal maka status gizinya gizi kurang.
Berat badan 60 kg termasuk kedalam [R3] : Jika berat badan ringan dan tinggi badan
himpunan fuzzy normal sekaligus berat dengan tinggi maka status gizinya gizi sangat kurang.
tingkat keanggotaan seperti persamaan 4.3 dan [R4] : Jika berat badan normal dan tinggi badan
4.4. maka: rendah maka status gizinya gizi lebih.
[R5] : Jika berat badan normal dan tinggi badan
µNormal = normal maka status gizinya gizi normal.
[R6] : Jika berat badan normal dan tingginya
tinggi maka status gizinya gizi kurang.
[R7] : Jika berat badan berat dan tingginya
rendah maka status gizinya gizi sangat lebih.
µBerat =
[R8] : Jika berat badan berat dan tingginya
normal maka status gizinya gizi lebih
[R9] : Jika berat badan berat dan tingginya tinggi
Sehingga diperoleh : maka status gizinya gizi normal.
µringan (60) = 0
µnormal (60) =

74
Fungsi implikasi pada kasus ini pred1 * z1  pred 2 * z2  pred3 * z3  pred 4 * z4
z
menggunakan fungsi minimum yaitu dengan pred1  pred 2  pred3  pred 4
mengambil tingkat kenggotaan yang minimum
dan variabel input sebagai outputnya. z
Berdasarkan aturan-aturan penentuan gizi =0.5*26.5+0.33*24.67+0.25*26.5+0.25*18.25
tersebut, maka diperoleh: 0.5+0.33+0.25+0.25

[R4] : Jika berat badan normal dan tinggi badan z = 13.25 + 8.141 + 6.625+4.652
rendah maka status gizinya gizi lebih. 1.33
α-predikat1
= µberat badan normal µtinggi badan rendah z = 32.668 = 24.562
= min (µberat badan normal (0.5) , µtinggi badan 1.33
rendah (0.67)
= min ( 0.5 , 0.67 ) = 0.5
Z1  = 0.5 3.2 Desain
27 - 0.5 = z a. Desain Sistem Usecase
26.5 = z Setelah proses identifikasi dan analisis selesei
selanjutnya mendesign sebuah rancangan yang
[R5] : Jika berat badan normal dan tinggi badan akan digunakan untuk diimplementasiskan ke
normal maka status gizinya gizi normal. dalam sebuah program aplikasi berbasis
α-predikat2 komputer berupa sistem pemantauan status gizi
= µberat badan normal µtinggi badan normal pada lanjut usia. Sistem ini bertujuan untuk
= min (µberat badan normal (0.5) , µtinggi badan mempermudah para orang dewasa dan perawat
normal (0.33) dalam penghitungan dan pemantauan status gizi.
= min ( 0.5 , 0.33 ) = 0.33
Z2  = 0.33
25 - 0.33 = z
24,67 = z

[R7] : Jika berat badan berat dan tingginya


rendah maka status gizinya gizi sangat lebih.
α-predikat3
= µberat badan berat µtinggi badan rendah
= min (µberat badan berat (0.25) , µtinggi badan
rendah (0.67)
= min ( 0.25 , 0.67 ) = 0.25
Z3  = 0.25
z = 26 + 0.25
z = 26.5
[R8] : Jika berat badan berat dan tingginya b. Desain Squence Diagram system
normal maka status gizinya gizi kurang komputerisasi Aplikasi Pemantauan Status Gizi
α-predikat4 Berdasarkan Pengukuran Antropometri.
= µberat badan berat µtinggi badan normal Berikut adalah squence diagram sistem
= min (µberat badan berat (0.25) , µtinggi badan komputerisasi dari Aplikasi Pemantauan Status
normal (0.33) Gizi Berdasarkan Pengukuran Antropometri.
= min ( 0.25 , 0.33 ) = 0.25 1) Squence Diagram Pendaftaran
Z4  = 0.25
18.5 – 0.25 = z
18.25 = z

Langkah 3 Defuzzifikasi
2) Squence Diagram Login

75
Aplikasi Pemantauan Status Gizi Berdasarkan Pengukuran Antropometri

Form_Pendaftaran
- nama : char
- alamat : char
- tanggal_lahir : date
- tempat_lahir : char
- jenis_kelamin : char
- username : char
- password : char
+ Add_pendaftaran () : Pasien

Pasien Statistik form_hitung


- Nama : char - id_pasien : int - id_pasien : int
- Alamat : char
- kode_statistik : int - kode_statistik : int
- tanggal_lahir : date
- tanggal : date - tanggal : int
- tempat_lahir : char
- berat_badan : int - berat_badan : int
- jenis_kelamin : char
- tinggi_lutut : int - tinggi_lutut : int
- username : char - tinggi_badan : int - tinggi_badan : int
- password : char
- IMT : int - IMT : int

3) Squence Diagram Hitung IMT


+ view () : Pasien + view () : Statistik + T ambah () : Statistik
+ add () : FormPendaftaran
+ add () : FormHitung + Hapus () : Statistik
+ edit () : Pasien
+ delete () : Statistik
+ delet () : Pasien

Form_Login
- username : char
- password : char
+ Login () : FormLogin
+ Validate_Login () : FormLogin form_admin_operator
- nama_admin : char
- level : char
- username : char
- password : char
+ view () : AdminOperator
+ add () : FormAdminOperator
Admin_operator + edit () : FormAdminOperator
+ delete () : AdminOperator
- id_admin : int
- nama_admin : char

4) Squence Diagam Edit Biodata -


-
-
level
username
password
:
:
:
char
char
char
+ add () : FormAdminOperator
+ view () : AdminOperator
+ edit () : FormAdminOperator
+ delete () : AdminOperator

3.3 Coding
Pada tahapan ini dilakukan proses penerjemahan
5) Squence Digram View Data Statistik design yang telah dibuat dengan menggunakan
web editor yaitu Adobe Dreamweaver 8.
Kemudian syntax yang digunakan dalam
pembuatan web ini yaitu.
a. HTML digunakan untuk menulis sebuah
halaman website
b. PHP
6) Squence Diagam CRUD Data Admin c. CodeIgniter sebagai Framework dari
pembuatan Website
d. Bootstrap merupakan desain website.
e. SQL sebagai database dari aplikasi.

3.4 Testing
Didalam tahap ini sistem informasi diuji dengan
7) Squence Diagram View Data Pasien metode pengujian Blackbox. Pengujian sistem
informasi ini dilakukan untuk mengetahui
apakah desain interface telah sesuai dengan
desain alur sistem, dan apakah sistem informasi
ini mudah untuk digunakan oleh pengguna serta
kebutuhan yang diharapkan pengguna telah
sesuai.
a. Halaman Beranda
c. Class Diagram Aplikasi Pemantauan
Status Gizi Berdasarkan Pengukuran
Antropometri.
Class diagram menggambarkan struktur yang
akan dibuat untuk merancang aplikasi. Kelas
memiliki apa yang disebut dengan atribut dan
metode atau operasi. Atribut merupakan
variabel-variabel yang dimilikioleh suatu kelas
sedangkan metode atau operasi adalah fungsi-
fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Berikut ini
b. Halaman Prosedur
adalah Class Diagram dari Aplikasi Pemantauan
Status Gizi Berdasarkan Pengukuran
Antropometri.

76
c. Halaman Pendaftaran

h. Halaman Edit Biodata

d. Halaman Pasien

i. Halaman Login Admin

e. Halaman Login Eror Pasien

j. Halaman Admin

f. Halaman Form hitung

k. Halaman Data Pasien

g. Halaman Statistik

77
Aplikasi Pemantauan Status Gizi Berdasarkan Pengukuran Antropometri

setiap harinya. Aplikasi Pemantauan Status Gizi


Menggunakan Metode Fuzzy Logic telah dapat
menyajikan informasi kedalam bentuk website
sehingga dapat menghitung status gizi orang
dewasa menggunakan metode fuzzy logic.
b. Aplikasi Pemantauan Status Gizi Menggunakan
Metode Fuzzy Logic telah dapat digunakan untuk
membantu menghitung status gizi sehingga
pengaksesan tidak hanya dilakukan di
puskesmas saja tetapi bisa dilakukan dimana saja
l. Halaman Form Tambah Admin dengan menggunakan website.

4.2 Saran

Saran yang dapat dikemukan dalam perancangan


dan pembuatan aplikasi pemantauan status gizi
berdasarkan pengukuran antropometri
menggunakan metode fuzzy logic adalah:
a. Diharapkan adanya pengembangan dari program
yang ada dengan penambahan fitur- fitur agar
program menjadi lebih sempurna.
b. Diharapkan dapat di hubungkan meggunakan
m. Halaman Data Admin Aplikasi Android.

5. DAFTAR PUSTAKA

Adisty, C. 2012. Asuhan Gizi Nutritional Care


Process. Graha Ilmu:Yogyakarta.

Fidiantoro dan Setiadi, 2010. Model Penentuan


Status Gizi di Puskesmas. Universitas Ahmad
n. Halaman MyAdmin Dahlan: Yogyakarta.

Fajri. 2013. Aplikasi Berbasis Web Untuk


Pemantauan Status Gizi dan Tumbuh Kembang
Anak Berdasarkan Data
Antropometri.Universitas Diponegoro:
Semarang.

Irianto, Djoko Pekik, 2012. Panduan Gizi


Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Yogyakarta.

4. KESIMPULAN DAN SARAN Jogiyanto .2010. Analisis dan Desain Sistem


4.1 Kesimpulan Informasi, Edisi VI .Andi.Yogyakarta.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Kusumadewi, Sri. 2010. Aplikasi Logika Fuzzy.
a. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan Graha Ilmu, Yogyakarta.
di Puskesmas Jember Kidul, dan penginputan
data pasien pun berpotensi terjadi kesalahan Noviansyah, Eka. 2012. Aplikasi Website
dalam penulisannya, serta memiliki banyak file Museum Nasional Menggunakan Macromedia
laporan yang harus disimpan dan bertambah Dreamweaver Mx4, STIK, Jakarta.

78
Sutomo, Budi. 2010. Menu Sehat Alami untuk
Batita dan Balita. Demedia:Jakarta.

Wulandari, Yogawati, 2011. Aplikasi Metode


Mamdani Dalam Penentuan Status Gizi Dengan
Indeks Massa Tubuh Menggunakan Logika
Fuzzy. UNY: Yogyakarta.

Wulandari dan Yuliandri, 2014. Diagnosa


Gangguan Gizi Menggunakan Metode Certainty
Factor. UIN SUSKA: Riau.

79

Anda mungkin juga menyukai