1. Permainan tunggal
Hak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus diputuskan oleh undian
dan pemenangnya dapat memilih servis, atau menerima bola, atau memilih tempat
terlebih dahulu.
Bila salah satu pemain/pasangan telah memilih servis atau menerima atau memilih tempat,
maka lawannya harus memilih yang lainnya.
Setelah mencapai 2 poin, penerima/pasangan yang harus menjadi pelaku servis, dan
seterusnya secara bergantian hingga game selesai, kecuali kedua pemain/pasangan telah
sama-sama mencapai poin 10 atau sistem percepatan waktu diberlakukan, maka urutan
servis dan menerima tetap sama tetapi tiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara
bergantian.
Pada setiap pertandingan ganda, pasangan yang melakukan servis terlebih dahulu harus
menentukan siapa dan mereka yang melakukan servis pertama dan menerima bola juga
harus menentukan siapa yang terlebih dahulu menerima bola, dalam game/set berikutnya,
pemain yang menerima bola pertama kali menjadi pemain yang melakukan servis
pertama kepada yang melakukan servis pada set/game sebelumnya.
Dalam permainan ganda, pada setiap pergantian servis, pemain yang sebelumnya
menerima bola menjadi pelaku servis dan pasangan yang sebelumnya melakukan servis
menjadi penerima.
Pemain/pasangan yang melakukan servis pertama pada suatu game/set menjadi penerima
pada game/set berikutnya dan pada game/set terakhir (penentuan) pada pertandingan
ganda, pasangan yang menerima bola kemudian harus merubah urutan yang menerima
apabila salah satu pasangan telah mencapai poin 5.
Pemain atau pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat) dalam suatu game akan
pindah tempat pada game berikutnya dan pada game/set penentuan, pemain/pasangan,
harus tukar tempat jika salah satunya telah mendapat skor/poin 5.
Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver), permainan harus
segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya siapa
yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor/angka yang telah
dicapai.
Jika para pemain tidak bertukar temapt pada saat mereka seharusnya melakukannya, wasit
harus menghentikan permainan.
Dalam keadaan apapun semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan harus
dihitung.
3. Servis
8. Pertandingan
Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik (3,5,7 atau bahkan 9 game. Biasanya terdiri
dari 5 atau 7 game/set).
9. Peraturan Pertandingan
Pertandingan dipimpin oleh wasit dan wasit pembantu serta dibantu oleh pencatat skor
yang disediakan dari panitia (netral).
Wasit memiliki keputusan mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
Memakai pakaian olahraga.
Peserta harus dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
Toleransi keterlambatan 10 menit.
Pemanggilan peserta 3 x, apabila tidak memenuhi panggilan maka didiskualifikasi.
Saat bertanding pemain wajib mengenakan sepatu.
Peserta tidak diwajibkan untuk membawa perlengkapan khususnya bat, karena panitia
telah menyediakan.
10. Sistem pertandingan
Tangan atau bet menyentuh meja maupun net ketika bola pingpong rally (dimainkan).
Menggerakkan atau mendorong meja ketika bola rally.
Ketika servis pemain gagal mengenai bola (sengaja atau tak sengaja).
Ketika servis posisi pukulan tepat berada di atas meja (seharusnya di luar batas meja).
Pemain menangkap pukulan bola lawan dengan posisi tangkapan berada tepat di atas
meja.
12. Sistem mempercepat waktu (expedite system)
Apabila suatu game tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 15 menit sejak game dimulai,
maka sisa game itu dan game-game selanjutnya pada pertandingan itu menggunakan "expedite
system". Dalam expedite system, server atau pemain yang melakukan servis akan kehilangan 1
nilai. Apabila 13 pukulannya, dihitung pada waktu pemain tersebut melakukan servis dapat
dikembalikan dengan sempurna oleh lawan (receiver).
13. Pertukaran tempat pada game penentuan
Dalam game penentuan yaitu game ketiga pada the best of three game dan game kelima pada the
best of five games, terjadi pertukaran, apabila salah satu pemain telah memperoleh nilai 10. Servis
setelah pertukaran tempat tetap dipegang oleh pemain yang melakukan servis sebelum terjadi
pertukaran.