Anda di halaman 1dari 10

Audzubillah himinasyaitonirrajim, Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil
'alamin, Hamdan yuwafi ni'amahu wa yukafi u mazidah ya rabbana lakal hamdu
kama yanbaghi lijalali wajhikal karimi wa'adzimi sulthanik.
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Artinya: ”semoga keselamatan (diberikan) atasmu dan juga dilimpahkan atasmu
rahmat dari Allah dan keberkahan.

Bersyukur kepala Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah hirobbil alamin,


bersalawat kepada junjungan kita nabi agung, nabi besar saiduna wamaulana
Muhamad dengan ucapan Allah humasoliala Muhammad.
Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah SWT yang sakit semoga sakitnya diangkat
oleh Allah, yang susah semoga diangkat kesusahannya oleh Allah, yang gelisa
semoga gelisanya diangkat oleh Allah, semoga kita semua dipanjangkan usia oleh
Allah dan diberikan kebahagia dunia dan akhirat diridhoi oleh Allah dan dikabulkan
semua hajat kita, aamiin ya robil alamin.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita dapat
berkumpul bersama dalam rangka tholabul ilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahmi,
bertatap muka di majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat, aman fi amanilah.
Semoga setiap derap langkah kita semua bisa membuahkan pahala yang dapat menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat dihadapan Allah SWT.

Tak lupa juga, shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi’in, tabiut tabiahum, kepada
kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga yaumul qiyamah kelak.

Mencari alamat sambil berfoto


Sampai dirumah langsung tiduran
Karena sudah waktunya bapak Camat berpidato
Maka dengar dan perhatikan

PERATURAN MENTER! DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 36 TAHUN 2020
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2017
TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA.

BABIII
PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
Pasal 3
(1) Menteri dalam menyelenggarakan Gerakan PKK secara nasional membentuk
TP PKK pusat.
(2) Gubernur dalam menyelenggarakan Gerakan PKK membentuk TP PKK
provinsi.
(3) Bupati/wali kota dalam menyelenggarakan Gerakan PKK membentuk TP PKK
kabupaten/kota.
(4) Camat dalam menyelenggarakan Gerakan PKK membentuk TP PKK
Kecamatan.
(5) Kepaia Desa dalam menyelenggarakan Gerakan PKK membentuk TP PKK
Desa.
(6) Lurah dalam menyelenggarakan Gerakan PKK membentuk TP PKK
Kelurahan.

Pasal 8
(1) TP PKK Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) terdiri atas :
a. ketua dijabat isteri/ suami kepala Desa;
b. wakil ketua dijabat isteri/ suami sekretaris Desa;
c. sekretaris;
d. bendahara; dan
e. kelompok kerja I. kelompok kerja II, kelompok kerja III dan. kelompok kerja
IV.
(2) Kelompok kerja sebagaiinana dimaksud pada ayat ( 1) huruf e terdiri atas:
a. kelompok kerja I sebagai pengelola program;
1) penghayatan dan pengamalan Pancasila; dan
2) gotong royong.
b. Kelompok kerja II sebagai pengelola. Program:
1) pendidikan dan keterampilan; dan
2) pengembangan kehidupan berkoperasi.
c. kelompok kerja III sebagai pengelola program:
1) Pangan;
2) Sandang; dan
3) Perumahan dan tata laksana rumah tangga.
d. kelompok kerja IV sebagai pengelola program:
1) kesehatan;
2) kelestarian lingkungan hidup; dan
3) perencanaan sehat.
(3) Kelompok kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. ketua;
b. wakil ketua;
c. sekretaris; dan
d. anggota
(4) Susunan kepengurusan TP PKK Desa sebagaimana dimaksud pad.a ayat ( l)
ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.
(5) Keputusan kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) paling sedikit
memuat rincian tugas fungsi TP PKK Desa.

Visi dan Misi PKK


Visi

Terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera lahir dan
batin.

Misi

1. Meningkatkan pembentukan karakter keluarga melalui penghayatan,


pengamalan pancasila, kegotong royongan serta kesetaraan dan
keadilan gender.
2. Meningkatkan pendidikan dan ekonomi keluarga melalui berbagai
upaya keterampilan dan pengembangan koperasi.
3. Meningkatkan Ketahanan Keluarga melalui pemenuhan pangan,
sandang dan perumahan sehat dan layak huni.
4. Meningkatkan derajat kesehatan keluarga, kelestarian lingkungan
hidup serta perencanaan sehat
5. Meningkatkan pengelolaan Gerakan PKK meliputi kegiatan
pengorganisasian dan peningkatan Sumberdaya Manusia.

Sejarah Singkat PKK

PKK yang merupakan gerakan pembangunan masyarakat bermula dari


Seminar Home Economic di Bogor pada tahun 1957, yang menghasilkan
rumusan 10 Segi Kehidupan Keluarga. Kemudian ditindak lanjuti oleh
Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada tahun 1961
yang menetapkan 10 Segi Kehidupan Keluarga sebagai Kurikulum
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang diajarkan di sekolah-sekolah oleh
Pendidikan Masyarakat (PENMAS).

Pada bulan Mei tahun 1962 di Desa Salaman Kabupaten Magelang,


Provinsi Jawa Tengah, didirikan Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat
(PLPM) untuk menyebarluaskan 10 Segi Kehidupan Keluarga.

Sekitar tahun 1967 kehidupan sebagian masyarakat Jawa Tengah sangat


menyedihkan, khususnya di daerah Dieng Kabupaten Wonosobo diantara
mereka banyak yang menderita Honger Odeem (HO). Kenyataan ini
menyentuh hati Ibu Isriati Moenadi, sebagai Isteri Gubernur Jawa Tengah
saat itu.

Beliau merasa bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakatnya


dan berinisiatif membentuk PKK di Jawa Tengah, dari tingkat Provinsi
sampai ketingkat Desa dan Kelurahan, dengan susunan pengurus terdiri
dari unsur-unsur Isteri Pimpinan Daerah, Tokoh-tokoh masyarakat,
perempuan dan laki-laki untuk melaksanakan 10 Segi Pokok PKK secara
intensif.

Dari keberhasilan PKK di Jawa Tengah, maka Presiden RI menganjurkan


kepada Menteri Dalam Negeri agar PKK dilaksanakan di daerah-daerah
seluruh Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1972 Menteri Dalam Negeri
mengirimkan Surat Kawat Nomor SUS 3/6/12 tangal 27 Desember 1972
kepada Gubernur Jawa Tengah untuk merubah nama Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga,
tembusan disampaikan  kepada Gubernur seluruh Indonesia.

Pada tahun 1978 diselenggarakan Lokakarya Pembudayaan 10 Segi Pokok


PKK, yang menghasilkan rumusan 10 Program Pokok PKK yang sampai
sekarang menjadi program Gerakan PKK. Berdasarkan Keputusan Presiden
No 28 Tahun 1980, tentang Perubahan LSD menjadi Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD), posisi PKK sebagai Seksi ke-10 di LKMD,
selanjutnya Gerakan PKK dibina oleh Departemen Dalam Negeri.

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun 1982, Tim


Penggerak PKK Pusat dibentuk dan dipimpin oleh Ibu Amir Mahmud, istri
Menteri Dalam Negeri saat itu. Sebagai langkah selanjutnya, diadakan
pemantapan Gerakan PKK baik tentang pengelolaan dan
pengorganisasiannya maupun program kerja dan administrasi melalui
Pelatihan, Orientasi, RAKON, dan RAKERNAS. RAKERNAS I PKK diadakan
pada bulan Maret 1982. Selanjutnya tahun 1983 di bawah pimpinan Ibu
Kardinah Soepardjo Roestam, melaksanakan RAKERNAS II PKK untuk
memantapkan kelembagaan PKK dengan 10 Program Pokok PKK nya.

Setiap tahun diadakan Rapat Konsultasi, lima tahun sekali diselenggarakan


Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) PKK. Kemudian pada Sidang Umum
MPR Tahun 1983, berdasarkan TAP MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN,
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga ditetapkan sebagai salah satu wahana
untuk meningkatkan Peranan Wanita Dalam Pembangunan. Pada tahun
1984 diterbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 1984
tentang Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menetapkan
tentang pengertian, tujuan, sasaran, fungsi, tugas Gerakan PKK, dan
ketentuan atribut-atributnya.

Tahun 1987 atas persetujuan Presiden RI dibentuk Kelompok-kelompok


PKK Dusun/Lingkungan, RW, RT, dan kelompok Dasawisma, guna
meningkatkan pembinaan warga dalam melaksanakan 10 Program Pokok
PKK dan mulai tahun 1988 PKK mendapatkan penghargaan-penghargaan
Internasional seperti Maurice Pate,  Sasakawa Health Price, maupun
penghargaan tingkat nasional dan daerah. RAKERNAS III PKK dilaksanakan
pada saat dipimpin oleh Ibu Ketua Umum Ibu Kardinah Soepardjo Roestam
pada tahun 1988, memantapkan pelaksanaan program-program PKK dan
mendapatkan penghargaan Hari Bumi Sedunia di Miami, Amerika.

Tugas dan Fungsi PKK

 Merencanakan, melakukan dan membina pelaksanaan program-


program kerja PKK sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
masyarakat.
 Menghimpun, menggerakkan dan membina potensi masyarakat,
khususnya keluarga untuk terlaksananya program-program PKK.
 Memberikan bimbingan, motivasi dan menfasilitasi Tim Penggerak
PKK/Kelompok-Kelompok PKK dibawahnya.
 Menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada Ketua
Dewan Penyantun Tim Penggerak PKK setempat dan kepada Ketua
Umum/Ketua Tim Penggerak PKK setingkat diatasnya.
 Mengadakan supervise, pelaporan, evaluasi dan monitoring terhadap
pelaksanaan program-program PKK

10 Program Pokok PKK pada hakikatnya merupakan kebutuhan dasar


manusia

1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


2. Gotong Royong
3. Pangan
4. Sandang
5. Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga
6. Pendidikan dan Keterampilan
7. Kesehatan
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
10. Perencanaan Sehat

Tugas Pokja III

1. Mengelola program Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana


Rumah Tangga Tugas :
2. Mengupayakan ketahanan keluarga di bidang pangan sesuai dengan UU
No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
3. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya
peningkatan gizi keluarga menuju keluarga yang berkualitas.
4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan
yang Beragam, Bergizi, Berimbang (3B), yang aman dan berbasis
sumber daya lokal.
5. Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air, minimal
untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
6. Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan
Masyarakat.
7. Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman
(HATINYA PKK).
8. Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan
beban kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
9. Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta
Produksi Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
10. Mensosialisasikan pola pangan  3B untuk  keluarga khususnya bagi
balita dan lansia.
11. Meningkatkan penggunaan bahan sandang dalam negeri  serta
mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dan
pemasarannya.
12. Mengembangkan kreativitas Usaha Kecil Mikro (UKM) dengan
berbagai produk busana, cinderamata khas daerah untuk menunjang
pariwisata.
13. Mendorong terciptanya lapangan/kesempatan kerja di bidang jasa,
sandang, pangan dan perumahan.
14. Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya
terwujudnya kualitas hidup keluarga.
15. Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat
tumbuh kembang keluarga harmonis.
16. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
17. Melaksanakan PMT- AS terkoordinasi dan terpadu.
18. Sosialisasi program nasional Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan
(GEMARIKAN) dalam rangka mencerdaskan bangsa.
19. Melaksanakan Program Nasional Gerakan Perempuan, Tanam, Tebar
dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi akibat perubahan iklim yang
berdampak pada ketahanan pangan keluarga.
20. Menjaga kelestarian hutan.
21. Prioritas Program

Pangan

 Mewujudkan Ketahanan  Pangan Keluarga  melalui


penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai potensi daerah.
 Peningkatan pangan keluarga sehari-hari dengan mendorong
terciptanya sikap dan perilaku masyarakat melalui 
penganekaragaman makanan dengan menerapkan pola pangan 3B
(beragam, bergizi, berimbang), sesuai potensi daerah.
 Mewaspadai terjadinya keracunan pangan, mulai dari menanam,
memilih, mengolah sampai terhidangnya makanan, menghindari
bahan tambahan makanan yang berbahaya, antara lain :  zat
pewarna, bahan pengawet, produk kadaluwarsa, dan penggunaan
pestisida.
 Meminimalkan budaya / tradisi pangan yang merugikan kesehatan
misalnya orang hamil / balita banyak pantangan makan.
 Mengoptimalkan HATINYA PKK dengan tananam pangan dan
tanaman produktif/keras (bernilai ekonomis tinggi), minimal untuk
memenuhi keperluan dan tabungan keluarga serta meningkatkan
Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
 Mengembangkan industri pangan rumah tangga dan mengadakan
penyuluhan, orientasi dan pelatihan untuk menunjang pemasaran.
 Mengadakan lomba masak secara berjenjang guna meningkatkan
kreativitas cipta makanan.
 Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menunjang usaha
agrobisnis, hortikultura, tanaman buah, perikanan, peternakan dan
lain-lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dalam
mencapai  taraf hidup dan kesejahteraan keluarga.
 Menyempurnakan dan sosialisasi buku Peran PKK Dalam
Mendukung Gerakan Percepatan Keanekaragaman Konsumsi
Pangan

Sandang

 Mengupayakan adanya hak paten untuk melindungi  hak cipta disain.


 Mengupayakan keikutsertaan dalam pameran dan lomba baik tingkat
lokal, nasional dan internasional.
 Mengadakan kerja sama dengan para disainer, pengusaha, industri
sandang dan pariwisata.
 Membudayakan perilaku berbusana sesuai dengan moral budaya
Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat mencintai
produksi dalam negeri (Aku Cinta Produksi Indonesia)

Perumahan dan Tata Laksana Rumahtangga

 Menumbuh kembangkan kembali program Pemugaran Perumahan


dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT) melalui pemugaran rumah
layak huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri
Bina (bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan), gotong royong 
serta mengupayakan bantuan dari instansi/dinas terkait, bank,
swasta dan masyarakat.
 Meningkatkan pemasyarakatan tentang perumahan sehat dan layak
huni serta menumbuhkan kesadaran akan bahaya bertempat tinggal
di daerah tegangan listrik tinggi, bantaran sungai, timbunan sampah,
tepian jalan rel kereta api dan menumbuhkan kesadaran hukum
tentang kepemilikan rumah dan tanah.
 Pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG dalam rumahtangga, sarana
dan prasarana perumahan serta hemat energi dan mencegah
pemborosan.
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang tata laksana
rumah tangga dalam mengharmoniskan dan membahagiakan
kehidupan keluarga.
 Meningkatkan penerapan pola hidup /perilaku bagi penghuni rumah
susun.
 Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan upaya pemahaman
kesadaran pentingnya pangan yang bergizi, berimbang, beragam dan
berkualitas, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga
yang sehat melalui lomba-lomba dan kajian. Untuk itu diperlukan
kemitraan dengan instansi/dinas terkait antara lain : Kementerian
Pertanian, Kementerian Kelautan, Badan Bimas Pertanian,
Kementerian PU, Kementerian Perindustrian, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Budaya dan Pariwisata, Perguruan Tinggi
terkait, Dekranasda/Dekranas dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai