1. Jelaskanlah makna pendidikan dan kebudayaan serta bagaimana hubungan keduanya!
pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Kebudayaan merupakan karya manusia yang mencakup diantaranya filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan. Kebudayaan adalah milik manusia yang membedakannya dari makhluk lainnya di muka bumi ini. Hanya masyarakat manusialah yang punya kebudayaan. Menurut sudut pandang individu, pendidikan merupakan usaha untuk menimpa potensi individu. Sedangkan menurut sudut pandang kemayarakatan, pendidikan merupakan usaha ynag digunakan untuk mewariskan atau melestarikan nilai nilai dari suatu budaya dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Maka pendidikan dan kebudayaan saling erat hubungannya, karena keduannya saling berkesinambungan dan saling mendukung satu sama lainnya. Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat tersebut. Tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan dalam setiap masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat menuliskannya kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus. Dari hal diatas maka untuk mentrasnfer nilai nilai budaya yang paling efektif adalah dengan pendidikan. Kerana pendidikan tidak akan lepas dari kehidupan manusia, baik manusia jaman dahulu mapun manusia modern. Dari setiap sudut pandang, individu maupun kemasyarakatan, pendidikan mengembankan dua tugas yaitu mengembangkan potensi diri dan pelestarian atau pewarisan nilai – nilai budaya setempat. Dengan hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya, maka dapat di katakana bahwa manusia lah yang menciptaan budaya itu sendiri. Dan sebagai makluk social maka budaya tersebut disosialisasikan dan dilestarikan ke manusia lain melalui suatu perantaran baik lisan maupun non lisan. Dengan demikian, Pendidikan adalah merupakan gejala kebudayaan. 2. Jelaskan sumber nilai-nilai yang disepakati untuk dikembangkan melalui proses pendidikan di sekolah dan bagaimana tanggapan anda!? 1) Nilai dasar kesehatan. Nilai dasar ini berimplikasi pada kebersihan dan kebugaran fisik. Pada dasarnya, hakikat fisik manusia diciptakan Tuhan dengan struktur yang paling sempurna. Hakikat fisik itu merupakan pemahaman keindahan bentuk dan ukuran alam, serta benda-benda hasil ciptaan manusia. Karena manusia dikaruniai rasa keindahan (sense of aesthetic), maka ia harus mengembangkan apresiasinya terhadap seni dan keindahan. Untuk itu, pendidikan harus mampu menumbuhkan rasa keindahan peserta didik melalui keserasian segala materi yang ada dalam lingkungan pendidikan. 2) Nilai dasar kebenaran. Kebenaran berimplikasi pada upaya memperoleh pengetahuan secara terus-menerus dalam segala hal. Peserta didik tidak cukup menemukan kebenaran hanya sampai pada penemuan data dan mengetahui fakta namun juga harus mampu mengembangkan berpikir kritis dan kreatif agar mampu menghadapi tantangan dunia di masa mendatang. 3) Nilai dasar kasih sayang. Nilai ini berimplikasi pada kebutuhan untuk memperoleh integritas pribadi, harga diri, kepercayaan diri, kejujuran dan disiplin diri pada peserta didik. Kemampuan mereka dalam menginternalisasikan nilai kasih sayang akan tampak dari kematangan pribadi dan peranan mereka dalam menjalin hubungan interpersonal yang saling memahami. 4) Nilai dasar spiritual. Pada usia tertentu, peserta didik mampu menjangkau kesadaran supralogis yang membuat dirinya lebih dari sekedar “manusia” (man more than man). Perwujudan dimensi spiritual ini adalah keimanan. Sedangkan semangat keimanan itu disebut spiritualitas. 5) Nilai dasar tanggung jawab sosial. Dalam kehidupannya, peserta didik tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial. Ia melakukan interaksi secara individual maupun kelompok. Interaksi yang dilakukan ditandai oleh adanya kepedulian terhadap orang lain, kebaikan antara sesama, kasih sayang, kebebasan, persamaan dan penghargaan atas hak sesamanya. Karena itu, penanaman rasa keadilan dan kedamaian merupakan hal penting dalam menumbuhkan aspirasi peserta didik terhadap kehidupan sosial. 6) Nilai dasar efisiensi ekonomi. Nilai dasar ini menekankan bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan agar peserta didik mampu berkreasi menghasilkan barang yang berharga dan bermanfaat bagi kehidupannya. Karena itu, elemen pendidikan dalam menanamkan nilai dasar efisiensi ekonomi adalah upaya menciptakan semangat untuk berusaha. 7) Nilai dasar nasionalisme. Nilai dasar ini berarti cinta kepada negara dan bangsa. Nilai nasionalisme ini membentuk suatu komitmen kolektif untuk melakukan suatu upaya rekonsiliasi dan rekonstruksi bangsa. Pada gilirannya, komitmen kolektif berimplikasi pada perlunya pendidikan untuk menanamkan kesadaran bernegara (civic consciousness), sehingga tumbuh kepedulian peserta didik atas hak dan kewajibannya. 8) Nilai dasar solidaritas global. Nilai ini penting, mengingat tatanan kehidupan tidak lagi ditentukan oleh kehidupan suatu bangsa. Kehidupan dewasa ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor kepentingan lintas negara dan kesadaran antar bangsa. Dengan demikian, generasi di masa mendatang diharapkan mampu melakukan kerjasama untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan. 3. Sekolah sebagai pusat kebudayaan memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan lembaga atau institusi lain. Jelaskanlah ciri-ciri khsusus tersebut dan bagaimana tanggapan anda!? 1.Dapat meningkat kan mutu pendidikan,sebagaimana yang sudah kita tahui bahwa sekolah adalah tempat kita untuk belajara tidak hanya beelajar yang formal saja di sekolah juga kita diajarkan tentang berbgai bnyak hal salah satu nya adlah tetntang kebudayaan. 2.dapat menciptakan masyarakat belajar 3.dapat di jadikan teladan bagi masyarakat sekitar 4.dapatt menjadi pengembangan bagi masyarakat sekitar 5.dapat membentuk manusia Indonesia seutuhnya. 4. Pembentukan masyarakat belajar diawali dari pengubahan individu menjadi manusia pembelajar. Jelaskanlah bentuk-bentuk pengubahan individu tersebut dan bagaimana tanggapan anda! 1.perubahan yang disadari dan disengaja (intensional). Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari individu yang bersangkutan. 2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. 3. Perubahan yang fungsional.Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. Contoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilannya dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirinya sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didiknya kelak ketika dia menjadi guru. 4. perubahan yang bertujuan dan terarah.Individu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misalnya, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan yang ingin dicapai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan yang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangnya dia ingin menjadi guru yang efektif dengan memiliki kompetensi yang memadai tentang Psikologi Pendidikan. Berbagai aktivitas dilakukan dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Yang kedelapan, perubahan perilaku secara keseluruhan. 5.Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. Misalnya, mahasiswa belajar tentang “Teori-Teori Belajar”, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang “Teori-Teori Belajar”, dia juga memperoleh sikap tentang pentingnya seorang guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”. 5. Menurut anda, apakah institusi sekolah hari ini dapat dikategorikan sebagai pusat kebudayaan? Jelaskan dan berikan argumentasi atas pendapat anda tersebut serta beberapa contoh! iya,karena pengembangan sekolah sebagai pusat kebudayaan pada hakikatnya mengambagkan logika siswa, yaitu berhubungan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengambangkan etika siswa, yaitu berhubungan dengan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral pancasila, bersikap dengan tingkah laku yang baik, dan berdisiplin. Sekolah dikatakan sebagai pusat kebudayaan karena di sekolah kitabisa belajar tentang kebudayaan, baik sekolah formal maupun non formal.Banyak mata pelajaran sekarang yang dikhususkan untuk mempelajarikebudayaan, contoh) antropologi, sosiologi dan lain-lain. Selain itu jugadisekolah terdapat banyak perbedaan suku, ras, bahasa dan lain - laindiantara para peserta didik. Itu juga bisa membantu peserta didik untuk saling mengenal dan mempelajari dari sesama temannya. Sedang darisekolah non formal seperti kursus juga pelatihan – pelatihan yangsekarang sudah banyak menjamur dimana – mana dan dengan mudahbisa kita temukan. 1useum juga secara tidak langsung sudah membantumenjadi sekolah non formal untuk memperkenalkan barang – barangpeninggalan sejarah dan budaya pada 9aman dahulu. Banyak kita lihatsekarang para pemuda khususnya para peserta didik melupakan budayaIndonesia, dan lebih memilih budaya luar, seperti contoh) tarian, sekarangbanyak tarian dari Negara – negara barat yang mempengaruhimasyarakat Indonesia. "pabila ini dibiarkan,maka budaya yang kita milikiakan hilang di telan 9aman ataupun diklaim Negara lain seperti yangterjadi kemarin. Ini menjadi tugas berat guru di sekolah agar mampumenum buhkan minat peserta didik untuk senang terhadap budaya milikkita sendiri. ?uru yang mengajar di bidang tersebut juga harus pintar danberkompeten dibidangnya, jangan hanya sekedar tahu saja,itu jugamerupaka n potret yang kurang baik untuk peserta didik. 6. Menurut anda, adakah fenomena yang terjadi pada institusi sekolah yang tidak berbasiskan pada kebudayaan? Jelaskan dan berikan argumentasi atas pendapat anda tersebut serta beberapa contoh! Ada, seperti contohnya guru memukuli siswa menggunakan rol atau sapu it merupakan suatu yang melenceng dari kebudayaan,dan itu bisa merusak mental siswa.