Anda di halaman 1dari 36

DAMPAK POLUSI TERHADAP PERUBAHAN

LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

AGRIVA YHUNI KRISTIANA MANANSAL

N.500.3.19.078

JURUSAN:

I AGRIBISNIS PERIKANAN AIR PAYAU DAN LAUT 1

KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN


PERIKANAN

SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH(SUPM)NEGERI BONE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenan dari beliau lah saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik
dan tepat pada waktunya. Dengan judul makalah “DAMPAK POLUSI
TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.”

Adapun makalah ini saya susun atas dasar kelengkapan tugas biologi.
Dan agar para siswa juga dapat mengetahui bagaimana dampak polusi bagi
perubahan lingkungan dan kesehatan.

Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya, maka untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif dari guru dalam kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para siswa dalam membantu proses
belajar dalam biologi.

Penyusun

AGRIVA YHUNI K.M


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan
atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh


pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap
dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia.

Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.


Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan
pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada
didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula
yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan
akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad
ke abad. Akibat lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya,
yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia,
kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat
kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih
banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran
dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat
pencemaran dapat diminimalisasi.
B.Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:

a. Apa saja jenis-jenis polusi dan penyebabnya ?

b. Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana langkah penanganan polusi ?

C.Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi beserta
penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi terhadap perubahan
lingkungan dan kesehatan guna menjadikan kehidupan masyarakat dan
lingkungan yang semakin sehat.
BAB II
PEMBAHASAN

Dampak polusi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

A.Dampak Polusi Udara

Polusi udara dapat terjadi jika jumlah atau konsentrasi polutan (zat pencemar) di
udara sudah melebihi baku mutu lingkungan. Untuk masing-masing polutan di
udara mempunyai nilai baku mutu yang berbeda. Udara yang telah tercemar oleh
polutan tertentu dapat menyebabkan turunnya mutu udara di lingkungan
tersebut. Udara yang telah tercemar dapat menyebabkan gangguan terhadap
kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya secara langsung. Tetapi udara
yang tercemar juga dapat berdampak yang cukup luas seperti pemanasan global
dan hujan asam. Peristiwa pemanasan global ditimbulkan karena peristiwa
rumah kaca. Sedangkan hujan asam adalah meningkatnya konsentrasi asam di
udara seperti peningkatan jumlah SO2 (sulfur dioksida) diudara sebagai hasil
dari pembuangan asap kendaraan bermotor dan industri atau hasil pembakaran
bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak dan batubara.

1.Dampak bagi kesehatan

Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan


lingkungan adalah:

1.Gas Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal


konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan
aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat,
kkonsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-
paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat
menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia
bila kontak terjadi pada waktu cukup lama

Konsentrasi Konsentrasi
gas CO di COHb dalam Gangguan pada tubuh
udara (ppm) darah (%)
3 0,98 Tidak ada
5 1,30 Belum begitu terasa
Gangguan sistem saraf
10 2,10
sentral
Gangguan panca
20 3,70
indera
Gangguan fungsi
40 6,90
jantung
60 10,10 Sakit kepala
80 13,30 Sulit bernafas
Pingsan hingga
100 16,50
kematian

Dampak yang ditimbulkan adalah :

a)       Pusing/sakit kepala

b)       Rasa mual

c)       Pingsan (ketidak sadaran)

d)       Kerusakan jaringan otak

e)       Sesak nafas

f)        Kematian

g)       Gangguan pada kulit

h)       Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)


2. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)

Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :

a)       Iritasi mata

b)       Radang saluran pernafasan

c)       Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)

d)       Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

3. Materi partikulat

Materi partikulat adalah partikel-partikel yang berukuran kecil seperti


serbuk batu bara, serbuk kayu, serbuk batu, serbuk pasir, serbuk kapas,
serbuk kwarsa, serbuk asbes. Materi partikulat banyak terdapat di daerah
industri, pertambangan, daerah perkotaan yang padat penduduk dan daerah
konstruksi (pembangunan gedung).

Dampak yang ditimbulkan adalah penyakit paru mulai dari peradangan


hungga kangker paru-paru.

Materi partikulat yang lain adalah timbal (Pb) yang bersifat toksit (racun).
Timbal yang masuk ke dalam tubuh dan sudah terakumulasi dalam
kosentrasi tertentu dapat menyebabkan :

a)       menyerang berbagai sistem tubuh seperti sistem pencernaan dan


sistem syaraf.

b)       Radang paru-paru sampai kanker paru-paru

c)       Gangguan jantung

d)       Gangguan ginjal

e)       Keterbelakangan mental pada anak-anak

f)        Gangguan kesehatan pada hewan


4. Asap rokok

Rokok terbuat dari tembakau mengandung Nikotin dan TAR

Nikotin adalah zat adiktif yang menimbulkan ketergantungan / kecanduan

Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik

Undang-undang pengendalian rokok mensyaratkan kandungan Nikotin


tidak boleh dari 1,5 mg dan kandungan tar tidak boleh lebih dari 50 mg.

Tar bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker)

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yaitu :

–       formaldehide, benzo-α-pyrene, (bagian dari tar)

–       nikotin,

–       gas CO.

Dampak yang ditimbulkan adalah :

a)       Gangguan pernafasan

b)       Penyakit jantung

c)       Flek di paru-paru

d)       Kanker paru-paru

Zat-zat penyebab kanker

Zat-zat penyebab kanker banyak ditemukan dalam ruangan atau jenis


polutan udara dalam ruangan (indoor air pollutants). Polutan udara dalam
ruangan antara lain:

a)       kloroform

b)       para-diklorobenzena

c)       tetrakloroetilen
d)       trikloroetan

e)       radioaktif (Radon (Ra))

Jika konsentrasinya berlebih bisa menyebabkab kanker.

6. Suara

Polusi suara terjadi jika amplitudo suara melebihi ambang batas yaitu 50
dB. Kekuatan suara yang lebih dari 50 dB sudah mulai bising hingga
memekakkan telinga yang dapat menimbulkan :

a)       Gangguan organ pendengaran

b)       Kerusakan organ pendengaran

c)       Tuli

d)       Gangguan jantung

e)       Sakit kepala

f)        Stress secara psikologis

7. Asbut (asap kabut)

Asap kabut atau disingkat asbut (smog adalah singkatan dari smoke (asap)
dan fog (kabut)). Istilah ini muncul sekitar awal abad 20, ketika itu asap
dan kabut tebal menyelimuti kota London dampak dari revolusi industri
besar-besaran di kota tersebut.

Berdasarkan jenis polutan penyebabnya:

a) Asbut industri

Plolutan penyebab asbut industri adalah sulfur oksida (SO) dan materi
partikulat yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri.
Materi partikulat yang terkandung dalam asbut industri menyebabkan
warnanya menjadi keabu-abuan.

b) Asbut fotokimia

Polutan utama penyebab asbut foto kimia adalah senyawa gas nitrogen
oksida (NO) yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan senyawa
hidrokarbon yang berasal dari berbagai sumber. Gas nitrogen oksida dan
hidrokarbon diudara mengalami reaksi fotokimia membentuk ozon (O3).
Ozon diudara juga dapat bereaksi dengan polutan udara lainnya
membentuk senyawa-senyawa jenis polutan sekunder yang berbahaya
bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Nitrogen oksida diudara menyebabkan asbut fotokimia berwarna


kecoklatan.

Asap kabut/ asbut dapat mengganggu penglihatan dan pernafasan.

8. Hujan Asam

Sejarah Hujan Asam

Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak akhir abad 17, hal ini
diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1960 dengan judul “A
General History of the Air“. Buku tersebut menggambarkan fenomena
hujan asam sebagai “nitrous or salino-sulforus spiris“.

Revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke 18


memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber
utama energi untuk mesin-mesin. Sebagai akibatnya, tingkat emisi
precursor (faktor penyebab) dari hujan asam yakni gas-gas SO2, NOx dan
HCl meningkat. Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Robert Angus
Smith pada tahun 1872. Ketika itu, Robert Angus Smith berhasil
menemukan hubungan antara hujan dengan polusi udara. Hujan asam
dilaporkan pertama kali terjadi di Kota Manchester, Inggris. Smith
menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul “Air and
Rain: The Beginnings of Chemical Technology“.

Derajat keasaman adalah tingkat kandungan hidrogen (H+) dan ion OH–
dalam air. Semakin banyak kandungan hidrogen (H+) maka derajat
keasaman air turun  atau pH turun atau air menjadi asam, sedangkan jika
kandungan  ion OH– meningkat maka derajat keasaman naik atau pH naik
atau air menjadi basa. Kandungan/konsentrasi hidrogen (H+) dan ion OH–
dalam air sangat tergantung kandungan/konsentrasi zat atau mineral dalam
air. 

Skala nilai pH adalah ditunjukkan dengan angka dari 0 – 14. Jika cairan
mempunyai pH kurang dari 7 maka bersifat asam dan jika cairan
mempunyai pH lebih dari 7 maka bersifat basa. Air murni adalah zat
dengan derajat keasaman netral atau air  mempunyai pH = 7.

Hujan normal adalah hujan dengan air yang tidak membawa polutan
didalamnya dan nilai pH nya adalah antara 7 – 5,6. Pada peristiwa hujan
normal terjadi pembentukan senyawa asam karena reaksi antara gas CO2
dengan air hujan membentuk senyawa asam karbonat (H2CO3).

CO2  + H2O3                 H2CO3

(Bersifat asam lemah/ pH ≥5,6)

Asam tersebut mempengaruhi air hujan yang turun sehingga derajat


keasamannya (pH) menjadi ± 5,6 bersifat asam lemah. Air yang bersifat
asam tersebut berguna untuk melarutkan mineral-mineral yang dibutuhkan
oleh tumbuhan.

(asap pabrik mengandung sulfur oksida dan nitrogen oksida)

(asap kendaraan bermotor sulfur oksida dan nitrogen oksida)

Peningkatan aktivitas manusia seperti banyaknya industri dan pengguanaan


kendaraan bermotor meningkatkan jumlah bahan bakar fosil yang dibakar.
Bahan bakar fosil menghasilkan limbah berupa senyawa gas SO2 , NOx.

Meningkatnya jumlah polutan di udara mengakibatkan meningkatnya


derajat keasaman air hujan, menjadi lebih asam dengan derajat keasaman
(pH) dibawah 5,6. Peristiwa tersebut di sebut hujan asam.  Polutan yang
menyebabkan hujan asam adalah gas SO2 , NOx dan Freon (CFC / chloro
fluoro carbon). Gas SO2 di udara bereaksi dengan uap air membentuk asam
sulfat (H2SO4), sedangkan gas NO diudara bereaksi dengan uap air
membentuk asam nitrat (HNO3). Freon (CFC) bereaksi secara fotokimia
menghasilkan Klor (Cl) dan jika bereaksi dengan uap air membentuk asam
klorida (HCl).

Berikut ini pembentukan asam di atmosfer:

1.Pembentukan asam sulfat (H2SO4)

SO2 + H2O -> H2SO4

2. Pembentukan asam nitrat (HNO3)

NO2 + H2O -> HNO3

3. Pembentukan asam klorida

Reaksi pembentukan asam klorida dari freon (CFC) melalui beberapa


tahapan, yaitu tahapan reaksi fotokimia dan reaksi kimia. Asam klorida
biasanya terbentuk di lapisan stratosfer, dimana reaksinya melibatkan
Chloroflorocarbon (CFC) dan radikal oksigen O*

CFC + hv(UV) -> Cl* + produk


CFC + O* -> ClO + produk
O* + ClO -> Cl* + O2
Cl + CH4 -> HCl + CH3

(https://emasanam.files.wordpress.com/2011/05/56298-acid-rain-1a.jpg)

Reaksi diatas merupaka bagian dari rangkaian reaksi yang menyebabkan


deplesi lapisan ozon di stratosfer. Perbandingan ketiga asam tersebut dalam
hujan asam biasanya berkisar antara 62 persen oleh Asam Sulfat, 32 persen
Asam Nitrat dan 6 persen Asam Chlorida.
Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di
Indonesia, terutama disebabkan oleh sebagian besar kegiatan perekonomian
yang terpusat di pulau ini. Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di
Indonesia mencapat 157.000 ton per tahun, sedangkan NOx mencapai
175.000 ton per tahun. Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat
mengemisikan 0,26 ton SO2 dan 66,4 ton NOx ke udara dari berbagai
sumber pencemar.

Catatan:

Pulau Jawa memiliki tingkat emisi penyebab hujan asam tertinggi di


Indonesia,

Pada tahun 1989, tingkat precursor SOx di Indonesia mencapat 157.000 ton
per tahun, sedangkan NOx mencapai 175.000 ton per tahun.

Kota Surabaya pada tahun 2000 tercatat mengemisikan 26 ton SO2 dan 66,4
ton NOx ke udara dari berbagai sumber pencemar.

Dampak negatif peristiwa hujan asam adalah :

1.Mempengaruhi kualitas air permukaan atau air menjadi lebih asam


sehingga mempengaruhi biota air yang hidup di dalamnya, karena biota air
terpengaruh oleh pH air. (pH air kurang dari 5,6)

2.Dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan bahkan menyebabkan


kematian tanaman.

3.Dapat melarutkan logam berat dalam tanah kemudian mencemari air. air
yang tercemar oleh logam berat sangat berbahaya bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya.

4.Dapat bersifat korosif artinya dapat merusak atau mengkorosi logam,


seperti motor, mobil, sepeda, kotruksi bangunan atau komponen bangunan,
seperti gedung, patung, candi, monumen dan lain-lain.

5.Menyebabkan gangguan pernafasan.

6.Dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal pada ibu hamil.
(http://upload.wikimedia.org/
wikipedia/commons/thumb/0/0c/Acid_rain_woods1.JPG/800px-
Acid_rain_woods1.JPG)

4. Efek Rumah Kaca / Pemanasan Global

Efek Rumah kaca ditemukan oleh Joseph Fourier tahun 1824,


merupakan proses atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca
bisa terjadi secara alami maupun oleh aktivitas manusia. Efek rumah kaca
disebabkan naiknya konsentrasi gas CO2 (karbon dioksida), NO (nitrogen
monoksida), SO2 (sulfur dioksida), CH4 (metana) dan CFC (chloro fluoro
carbon) ke atmosfera bumi. Konsentrasi  gas CO2 meningkat karena
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan
bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan
dan laut untuk menyerapnya (absorbsi).

Energi yang masuk ke bumi mengalami 25% dipantulkan oleh awan


dan/ atau partikel lain di atmosfer, 25%  diserap awan, 45% di serap oleh
permukaan bumi,  5% di pantulkan kembali oleh permukaan bumi.

Energi yang diserap oleh bumi, dipantulkan kembali dalam bentuk


radiasi sinar infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Tetapi sebagian
sinar inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan oleh
awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya kemudian dipancarkan kembali ke
permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan
untuk menjaga agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak jauh
berbeda.

Analogi gas rumah kaca adalah seperti peristiwa yang terjadi dalam green
house
Peningkatan aktivitas manusia meningkatkan jumlah gas rumah kaca
yang berada di atmosfer. Peningkatan jumlah gas rumah kaca dimulai
adanya revolusi industri di Eropa memasuki abad 21, ketika itu pemakaian
batubara sebagai bahan bakar industri mengalami peningkatan yang tinggi
sehingga limbah yang berupa gas sulfur oksida, nitrogen oksida dan karbon
monoksida juga meningkat tajam. Peningkatan gas-gas tersebut di atmosfer
juga diikuti peningkatan jumlah gas yang lainnya seperti metana dan freon
yang digunakan dalam sistem mesinpendingin ruang atau penimpanan.

Berikut ini beberapa gas rumah kaca yang berada di atmosfer adalah :

•       Gas karbon dioksida (CO2)

•       Gas nitrogen oksida (NOx )

•       CH4 (metana) dan

•       Gas CFC (Cloro Fluoro Carbon)

Gas-gas tersebut dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil


(minyak, batubara dan gas alam) oleh industri, transportasi maupun rumah
tangga. Demikian juga dengan pembakaran hutan dan peristiwa alam
seperti gunung meletus.

Akibatnya adalah terjadi peristiwa pemanasan global.

Dampak Pemanasan Global

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu permukaan


bumi rata-rata 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan
global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun
1990 dan 2100. Peningkatan konsentrasi gas CO2 di atmosfer maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
diserap atmosfer yang akhirnya meningkatkan suhu permukaan bumi.

Meningkatnya suhu bumi mengakibatkan adanya perubahan iklim yang


ekstrim di bumi, yang dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap
karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global juga mengakibatkan
pencairan lapisan es di puncak-puncak gunung dan es di kutub utara dan
selatan. Pemanasan global juga mengakibatkan peningkatan suhu
permukaan air laut.  Menurut laporan IPCC tahun 2007 peningkatan
permukaan air laut sejak tahun 1961 dengan peningkatan rata-rata ±1,8
mm/tahun dan sejak tahun 1993 menjadi ±3,1 mm/tahun. Pencairan lapisan
es dan salju di kutub utara mencapai ±2,7% per dekade (10 tahun).

Dampak lebih lanjut dari pemanasan global adalah:

a.        Volume air laut bertambah mengakibatkan naiknya permukaan air


laut.

b.       Permukaan air laut meningkat mengakibatkan banjir di daerah pantai.

c.        Dapat menenggelamkan pulau-pulau atau kota-kota di dekat pantai

d.       Meningkatkan penyebaran penyakit munlar.

e.       Curah hujan di daerah yang beiklim tropis meningkat.

f.         Tanah lebih cepat mengering walaupun sering terkena hujan,


berdampak kekurangan air kematian tanaman.

g.        Sering terjadi angin besar atau badai di beberapa wilayah.

h.       Migrasi atau berpindahnya hewan ke daerah yang lebih dingin.

i.         Punahnya manusia hewan dan tumbuhan yang tidak mampu


berpindah atau beradaptasi dengan suhu yang makin tinggi.

j.         meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta


perubahan jumlah dan pola presipitasi.

5. Penipisan Lapisan Ozon (O3)

Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Molekul oksigen
(O2) yang kita gunakan untuk bernafas membentuk hampir 20% atmosfer.
Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen jumlahnya sedikit  dalam
atmosfer di mana kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas


permukaan bumi yang dikenal sebagai ‘lapisan ozon’. Ozon dihasilkan dari
berbagai percampuran kimiawi, tetapi mekanisme utama penghasilan dan
perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet
(UV) dari matahari.

UV dikaitkan dengan pembentukan kanker kulit dan kerusakan genetik.


Peningkatan tingkat UV juga mempunyai dampak kurang baik terhadap
sistem imunisasi hewan, organisme akuatik dalam rantai makanan,
tumbuhan dan tanaman.

Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi


sinar UV (ultraviolet) yang dipancarkan matahari ke bumi.

Penyerapan sinaran UV berbahaya oleh ozon stratosfer amat penting untuk


semua hidupan di bumi.

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah


kloroflorokarbon (CFC) buatan manusia yang meningkatkan kadar
penipisan ozon menyebabkan kemerosotan berangsur-angsur dalam tingkat
ozon global.

CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, dalam kulkas, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan
busa dan bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Masa hidup CFC berarti 1 molekul yang dibebaskan hari ini bisa ada 50
hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan.

Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke


dalam stratosfer (10 – 50 km). Di atas lapisan ozon utama, pertengahan
julat ketinggian 20 – 25 km, kurang sinar UV diserap oleh ozon. Molekul
CFC terurai setelah bercampur dengan UV, dan membebaskan atom klorin.
Atom klorin ini juga berupaya untuk memusnahkan ozon dan menghasilkan

Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara


ketinggian tertentu seluruh Antartika pada musim semi. Pembentukan
‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih ke keadaan
normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.

Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas
telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon
berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991,
permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di
seluruh Antartika.

Dalam tahun 1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam


lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan “United Nations Environment
Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan
Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan
ozon dalam jangka panjang.

Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat


Data Ozon Dunia di Toronto, Kanada, yang tersedia kepada masyarakat
ilmiah internasional.

Pada tahun 1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana


Dunia terhadap lapisan ozon; dalam tahun 1987, UNEP mengambil
Protokol Montreal atas bahan yang mengurangi lapisan ozon.
Protokol ini memperkenalkan serangkaian kapasitas, termasuk jadwal
tindakan, mengawasi produksi dan pembebasan CFC ke alam sekitar. Ini
memungkinkan tingkat penggunaan dan produksi terkait CFC untuk turun
ke tingkat semasa 1986 pada tahun 1989, dan pengurangan sebanyak 50%
pada 1999.

B.DAMPAK POLUSI AIR

Air adalah komponen komponen abiotik yang sangat penting bagi lingkungan
hidup yaitu bagi kesehatan manusi dan makhluk hidup lainnya. Air yang telah
tercemar mutunya menjadi turun dan bahkan tidak memenuhi standart kualitas
yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Air tercemar menimbulkan
pemandangan dan bau yang tidak sedap, keruh dan mungkin mengandung bahan
beracun dan berbahaya, sehingga sangat mengganggu kehidupan biota air. 
Sebagian besar zat pencemar dihasilkan oleh kegiatan manusia seperti industri,
rumah tangga, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Bahan pencemar air bisa
terdiri dari bahan organik maupun anorganik.

Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen


lainnya di dalam air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai
dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni
lagi.

Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi

Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena


tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Namun
cirri yang paling mudah diketahui adalah:
• Berbau

• Berwarna

• Beracun

• Berasa

1.Gangguan Kesehatan

Pencemaran air dapat menimbulkan berbagai penyakit menular dan tidak


menular

a. Penyakit menular

Penyakit menular sebagai akibat dari pencemaran dapat terjadi karena


berbagai sebab antara lain:

a)       Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembang biakan dan
pesebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen.

b)       Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih,
sedangkan air bersih mungkin jumlahnya sudah tidak mencukupi lagi.

c)       Air yang tercemar limbah organik merupakan tempat yang subur untuk
perkembang biakan mikroorganisme. Mikroorganisme patogen yang
berkembang biak dalam air dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam
penyakit menular.

Tabel: Contoh beberapa penyakit menular yang dapat tersebar melalui air
tercemar.

Jenis Mikroba Penyakit Gejala


Virus
– Hepatitis A Hepatitis A Demam, sakit kepala, sakit
perut, kehilangan selera makan,
pembengkakan hati sehingga
tubuh menjadi kuning
– Virus Polio Poliomyelitis Tenggorokan sakit, demam,
diare, sakit pada tungkai dan
punggung, kelumpuhan dan
kemunduran fungsi otot
Bakteri
– Vibrio Cholerae Kolera Diare yang sangat parah,
muntah-muntah, kehilangan
cairan yang sangat banyak
sehingga menyebabkan kejang
dan lemas
– Escherichia Diare Buang air besar (BAB) berkali-
coli(strain patogen) kali dalam sehari, kotoran encer
(mengandung banyak air),
terkadang diikuti rasa mulas
atau sakit perut.
– Shigella dysentriae Disentri Infeksi usus besar, diare,
kotoran mengandung lendir dan
darah, sakit perut.
– Salmonella typhi Tifus Sakit kepala, demam diare,
muntah-muntah, peradangan
dan pendarahan usus.
Protozoa
– Entamoeba Disentri amuba Sama seperti disentri oleh
histolytica bakteri
– Balantidium coli Balantidiasis Pandarahan usus, diare berdarah
– Giardia lamblia Giardiasis Diare, sakit perut, terbentuk gas
dalam perut, bersendawa,
kelelahan.
Metazoa(Cacing Parasit)
– Ascaris Ascaris Demam, sakit perut yang parah,
lumbricoides(cacing malabsorbsi, muntah-muntah,
gelang) kelelahan
– Taenia Taeniasis Gangguan pencernaan, rasa
saginata(cacing pita) mual, kehilangan berat badan,
rasa gatal di anus.
– Schistosoma sp. Schistosomiasi Gangguan pada hati dan
(cacing pipih) s kantung kemih sehingga
terdapat darah dalam urin, diare,
tubuh lemas, sakit perut yang
terjadi berulang-ulang.
b. Penyakit tidak menular

Air yang tercemar juga dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular,
walaupun juga termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian. Zat pencemar air yang menyebabkan penyakit adalah senyawa
anorganik, seperti logam berat, dan ada senyawa organik yang mengandung
unsur klorin (Cl) seperti DDT dan PCB yang bersifat beracun bagi makhluk
hidup.

Tabel: Zat-zat polutan yang dapat menyebabkan penyakit

Nama Zat Sumber Nama Penyakit


Kadmium Cd adalah logam berat Keracunan Cd dapat
(Cd) yang banyak digunakan menyebabkan kerusakan
oleh industri seperti: organ ginjal dan hati,
pabrik pipa PVC, pabrik mempengaruhi otot polos
pengolahan karet, pabrik pembuluh darah, tekanan
kaca darah tinggi menyebabkan
gagal jantung.
Kobalt Di industri sebagai bahan Keracunan kobalt merusak
(Co) campuran untuk membuat kelenjar tiroid (gondok),
magnet, alat pemotong, menyebabkan kekurangan
alat penggiling, mesin hormon hasil kelenjar
pesawat terbang, pewarna gondok.Menyebabkan gagal
kaca, keramik dan cat jantung dan endema
(pembengkakan jaringan
akibat kelebihan cairan
dalam sel)
Merkuri Dalam industri, merkuri Merkuri masuk ke tubuh
(Hg) digunakan untuk proses manusi bisa melalui
pembuatan klorin. Merkuri konsumsi ikan yang
juga terdapat dalam tercemar merkuri. Pada ibu
baterai, cat, plastik, hamil, menyebabkan bayi
termometer, lampu tabung, cacat mental. Dalam waktu
kosmetik, dan hasil lama bisa menyebabkan
pembakaran batu bara kerusakan ginjal, saraf dan
jantung.
Timbal Limbah Pb berasal dari Pb dengan konsentrasi >15
(Pb) rembesan sampah kaleng mg/l dalam darah berbahaya
yang mengandung timbal, bagi kesehatan.Pada wanita
cat yang mengandung hamil, keracunan Pb
timbal, bahab bakar yang menyebabkan keguguran,
bertimbal, pestisida, korosi kelahiran prematur, atau
pipa yang mengandung kematian janin.Pada anak-
timbal. anak menyebabkan cacat
mental dan gangguan fisik.

Pada orang dewasa


menyebabkan hipertensi.
Senyawa Senyawa berklorin antara Senyawa berklorin bersifat
Organik lain adalah dikloro-difenil- persisten di alam
Berklorin trikloroetana (DDT), terakumulasi dalam tubuh
aldrin, heptaklor dan yang berbahaya bagi tubuh.
klordan sebagai bahan Senyawa berklorin
pestisida. Senyawa ini menyebabkan kerusakan
biasa diapakai untuk berbagai organ, terutama
membasmi serangga dan hati dan ginjal dan dapat
hama. Senyawa industri menimbulkan kanker.
adalah poliklorinasi bifenil
(PCB) dan dioksin. DDT
dan PCB dialam dapat
mengalami magnifikasi
biologi saat memasuki
rantai makanan atau
senyawa tersebut
terakumulasi dalam
makhluk hidup dan
konsentrasinya meningkat
pada makhluk hidup dan
konsentrasinya terus
meningkat pada mkhluk
hidup yang berada di
posisi lebih atas pada
rantai makanan. Berarti
manusia adalah makhluk
yang sangat beresiko
menerima senyawa-
senyawa tersebut.
2. Air Tidak Bermanfaat Sesuai Peruntukannya

Polutan di air menyebabkan penurunan mutu air hingga ke tingkat tertentu.


Air yang mutunya turun mnyebabkan tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukannya. Jadi air tidak dapat digunakan menurut keperluannya.
Contohnya adalah sebagai berikut:

a. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga

Air yang tercemar menjadi berbau, keruh dan mengandung kuman atau zat
berbahaya. Air yang tercemar tersebut tentu tidak memenuhi standar untuk
keperluan air minum, sebagai alat pembersih (mandi dan mencuci).

b. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industri

Industri membutuhkan air dengan syarat yang sesuai industrinya. Contohnya


industri pengolahan buah dan sayur memerlukan air yang tidak tercemar.

c. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan

Air yang sesuai untuk pertanian dan perikanan adalah yang mempunyai nilai
pH sedang (6 – 8). Pencemaran air akan merubah nilai pH (derajat keasaman).
Polutan dari zat-zat anorganik tertentu ada yang bersifat beracun bagi hewan
dan tanaman.

3. Menurunnya populasi berbagai biota air

Penurunan populasi biota air membawa kerugian yang sangat besar. Kerugian
secara langsung adalah berkurangnya sumber mata pencaharian bagi sebagian
besar orang sedangkan kerugian secara tidak langsung adalah keseimbangan
ekosistem menjadi terganggu. Beberapa polutan berbahaya bagi biota air
adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak,
sedimen dan panas.

a. Nutrien tumbuhan

Nutrien tumbuhan seperti fosfat dan nitrogen yang jumlahnya berlebihan di


perairan dapat menjadi polutan. Perairan yang mengandung polutan tersebut
mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan ganggang (algae)
berkembang biak dengan sangat subur sehingga populasinya berkembang
pesat. Peristiwa perkembangan ganggang secara cepat/pesat disebut algae
blooming.

Akibat dari algae blooming adalah :

a)       Mengganggu penetrasi cahaya matahari kedalam perairan karena


permukaan tertupi ganggang.

b)       Ganggang yang beracun dapat meracuni biota air.

c)       Ganggang yang mati, sel-selnya turun ke dasar perairan mengalami


pembusukan meningkatkan populasi bakteri pengurai yang membutuhkan
oksigen. Peningkatan jumlah populasi bakteri pengurai meningkatkan
kebutuhan oksigen / BOD (Biological Oxygen Demand) di perairan.
Peningkatan BOD menurunkan kadar oksigen terlarut / DO (Disolved
Oxygen). Penurunan DO mempengaruhi jumlah populasi biota air terutama
bagi biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO yang rendah.

b. Limbah yang membutuhkan oksigen

Pencemaran oleh limbah yang membutuhkan oksigen (aerob) menyebabkan


peningkatan BOD akibat dari tingginya populasi bakteri aerob yang
membusukkan limbah. Peningkatan BOD menurunkan DO di perairan,
sehingga menurunkan jumlah populasi biota air yang tidak toleran terhadap
kondisi DO yang rendah.

c. Minyak

Pencemaran minyak di perairan dapat terjadi di laut dan pantai.  Pencemaran


minyak dapat menyebabkan kematian biota air seperti terumbu karang karena
minyak bersifat sebagai racun. Minyak juga dapat menemper pada bulu-bulu
burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu
atau rambut yaitu kemampuan mengapung dan kemampuan menjaga suhu
tubuh. Hewan dapat tenggelam dan mati karena suhu tubuhnya menurun
drastis.

d. Sedimen / endapan

Pencemaran perairan oleh sedimen dapat menyebabkan perairan menjadi


keruh sehingga menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan.
Perairan yang kekurangan cahaya menyebabkankemampuan fotosintesis
ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang.
Penurunan populasi ganggang dan tumbuhan air menyebabkan penurunan
populasi biota air lainnya.

Sedimen juga menyebabkan gangguan aliran air atau bahkan tersumbat,


membawa endapat bersifat toksin dan menutupi terumbu karang serta biota air
lainnya.

e. Panas

Polusi termal/ panas menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis.


Perubahan suhu mendadak mengakibatkan kemaatian biota air, juga dapar
menurunkan DO di perairan.

Akibat Air Tercemar

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan


oksigen (O¬2)

2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

3. Pendangkalan dasar perairan

4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat

5. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh


hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama
predator

6. Kematian biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung

7. Mutasi sel, kanker, dan leukemia

Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:

1. Dapat menyebabkan banjir

2. Erosi
3. Kekurangan sumber air

4. Dapat membuat sumber penyakit

5. Tanah longsor

6. Dapat merusak ekosistem sungai

Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah

Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin
langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara
lain:

Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun


swadaya masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air
misalnya penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang
disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah
pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus
bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. Apabila di halaman pekarangan-
pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-
sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini
untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur
resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut:

Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak.
Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan
yang rendah atau meninggikan lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung
oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan. Jangan
membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas
mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari
kandungan air tanah. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-
50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang
permukaan air banjir.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini
sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana
secara mendetail.Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain:

1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang


mengendap atau mengapung)

• Penyaringan

• Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan


tersuspensi) dan pemisahan

• Pemindahan endapan

2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan


secara biologi)

• Penyaringan trikel

• Lumpur aktif

• Proses penanganan tersier

• Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)

• Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada


konsentrasi air semula, sebelum digunakan)

• Osmosis berlawanan

• Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)


C.DAMPAK POLUSI TANAH

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk


hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari
tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan
hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga
kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.
Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah
pun akibat kegiatan manusia juga.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia


masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga


dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para
penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi.
Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan
masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya,
mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat,
dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

1. Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa
dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran
air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga
merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon,
oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut
dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam
sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat


radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah
rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen,
akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah
tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah
yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah
rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus /
kendaraan bermotor dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat
disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;


perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya
kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat
dan cair.

a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan


atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-
kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang.
Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin
akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat
ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di
dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati
karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.

b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah
akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di
dalam tanah.
2. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang
merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga,
timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses
industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke
dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

3. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan


tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama
tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat
ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan
penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga
mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida
yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut.

2. Dampak Dari Pencemaran Tanah

1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke


dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan
otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena
pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada
beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas.
Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
Kematian..

2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada


akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.


Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat
memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang


pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini
memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia
derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
3. Upaya yang Harus Dilakukan.

Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan
cara memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah
terurai oleh tanah, dan sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah
tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah.
Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya dijadikan bahan
urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah
yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat
dibuat biogas dan lain-lain.

Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme.


Cara penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi
barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan
dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah
limbah tersebut sebelum dibuang kesungai atau kelaut.

Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti
dengan penggunaan pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan
tanah, yaitu:

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang


tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site
(atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.
2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan


menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun
atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya


pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan
sebagai berikut:

4. Langkah pencegahan

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi
terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme


antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah
secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat


dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman,
sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil,
kemudian dikubur.

3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang


akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan
agar dilakukan proses pemurnian.
4. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

5. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang


dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

BAB III
PENUTUP

Dalam penulisan makalah mengenai “Dampak Polusi Terhadap Perubahan


Lingkungan dan Kesehatan” ini, kami mendapatkan beberapa hal, yaitu:

A. Kesimpulan

Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara,air,dan tanah


adalah komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama
manusia. Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat
dari alam bebas terutama di kota-kota besar,air sudah banyak tercemar,tanah pun
sekarang mulai tercemar yang mengakibatkan perubahan lingkungan dan
kesehatan kita.

B. Saran

Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu
selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
https://emasanam.wordpress.com/2011/05/18/dampak-polusi-terhadap-kesehatan-
manusia-dan-lingkungan/
https://sites.google.com/site/satuuntukkitasemua/pengertian-polusi-dan-polutan
https://meymayliina.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-dampak-polusi-
udara.html

https://emasanam.files.wordpress.com/2011/05/56298-acid-rain-1a.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0c/
Acid_rain_woods1.JPG/800px-Acid_rain_woods1.JPG

http://static.howstuffworks.com/gif/acid-rain-4.jpg

http://edukasi.depdiknas.go.id/file_storage/pengetahuan_populer/PP_50/Image/
h_2.JPG

http://syuekri.blogspot.com/2012/09/dampak-polusi-udara-terhadap kesehatan.html

http://adeputraselayar.wordpress.com/2012/06/12/makalah-pencemaran-
lingkungan/

Anda mungkin juga menyukai