Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ponisah

Nim : C862220026

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Asep Eka Nuggraha, M.Pd

Prodi : PGSD Reg C

Semester : Satu ( I )

1. Aliran Filsafat Realisme dalam Pendidikan

Realisme termasuk ke dalam aliran filsafat yang membahas tentang hakekat


pengetahuan, realisme berpendirian bahwa pengetahuan manusia merupakan
gambaran yang baik dan tepat dari kenyataan. Aliran realisme berpandangan bahwa
kenyataan tidak terbatas pada pengalaman inderawi ataupun gagasan yang
terbangun dari dalam. Realisme merupakan suatu bentuk penolakan terhadap aliran
idealisme dan empirisme yang memiliki gagasan – gagasan yang ekstrim di
dalamnya.
Dalam perkembangannya, aliran ini dibagi menjadi 2, yaitu realisme empiris
dan rasional. Aliran realisme empiris merupakan aliran yang mendapatkan
pengetahuan melalui rekaman fakta dari panca indra sehingga menjadikan
pengetahuan tersebut menjadi kopi/penggandaan dari fakta-fakta yang terdapat
diluar akal. Jadi, teori ini berusaha menjadikan pengetahuan untuk menggambarkan
kebenaran.
Sedangkan untuk realisme rasionalisme adalah aliran yang mendapatkan
pengetahuan melalui akal dan pancaindra, sehingga hasilnya merupakan
gandaan/kopi yang benar tentang hakekat. Namun kebenaran yang didapatkan ini
belumlah mutlak, tapi merupakan kebenaran yang lebih dekat dengan hakekat, yaitu
kemampuan yang maksimal dari akal untuk dapat memahami hakekat tersebut. 32

32
Ibid. Hal.115-117
2. Aliran Filsafat Idealisme dalam Pendidikan

Idealisme atau Idealism, kadang juga disamakan dengan mentalisme atau


imaterialisme. Istilah ini pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz pada
awal abad ke- 18. Leibniz menggunakan dan menerapkan istilah ini pada pemikiran
Plato, secara bertolak belakang dengan materialisme Epikuros. Idealisme ini
merupakan kunci masuk ke hakikat realitas. 28

Idealisme berpendirian bahwa pengetahuan itu adalah kejadian dalam jiwa


manusia itu sendiri, sedangkan kenyataan yang diketahui manusia itu sekaliannya
terletak di luarnya. Idealisme berpandangan bahwa doktrin tentang realitas eksternal
tidak dapat dipahami secara terpisah dari kesadaran manusia.29

Seiring perkembangan idealisme, idealisme dibagi menjadi dua bagian yaitu


idealisme empiris dan rasional. Idealisme empiris berpandangan bahwa
pengetahuan didapat melalui panca indra, tanpa memberikan gambaran yang
sebenarnya tentang hakikat sehingga menurutnya pengetahuan yang benar tidak
mungkin didapatkan. Sedangkan idealisme rasional adalah pengetahuan yang
didapatkan melalui panca indra dan akal tapi pengetahuan ini masih belum mampu
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang hakekat. Apa yang dapat dicapai
oleh aliran ini hanyalah sebatas pengetahuan tentang wujud sesuatu dan bukan
pengetahuan tentang hakekatnya.30

Idealisme dan realisme memiliki persamaan, keduanya merupakan aliran


yang membahas tentang hakekat pengetahuan.

28
Rahman, Fathur. 2011. Makalah Pengertian Epistemologi, Ontologi dan Aksiologi. Makalah
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak
29
Ibid. Hal.117
30
Ibid. Hal.119
3. Aliran Filsafat Pragmatisme dalam Pendidikan

Berasal dari kata “pragma” yang berarti guna. Maka pragmatisme adalah
suatu aliran yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang
benar dengan akibat-akibat yang bemanfaat secara praktis. Tokohnya Wiliam James
(1842-1910) lahir di New York, yang ahli dalam bidang seni, psikologi, anatomi
fisiologi dan filsafat. Dia juga memperkenalkan idenya tentang pragmatisme.37
Aliran ini mulanya dipelopori oleh C.S.Peirce, William James, John Dewey,
George Hebert Mead, F.C.S Schiller dan Richard Rorty. Aliran ini muncul karena
adanya reaksi terhadap idealisme yang lebih dominan menganggap kebenaran
sebagai entitas yang abstrak, sistematis dan cerminan dari realitas.
Aliran pragmatisme berideologi bahwa benar atau tidaknya suatu ucapan,
teori, dalil, ataupun statment semata – mata bergantung pada berfaedah atau
tidaknya ucapan, teori dan dalil tersebut bagi manusia untuk bertindak di dalam
kehidupan. Dan beragumentasi bahwa filsafat ilmu haruslah meninggalkan ilmu
pengetahuan dan menggantinya dengan aktifitas manusia sebagai sumber ilmu
pengetahuan.38

37
Hanif, Muhammad, dkk. Aliran – Aliran Filsafat Modern. Makalah STAINU Purworejo
38
Warsito, Loekisno Chairil, dkk. 2012. Pengantar Filsafat. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press. Hal.121
DAFTAR PUSTAKA

Hanif, Muhammad, dkk. . Aliran – Aliran Filsafat Modern. Makalah


STAINU Purworejo

Rahman, Fathur. 2011. Makalah Pengertian Epistemologi, Ontologi dan Aksiologi.


Makalah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
Pontianak.

Warsito, Loekisno Chairil, dkk. 2012. Pengantar Filsafat. Surabaya: IAIN Sunan Ampel
Press.

Anda mungkin juga menyukai