TATACARA, PELUANG DAN TANTANGAN

PEMBUATAN PT PERSEORANGAN

DR. YETTY KOMALASARI DEWI, SH., MLI

Rabu, 14 Juli 2021
disampaikan dalam Bincang UMKM oleh Komunitas UMKM Naik Kelas
dan KADIN Indonesia
 YETTY KOMALASARI DEWI
•Associate Professor (Lektor Kepala)
•Area of Expertise:
– Hukum Perusahaan (Corporate/Company Law)
– Hukum Dagang (International Trade/ Commercial Law)
– Hukum Investasi (Investment Law)
– Arbitrase (Commercial & Investment Arbitration)
•Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Bid.Hukum (2011-sekarang)
•Ketua Bidang Studi Hukum Ekonomi dan Teknologi FHUI
•Ketua Peminatan Hukum Ekonomi Program MH, FHUI
•Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
•Assesor Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA)
•Reviewer Publikasi Tingkat Nasional dan Universitas Indonesia
•Subject Editor Asian Journal of Comparative Law (AsJCL), NUS (2017-2022)
•Ketua Penjaminan Mutu Akademik FHUI (2017-2019)
•Ketua Program Sarjana Kelas Khusus Internasional / KKI (2015-2017)
•Ketua Program Doktor FHUI (2013-2015) S-1 S-2 S-3
Universitas Indonesia University of Wisconsin- Universitas Indonesia
Madison, Amerika Serikat
Hukum Hukum Ekonomi/Bisnis Hukum Ekonomi

1989-1993 2002-2003 2008-2011

Copyright of Yetty K. Dewi
 A. Konsep dan Dasar Hukum PT Perseorangan
O
U B. Persyaratan dan Tatacara Pendirian PT Perseorangan –
T Perizinan
L
I C. Peluang PT Perseorangan
N
E D. Tantangan PT Perseorangan

Copyright of Yetty K Dewi

 A. Konsep PT Perseorangan (1)

• Dalam upaya meningkatkan posisi Indonesia di indeks kemudahan berusaha

(Ease of Doing Business Index), Pemerintah Indonesia “mengizinkan” badan
hukum PT didirikan oleh 1 orang bagi UMKM melalui UU Cipta Kerja dan PP
No.8 Tahun 2021 è PT Perseorangan
• PT Perseorangan diberbagai negara dikenal dengan single-member company
(single member limited liability company)
• Persyaratan PT Perseorangan dibuat lebih mudah dibandingkan dengan
Perseroan Terbatas, antara lain dari tatacara pendirian yang lebih sederhana
• PT Perseorangan bagi UMKM yang dapat mengembangkan usahanya dapat
kemudian mengubah PT Perseorangannya menjadi “PT biasa” – “UMKM Naik
Kelas”
 A. Rezim Pendaftaran Sebagai
Pengganti Rezim Pengesahan (2)
• PT Biasa memperoleh status badan hukum dengan adanya penerbitan
Keputusan Menteri Hukum dan HAM – pengesahan PT sebagai badan
hukum

• Berbeda dengan PT biasa, pendirian PT Perseorangan memperoleh status

badan hukum sejak memperoleh sertifikat pernyataan pendirian secara
elektronik yang kemudian dicetak menggunakan kertas putih ukuran
F4/Folio (Pasal 14 Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 21 Tahun 2021
Tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas)
 A. Dasar Hukum (3)
• Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 sebagaimana diubah dengan Pasal 109
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja – khusus mengenai
Perseroan Terbatas Perseorangan untuk UMKM
• Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Modal Dasar Perseroan
Serta Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan Pembubaran Perseroan yang
Memenuhi Kriteria untuk Usaha Mikro dan Kecil
• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2021
Tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas
 A. Dasar Hukum (4)
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (1) Peraturan
(sebagaimana diubah dengan Pasal 109 Undang-Undang Pemerintah No.8 Tahun 2021
No. 11 Tahun 2020) jo. Pasal 1 ayat (1) Peraturan
Pemerintah No.8 Tahun 2021
Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, (1) Perseroan yang memenuhi
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, kriteria untuk usaha mikro dan kecil
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha terdiri atas:
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham a. Perseroan yang didirikan oleh 2
atau (dua) orang atau lebih; dan
Badan Hukum perorangan yang memenuhi kriteria Usaha b. Perseroan perorangan yang
Mikro dan Kecil sebagaimana diatur dalam peraturan didirikan oleh 1 (satu) orang.
perundang-undangan mengenai Usaha Mikro dan Kecil.

= Pasal 1 ayat (1) Permenhukham No. 21 Tahun 2021 Tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pendirian, Perubahan, dan
Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas
 B. Syarat Pendirian (1)

Pasal 6 PP No.8 Tahun 2021 mengatur persyaratan pendirian PT

Perseorangan sebagai berikut:

• Warga Negara Indonesia

• Berusia paling rendah 17 tahun
• Cakap hukum
• Mengisi Pernyataan Pendirian dalam Bahasa Indonesia
 B. Tatacara Pendirian PT Perseorangan (2)
• Pendirian PT Perseorangan dapat dibagi menjadi tiga prosedur:

TAHAP I: MEMBUAT SURAT PERNYATAAN PENDIRIAN

TAHAP II: MENDAFTARKAN SURAT PERNYATAAN PENDIRIAN

SECARA ELEKTRONIK

TAHAP III: PENERBITAN SERTIFIKAT PERNYATAAN PENDIRIAN

SECARA ELEKTRONIK
 B. Perizinan Usaha Berbasis Risiko (3)
Pasal 37 PP 7 Tahun 2021 mengatur bahwa UMKM dalam menjalankan
kegiatan usahanya diwajibkan memiliki Perizinan Berusaha, dalam
bentuk:
1. Nomor Induk Berusaha/NIB (kegiatan usaha risiko rendah)
2. NIB dan sertifikat standar (kegiatan usaha risiko menengah rendah
dan menengah tinggi)
3. NIB dan izin (kegiatan usaha risiko tinggi)

Perizinan Berusaha untuk UMKM dilaksanakan melalui sistem

Perizinan Berusaha terintegrasi secara elektronik (Online Single
Submission/ OSS)
 B. Perbandingan Perizinan UMKM Sebelum dan
Sesudah Undang-Undang Cipta Kerja (4)
Aspek Perizinan Sebelum UU Cipta Kerja Setelah UU Cipta Kerja
Lokasi Pengurusan Hanya dapat dilakukan secara daring Dapat dilakukan secara daring maupun luring

Perizinan NIB tidak berlaku sebagai Perizinan Tunggal NIB sebagai Perizinan Tunggal bagi UMK
Terintegrasi
Pembagian risiko Dibagi berdasarkan risiko terhadap kesehatan, Dibagi untuk pelaksanaan pembinaan dan
keselamatan, dan lingkungan pendaftaran UMKM demi kemudahan berusaha

Pembinaan dan Pemerintah tidak memberikan pembinaan maupun Pemerintah memberikan fasilitas pembinaan dan
Pendampingan pendampingan untuk pemenuhan perizinan pendampingan pemenuhan sertifikat standar
dan/atau izin UMK
Perpanjangan Izin Izin usaha harus diperpanjang sesuai ketentuan Sertifikat standar dan/atau izin usaha berlaku
Usaha peraturan perundang-undangan yang memiliki batas selama kegiatan usaha berlangsung dan tidak
waktu perlu diperpanjang, kecuali sertifikat halal
Biaya Dikenakan biaya dalam pengurusan perizinan berusaha Pemerintah memberikan fasilitas pembiayaan
sehingga bebas biaya
 C. Peluang

1. Kemudahan dalam Pendirian

2. Kemudahan dalam Perubahan Pernyataan Pendirian
3. Permodalan
4. Akses Pasar Ekspor dan Impor
5. Insentif dari Pemerintah untuk UMK
 C. Kemudahan dalam Pendirian (1)

Syarat pendirian yang lebih sederhana dibandingkan dengan pendirian

Perseroan Terbatas biasa:
• Tidak diwajibkan menggunakan Akta Notaris
• Cukup dengan satu Direktur, yakni pemegang saham tunggal PT
Perseorangan
• Status badan hukum PT Perseorangan diperoleh setelah
mendaftarkan pernyataan pendirian secara elektronik dan
memperoleh tanda bukti pendaftaran
• Tidak terdapat kewajiban mengumumkan pendirian PT Perseorangan
dalam Tambahan Berita Negara
 C. Kemudahan dalam Perubahan
Pernyataan Pendirian (2)

Perubahan Pernyataan Pendirian dan Perubahan Terhadap Perubahan

Pernyataan Pendirian dilakukan dengan:
1. Mengadakan keputusan pemegang saham PT Perseorangan (memiliki
kekutan hukum sama dengan Rapat Umum Pemegang Saham);
2. Melakukan pengisian format isian dalam Lampiran II PP No.8 Tahun 2021;
3. Mengajukan Pernyataan Perubahan kepada Menteri Hukum dan HAM
secara elektronik;
4. Menerima penerbitan Sertifikat Pernyataan Perubahan
 C. Permodalan (3)
• Sebelumnya, UUPT mensyaratkan modal dasar PT Biasa paling sedikit
sebesar Rp 50 juta (Pasal 32 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang
Perseroan Terbatas)
• Kemudian diubah dengan PP No. 29/2016 tentang Perubahan Modal Dasar
PT à berdasarkan kesepakatan para pendiri
• Undang-Undang Cipta Kerja mengatur modal PT sebagai berikut:
• Semua Perseroan Terbatas, termasuk PT Perseorangan kini dapat
didirikan tanpa persyaratan minimal modal dasar
• Modal dasar ditentukan melalui keputusan pendiri Perseroan (Pasal 3
Undang-Undang Perseroan Terbatas jo. Pasal 4 PP No.8 Tahun 2021)
 Akses Pasar Ekspor dan Impor (4)
• Status badan hukum dari PT Perseorangan memudahkan UMKM yang
ingin mengakses pasar ekspor dan impor ke dan dari luar negeri
• UMKM berbentuk PT Perseorangan dapat secara langsung melakukan
negosiasi dengan mitra ekspor dan impor di luar negeri tanpa harus
melalui perantara badan hukum lain
• Legitimasi dari UMKM berbentuk PT juga dapat meningkatkan
kepercayaan dari mitra bisnis yang ingin berhubungan dengan PT
Perseorangan karena berstatus badan hukum
 C. Insentif dari Pemerintah untuk UMK (5)

PT Perseorangan yang memenuhi kriteria UMK dapat menikmati insentif

sebagai berikut:
• Alokasi minimal 30% dari lahan komersial, tempat perbelanjaan, maupun
infrastruktur publik bagi UMK
• Alokasi minimal 40% pengadaan barang dan jasa dalam belanja pemerintah
maupun BUMN berasal dari produk UMK
• Pelaku usaha berskala besar disyaratkan bermitra dengan UMK untuk
mendapatkan insentif tersebut (peluang kemitraan dengan pengusaha
berskala besar bagi UMK lebih besar)
 D. Tantangan

1. Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan

2. Risiko Perubahan Status Badan Hukum PT Perseorangan

3. Perolehan Modal dari Penjualan atau Penjaminan Saham Terbatas

4. Pembatasan Jumlah Pendirian PT Perseorangan

 D. Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan (1)
• Pasal 10 PP 8/ 2021 mewajibkan PT Perseorangan untuk membuat dan
menyampaikan laporan keuangan kepada Menteri Hukum dan HAM
• Kewajiban tersebut ditetapkan agar dapat mengetahui kriteria UMK dari PT
Perseorangan
• Prosedur penyampaian dilakukan dengan melakukan pengisian format isian
penyampaian laporan keuangan paling lambat 6 bulan setelah akhir periode
akuntansi berjalan
• Format isian Laporan Keuangan memuat:
• Laporan posisi keuangan
• Laporan laba rugi
• Catatan atas Laporan Keuangan
 Sesuai dengan PP No.8 Tahun 2021, maka PT
D. Risiko Perubahan Perseorangan harus mengubah status
Status Badan Hukum PT hukumnya menjadi PT Biasa jika:
Perseorangan (2) • Pemegang sahamnya dan/atau jumlah
pengurus perusahaan menjadi lebih dari 1
(satu) orang: dan/atau
Pasal 35 PP No.7 Tahun 2021 Tentang Kemudahan, • Tidak memenuhi kriteria usaha mikro dan
Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, kecil
Kecil, dan Menengah
Jenis Usaha Modal Usaha Hasil Penjualan Tahunan

Mikro S/d Rp 1 Miliar S/d Rp 2 Miliar

Kecil Rp 1 Miliar s/d Rp 5 Miliar Rp 2 Miliar s/d Rp 15 Miliar
Menengah Rp 5 Miliar s/d Rp 10 Miliar Rp 15 Miliar s/d Rp 50 Miliar

Pasal 36: Selain kriteria modal usaha dan hasil penjualan tahunan, Kementerian/Lembaga dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut untuk menentukan skala usaha: Omzet, kekayaan bersih, nilai investasi, jumlah tenaga kerja, insentif dan disinsentif,
kandungan lokal, dan/atau penerapan teknologi ramah lingkungan sesuai kriteria setiap sektor usaha
Copyright of Yetty K Dewi
 D. Perolehan Modal dari Penjualan
dan Penjaminan Saham Terbatas (3)

• Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 PP No.8 Tahun 2021, PT Perseorangan

hanya dapat dimiliki oleh satu pemegang saham
• Penjualan dan penjaminan saham yang melibatkan pengalihan saham PT
Perseorangan dan mengakibatkan kepemilikan saham di PT Perseorangan
tersebut lebih dari satu orang mengakibatkan kewajiban perubahan status
hukum PT Perseorangan menjadi PT Biasa
• Artinya, perolehan modal tambahan dalam PT Perseorangan menjadi lebih
terbatas è menambah pemegang saham baru berarti mengubah status PT
Perseorangan
 D. Pembatasan Jumlah Pendirian PT
Perseorangan (4)
Pasal 153E ayat (2) Undang-Undang Perseroan Terbatas:
“Pendiri Perseroan hanya dapat mendirikan Perseroan Terbatas untuk Usaha Mikro dan Kecil
sejumlah 1 (satu) Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil dalam 1 (satu) tahun.”

• Dengan demikian, tidak dimungkinkan bagi para pendiri PT Perseorangan

untuk mendirikan dua atau lebih PT Perseorangan dalam kurun waktu satu
tahun
 TERIMA KASIH
J
SEMOGA
BERMANFAAT
• yetti.komalasari@ui.ac.id
• 081218622869