Sinopsis Drama :
Dialog Drama:
Malin: Aku sangat sehat seperti yang kau lihat. Ada apa gerangan kedatanganmu kali ini? Ada kabar
baikkah yang kau bawah?
Rasyid: Baiklah, bicaralah dengan ibumu! Setelah kau mendapatkan restu ibumu, temuilah aku! Kita akan
pergi merantau bersama.
Mande (Ibu Malin):Kenapa tiba-tiba sekali kau ingin pergi nak? Bagaimana dengan ibumu ini?
Malin: Karena sebab itulah bu, Malin
meminta restu ibu. Sebenarnya Malin tak tega meninggalkan ibu di sini.
Tapi Malin mohon, izinkanlah anakmu ini pergi! Demi kebaikan kita berdua
bu! Insya Allah Malin akan membuat kehidupan kita lebih baik dari
sekarang ini.
Mande (Ibu Malin): Sudah kau pikirkan dengan matang keinginanmu ini nak?
kapal dagang yang saat ini tengah bersandar di pelabuhan pantai itu.
Malin:Malin tidak akan melupakan ibu. Malin pasti akan pulang dan membuat ibu bahagia. Malin Janji Bu!
Malin:Terima Kasih Bu. Insya Allah Malin akan berangkat besok pagi bersama dengan Rasyid.
"Keesokan harinya Malin Kundang dan
Malin :Nah, selanjutnya apa Rasyid? Hendak kerja apa kita di sini?
Rasyid:Aku masih belum tahu. Kita harus terus berikhtiar mencari pekerjaan.
Putri:Ayah, siapakah gerangan karyawan itu? Nampaknya ia lebih memiliki etos kerja yang baik dari
karyawan lainnya.
Saudagar:Oh, anak muda itu bernama Malin Kundang. Memang ada apa?
Rasyid:Malin, wah ini benar engkau? Kau sudah sukses ya sekarang ini?
telah menikmati hasil jerih payahku. Kau lihat wanita di sampingku ini!
Ia adalah putri saudagar yang kini menjadi istriku, cantik bukan?
Rasyid:iya, kau sekarang telah menjadi orang hebat Malin, aku kagum.
Malin:Sudah ya, aku mau pergi jalan-jalan dulu bersama istriku yang cantik ini.
Rasyid: Mak, cepatlah kau pergi ke tepian pantai. Malin anakmu telah kembali mak!
Mande: Sungguhkah Nak? Yang kau katakan itu bukanlah dusta kan?
Mande: Malin, kah kah itu nak? (teriak mande sambil berlari)
Mande:Alhamdulillah nak, kau terlihat sangat sehat. Kapan kau datang Malin? Kenapa kau tak mengabari
Mande: Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah engkau? Aku yang mengandung, melahirkan, menyusui, dan
membesarkan engkau nak.
Malin : Kenapa bisa begini? Badai tiba-tiba datang. Ini sangat aneh. Istriku, kau baik-baik saja?
Malin: Aku sungguh tak mengerti dinda. Alam sepertinya marah pada kita.
Malin Kundang: Ampuni aku ibu, maafkan aku yang telah durhaka padamu. (sembari tersungkur dalam
sujudnya)
SC:ruang seni.com