Anda di halaman 1dari 1

Peran Perempuan Dalam Pembangunan Berkelanjutan Yang Inklusif

Di era emansipasi seperti sekarang kita sebagai perempuan seringkali dianggap sebagai kelompok
kelas dua sehingga kita tidak memperoleh persamaan hak dengan laki-laki. Perempuan dinilai hanya
becus dalam melaksanakan pekerjaan rumah tannga seperti memasak, mencuci, membereskan rumah, saja
tetapi pada dasarnya kita juga bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama atau setara dengan laki-
laki.. Maka dari itu seiring berjalannya waktu, kita perempuan mulai bangkit dan berhasil membuktikan
bahwasannya keberadaan perempuan layak untuk di perhitungkan. Kecerdasan serta kepiawaian
perempuan-perempuan Indonesia, khususnya, tidak bisa lagi dianggap remeh karena telah turut
berkontribusi terhadap pembangunan.
Salah satu contoh tokoh perempuan inspiratif Indonesia, Susi Pudjiastuti yangmerupakan Menteri
Kelautan dan perikanan Republik Indonesia periode 2014-2019 menyatakan saat ini masyarakat
cenderung telah memberi ruang untuk kesetaraan gender, tinggal bagaimana perempuan memanfaatkan
kesempatan ini untuk mengaktualisasikan diri dalam perannya masing-masing. Lanjutnya kita sebagai
perempuan jangan pernah merasa terkekang, justru kita bebaskan pikiran kita kalua kita bisa melakukan
apapun, seprti apa yang laki-laki lakukan. Kalua kita bisa maka kita bisa berjalan dengan bebas hanya
karena stigma masyarakat.
Namun kesetaraan gender juga perlu didukung dengan kebijakan-kebijakan untuk
memberdayakan perempuan dan peran serta seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkannya.
Dalam pemberdayaan perempuan sekaligus mendukung kelestarian alam yang menjadi tujuan Bersama
dalam Sustainable Development Goals (SDGs)

Anda mungkin juga menyukai