Anda di halaman 1dari 9

SOP PENGGUNAAN ALAT USG ( ULTRA SONOGRAFI )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN UGS merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan


gelombang ultrasonic, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan
gambaran dari gelombang ultrasonic.

1. Untuk meningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit


TUJUAN
Dirgahayu
2. Untuk membantu dokter dalam menentukan diagnosa

KEBIJAKAN

Persiapan alat :

PROSEDUR - Alat USG


- Tissue halus, jeli
- Menghidupkan mesin ( Power On/ Off )
- Mencari /mengopi/menghapus/transfer data pasien
- Menu control : akses keparameter pemeriksaan
- Prosedur pemeriksaan : akses memulai/ mengakhiri pemeriksaan
- Mengoptimalkan gambaran melalui satu sentuhan
- Format tampilan gambar
- Mode gambaran dan pengukuran
- Pengaturan parameter
- Cetak gambaran / report
- Simpan gambar / video
- Annotation/ data pasien
- Kursor
- Pusat kontro
- Tombol multi fungsi
- Menghentikan gambar
UNIT TERKAIT Rawat jalan , Rawat inap,
SOP PEMELIHARAAN ALAT USG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Tata cara pemeliharaan alat USG agar tetap bersih

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar alat dalam keadaan bersih


TUJUAN
dan baik.

KEBIJAKAN

1. Jika listrik tidak stabil diusahakan menggunakan stabilizer agar


tidak terjadi kerusakan karena arus listrik yang tidak stabil.
PROSEDUR 2. Mematikan USG selalu dalam kondisi Freeze.
3. Probe cukup dibersihkan dengan menggunakan tisu halus,jangan
mengggunakan air hangat karena bahan luaran probe merupakan
karet yg memungkinkan bahan probe memuia dan berdampak
pada kualitas gambar.
4. Kabel selalu digulungkan pada holdernya jangan dibiarkan
memanjang karna akan terinjak-injak atau tergulung.

UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Jalan


- Instalasi Rawat Inap
USG DOPPLER ARTERI EKSTREMITAS SUPERIOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Yang dimaksud dengan pemeriksaan USG Doppler arteri ekstremitas


superior adalah pemeriksaan ultrasonografi pada arteri di ekstremitas
superior.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosa adanya kelainan arteri di


TUJUAN
ekstremitas superior

KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015


Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Menggunakan transduser linier dengan menggunakan frekuensi tinggi


7,5 – 11 MHz
PROSEDUR 2. Persiapan
Sebelum pemeriksaan tidak ada persiapan khusus yang harus
dilakukan pasien. Pasien cukup istirahat lebih dari 5 menit sebelum
pemeriksaan dimulai.
3. Pelaksanaan
a. Pasien berada pada posisi supine dengan posisi lengan supinasi
untuk pemeriksaan arteri subklavia, aksilaris, brakhialis, ulnaris,
untuk arteri radialis dengan posisi pronasi.
b. Pemerksaan dilakukan dengan potongan transversal maupun
longitudinal.
c. Pemeriksaan selalu dimulai dengan grayscale kemudian
dilanjutkan Doppler.
UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
USG TRACTUS URINARIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Pemeriksaan USG traktus urinarius adalah pemeriksaan organ-organ


traktus urinarius seperti: ginjal, ureter dan vesika urinaria serta prostat
dengan menggunakan gelombang ultrasound.

1. Pemeriksaan ini untuk memperlihatkan struktur anatomi organ-organ


TUJUAN
traktus urinarius, ginjal, ureter, dan vesika urinaria serta prostat.
2. Mengetahui kelainan kongential, keganasan, trauma, infeksi, batu pada
traktus urinarius dan pembesaran prostat.
KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015
Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Transducer
Pemeriksaan USG abdomen menggunakan transducer konveks dengan
PROSEDUR frekuensi 2-5 MHz
2. Persiapan
Vesika urinaria harus terisi penuh/optimal.
3. Pelaksanaan
a. Pemeriksaan Ginjal
- Dokter melakukan pemeriksaan dengan posisi pasien supine,
oblique dan prone (bila diperlukan)
- Dibuat potongan koronal, transversal, sagital pada ginjal kanan
dan kiri.
- Penilaian ukuran, bentuk, letak, struktur parenkim,
ekhogenisitas, pelebaran pielokaliks, adanya batu, kista, massa,
gambaran ureter proksimal.
b. Vesika Urania
- Dokter melakukan pemeriksaan dengan posisi pasien supine.
- Dibuat potongan transversal dan sagital.
- Penilaian tebal dinding, batu, divertikel, adanya massa,
infiltrasi massa dari luar vesika urinaria, blood clot, adanya
uretrocele.
c. Prostat
- Dokter melakukan pemeriksaan dengan posisi pasien supine.
- Dibuat potongan transversal dan longitudinal
- Penilaian ukuran, bentuk, letak, struktur parenkim, kalsifikasi,
nodul/massa, pemeriksaan color Doppler dilakukan apabila
diperlukan.
UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
USG TESTIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Pemeriksaan USG testis adalah pemeriksaan dengan menggunakan


gelombang ultrasound untuk menilai struktur testis, epidimis dan plexus
pampiniformis.

Tujuan pemeriksaan USG testis adalah untuk memperlihatkan struktur


TUJUAN
dan kelainan pada testis, epidimis dan plexus pampiniformis.

KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015


Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Transducer
Pemeriksaan USG testis menggunakan transducer konveks dengan
PROSEDUR frekuensi minimal 7,5 MHz
2. Persiapan
Persiapan tidak diperlukan pada pemeriksaan USG testis.
3. Pelaksanaan
Pemeriksaan dilakukan terhadap kedua testis dan sekitarnya pada
pasien dengan posisi pasien supine.
4. Penilaian, struktur parenkim testis, fluid dan struktur peritesticuler,
epididmis, plexus pampiniformis, ada/tidaknya SOL: lokasi, tepi lesi,
kistik/solid, ukuran, jumlah lesi dan klasifikasi. Color Doppler
digunakan untuk evaluasivaskuler, pada kasus kecurigaan adanya
varicocele akan dilakukan pemeriksaan dengan disertai maneuver
valsava.

UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat


- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan

USG PROSTAT TRANSRECTAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Pemeriksaan USG prostat transrectal adalah pemeriksaan dengan


menggunakan gelombang ultrasound untuk menilai struktur prostat
dengan memaksukkan probe melalui rectum.

Tujuan pemeriksaan USG prostat adalah untuk memperlihatkan struktur


TUJUAN
dan kelainan pada prostat.

KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015


Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Transducer
Pemeriksaan USG prostat menggunakan probe transrectal minimal
PROSEDUR 7,5 MHz
2. Persiapan
Persiapan tidak diperlukan pada pemeriksaan USG prostat.
3. Pelaksanaan
Pasien dengan posisi supine dilakukan scan secara transabdominal
untuk melihat struktur vesika urinaria. Pemeriksaan dilakukan dengan
posisi pasien lateral dicubitus membelakangi pemeriksa, tubuh fleksi
dengan kedua lutut mendekat dengan perut. Probe dimasukan
transrectal.
4. Penilaian hasil pemeriksaan antara lain struktur parenkim prostat ada
tidaknya nodul, lokasi, tepi lesi, kisti/solid, ukuran dan jumlah nodul
serta kalsifikasi dan sebagainya.
UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
USG MAMMAE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


01/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
RUMAH SAKIT
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Pemeriksaan USG mammae adalah pemeriksaan dengan menggunakan


gelombang ultrasound untuk menilai struktur glandula mammae dan
limfonodi region axsilia.

Tujuan pemeriksaan USG mammae adalah untuk memperlihatkan struktur


TUJUAN
dan kelainan pada struktur glandula mammae dan limfonodi region axsilia
serta kasus-ksus yang memerlukan tindakan dengan guided USG.

KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015


Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Transducer
Pemeriksaan USG mammae menggunakan probe linier/transducer
PROSEDUR superficial minimal 7,5 MHz
2. Persiapan
Persiapan tidak diperlukan pada pemeriksaan USG mammae.
3. Pelaksanaan
Pemeriksaan dilakukan terhadap kedua payudara dan aksila pada
pasien pada posisi supine dan telapak tangan bilateral diletakan di
belakang kepala, dengan bahu bilateral diganjal. Bila ditemukan lesi
dan tersedia software elastrografi dan atau color Doppler pada alat
USG, maka dilanjutkan pemeriksaan elastografi untuk mendukung
diagnose bila diperlukan.
4. Penilaian, kutis-subkutis dan papilla mammae, struktur
fibroglandular, lemak retromammae, duktus laktiferus, SOL (Space
Occupying Lessions). Ada/tidak lokasi, tepi lesi, kistik/solid, ukuran,
orientasi, jumlah lesi, enhancement, shadowing, corona,
kompresibilitas dan mobilitas, ada/tidaknya distorsi parenkimal serta
dirupsi ligamentum cowperi, kalsifikasi, limfonodi aksila.
UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan
USG GLANDULA TIROID, GLANDULA SALVATORIUS DAN
LIMFOID/LESI REGIO COLLI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT 02/SPO/RADIOLOGI/2015 0 1/1
DIRGAHAYU
SAMARINDA

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur,
1 Oktober 2015
OPERASIONAL
dr. Yohanes Libut, M.Kes

PENGERTIAN Pemeriksaan glandula tiroid, glandula salvatorius dan limfonodi/lesi region


colli adalah pemeriksaan dengan menggunakan dengan menggunakan
gelombang ultrasound untuk menilai struktur glandula tiroid, glandula
salvatorius dan limfonodi/lesi region colli.

TUJUAN Pemeriksaan USG adalah untuk melihat struktur dan kelainan pada
glandula tiroid, glandula salvatorius dan limfonodi/lesi region colli.

KEBIJAKAN Surat kebijakan Direktur Nomor 33/ RSD/KEB-DIR/RADIOLOGI/X/2015


Tentang Kebijakan Pedoman Pelayanan Radiologi di Rumah Sakit
Dirgahayu Samarinda.

1. Transducer
Menggunakan probe linier/transduser superficial minimal 7,5 MHz
PROSEDUR 2. Persiapan
Persiapan tidak diperlukan pada USG glandula tiroid, glandula
salivatorus dan limfonodi/lesi region colli
3. Pelaksanaan
Pemeriksaan glandula tiroid dan glandula salivatorius dilakukan
dengan posisi pasien dan ekstensi leher. Untuk menilai limfonodi dan
lesi di daerah leher, selain posisi ekstensi dapat juga dengan posisi
kepala menoleh ke kanan atau ke kiri. Pemeriksaan dengan color
Doppler dilakukan apabila diperlukan.
4. Penilaian
Struktur parenkim, bentuk dan ukuran termasuk ismus tiroid, batas
SOL : ada/tidak, lokasi, tepi lesi, kistik/solid, ukuran jumlah lesi
enchement shadowing, thrombus vena jugularis, limfonodi : bentuk,
ukuran, lokasi dan struktur ekogenisitas hilus, pola vaskularisasi,
duktus salivarius bila ada pelebaran.

UNIT TERKAIT - Instalasi Gawat Darurat


- Instalasi Rawat Inap
- Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai