Anda di halaman 1dari 20

DIAGNOSIS BATU SALURAN KENCING

No.Dokumen Revisi Halaman

B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/1
RSU
DHARMA YADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010
Dr.I Wayan Semendra,SKM

Batu yang terdapat didalam ginjal (sistem pelvio-kalises), ureter,


PENGERTIAN
kandung kencing dan uretra
Menentukan diagnosis utama, diagnosis komplikasi dan
TUJUAN
diagnosis penyerta apabila ada
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Anamnesis dan pemeriksaan fisis
2. Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium:DL,UL, BUN/SC, asam urat darah dan BS
acak apabila umur pasien > 40 tahun
 Radiologi: BOF/BNO/KUB, USG ginjal dan kandung
kencing, IVP/CT Scan abdomen dengan kontras apabila
BOF/BNO/KUB dan USG kurang/tidak informatif
3. Perhatian khusus untuk pemeriksaan BOF/BNO/KUB, IVP
dan lainnya yang memakai sinar X pada pasien berikut:
 Anak-anak
 Wanita hamil
 Pemeriksaan yang memakai sinar X yang berulang
4. Pemeriksaan IVP tidak boleh dilakukan pada pasien-pasien
berikut :
 Dengan alergi kontras media
 Dengan kreatinin serum > 200μmol/L (>2mg/dl)
 Dalam pengobatan metformin
 Dengan mielomatosis

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

197
PERSIAPAN TINDAKAN PEMBEDAHAN BATU
SALURAN KENCING

No.Dokumen
Revisi Halaman
RSU
B.03/RSUDY/VII/
DHARMA YADNYA 00 1/1
2010/
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010
Dr.I Wayan Semendra,SKM

Persiapan perlengkapan sarana dan prasarana untuk tindakan


PENGERTIAN
pembedahan dan pembiusan
TUJUAN Untuk kelancaran tindakan pembedahan dan pembiusan
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Persiapan pasien dan dokter operator
Pasien sudah MRS paling lambat hari (H-1) jam 12.00,
kecuali pasien perlakuan khusus, pasien complicated dan
regulasi gula darah atau hipertensi, MRS paling lambat
hari (H-3) jam 12.00
2. Persiapan dokter operator
Operator sudah mengetahui tentang pasien yang akan
dioperasi paling lambat hari (H-1) jam 12.00, kecuali
pasien perlakuan khusus, pasien complicated dan regulasi
gula darah atau hipertensi, MRS paling lambat hari (H-3)
jam 12.00
3. Persiapan obat dan Persiapan alat
Unit Pelayanan Farmasi dan Unit Pelayanan Alat
Kedokteran Operator sudah mengetahui tentang pasien
yang akan dioperasi paling lambat hari (H-1) jam 12.00,
kecuali pasien perlakuan khusus, pasien complicated dan
regulasi gula darah atau hipertensi, MRS paling lambat
hari (H-3) jam 12.00

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B,

198
PIELOLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pembedahan, pengambilan batu dari pelvis renalis,


PENGERTIAN
melalui insisi lumbotomi.
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign)
TUJUAN batu pielum
2. Mengambil batu dari pelvis renalis
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai manfaat,
resiko dan biaya dari pielolitotomi
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya sesuai
dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan ISK
3. Pielolitotomi dilakukan dibawah pengaruh anastesi
regional/umum atau kombinasi
4. Pemasangan cairan intravena, pemberian antibiotika, posisi
pasien dan prosedur sepsis-asepsis sesuai dengan prosedur yang
berlaku
5. Pemasangan kateter uretra, kaliber sesuai dengan umur pasien
6. Pemasangan linen steril
7. Pendekatan pembedahan dengan lumbotomi
8. Pengeluaran batu, melalui insisi pielum atau insisi diperluas
sampai
kaliks inferior atau parekhim ginjal pole bawah
9. Pemeriksaan spesemen batu analisis
10. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan ginjal tergantung indikasi
11. Pemasangan kateter nefrostomi/sten ureter tergantung indikasi
12. Penjahitan pielum dan parenkhim ginjal dengan material yang
diabsorsi, secara simpul.
13. Pencucian daerah pembedahan dengan campuran antiseptik dan
NaCl 0,9% 1:1 100 ml, dibilas dengan NaCl 0,9% ½-2 liter
14. Pemasangan 1 buah drain retroperitonium
15. Penjahitan luka pembedahan bersih, lapisan otot dengan
material yang diabsorsi lebih dari 2 minggu secara jelujur 2-3
lapis, sedangkan luka pembedahan kotor, lapisan otot dengan
material yang diabsorsi lebih dari 2 minggu secara all layer dan

199
PIELOLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2


DHARMAYADNYA

kulit dengan material yang tidak diabsorsi secara simpul (fat


subkutan tergantung situasi, pasien gemuk/kurus)
16. Pemberian antisepsik dan pemasangan bebat pada luka
pembedahan.
Konseling pasca tindakan pembedahan, proses pembedahan,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B, ICU

200
URETEROLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pembedahan, pengambilan batu dari uereter melalui


PENGERTIAN
insisi lumbotomi atau mid line tergantung lokasi batu ureter
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign)
TUJUAN batu ureter
2. Mengambil batu dari ureter
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai manfaat,
resiko dan biaya dari ureterolitotomi
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya sesuai
dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan ISK
3. Ureterolitotomi dilakukan dibawah pengaruh anatesi
regional/umum atau kombinasi
4. Pemasangan cairan intravena, pemberian antibiotika, posisi
pasien dan prosedur sepsis-asepsis sesuai dengan prosedur
yang berlaku
5. Pemasangan kateter uretra, kaliber sesuai dengan umur
pasien
6. Pemasangan linen steril
7. Pendekatan pembedahan dengan lumbotomi, midline
tergatung lokasi batu
8. Pengeluaran batu, melalui insisi ureter
9. Pemeriksaan spesemen batu analisis
10. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan ginjal tergantung indikasi
11. Pemasangan kateter nefrostomi/sten ureter tergantung
indikasi
12. Penjahitan ureter dengan material yang diabsorsi, secara
simpul
13. Pencucian daerah pembedahan dengan campuran antiseptik
dan NaCl 0,9% 1:1 100 ml, dibilas dengan NaCl 0,9% ½-2
liter
14. Pemasangan 1 buah drain retroperitonium

201
URETEROLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2


DHARMAYADNYA

15. Penjahitan luka pembedahan bersih, lapisan otot dengan


material yang diabsorsi lebih dari 2 minggu, secara jelujur
2-3 lapis, sedangkan luka pembedahan kotor, lapisan otot
dengan material yang diabsorsi lebih dari 2 minggu, secara
all layer dan kulit dengan material yang tidak diabsorsi
secara simpul (fat subkutan tergantung situasi, pasien
gemuk/kurus)
16. Pemberian antisepsik dan pemasangan bebat pada luka
pembedahan
17. Konseling pasca tindakan pembedahan, proses pembedahan,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik (follow
up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

202
VESIKOLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pembedahan, pengambilan batu dari kandung kencing


PENGERTIAN
melalui insisi mid line
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign)
TUJUAN batu kandung kencing
2. Mengambil batu dari kandung kencing
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai manfaat,
resiko dan biaya dari vesikolitotomi
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya sesuai
dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan ISK
3. Vesikolitotomi dilakukan dibawah pengaruh anatesi
regional/umum atau kombinasi
4. Pemasangan cairan intravena, pemberian antibiotika, posisi
pasien dan prosedur sepsis-asepsis sesuai dengan prosedur
yang berlaku
5. Pemasangan kateter uretra, kaliber sesuai dengan umur pasien
6. Pemasangan linen steril
7. Pendekatan pembedahan dengan insisi mid line
8. Pengeluaran batu, melalui insisi kandung kencing
9. Pemeriksaan spesemen batu analisis
10. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan ginjal tergantung indikasi
11. Pemasangan kateter nefrostomi/sten ureter tergantung
indikasi
12. Penjahitan mukosa dan sebagian otot kandung kencing
dengan material plain catgut 3-0, secara jelujur, sisa otot dan
serosa dengan material yang diabsorsi lebih dari 2 minggu
secara simpul.
13. Pencucian daerah pembedahan dengan campuran antiseptik
dan NaCl 0,9% 1:1 100 ml, dibilas dengan NaCl 0,9% ½-2
liter
14. Pemasangan 1 buah drain retroperitonium

203
VESIKOLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2


DHARMAYADNYA

15. Penjahitan luka pembedahan bersih, lapisan otot dengan


material yang diabsorbsi lebih dari 2 minggu secara simpul
dan kulit dengan material yang tidak diabsorbsi secara
simpul (fat subkutan tergantung situasi, pasien gemuk/kurus).
16. Pemberian antisepsik dan pemasangan bebat luka
pembedahan
17. Konseling pasca tindakan pembedahan, proses pembedahan,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

204
NEFROLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2
RSU
DHARMAYADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pembedahan, pengambilan batu ginjal melalui insisi


PENGERTIAN
lumbotomi
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign)
TUJUAN batu ginjal
2. Mengambil batu dari ginjal
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai manfaat,
resiko dan biaya dari nefrolitotomi
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya sesuai
dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan ISK
3. Nefrrolitotomi dilakukan dibawah pengaruh anastesi
regional/umum atau kombinasi
4. Pemasangan cairan intravena, pemberian antibiotika, posisi
pasien dan prosedur sepsis-asepsis sesuai dengan prosedur
yang berlaku
5. Pemasangan kateter uretra, kaliber sesuai dengan umur
pasien
6. Pemasangan linen steril
7. Pendekatan pembedahan dengan insisi lumbotomi
8. Pengeluaran batu, melalui insisi parenkhim ginjal dan
perawatan pendarahan
9. Pemeriksaan spesemen batu analisis
10. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan ginjal tergantung indikasi
11. Pemasangan kateter nefrostomi/sten ureter tergantung
indikasi
12. Penjahitan parenkhim ginjal dengan material yang diabsorsi,
secara simpul
13. Pencucian daerah pembedahan dengan campuran antiseptik
dan NaCl 0,9% 1:1 100 ml, dibilas dengan NaCl 0,9% ½-2
liter
14. Pemasangan 1 buah drain retroperitonium

205
NEFROLITOTOMI

No.Dokumen Revisi Halaman

B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2
RSU
DHARMAYADNYA TINDAKAN LITHOTRIPSY
BATU KANDUNG KENCING ORANG DEWASA
15. Penjahitan luka pembedahan bersih, lapisan otot dengan
materialNo.Dokumen
yang diabsorbsi lebih dari 2 minggu, secara
Revisi Halamanjelujur
2-3 lapis, sedangkan luka pembedahan kotor, lapisan otot
dengan material yang diabsorbsi lebih
B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 dari 2 minggu,
1/2 secara
RSU all layer dan kulit dengan material yang tidak diabsorbsi
DHARMAYADNYA secara simpul (fat subkutan tergantung situasi, pasien
gemuk/kurus) Direktur
SPO Tanggal
16. Pemberian Terbit dan pemasangan bebat pada luka
antisepsik
PELAYANAN MEDIS pembedahan
17. KonselingJuli 2010tindakan pembedahan,
pasca Dr.I Wayanproses
Semendra,SKM
pembedahan,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)
Tindakan pengambilan batu saluran kencing meleui
PENGERTIAN
lubang saluran kencing, uretra dan kandung kencing
UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RIkeluhan
1. Menghilangkan B dan tanda-tanda (symptom
TUJUAN dan sign ) batu kandung kencing
2. Memecah dan atau mengambil batu kandung kencing
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya
KEBIJAKAN
melalui Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai
manfaat, resiko dan biaya tindakan minimal-invasive
batu saluran kencing
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi
II (sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi
anastesi atau antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan
urin kultur atau sefalosporin generasi III (dosis dan
cara pemberiannya sesuai dengan jenis antibiotika
yang diberikan),bila dengan ISK
3. Tindakan lithotripsy batu saluran kencing dilakukan
dibawah pengaruh anastesi local/regional/umum atau
kombinasi
4. Pembeserian antibiotika, possisi pasien dan prosedur
sepsis-asepsis sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Instrumentasi melalui meleui lubang saluran kencing,
uretra dan kandung kencing
6. Pengambilan batu dan atau menghancurkan batu,
tergantung ukuran batu, batu diameter < 2 cm
dihancurkan dengan alat eligator dan batu > 2-3 cm
dihancurkan dengan alat Hendrikson kemudian setelah
diameter < 2 cm dengan alat eligator
7. Pemeriksaan spesemen batu analisis
8. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan kandung kencing
tergantung indikasi 206
9. Pemasangan kateter uretra Ch 16 atau kateter triway
Ch 20 dan irigasi dengan NaCl 0,9% apabila ada lesi
kandung kencing dengan perdarahan yang potensial
terjadi blood clot retention
TINDAKAN LITHOTRIPSY
BATU KANDUNG KENCING ORANG DEWASA

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/ 00 2/2


DHARMAYADNYA 2010/

10. Fiksasi kateter di inguinal kanan atau kiri


11. Konseling pasca tindakan lithotripsy, proses lithotripsi,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik
(follow up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

TINDAKAN LITHOTRIPSY
BATU KANDUNG KENCING PADA ANAK-ANAK

No.Dokumen Revisi Halaman


RSU
B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2
DHARMAYADNYA
Direktur
SPO Tanggal Terbit
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pengambilan batu saluran kencing meleui insisi


PENGERTIAN kecil1-2 cm di daerah suprapubis dan kandung kencing melalui
tabung (amplate sheath)
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign
TUJUAN ) batu saluran kencing
2. Memecah dan atau mengambil batu kandung kencing
207
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai
manfaat, resiko dan biaya tindakan minimal-invasive batu
saluran kencing
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 1 jam sebelum induksi anastesi atau antibiotika
terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau sefalosporin
generasi III (dosis dan cara pemberiannya sesuai dengan
jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan ISK
3. Tindakan lithotripsy batu saluran kencing dilakukan
dibawah pengaruh umum
4. Pembeserian antibiotika, possisi pasien dan prosedur sepsis-
asepsis sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Dalam keadaan kandung kencing penuh dibuat insisi kecil
pada kulit sampai menembus fasia 1-2 cm mid line di daerah
suprapubis, dilakukan trucar (Ch 20) kandung kencing,
setelah urin keluar, mandarin trucar dicabut, half rounnya
ditinggal dan diganti dengan delator Ch 20, selanjutnya
dipasang amplate sheath Ch 20
6. Pemeriksaan spesemen batu análisis
7. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan kandung kencing tergantung
indikasi
8. Instrumentasi melalui tabung (amplate sheath) yang sudah
terpasang di daerah suprapubis dan kandung kencing
9. Pengambilan batu dan atau menghancurkan batu, tergantung
ukuran batu,batu diameter < 2 cm dihancurkan dengan alat
eligator dan batu > 2-3 cm dihancurkan dengan alat
Hendrikson kemudian setelah diameter < 2 cm dengan alat
eligator

TINDAKAN LITHOTRIPSY
BATU KANDUNG KENCING PADA ANAK-ANAK

No.Dokumen Revisi Halaman


RSU
B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2
DHARMAYADNYA

10. Pemasangan kateter uretra Ch 16 atau kateter triway Ch 20


dan irigasi dengan NaCl 0,9% apabila ada lesi kandung
kencing dengan perdarahan yang potensial terjadi blood clot
retention
11. Fiksasi kateter di inguinal kanan atau kiri
12. Konseling pasca tindakan lithotripsy, proses lithotripsi,
perawatan, perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)
UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

208
TINDAKAN PERCUTANEOUS NEPHRO-LITHOTRIPSY
(PNL) BATU GINJAL

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA
Direktur
Tanggal Terbit
SPO
PELAYANAN MEDIS
Juli 2010 Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pengambilan batu ureter melalui insisi kulit 1-3 cm


PENGERTIAN
yang menuju sistem pelvio-kalis
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign
TUJUAN ) batu saluran kencing)
2. Memecah dan atau mengambil batu ginjal
209
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai
manfaat, resiko dan biaya tindakan PNL
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya
sesuai dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan
ISK
3. Tindakan PNL dilakukan dibawah pengaruh anastesi umum
atau kombinasi
4. Pembeserian antibiotika, possisi pasien dan prosedur sepsis-
asepsis sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Puncture ginjal dengan jarum khusus PNL, melanului kulit
didaerah lumbal, kaliks inferior dan atau medius, dalam
keadaan tertentu kaliks superior sampai keluar urin atau
masuk sistem kalis dengan tuntunan USG dan atau
floruskopi (X-ray)
6. Pemasangan guide wire sampai ke kaliks dan pielum, akan
lebih save bila sampai ke ureter
proksimal/tengah/distal/kandung kencing dengan tuntunan
USG dan atau floruskopi (X-ray)
7. Delatasi dengan delator Teflon Ch 6-8-10 dengan tuntunan
USG dan atau floruskopi (X-ray)
8. Pemasangan antenna dengan tuntunan USG dan atau
floruskopi (X-ray)
9. Delatasi dengan delator metal Ch 8-10-12-14-16-18-20-22-
24 dengan tuntunan USG dan atau floruskopi (X-ray)

TINDAKAN PERCUTANEOUS NEPHRO-LITHOTRIPSY


(PNL) BATU GINJAL

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2


DHARMAYADNYA

210
10. Pemasangan amplate sheath Ch 24-26-28 dengan tuntunan
USG dan atau floruskopi (X-ray)
11. Nefroskopi dan lansung pengambilan batu diameter < 0,5 cm
dengan stone tongue atau menghancurkan batu diameter > 0,5
cm dengan tranducer atau alat lainnya dan pengambilan batu
diameter < 0,5 cm dengan stone, sampai batu dalam ginjal
habis dari pantauan nefroskopi/fluroskopi/USG (durante
operasi)
12. Pemeriksaan spesemen batu análisis
13. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan kandung kencing tergantung
indikasi
14. Pemasangan kateter nefrostomi Ch 16/18/20 two way / three
way tergantung situasi
15. Pemasangan stent ureter apabila ada sisa diameter > 0,5 cm
atau berpotesi terjadi obstrusi saluran kencing
16. Fiksasi kateter nefrostomi dan perawatan luka pembedahan
17. Konseling pasca tindakan PNL, proses PNL, perawatan,
perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)
UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

TINDAKAN URETERO-RENO-SCOPY (URS)


BATU URETER

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 0 1/2


DHARMAYADNYA

211
Tanggal Terbit Direktur
SPO
PELAYANAN MEDIS Juli 2010
Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan pengambilan batu ureter melalui uretra, kandung


PENGERTIAN
kencing menuju ureter dan sistem pelvio-kalis
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign
TUJUAN ) batu saluran kencing
2. Memecah dan atau mengambil batu ureter
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai
manfaat, resiko dan biaya tindakan URS
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya
sesuai dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan
ISK
3. Tindakan URS dilakukan dibawah pengaruh anastesi umum
atau kombinasi
4. Pembeserian antibiotika, possisi pasien dan prosedur sepsis-
asepsis sesuai dengan prosedur yang berlaku
5. Urethrocystoscopy dan retrograde pyelography (RPG)
dengan tuntunan floruskopi (X-ray)
6. Pemasangan guide wire dalam ureter, lebih save apabila
guide wire sampai ke bagian proksimal batu ureter atau ke
pielum dan kaliks, dengan tuntunan floruskopi (X-ray)
7. Delatasi dengan delator mons ureter dengan delator ureter
Ch 6-8-10-11 dengan tuntunan floruskopi (X-ray)
8. URS, kalau perlu dengan floruskopi (X-ray),
menghancurkan batu diameter > 0,25 cm dengan
kalkusplite atau alat lainnya, batu diameter < 0,25 cm akan
keluar spontan
9. Pemeriksaan spesemen batu análisis
10. Pemeriksaan/pus/urin/jaringan ureter tergantung indikasi

TINDAKAN URETERO-RENO-SCOPY (URS)


BATU URETER

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 2/2


DHARMAYADNYA

212
11. Pemasangan stent ureter apabila ada lesi ureter, sisa batu
diameter > 0,25 cm yang lari ke ginjal berpotesi terjadi
obstrusi ureter atau ada batu ginjal diameter > 2 cm yang
direncanakan ESWL
12. Pemasangan kateter uretra Ch 16/20 two way / three way
tergantung situasi
13. Konseling pasca tindakan URS, proses URS, perawatan,
perkiraan KRS dan control poliklinik (follow up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

TINDAKAN EXTRACORPOREAL SHOCH WAVE


LITHOTRIPSY (ESWL) BATU GINJAL

213
No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA
Tanggal Terbit Direktur
SPO
PELAYANAN MEDIS Juli 2010
Dr.I Wayan Semendra,SKM

Tindakan memecahkan batu ginjal dengan gelombang kejut


PENGERTIAN
dari luar tubuh
1. Menghilangkan keluhan dan tanda-tanda (symptom dan sign
) batu saluran kencing)
TUJUAN
2. Memecah batu ginjal menjadi ukuran kecil-kecil sehingga
mudah keluar gari ginjal bersama urin
Pengelolaan pasien urologi di RSU Dharma Yadnya melalui
KEBIJAKAN
Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PROSEDUR 1. Konseling sebelum tindakan pembedahan mengenai
manfaat, resiko dan biaya tindakan ESWL
2. Pemberian antibiotika profilaksis sefalosporin generasi II
(sefazolin) 2 gram IV 1 jam sebelum induksi anastesi atau
antibiotika terapiutik IV, sesuai dengan urin kultur atau
sefalosporin generasi III (dosis dan cara pemberiannya
sesuai dengan jenis antibiotika yang diberikan),bila dengan
ISK
3. ESWL, sebagai nonoterapi batu dengan diameter < 2 cm,
sebagai terapi lanjutan atau sebagai terapi kombinasi
4. Tindakan ESWL dilakukan tanpa pembiusan, hanya dengan
pemberian analgetika, dibawah pengaruh anastesi reginal
atau umum atau kombinasi yang merupakan lanjutan dari
tindakan bedah sebelumnya
5. Pembeserian antibiotika, possisi pasien sesuai dengan
prosedur yang berlaku
6. Memposisikan pasien, menargetkan batu ginjal dengan
tutunan USG dan atau floruskopi (X-ray) tergantung alat
yang kita pakai
7. ESWL dengan monitor USG dan atau floruskopi (X-ray)
tergantung alat yang kita pakai
8. Power, frekuesi jumlah shock wave tergantung alat yang
kita pakai
9. Disarankan pada setiap pasien tidak lebih dari 4 kali
ESWL/bulan
10. Pemeriksaan spesemen batu análisis apabila berhasil
mengumpulkan batu yang keluar bersama urin

214
TINDAKAN EXTRACORPOREAL SHOCH WAVE
LITHOTRIPSY (ESWL) BATU GINJAL

No.Dokumen Revisi Halaman

RSU B.03/RSUDY/VII/2010/ 00 1/2


DHARMAYADNYA

11. Pemasangan stent ureter sebelum ESWL apabila diameter


batu > 2 cm atau batu ginjal multiple
12. Pemasangan kateter uretra Ch 16/20 two way / three way
tergantung situasi
Konseling pasca tindakan ESWL, proses ESWL, evaluasi BOF
dan atau USG dan control poliklinik (follow up)

UNIT TERKAIT OK, R.Observasi, RI A, RI B

215
TINDAKAN SIRKUMSISI

No.Dokumen Revisi Halaman

TINDAKAN PROSTATEKTOMI
B.03/RSUDY/VII/2010/ 0 1/1
RSU
DHARMAYADNYA
TINDAKAN RESEKSI PROSTAT TRANSURETRA
Tanggal Terbit Direktur
No.Dokumen (TUR P)
Revisi Halaman
SPO
PELAYANAN Juli 2010
RSU B.03/RSUDY/VII/2010/
No.Dokumen Revisi
00 Halaman
1/2
MEDIS Dr.I Wayan Semendra,SKM
DHARMAYADNYA
RSU B.03/RSUDY/VII/2010/
Tanggal Terbit 00 Direktur 1/2
DHARMAYADNYA Tindakan pembedahan membuang preputium penis
SPO
PENGERTIAN
sehingga gland penis tidak tertutup prepotium lagi
PELAYANAN Tanggal
Juli 2010 Terbit Direktur
Glan penis tidak tertutup lagi oleh preputium sehingga
TUJUANMEDIS
SPO Dr.I Wayan Semendra,SKM
lebih mudah dibersihkan
PELAYANAN Juli 2010
MEDIS Pengelolaan pasien urologiDr.I di Wayan
RSU Dharma Semendra,SKMYadnya
KEBIJAKAN Tindakan pembedahan disobstruksi untuk membuang
melalui Spesialis Urologi RSU Dharma Yadnya
PENGERTIAN sebagian atau semua adenoma dari prostate sehingga
PROSEDUR uretra
Tindakan
1. posterior
Pasien pembedahan
dengan terbuka
posisi disobstruksi
terlentang dengan dengan cara lokal,
anestesi resksi
sebagian
Untukspinal, atauumum(pada
dan
mengurang semua adenoma dari
anak).
atau menghilangkan prostate
obstruksi dan
saluran
PENGERTIAN
TUJUAN
mengeluarkannya
2. Dilakukan
kencing melaluipreputium
bagianpemisahan
bawah. uretra sehingga dari glanuretra prostatika
penis
terbuka
3. Preputiumpasien
Pengelolaan dipotong kemudian
urologi di dijahit
RSU secukupnya,
Dharma Yadnya jahit
KEBIJAKAN
Untukangka
melalui “8” pada
mengurang
Spesialis kordae
atau menghilangkan
Urologi RSU Dharma Yadnya obstruksi saluran
TUJUAN
PROSEDUR 4. Perdarahan
kencing bagian dirawat
bawah.
1. Setelah dilakukan anestesi baik regional ataupun
5.
Pengelolaan
general, TINDAKAN
Luka operasi di balut
pasien
penderita PROSTATEKTOMI
dengan
urologi
diletakkan kasa
didalam
RSU steril
Dharma
posisi supinasiYadnya
KEBIJAKAN
melalui Spesialis
(telentang). Urologi RSU Dharma Yadnya
UNIT TERKAIT
PROSEDUR OK,
1. R.Observasi,
2. Setelah
Dilakukan dilakukan RI A,
desinfeksi RI
anestesi B regional
dengan larutanpenderita
povidonediletakkan
iodine
No.Dokumen
5% dariposisi
dalam bawah lithotomi Revisi
os xyphoid sampai pertengahan kedua Halaman
2. Untuk
paha danmenghindari
skrotum dikomplikasi
sangga dengan orchitis
doekdilakukan
steril kecil.
RSU B.03/RSUDY/VII/2010/
3. Lapangan operasi
Vasektomi tanpa Pisau (VTP) 00
di persempit dengan doek steril 2/2
DHARMAYADNYA 3. Dilakukan
(lapangan operasi
desinfeksi di mid
denganline povidone
antara umbilikus
jodine didaerah
dan os
12.Kasa
pubis).diambil
penis scrotum ,dan sumber
sebagianperdarahan
dari keduadijahit
pahadengan
dan perut
4. chormic catgut
Insisi supra
sebatas umbilikus
pubik padadanjam 5 dan
infra 7 secara
umbilikal figure oflapis
(midline) eight.
Rawat
4. Persempit perdarahan
demi lapis lapanganyang operasilain dengan
dengan memasang
kauterisasi.sarung
13.Kemudian
5. kaki
Muskulus
dan doekpasang
rektus kateter
panjang
abdominis three
berlubang way
dipisahkan 24Fke
untuk sampai
bagian
lateral ke
perut
(pada
buli-buli
linea alba)(balon
keatas.
TINDAKAN sambil jangan
RESEKSI merawat diisi
PROSTAT dulu) TRANSURETRA
perdarahan
14.Kapsul
6. Dilatasi
5. prostat
Lemak perivesikal dijahit
uretra dengan dengan
disisihkan
bougieP)
(TUR chromic
ke
roser catgut
proksimal,
25 F sampai secara
identifikasi
29 F
simpul
buli-bulibedah
Sheath 24F sampai
dan/ 27F
prostat
dengantidakada
selanjutnya kebocoran
obturator dipasang (water
dimasukkanspreader.tight)
lewat
15.Isi buli-buli
7. uretra
Pasang sampai dengan
bantalan padaPZ
masuk untuk
dan melihat
buli-buli.
kiri kebocoran
kanan prostat buli.
(dengan
6. No.Dokumen
16.Obturator
Setelah
kasa) tidak
dengan bocor,
dilepas,
tujuan :balon
diganti
agaroptik Revisi
kateter
prostat diisi
30lebih air
dan cutting
menonjolHalaman
40 cc dan
loop dandi
RSU fraksi dan
identifikasi
sesuai dipasang
dengan prostat
ukuran spoel
lebih dengan PZ.
sheatnya.
mudah
DHARMAYADNYA 8.B.03/RSUDY/VII/2010/
17.Rawat
7. perdarahan
Jahit (hemostasis)
Evaluasi dan pasang
buli-buli apakah
kapsul prostat 00
redon
ada tumor,padadrain
batu, pada
4 tempat 2/2
cavum
trabekulasi
dengan
Retzii
chromic
dan divertikel
catgutbuliyaitu lateral kanan dan kiri (arah
18. Semua
8. Working
oblique)
11.Bila kasa
tengah
terjadi yang
element
pembukaan ada
atas
ditarik
dan didalam
bawah dikeluarkan
keluaroperasi
sinus, untuk
kira-kiramengevaluasi
1 cm danuntuk
dihentikan, 2 cm
19.menghindari
Luka
dari
prostat operasi
leher ditutupprostat
( panjangnya
buli-buli
sindroma lapis
TURdemi lapis : uretra, leher
yangmenutup
- Otot
9. buli
Insisi
12.Chips dan dan
kapsul fascia
verumontanum
prostat prostatdijahit
arahnya
dikeluarkan )dengan chromic
horisontal
dengan catgut ellik
(diantara
menggunakan ke
- Lemak
9. evakuator
empat
Selanjutnya dijahit
jahitan
sampai dengan
dilakukan
tersebut)
bersih, plain
reseksi
sampai catgut
prostat
nampak
selanjutnya sambil
adenoma
dilakukan merawat
- Kulit dijahit
prostat.
perdarahan
perawatan dengan benang sutra (zeide)
perdarahan.
UNIT TERKAIT 10.Adenoma
10.Sebaiknya
13.Setelah prostat
adenoma
selesai,
OK, R.Observasi, dipisahkan
A,prostat
dipasang
RI RI Bthree dapat
dariwaykapsulnya
direseksi
kateter 24F semuanya,
dengan
dan
gunting
waktu reseksi
metzeubaum
paling
dipasang Spoel PZ / Aquades. lama
secara 60tajam
menit dan
(bila
tumpul.
menggunakan 216
11.Setelah
irigan aquades)
14.Kateter ada ruang
ditraksi danantara
waktu
selama 24kapsul
bisa
jam, lebih
dengan
dan lamaadenoma
dilepas bila
5-7 hari.
prostat sampai irigan
menggunakan keluarglisin.
semuaHal adenomanya.
ini untuk menghindari
Bekas
enukleasi di
terjadinya Sindroma
tekan denganTUR.kassa sebanyak 4-5 lembar
UNIT TERKAIT OK,selama
R.Observasi,
5 menit RI A, RI B
untuk menghentikan perdarahan.

Anda mungkin juga menyukai