Anda di halaman 1dari 10

Asesmen Pra Bedah

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 039.001.06/102/SOP/YM 1 1/2
D/RSS/II/2020
SuwayuwoSukorejo

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi )
Asesmen Pra Bedah adalah penilaian dokter operator dengan
PENGERTIAN
mempersiapkan pasien secara fisik, psikis dan menilai keadaan
umum pasien untuk menentukan jenis tindakan operasi yang akan
dilakukan.
1. Agar operasi berjalan dengan lancer meminimalkan dan
TUJUAN mencegah hambatan atau hal-hal yang tidak di inginkan selama
tindakan operasi berlangsung.
KEBIJAKAN 1. Sesuai Surat Keputusan Direktur RS Sahabat No.
007.01/101/SK.Dir/RSS/II/2019

PROSEDUR Dokter operator melakukan visite prabedah untuk melakukan


asesmen pra bedah kepada pasien yang hendak mendapat tindakan
operasi / bedah minimal 6 (enam) jam sebelum pasien masuk ke
dalam kamar operasi.
1. Dokter operator mempelajari rekam medis pasien yang mencakup
identifikasi pasien, pemahaman diagnose dan prosedur bedah /
medik yang akan dilakukan.
2. Dokter operator melakukan anamnesis pasien untuk mengetahui
riwayat medis, termasuk pengalaman operasi serta kebiasaan.
3. Dokter operator melakukan pemeriksaan fisik melakukan
Inspeksi,Palpasi, Perkusi,Auskultasi.
4. Dokter operator mempelajari hasil pemeriksaan penunjang medik.
5. Dokter operator menentukan rencana tindakan operasi yang akan
dilakukan.
6. Dokter operator menginformasikan tentang prosedur, manfaat
dan resiko tindakan operasi yang akan dilakukan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Bedah Sentral.

2. Dokter Operator
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
LAPARATOMI

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 035.001.06/102/SOP/ 1 1/2
Suwayuwo Sukorejo YMD/RSS/II/2020

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff YusJeffiHabibi )

PENGERTIAN
Laparotomi adalah tindakan operasi membuka dinding perutdan
peritoneum untuk kepentingan eksploras

TUJUAN 1. Pada operasi elektif : dilakukan apabila dari pemeriksaanyang


dilakukan pra operasi gagal menegakkan diagnosaatau diagnosa
masih meragukan2.

2. Pada operasi darurat : dilakukan untuk


menegakkandiagnosa sekaligus melakukan tindakan
mengatasi kelainanyang ditemukan saat eksploras

KEBIJAKAN Mendorong pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit yang sesuai


denganstandar pelayanan medis yang baik.
PROSEDUR 1. Ileus osbtruksi
2. Peritonitis umum
3. Perdarahan dalam rongga perut
4. Pengangkatan tumor dalam rongga perut
1. Lab darah lengkap
2. Lab urine lengkap
3. Ro foto thorak dan EKG
Set laparotami
1. Toilet seluruh medan operasi, tutup duk steril
2. Incisi median dari bawah procesus xipoideus sampai atas simpisis
pubis, waktu melewati umbilicus memutar disebelah kirinya.
3. Incisi diteruskan sampai peritoneum
4. Kedua tepi irisan ditarik kekanan dan kekiri dengan hak.
5. Eksplorasi dan penyelesaian operasi di dalam rongga perut sesuai
dengan indikasi operasinya.
6. Luka operasi ditutup lapis
1. Jahitan ditutup dengan kassa steril
Unit terkait 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap bedah
3. Instalasi bedah central
4. IGD
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
HERNIA

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 034.001.06/102/SOP/ 1 1/2
Suwayuwo Sukorejo YMD/RSS/II/2020

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff YusJeffiHabibi )

PENGERTIAN Pemotongan dan penjahitan kantong hernia serta penutupan bagian


dinding perut yang lemah

Penutupan kantong hernia dan memperkuat dinding belakang analis


TUJUAN inguinalis adalah tindakan pengobatan hernia dan sekaligus
pencegahan untuk tidak terjadi hernia lagi.
KEBIJAKAN Mendorong pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit yang sesuai
denganstandar pelayanan medis yang baik.
PROSEDUR 1. Hernia inguinalis lateralis
2. Hernia inguinalis medialis
1. Lab darah rutin
2. Ro fhoto thorax dan EKG (bila usia lebih dari 40 tahun)
Set hernia repair
1. Toilet medan operasi, tutup duk steril.
2. Irisan sejajar lig, ingunale kurang lebih 3 cm diatasnya, dari
pertengahan SIAS-Tuberculum pubicum sampai diatas
tuberculum pubicum.
3. Canalis inguinalis dibuka dengan membuka aponeurosis moliquus
abdominis eksternus.
4. Kantong hernia diidentifikasi, dipisahkan dari funiculus
spermaticus, kantong dijahit ikat dan pada annulus inguinalis
internus, kemudian digantungkan pada conjoint tendon.
5. Hernioplasty : umur lebih 50 tahun dengan cara Halstead.
umur kurang 50 tahun dengan cara bassini.
6. Luka operasi ditutup lapis demi lapis
2. Jahitan ditutup dengan kassa steril
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat jalan
2. Instalasi rawat inap bedah
3. Instalasi bedah central
4. IGD
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
HEMORHOIDEKTOMI

Jl. Raya Surabaya – No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Malang Km.50
Suwayuwo Sukorejo 033.001.06/102/SOP/ 1 1/2
YMD/RSS/II/2020

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff YusJeffiHabibi )

PENGERTIAN Pengangkatan Hemoroide simtomatik melalui pembedahan

TUJUAN 1. Menghilangkan jaringan hemoroid

KEBIJAKAN Mendorong pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit yang sesuai


denganstandar pelayanan medis yang baik.
PROSEDUR Hemoroide eksterna. Hemoroid interna grade II – IV
1. Lab darah rutin
2. Ro fhoto torax dan EKG (Bila usia lebih dari 40 tahun)
Peralatan yang ada dan masih bisa dioperasikan
3. Pasien litotomi
4. Toilet daerah perineum dan dubur, tutup duk steril
5. Dipasang bola kassa
6. Irisan mukokutan sampai hemorrhoid terangkat semua
7. Jahitan mukokutan
8. Bola kassa dilepas, dipasang tampon kassa yang diberi salep dan
betadifin.
9. Tampon ditutup kain kassa dan diplester perineum
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
SEDASI MODERAT DAN DALAM (DEWASA)

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 033.001.06/102/SOP/ 1 2/2
SuwayuwoSukorejo YMD/RSS/II/2020

UNIT TERKAIT 5. Instalasi rawat jalan


6. Instalasi rawat inap bedah
7. Instalasi bedah central
8. IGD
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
CIRCUMSISI

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 032.001.06/102/SOP/ 1 1/2
Suwayuwo Sukorejo YMD/RSS/II/2020

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff YusJeffiHabibi )

PENGERTIAN Tindakan operatif dengan jalan membuang melingkar preputium

Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah dalam melakukan


TUJUAN sirkumsisi.

KEBIJAKAN Mendorong pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit yang sesuai


denganstandar pelayanan medis yang baik.
PROSEDUR Membuang melingkar preputium dengan alasan ritual maupun
medik.
1. Ritual
2. Medik : Fimosis
Relatif : kelainan perdarahan diathese
Set minor surgery
1. Desinfeksi genitalia eskterna, pasang duk steril
2. Anastesi lokal / general
3. Jepit dengan klem 2 buah pada ujung preputium.
4. Potong longitudinal preputium
5. Potong longitudinal preputium pada dorsum penis sampai gland
penis terbuka.
6. Jahit ikat a. frenularis
7. Potong kulit dan mukosa prputium melingkar
8. Jahit kulit dengan mukosa
UNIT TERKAIT 9. Instalasi rawat jalan
10. Instalasi rawat inap bedah
11. Instalasi bedah central
12. IGD
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
APPENDOKTOMI

No. Dokumen No.Revisi Jumlah Halaman


Jl. Raya Surabaya –
Malang Km.50 031.001.06/102/SOP/ 1 1/2
Suwayuwo Sukorejo YMD/RSS/II/2020

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Februari 2020 ( dr. Rike Jeff YusJeffiHabibi )
Apendicitis adalah peradangan dari apendiks
PENGERTIAN
vermiformis,dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering
TUJUAN Untuk melaksanakan apendisitis akut dan kronis

KEBIJAKAN Mendorong pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit yang sesuai


denganstandar pelayanan medis yang baik.
PROSEDUR 1. Apendisitis akut
2. Apendisitis khronis
1. Lab darah rutin, urine rutin.
2. Ro fhoto thorax dan EKG (bila usia lebih dari 40 tahun).
Apendektomi set
1. Toilet medan operasi, tutup duk seteril
2. Irisan Mc. Burney / tranverasl
3. Otot-otot displit sesuai arah serabutnya.
4. Peritoneum dibuka
5. Cecum dipaparkan, apendik dipisahkan dari mesoapendik,
perdarahan di jahit ikat.
6. Apendik di jahir ikat pada pangkalnya dan dipotong
7. Luka operasi ditutup lapis demi lapis
10. Jahitan ditutup dengan kassa steril.
UNIT TERKAIT 13. Instalasi rawat jalan
14. Instalasi rawat inap bedah
15. Instalasi bedah central
16. IGD

Anda mungkin juga menyukai