Anda di halaman 1dari 12

RSU

PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI OLEH


DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
DHARMA YADNYA
B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO Direktur
PELAYANAN MEDIS
27Juni 2011 dr. AAGN Asmarajaya,SpB,Sp.BP

PENGERTIAN Adalah penunjukan DPJP pengganti bila DPJP berhalangan hadir karena
tugas/sakit sehingga tidak dapat menunaikan tugasnya sebagai DPJP untuk
sementara waktu.
1. Terselenggaranya pelayanan medis.
TUJUAN
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
3. Menigkatkan mutu pelayanan.

KEBIJAKAN 1. DPJP yang sudah di SK kan menjadi DPJP diwajibkan melaksanakan


kegiatan DPJP di Unit pelayanan
2. Bila karena sesuatu hal sakit/tugas dinas/hal lain DPJP tidak dapat
menjalankan tugas maka harus melapor kepada Kepala SMF untuk
dicarikan DPJP pengganti atau mengusulkan DPJP pengganti yang
majoring keilmuannya sama.

PROSEDUR 1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan memberitahukan kepada


Kepala Unit dan Kepala SMF yang bersangkutan seminggu
sebelumnya kecuali bila sakit/keperluan mendadak.
2. Kepala SMF akan menunjuk dokter penganti/merekomendasi
dokter pengganti yang diusulkan oleh DPJP yang berhalangan,
disertai dengan nomor telpone dan alamat yang dapat dihubungi.
3. DPJP utama mendelegasikan/menginformasikan pasien yang
dirawatnya tentang rencana pengobatan/tindakan kepada DPJP
penganti secara lisan dan tertulis dalam rekam medis.
4. DPJP Utama memberitahukan nama DPJP pengganti kepada
pasien/keluarga dan kepala unit pelayanan.
5. Kepala unit rawat inap, ICU, atau kamar operasi mendata nama-
nama DPJP pengganti ditempatkan pada nurse station beserta
nomor telpone dan alamat yang mudah dihubungi.
RSU
DHARMA PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI OLEH
YADNYA
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 2/2

6. BilaDPJP Utama hadir kembali, maka DPJP Utama melapor


kepada Kepala SMF.
7. DPJP Pengganti menyampaikan data dan informasi pengelolaan
pasien dan rencana terapi/tindakan kepada DPJP Utama untuk alih
rawat.
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. SMF-SMF
3. DPJP
4. Unit Rawat inap
ALUR MEKANISME PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI OLEH
DPJP

DPJP UTAMA MELAPOR


KEPADA KA SMF/KA UNIT

KA SMF
MENUNJUK/MEREKOME
NDASIKAN DOKTER
PENGGANTI DPJP

DPJP UTAMA
MENDELEGASIKAN
PASIEN YANG DIRAWAT
KEPADA DOKTER
PENGGANTI

DPJP UTAMA
MENGINFORMASIKAN
DOKTER PENGGANTI
KEPADA
PASIEN/KELUARGA

KA UNIT MENDATA
NAMA DOKTER
PENGGANTI DAN NOMOR
TELP
DOKTER PENGGANTI
MENGIFORMASIKAN
PENGELOLAAN PASIEN
KEPADA DPJP UTAMA BILA
SUDAH KEMBALI UNTUK
ALIH RAWAT

Denpasar, 27 Juni 2011


Direktur RSU Dharma Yadnya

( dr. AAGN Asmarajaya, Sp.B,Sp.BP )


RSU
DHARMA PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI DOKTER
YADNYA
JAGA IGD
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO Direktur
PELAYANAN MEDIS
27 Juni 2011 dr. AAGN Asmarajaya,SpB,Sp.BP

PENGERTIAN Adalah penunjukan dokter penganti dokter jaga IGD bila dokter jaga IGD
berhalangan hadir karena tugas/sakit sehingga tidak dapat menunaikan
tugas jaga di IGD untuk sementara waktu
1. Terselenggaranya pelayanan medis.
TUJUAN
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
3. Menigkatkan mutu pelayanan.

KEBIJAKAN 1. Dokter Jaga IGD yang sudah ditetapkan dalam jadwal jaga untuk
bertugas jaga di IGD diwajibkan melaksanakan tugas jaga dengan baik.
2. Bila karena sesuatu hal sakit/tugas dinas/hal lain dokter jaga IGD tidak
dapat menjalankan tugas maka harus melapor kepada Kepala SMF
untuk dicarikan dokter pengganti atau mengusulkan dokter pengganti
melalui mekanisme tukaran jaga antar sesama dokter jaga IGD.

PROSEDUR 1. Dokter Jaga IGD memberitahukan kepada Kepala Instalasi dan Kepala
SMF yang bersangkutan seminggu sebelumnya kecuali bila
sakit/keperluan mendadak.
2. Kepala SMF akan menunjuk dokter penganti/merekomendasi dokter
pengganti yang diusulkan oleh dokter jaga IGD yang berhalangan,
disertai dengan nomor telpone dan alamat yang dapat dihubungi.
3. Dokter jaga IGD yang berhalangan memastikan kembali kesiapan
dokter pengganti yang ditunjuk atau diusulkan sehari sebelum
waktunya.
4. Dokter jaga Pengganti memberitahukan kepala unit pelayanan bahwa
dokter pengganti bertugas menggantikan dokter jaga IGD yang
berhalangan.
5. Dokter Jaga Pengganti melaksanakan tugas jaga di IGD RSU Dharma
Yanya.
RSU
DHARMA PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI DOKTER
YADNYA
JAGA IGD
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 2/2

8. Bila Dokter jaga yang berhalangan sudah bisa melaksanakan tugas


jaga di IGD, maka Dokter yang berhalangan melapor kepada
Kepala SMF.
9. Dokter jaga pengganti menandatangani daftar hadir sesuai dengan
kehadirannya.
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. SMF-SMF
3. Dokter Jaga
4. IGD
ALUR MEKANISME PENUNJUKAN DOKTER PENGGANTI DOKTER
JAGA IGD

DOKTE JAGA IGD YANG


BERHALANGAN MELAPOR
KEPADA KA SMF/KA UNIT

KA SMF
MENUNJUK/MEREKOME
NDASIKAN DOKTER
PENGGANTI DPJP

DOKTER JAGA IGD YANG


BERHALANGAN
MEMASTIKAN
KEMBALIKESIAPAN
DOKTER PENGGANTI

DOKTER PENGGANTI
MENGINFORMASIKAN
KEPADA KA UNIT

KA UNIT MENDATA
NAMA DOKTER
PENGGANTI DAN NOMOR
TELP
DOKTER PENGGANTI
MENANDATANGANI
DAFTAR HADIR SETIAP
KALI KEHADIRANNYA

Denpasar, 27 Juni 2011


Direktur RSU Dharma Yadnya

( dr. AAGN Asmarajaya, Sp.B,Sp.BP )


RSU
DHARMA TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI
YADNYA
(KONSULTASI) DPJP
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 1/3

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


SPO Direktur
PELAYANAN MEDIS
27 Juni 2011 dr. AAGN Asmarajaya,SpB,Sp.BP

PENGERTIAN Transfer informasi (konsultasi) antar profesi-DPJP adalah proses kegiatan


DPJP dalam pelayanan kepada pasien dimana diperlukan keterlibatan
DPJP/Dokter dengan kopetensi lain melalui transfer informasi
(Konsultasi).
1. Terselenggaranya pelayanan medis.
TUJUAN
2. Meningkatkan keselamatan pasien.
3. Menigkatkan mutu pelayanan.

KEBIJAKAN 1. Setiap DPJP yang terdaftar dengan wewenang klinis di RS dapat


diminta untuk konsultasi dalam bidang keahliannya. Dalam keadaan
darurat Direktur, Ketua Komite Medik, Kepala SMF atau yang
mewakili pejabat-pejabat tersebut berhak untuk meminta konsultasi.
2. Konsultasi diperlukan dalam semua keadaan tidak darurat bila diminta
oleh pasien atau keluarganya( bila pasien tidak kompeten atau tidak
mampu bertanggung jawab ). Konsultasi juga diperlukan dalam semua
kasus bila menurut DPJP :
a. Diagnosisnya tidak setelah prosedur diagnosis yang lazim
dilakukan.
b. Terdapat keraguan atas pilihan pengobatan
c. Terdapat keadaan komplek yang memerlukan keahlian lain.
3. Jenis Konsultasi ada 3 macam :
a. Permintaan pemecahan masalah pasien saat itu
b. Pengambilalihan pasien
c. Perawatan bersama
4. Perawatan bersama (inter antar profesi )
a. Ketua Tim Perawatan adalah DPJP Utama
b. Ketua Tim perawatan bersama atau DPJP Utama adalah dokter
yang merawat pasien pertama kali atau dapat dialihkkan kepada
RSU
DHARMA TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI
YADNYA
(KONSULTASI) DPJP
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 2/3

Dokter yang mempunyai keahlian khusus dalam menangani


masalah medis utama pasien.
c. Pada keadaan tertentu dapat dibentuk tim perawatan pasien
bersama yang ditunjuk oleh Komite Medik.
5. Pada konsultasi yang berasal dari ruangan/bangsal, maka dokter
konsultan melaukan pemeriksaan diruang/bangsal tersebut kecuali
terdapat tidak tersedia alat yang mobile.
6. Semua pihak yang berwenang dalam proses konsultasi harus
bertanggung jawab agar konsultasi dilakukan dengan cara dan waktu
yang tepat dan hasilnya dicatat dalam rekam medis. Bila anamnesis dan
pemeriksaan fisik belum ada dalam rekam medis, makadokter yang
merawatnya wajib mengisinya. Jawaban konsultasi harus diisi dalam
rekam medis.
1. Bila ada masalah pasien yang diluar majoring keilmuannya maka DPJP
PROSEDUR
Utama berkewajiban untuk meminta konsultasi DPJP konsultan
lainnya. Respon time jawaban diterima oleh DPJP Utama kurang dari
24 jam kecuali untuk pasien gawat darurat maka respon time kurang
dari 30 menit.
2. DPJP Utama harus memberi tahu alasan konsultasi berkaitan dengan
masalah pasien kepada pasien atau keluarganya untuk mendapatkan
persetujuan kecuali dalam keadaan darurat.
3. DPJP melakukan konsultasi untuk :
a. Permintaan pemecahan masalah pasien saat itu
b. Pengambialihan pasien
c. Perawatan bersama
4. Hasil konsultasi DPJP Konsultan dituliskan dalam lembar konsultasi
pada lembar rekam medis, ditandatangani. Hasil konsultasi
disampaikan pasien dan keluarga untuk mendapatkan persetujuan
tindakan / terapi lanjutan dan dicatat dalam rekam medis.
5. Jawaban konsultasi pada lembar konsultasi dilengkapi dengan data
lengkap, jelas, berupa tanggal dan jam, berisi pendapat dan
rekomendasi yang ditandatangani konsultan. Penulisan jawaban
RSU
DHARMA TRANSFER INFORMASI ANTAR PROFESI
YADNYA
(KONSULTASI) DPJP
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

B.03/RSUDY/VI/2011/ 0/0 3/3

konsultasi tidak dibenarkan menggunakan pernyataan singkat seperti


“acc atau setuju “.
6. Bila akan dilakukan tindakan operatif atau invasif, maka hasil
konsultasi harus disertakan sebelum tindakan medic dilakukan kecuali
keadaan darurat.

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. SMF-SMF
ALUR MEKANISME TRANSFER INFORMASI ANTAR
PROFESI(KONSULTASI) DPJP

DPJP UTAMA
MEBERITAHUKAN
RENCANA DAN ALASAN
KONSULTASI KEPADA
PASIEN/KELUARGA

DPJP UTAMA
MELAKSANAKAN
KONSULTASI DENGAN
DPJP KONSULTAN

HASIL KONSULTASI
DIINFORMASIKAN
KEPADA
PASIEN/KELUARGA

JAWABAN KONSULTASI
DITULIS PADA BERKAS
REKAM MEDIS DAN
DITANDATANGANI OLEH
DPJP KONSULTAN

Denpasar, 27 Juni 2011


Direktur RSU Dharma Yadnya

( dr. AAGN Asmarajaya, Sp.B,Sp.BP )

Anda mungkin juga menyukai