PROSEDUR Dalam rangka pelaksanaan jadwal jaga untuk dokter triase yang
bertugas di Instalasi Gawat Darurat perlu dilakukan ketentuan
sebagai berikut :
1. JAM KERJA
Jam kerja ditentukan sebagai berikut :
Pagi :Pukul 07.30 s/d Pukul 14.30
Sore :Pukul 14.30 s/d Pukul 21.30
Malam :Pukul 21.30 s/d Pukul 07.30
4. LAIN LAIN
Jika petugas jaga dokter triase berhalangan hadir maka :
a. Jika terencana maka dokter jaga triase harus mencari dokter
jaga pengganti sendiri
b. Jika secara mendadak/ tidak terencana/ sakit maka dokter
triase wajib melaporkan kepada koordinator dokter triase
untuk dicarikan dokter penggantinya
c. Pergantian dokter jaga sesama dokter triase harus diketahui
dan disetujui oleh kedua belah pihak
d. Hal 2 lain yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh dokter
triase harus segera dilaporkan kepada Kepala Instalasi Gawat
Darurat
TUJUAN Melindungi barang – barang milik pasien yang tidak sadar atau
karena sesuatu hal pasien tidak bisa menjaga akan barang –
barangnya
B. MATERI :
1. Manejerial dan Administratif
a. Pengenalan system kerja di Instalasi Gawat Darurat
b. Pengenalan semua personal secara bertahap
c. Pengenalan semua prosedur dan tatalaksana kerja yang
berlaku di Instalasi Gawat Darurat
d. Mengetahui dan dapat mengisi system pencatatan dan
pelaporan yang berlaku di IGD
e. Pengenalan peralatan dan ruangan yang ada di IGD
f. Mengetahui system administrasi yang berlaku di IGD
2. Medis Teknis
a. Mengetahui tata cara penerimaan pasien
PROGRAM ORIENTASI PETUGAS DI IGD
C. LAIN – LAIN
Peserta orientasi diharapkan ikut aktif dalam mencari
Informasi tentang system kerja di Instalasi Gawat Darurat
DAFTAR RUJUKAN Program Orientasi Pegawai Baru Bagian Diklat RSUP Dr. M. Djamil
Padang
ALIH RAWAT PASIEN DARI INSTALASI GAWAT DARURAT
KE RUANG RAWAT INTENSIF/ ICU
TUJUAN 1. Umum
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien Instalasi
Gawat Darurat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal sesuai dengan penyakitnya
2. Khusus
Mempercepat pelayanan kesehatan untuk semua pasien yang
datang di Instalasi Gawat Darurat untuk mendapatkan pelayanan
medis yang optimal
SDM di IGD terdiri atas petugas tetap, petugas dari instalasi lain
dilingkungan RS dan dari luar RS serta peserta didik dari berbagai
macam program pendidikan.
Pengaturan petugas tidak tetap diatur dengan protap masing-
masing
1. Dokter tetap IGD diwajibkan sudah mengikuti:
a. Pelatihan ATLS (Advance Trauma Life Support)
b. Pelatihan ACLS (Advance Cardiac Life Support)
c. PPGD (Penanganan Penderita Gawat Darurat) dasar
untuk dokter
2. Perawat tetap IGD diwajibkan sudah mengikuti:
Pelatihan PPGD dasar untuk paramedic
OPERASIONAL PELAYANAN DI IGD
B. ORIENTASI
1. Semua petugas yang akan mulai bertugas di IGD diwajibkan
mengikuti orientasi sesuai dengan tugas masing-masing
2. Dokter peserta PPDS I diwajibkan mengikuti pekan orientasi
yang diselenggarakan oleh RS secara periodik
3. Dokter tetap IGD diwajibkan mengikuti orientasi sesuai protap
“orientasi Dokter Triase”
4. Petugas lain diwajibkan mengikuti orientasi dengan bimbingan
petugas tetap IGD senior
C. PELAYANAN MEDIS
Pelayanan medis dilaksanakan sesuai protap “Pelayanan Medis”
sesuai dengan misi sosialnya Instalasi Gawat Darurat tidak boleh
menolak pasien yang mencari pertolongan pengobatan di IGD.
Walaupun demikian khusus untuk pasien non gawat darurat:
1. Yang datang pada jam kerja, sebaiknya diarahkan untuk
dilayani di poliklinik
2. Sedangkan bagi yang datang diluar jam kerja, dilayani dengan
pemberian resep untuk 1 (satu) hari dan dianjurkan untuk
kontrol ke poliklinik
Sesuai dengan ketentuan bahwa Instalasi Gawat Darurat
tidak boleh menolak pasien maka pasien non gawat juga
harus dapat ditangani di IGD dengan dikenakan administrasi
yang berlaku di IGD
3. Untuk pasien yang menggunakan fasilitas ASKES tetapi
pengobatan tak termasuk criteria “kasus emergency” maka
pasien dibebani dengan administrasi yang berlaku seperti
pada pasien umum
4. Pada kasus–kasus dimana pasien menginginkan rawat
walaupun tidak terdapat indikasi medis maka pasien dapat
dirawat dengan indikasi sosial (rumah jauh, tidak ada yang
merawat dirumah, atau atas permintaan pasien untuk ruang
perawatan VIP) sepanjang masih ada tempat
OPERASIONAL PELAYANAN DI IGD
E. EVALUASI
Untuk evaluasi kerja IGD, dilakukan pertemuan rutin sebagai
berikut:
1. Pertemuan secara periodik yang diikuti oleh wakil-wakil dari
SMF dan Pimpinan IGD
2. Pertemuan bulanan seluruh karyawan dan pimpinan IGD
3. Pertemuan mingguan setiap hari Rabu yang dihadiri oleh
pimpinan IGD, dan Pengola Perawat dan Kepala Ruangan
4. Pertemuan mingguan setiap hari kamis dihadiri oleh pimpinan
IGD, dokter triase, P3M, kepala ruang dan Pengelola
Perawatan
5. Pertemuan tidak rutin diadakan atas permintaan IGD atau
instalasi lain yang terlibat dengan pelayanan di IGD.
Pertemuan untuk eveluasi kasus khusus dilakukan antara staf
IGD, Komite Medik dan staf dari SMF terkait
OPERASIONAL PELAYANAN DI IGD
TUJUAN Penentuan pasien gawat atau non gawat ditentukan oleh dokter
Triase
1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pasien dengan kasus
kegawatan
2. Melayani pasien lain yang membutuhkan pertolongan kesehatan
3. Memberikan hasil dan dampak yang optimal dalam penanganan
pasien
B. LABELISASI
Untuk membedakan pasien yang datang di Instalasi Gawat
Darurat maka pada status pasien sesuai dengan tingkat
kegawatannya dibedakan dengan:
1. MERAH : Pasien gawat darurat
2. KUNING : Pasien darurat tidak gawat
3. HIJAU : Pasien gawat tidak darurat/ tidak gawat darurat
C. PROSEDUR
1. Dokter Triase
Dokter triase yang bertugas harus dapat menentukan dan
melaksanakan
a. Seleksi penanganan pasien
b. Melakukan tindakan “live saving” pada penderita yang
membutuhkan
c. Penanganan pasien sesuai dengan batasan kewenangan
dan kemampuan yang ada, melakukan konsultasi/rujukan
kepada dokter SMF yang berkaitan dengan penyakit yang
diderita pasien
d. Merawat pasien jika di perlukan
e. Memberikan keterangan kepada pasien tentang situasi
penyakit penderita
f. Memulangkan pasien
2. Dokter SMF
a. Memeriksa dan menangani pasien yang dikonsulkan oleh
dokter triase
b. Memulangkan pasien yang tidak ada indikasi rawat
c. Mengkonsulkan pasien ke SMF lain jika diperlukan
DOKUMEN TERKAIT 1. SPO Triase, sistim rujukan dan penerimaan penderita Di IGD RSUP
Dr. M. Djamil Padang
2. Status IGD
PENEMPATAN TENAGA STAF MEDIS FUNGSIONAL
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
1. KRITERIA
a. Instalasi Gawat Darurat harus buka 24 jam
b. Instalasi Gawat Darurat harus juga melayani penderita-
penderita “false emergency”, tetapi tidak boleh
mengganggu/mengurangi mutu pelayanan penderita gawat
darurat.
c. Instalasi Gawat Darurat hanya melakukan “Primary Care”
sedangkan “defenitif care” dilakukan ditempat lain dengan
cara kerjasama yang baik
4. PERAWAT
PERAWAT IGD adalah semua perawat yang bertugas di IGD,
termasuk siswa praktek (orientasi)
Jadwal jaga perawat diatur oleh Kepala Ruangan dengan
persetujuan Pengelola Perawatan
C. Lain - lain
Dokter Triase harus selalu mengikuti perkembangan Ilmu
Kedokteran yang sekarang sedang berlaku sehingga selalu dapat
mengikuti norma-norma pengobatan yang terbaru
TUJUAN Terciptanya rasa aman dan nyaman bagi petugas, pasien dan
keluarga di Instalasi Gawat Darurat.
Tanggal Terbit
ALUR Dr. Hj. Aumas Pabuti, SpAK. MARS
NIP. 19540713 198103 2 001
1 SEPTEMBER 2011
PENDAFTARAN
URUSAN PULANG PASIEN
TRIASE
KAMAR
PEMILAHAN TINGKAT KEGAWATAN JENAZAH
KGAWATDARURATAN)
RUANG
RESUSITASI
PULANG
RUANG MEDIKAL,
SURGIKAL,
KEBIDANAN, ANAK
KAMAR
JENAZAH
RUANG RAWAT
INAP