Anda di halaman 1dari 87

KATA PENGANTAR

Dengan mamanjatkan Puji Syukaur Kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dokumen Pola Tata Kelola
Puskesmas Sluke dalam rangka persiapan penerapan PPK BLUD Puskesmas dapat
tersusun.Terima kasih Kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan dokumen pola Tata kelola Puskembang sluke.
Dokumen Pila Tata Kelola Puskesmas Sluke ini selain dipergunakan untuk salah satu
syarat untuk pengajuan menjadi Puskesmas BLUD juga menerangkan, mengerahkan dan
mengawasi berbagai kebajikan dan pelaksanaan berbagai kebajikan Puskesmas Sluke.
Kami menyadari dalam penyusunan dokumen Pola Tata Kelola ini masih banyak
Kekurangan, untuk itu mohon saran dan kritik yang membagun demi perbaikan dan
Kesempurnaan penyusunan dokumen Pola Tata kelola dan semoga bisa menjadi sesuatu
yang bisa membuat lebih baik Puskesmas Sluke
Semoga Allah SWT selalu merindoi kegiatan Kita bersama, amin.

Rembang,
Kepala Puskesmas Sluke

Dr. Darmono
NIP. 19720620 200212 1 007

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.
i
DAFTAR
ISI.........
ii
Sambutan.
iv
Bab 1.
Pendahuluan

1
A. Pengetian Pola Tata kelola.
1
B. Prinsip prinsip pola Tata
Kelola.
1
C. Tujuan penarapan Tata
kelola 2
D. Sumber Riferensi Pola Tata
Kelola 3
E. Perubuhan Pola Tata kelola
3
Bab 2. Struktur Organisasi dan uraian Tugas..
4

Struktur Organisasi Puskesmas Sluke .


4
Uraian Tupoksi karyawan Puskesmas Sluke..
8

Bab 3. Prosedur Kerja


22
A. Wewanag dan tangung jawab Karyawan Puskesmas
sluke.
22
B. Prosedur Kerja klinis Puskesmas
Sluke. 23
C. Prosedur Pelayanan Kesehatan Masarakat puskesmas Sluke..
25
D. Prosedur Kepegawaian..
25
E. Prosedur Pengadilan Mutu Pelayanan Puskesmas
Sluke 27

Bab 4. Pengelompokan fungsi


37
A. Fungsi Pelayanan.
37
B. Fungsi Penujang .
40
Bab 5. Pengelolaan Sumber Daya Manusia..
41
A. Perencanann kebutuhaan SDM dan Penerimaan Pegawai..
41
B. Sistem penggajian.
44
C. Sistem Renumerasi.
45
D. Jenjang kepangkatan
46
E. Pembinaan SDM
47
F. Reward dan Penishmen
48
G. Pemutusan Hubungan Kerja..
48
H. Kebijakan internal
48
I. Kebijakan Eksternal.
49

Bab 6. Sistem Akuntabilitas.


50
A. Perencanaan Jangka menegah
50
B. Perencanaan Tahunan
52
Bab 7. Kebajikan keungan..
53
A. Sistem pengelolaan Keungan.
53
B. Kebajikan Tarif berdasarkan Unit Cost
57

Bab 8. Kebajikan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah.


59
A. Pengelolaan Lingkungan Puskesmas Sluke
59
B. Sistem Pengelolaan Limbah Puskesmas Sluke.
61

Lampiran
1. Lampiran 1
Daftar urutan Kepangkatan.
2. Lampiran 2
Tabel Kesenjangan Tenaga Yang ada Di Puskesmas Sluke
74
3. Lampiran 3
Struktur Organisasi..
4. Lampiran 4
Daftar SPO..

SAMBUTAN

71

76
77

egala puji bagi Allah SWT yang telah memberika petunjuk dan bimbingan

kepada kita. Puskesmas adalah satuan organisasi yang diberikan kewenagan


kemandirian oleh
Dinas Kesehatan untuk melaksanakan tugas operasional pembagunan di
wilayah Kerja/kecamatan. Ada tiga fungsi yang dijalankan puskesmas yaitu,1)
Menggerkan Pembangunan Berwawasan kesehatan,2) Memperdayakan
Masyrakat dan Keluarga,3)
Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama ( Depkes, 2002).
Sejarah dengan pelaksanakan jaminan kesehatan nasional Mulai
tanggal 1 januari
2014, dimana puskesmas berperan memberikan pelayanan primer baik
dibidang priventif, kuratif, Promotif dan rehabilitatif. Karena jaminan
kesehatan nasional memberikan kesempatan peserta untuk memilih pemberi
pelayanan primer, maka puskesmas perlu tampil prima dalam pemberian
pelayanan sehingga menarik bagi peserta untuk menjadi anggota. Untuk itu
perlu ditopang sistem anggaran keuangan yang mendukung kearah itu.
Mulai tanggal 1 january 2015, direncana semua puskesmas di
kabupaten Rembang menerapkan kongsep Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Menurut permendagri Nomer 61 tahun 2007, badan Layanan Umum
Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah satuan kerja perangkat
Daerah atau Unit kerja pada Satuan kerja perangkat daerah di lingkungan
pemerintah daerah yang di bentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyrakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
menguntamakan mencari keuntungan. Dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

iv

Pola Pengelolaan keuangan BLUD (PPK-BLUD) memberikan fleksibilitas


berupa
Keluluasaan untuk menerakan praktek praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan
Pelayanan kepada masyrakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
pengelolaan keungan daerah pada umumnya.
Dengan demikian puskesmas diharapkan dapat mengelola
pendapatannya senindiri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini untuk

memberikan jalam keluar pada puskesmas sebagai pelayanan publik untuk


berinovasi dalam memberikan pelayanan prima kepada puskesmas.

Rembang,
Kepala puskesmas Sluke
Dr. Darmono
NIP. 197120 62020012 1 007

PENDAHULUAN
A.pengertian pola tata kelola
Berdasarkan peraturan menteri dalam Negri Nomer 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keungan Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD )
Pasal 13 yang berisi tentang, pola tata kelola merupakan peraturan internal

Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD )atau Unit Kerja yang akan menerapkan
Pola pengelolaan keungan (PPK) BLUD. Selanjutnya dalam pasal 31 dan 32
permendagri Nomor 61 Tahun 2007 disebutkan. BLUD Beroperasi berdasarkan
pola tata kelola atau peraturan internal, yang memuat antara lain :
a. Struktur organisasi : Menggambarkan posisi jabatan, pembagian
tugas, fungsi, tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi
b. SPO
: menggamabarkan hubungan dan mekanisme
kerja antara posisi jabatan dan fungsi jawab, dan wewenag dalam
organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis ; menggambarkan pembagian
yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi
pendukungan yang sesui dengan prinsip pengadilan intern dalam
rangka efektifitas pencapaian organisasi.
d. Pengelolaan sumber daya manusia ; merupakan pengaturan dan
kebajikan yang mengenai sumber daya manusia yang berorientasi
pada pemenuhan secara daya manusia yang berorientasi pada
pemenuhan secara kuantitatif dan kuantitatif/komputen untuk
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan
produktif.

B. Prinsip-prinsip Tata Kelola


Dalam sebuah Badan Layanan Umum pengelolaan organisasi berbasis
Kinerja hanya dapat dilakukan bila organisasi puskesmas di laksanakan atas
dasar
prinsip- prinsip tata kelola BLUD. Prinsip- prinsip tata kelola BLUD.
Prinsip prinsip tata
kelola BLUD

Sebagai mana disebutkan dalam pasal 31 ayat (2) dan pasal 33 permendagri
Nomor 61 Tahun 2007 terdiri :
1). Transparansi;
Merupakan azaz keterbukaan yang di bagun atas dasar kebebasan arus
informasi agar informasi secara langsung dapat diterima bagi yang
membutuhkan.
2). Akuntabilitas;

Merupakan kejelasan fungsi, struktur sistem yang dipercayakan pada BLUD


agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan.
3). Responsibilitas;
Merupakan kesesuaian atau kepatuhan dalam pengelolaan organisasi
Terhadap prinsip bisnis yang sehat serta perundang-undangan.
4). Independensi;
Merupakan kemandirian pengelolaan secara profesional tanpa benturan
kepintingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undagan dan prinsip bisnis yang sehat.

C. Tujuan penerapan tata kelola


Pola Tata kelola yang diterapkan pada Badan layanan Umum Daerah
puskesmas bertujuan untuk:
a. Memaksimalkan nilai puskesmas denagan cara menerapkan prinsip
keterbukaan.Akuntabilitas, dapat dipercaya dan bertangung jawab.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profersional, transparan dan
efisien, serta memperdayakan fungsi dan penigkatan kemadirian organ
puskesmas.
c. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi
dan kepahtuhan terhadap peraturan perundngan-undangan yang
berlaku,serta kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas
terhadap .

d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahateraan


umum masyarakat melalui pelayanan kesehatan

D.

Sumber Referensi pola Tata kelola


1). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang pedoman
Teknisi pengelolaan keuangan BLUD

2). Keputusan menteri kesehatan Nomor 128/Menkes/PER/II/2004 tentang


standar kebijakan Dasar Pusat kesehatan Masyrakat ( puskesmas )
3). Keputusan menteri kesehatan Nomor 741/Mankes/PER/VII/2008 Tentang
standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/Kota
4). Kabupaten manteri kesehatan Nomor 1202/mankes/SK/VIII/2003 Tentanng
indokator indonesia Sehat Tahun 2010
5). Peratuaran daerah kabupaten Rembang nomor 12 tahun 2008 tentang
pembentukan Oraganisasi dan Tata kerja unit Pelaksana Teknisi Dinas
Daerah.
6). Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12 tahun 2011 tentang
retribusi jasa Umum Pelayanan Kesehatan di dinas kesehatan dan Pusat
kesehatan masyarakat.
7). Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Remabang Nomor 821 Tahun
2013 tentang Pedoman Uraian Tugas Jabatan struktural Unit Pelaksana Teknis
Pusat Kesehatan Masyarakat.

E.

Perubahan Pola Tata Kelola

Pola Tata Kelola Puskesmas Ini Akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebut kan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan,

STRUKTUR ORGANISASI
& URAIAN TUGAS

Struktur organisasi Puskesmas Sluke ditetapkan berdasarkan :


1. Permendagri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis
pengelolaan keungan BLUD
2. Peraturan daerah kabupaten Remabang nomor 12 Tahun 2008
tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana
Teknisi Dinas Daerah
3. Peraturan Bupati Remabang nomor 17 tahun 2012 tentang
pelayanan kesehatan Kabupaten Rembang dan pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Keputusan kepala Dinas kesehatan Kabupaten Remabang Nomor
821 Tahun 2013 tentang pedoman uraian Tugas Jabatan struktural
Unit pelaksana Teknis pusat kesehatan masyrakat.

A. Adapun Struktur organisasi puskesmas Sluke Terdiri dari :


1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Sub bagian Tata Usaha
3. Kordinator Unit Kesehatan Perorangan
4. Kordinator Unit kesehatan Masyarakat
5. Kordinator Puskesmas Pembantu
6. Polikilinik Kesehatan Desa
7. Kelompok Jabatn fungsional Tertentu yang dalam melaksanakan
tugas dikoordinasikan oleh tenaga fungsional yang ditunjuk dan
berada dibawah dan tanggung jawab kepada kepala Puskesmas.
Tenaga fungsional yang ada di Puskesmas Sluke Terdiri :
Dokter
Perawat
Bidan

Analis Laborat
Nutrisionis
Asisten Apoteker
Sanitarian
8. Kelompok Jabatan Fungsional yang belum ada dan diusulkan di
puskesmas Sluke terdiri dari :
Apoteker
( belum ada )
Perawat gigi
( belum ada )
Promosi Kesehatan ( belum ada )

Epidemiologi
( Belum ada )
9. Kelompok Jabatan Fungsional Umum yang dalam melaksanakan
tugas bertangung jawab kepada kepala puskesmas tenaga
fungsional umum yang ada di puskesmas Sluke terdiri dari :
Bendahara penerimaan
Bendahara pengeluaraan
Pendaftaran & Rekan Medis
Kepegaweaian
Bendahara Barang
Juru masak
Sopir
Petugas Kebersihan
10. Kelompok Jabatan Fungsional Umum yang belum ada dan
diusulkan di
puskesmas Sluke terdiri dari
1. Penjaga Malam
Adapun uraian tugas Pokok dan fungsinya sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas
a. Mengelola manajemen Puskesmas dengan segala Upaya
dalam Bidang Kesehatan diwilayah Kecamatan Sluke
b. Memimpin pelaksanakan tugas pokok dan fungsi puskesmas
c. Membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari, baik berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif
maupaun rehabilitatif
d. Melakukan pengawasan melakat untuk seluruh pelaksanaan
kegiatan progam puskesmas

e. Melakukan pembinaan kepada seluruh karyawan dalam


trangka untuk meningkatkan mutu pelayanan ( Qualiy
insurance )
f. Mengadakan koordinasi dengan kecamatan dan lintas
sektoral dalam upaya pembagunan kesehatan diwilayah
kerja.
g. Menjalin kamitraan dengan berbagai pihak dan masyrakat
dalam rangka upaya penigkatan dearajat kesehatan
masyrakat.
h. Menyusun perencanaan kegiatan Puskemas dengan dibantu
oleh staf.
i. Memonitor dan mengevaluasi kegiatan Puskesmas.
j. Melaporkan hasil kegiatan progam kedinas kesehatan
Kabupaten baik berupa rutin maupun khusus
2. Kepala SUB bagian Tata Usaha

a. Merencanakan kegiatan Sub bagian Tata Usaha sesuai progam


kerja dan hasil kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman
pelaksanakan tugas.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing untuk kelancaran tugas
c. Memberikan petunjuk kepada bawahan mengenai
pelaksanakaan tugas masing masing dengan memberikan
arahan agar terlaksanakan secara baik dan benar.
d. Membimbing bawahan dalam menyelesaikan tugas dengan
memberikan arahan untuk menigkatkan motifasi kerja
e. Memeriksa pekerjaan bawahan meliputi pelaksanaan
pelayanan ketatausahaan UPT puskesmas, adminitrasi umum
dan kepegawean UPT Puskesmas, pelaksanakan pengelolaan
perlengkapan dan rumah tangga UPT Puskesmas,
pelaksanaan pengelolaan adminitrasi keuangan UPT
Puskesmas,pengkoordinasiand dan sinkronisasi tugas, progam
dan kegiatan unit-unit pada UPT Puskesmas, pengumpulan
dan pengolola data laporan hasil kegiatan UPT
Puskesmas,serta penyusunan lapoaran akutabilitas dan
kinerja UPT Puskesmas dengan teliti sehingga tugas dapat
dilaksanakan secara benar.
f. Mengoreksi tugas yang diberikan kepada bawahan meliputi
pelaksanaan pelayanan ketatausahaan UPT Puskesmas,
pelaksana
Administrasi Umum dan kepagewan UPT Puskesmas,
pelaksanakan pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga
UPT Puskesmas,pelaksanaan pengolalaan administrasi
keungan UPT Puskesmas, pengkoordinasian dan singkronisasi
tugas progam dan kegiatan unit-unit Pada UPT Puskesmas,
pengumpulan dan pengelola data laporan hasil kegiatan UPT
Puskesmas, serta penyusun laporan akuntabilitas dan kinerja
UPT puskesmas dengan memperbaiki hasil kerja agar sesuai
dengan petunjuk dan aturan

6
g. Mengontrol setiap pekerjaan meliputi pelaksanakaan
pelayanan ketausahaan UPT Puskesmas, Pelaksanaan
adminitrasi umum dan kepegawaian UPT Puskesmas,
Pelaksanakan pengelolaan perlengkapan dan Rumah tangga
UPT Puskesmas, pelaksanakaan pengelolaan administrasi
keuangan UPT Puskesmas, pengkoordinasian dan sinkronisasi
tugas, progam dan kegiaatan unit-unit pada UPT
Puskesmas,pengumpulan dan pengelolaan data laporan hasil
kegiatan UPT Puskesmas, serta penyusunan laporan
akuntabilitas dan kinerja UPT Puskesmas.dengan mengawasi
agar efektif dan efisien

h. Mengkoordinir kegiatan disetiap unit pada UPT Puskesmas


dengan mengsingkrongkan progam kegiatan unit agar tercipta
keselarasan kegiatan
i. Melaporkan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha kepala UPT
Puskesmas, dengan menyusun laporan untuk diketahui
tingkat kenerja yang telah dilaksanakan
j. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya
k. Mamastikan progam 5 s ( seyum, sapa, salam, sopan, satun )
terlaksanakan di lingkungan kerjanya
3. Kelompok jabatan fungsional menpuyai tugas melaksanakan tugas
Puskemas yang meliputi : upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan
a. Upaya kesehatan wajib meliputi
1. Upaya promosi kesehatan
2. Upya kesehatan lingkungan

3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta kelauga berencana


4. Upaya perbaikan Gizi
5. Upaya pencegahan dan perembatasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan
b. Upaya kesehatan pengembagan meliputi
1. Upaya kesehatan Sekolah
2. Upaya perawatan kesehatan masyrakat
3. Upaya kesehatan jiwa
4. Upaya kesehatan usia lanjut
5. Upaya parkesmas

B. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KARYAWAN


PUSKESMAS SLUKE
1. JAWABAN / KEDUDUKAN

: Kepala Puskesmas
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :
1. Mengelola manajemen puskesmas dengan segala Upaya dalam
bidang kesehatan di wilayah kecamatan Sluke
2. Memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Puskesmas
3. Membina karyawan/karyawati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
baik berupa kegiatan promotif,preventif maupun rehahabilitatif
4. Melakukan pengawasan melekat untuk seluruh pelaksanaan
kegiatan progam Puskesmas
5. Melakukan pembinaan kepada seluruh karyawan dalam rangka
untuk menigkatkan mutu pelayanan ( Quality insurance )
6. Mengadakan koordinasi dengan kecamatan dan lintas sektoral
dalam upaya pembagunan kesehatan diwilayah kerja
7. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dan masyrakat dalam
rangka upaya peningkatan derajat kesehatan masyrakat
8. Menyusun perencanaan kegiatan Puskemas degan dibantu oleh staf
Puskesmas.
9. Memonitor hasil dan mengevaluasi kegiatan puskesmas
10. Melaporkan hasil kegiatan progam ke dinas kesehatan kabupaten
baik berupa laporan rutin maupun khusus

2. JABATAN / KEDUDUKAN
: Kepala Sub bagian Tata usaha
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkodinir kegiatan ketatausahaan puskesmas termasuk Unit Rumah
Tangga, unit Kepegawaian, unit keungan, Unit Logistik, Unit Pendaftaran
& Rekan medik
2. Mengelola surat masuk dan keluar
3. Mengendalikan dokumen yang berkait dengan ketata-usahaan
4. Mencatat hasil pertemuan rutin dan pertemuan khusus di Puskesmas
5. Memastikan Unit Tata Usaha melakukan pelayanan sesuai standar mutu
yang telah ditetapkan
6. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainnya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif dan preventif

7. Membantu kepala Puskesmas dalam membina karyawan dibidang


ketatausahaan meliputi kegiatan yang bersifat administrative
8. Membantu kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan dinas
lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembagunan kesehatan
9. Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun perencanaan progam
puskesmas
10.
Membantu kepala
Puskesmas dalam membuat laporan kegiatan Puskesmas
( terutama dibidang Tata Usaha )
11.
Menyusun SPO untuk
tugas pokoknya
3. JABATAN/ KEDUDUKAN
: Kordinator UKP
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan BP di Puskesmas meliputi unit Rawat
inap, UGD, VK,Unit BP Gigi, Unit kIA- KB, Unit Laboratorium, Unit
imunisasi dan Unit Konsultasi Gizi dan pendaftaran.
2. Memastikan tersedianya Sumber daya di semua unit pelayanan
3. Memastikan Unit Pelayanan melakukan pelayanan Sesuai standar Mutu

4.

5.

6.
7.

Yang telah ditepkan Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya


Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif,
preventif,kuratif maupun rehabillitatis
Membantu kepala Puskesmas dalam membina karyawan di bidang
medis meliputi kegiatan yang bersifat promotif ,preventif dan
rehabilitatif
Membantu kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan dinas
lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan kesehatan
Membatu kepala puskesmas dalam menyusun percanaan progam.
Membatu kepala puskesmas dalam membantu laporan kegiatan
puskesmas
( terutama dibidang medis )

4. JABATAN / KEDUDUKAN
: KOORDINATOR Upya kesehatan
masyrakat (UKM )
TANGGUNGJAWAB DAN TUGAS POKOK :
1. Mengkoordinir kegiatan pelayanan kesehatan masyrakat Meliputi P2M
kesling, KIA-KB, Gizi Masyrakat, UKS, Usila, promkes.
2. Memastikan kegiatan di semua unit Upaya kesehatan masyrakat sesui
dengan perencanaan.
3. Bersama-sama dengan petugas Puskesmas lainnya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventtif, kuratif
maupun rehabilitatif
4. Membatu kepala Puskesmas dalam membina karyawan dibidang
kesehatan masyrakat meliputi kegiatan yang bersifat promotif,kuratif
dan rehabilitatif
5. Membatu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan dinas
lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan
kegiatan pembagunan kesehatan
6. Mambantu kepala puskesmas dalam menyusun perancanaan program
upaya kesehatan masyrakat
7. Membuat laporan kegiatan puskesmas terutama bidang upaya
kesehataan masyrakat.

10

5. JABATAN/KEDUDUKAN
: Unit BP Gigi
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkoordinir kegiatan di Unit BP Gigi
2. Memastikan kecupan, kelengkapan dan kelaikan kondisi sarana keraj di
BP Gigi
3. Memastikan perlengkapan pelayanan di Unit BP Gigi berjalan sesuai
dengan stndar mutu yang telah diterapkan
4. Mengevaluasi perlengkapan pelayanan di Unit BP Gigi dan melakukan
usaha perbaikan terus menerus.
5. Membantu pelaksanakaan kegiatan lapangan dalam kegiatan
UKS/UKGS, pembinaan kader kesehatan,guru UKS, dan dokter kecil

6. Membantu kepala puskesmas dalam membina karyawan di bidang


medis (terutama untuk kesehatan gigi dan mulut), meliputi kegiatan
yang bersifat promotif,preventif, kuratif dan rehabilitative
7. Membantu kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama melaksanakan kegiatan
pembangunan kesehatan
8. Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencanaan progam
9. Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
puskesmas
6. JABATAN/ KEDUDUKAN
: Unit BP Umum
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkoordinir kegiatan di Unit Klinik Umum.
2. Memastikan Tersedianya sumber daya untuk pelayanan di BP. Umum
meliputi kesiapan tenaga pemeriksa, sarana kerja.
3. Memstikan kecukupan, kelengkapan dan kelaikan kondisi sarana kerja
di Unit BP Umum.
4. Mengevaluasi pelaksanakan pelayanan di Unit BP Umum dan
melakukan usaha perbaikan terus-menerus.
5. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventif kuratif
maupun rehabilitatif

11

6. Membantu kepala puskesmas dalam membina karyawan dibidang


medis meliputi kegiatan yang bersifat promotif, preventif,kuratif dan
rehabilitatif
7. Membantu kepala Puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
dinas lintas sektor terkait dalam upaya kerjasama dalam
melaksanakan
8. Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun perencana program
9. Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
puskesmas (terutama dibidang medis
7. JABATAN KEDUDUKAN
: Kordinator Poli KIA/KB

TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK


:
1. Mengkoordinir pelayanan di Poli KIA/KB
2. Bertangung jawab atas kebersihan & penetaan ruangan KIA/KB.
3. Bertangung jawab atas pelaporan di Poli KIA/KB
8. Jabatan /kedudukan
: Unit laboraturium
Tanggung jawab dan tugas pokok : mengkoordinir kegiatan di unit
labotarium
1. Memastikan kecukupan, kelengkapan dan kelaikan kondisi sarana
kerja di init laboratium.
2. Mengevaluasi pelaksanaan pelayan di Unit laboratium dan melakukan
usaha perbaikan.
3. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif,preventif, kuratif
maupun rehabilitatif.
4. Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencanaan program
di Unit laboratorim.
5. Membantu laporan kegiatan Puskesmas (terutama bagian
Laboratorium )
9. Jabatan/ kedudukan : mengkoordinir Unit pelayana Obat (farmasi)
Tanggung jawab dan tugas pokok :
1. Mengkoordinir kegiatan di Unit Farmasi.

12

2. Memastikan kecukupan,kelengkapan dan kelaikan kondisi sarana kerja


di Unit farmasi.
3. Mengevaluasi pelaksanaan pelayanan di Unit Farmasi dan melakukan
usaha perbaikan
4. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventif
maupun rehabilitatif.
5. Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencanaan program
di unit farmasi.
6. Membuat laporan kegiatan puskesmas ( terutama du Unit farmasi )

10.
Jabatan /kedudukan
: koordinator
Unit pendaftaran dan Rekam Medik
Tanggung jawab dan tugas pokok :
1. Mengelola pelayanan di bagian pendaftaran.
2. Mengelola Rekam Medik
3. Bertanggung jawab ats kebersihan dan penatan ruangan pendaftaran
dan Rekan Medik
4. Memastikan kecukupan, kelengkapan dan kelaikan kondisi sarana
kerja di Unit pendaftaran dan rekam medik.
5. Mengevaluasi pelaksanaan pelayanan di Unit pendaftaran dan Rekam
medik dan melakukan usaha perbaikan.
6. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif
7. Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun perencana program di
Unit Pendaftran dan Medik
8. Membantu kepala puskesmas dalam membuat laporan kegiatan
Puskesmas
( terutama di Unit Pendaftaran dan Rekam dan Medik )
11.
Jabatan / kedudukan
: Bendahara
Tanggung jawab dan tugas pokok :
1. Melaksanakan tugas sebagai Bendahara di puskesmas yaitu
menerima pembayaran dari pasien
2. Melaksanakan pengelolaan keuangan Puskesmas

13

3. Melaksanakan pengelolaan pendapatan Puskesmas


4. Melakukan Audit Keungan Puskesmas
12.
JABATAN / KEDUDUKAN : pemegang
program Promosi kesehatan
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkoordinir kegiatan promkes, penyuluh kesehatan masyrakat,
dan meningkatkan peran serta masyrakat.
2. Membantu kepala puskesmas dalam membuat rencana kegiatan
3. Melaksanakan pencatan dan pelaporan.
4. Membina desa siaga untuk tercapynya desa siaga strata mandiri.

5. Melaksanakan pendataan dan upaya dalam meningkatkan


PHBSRT,institusi,atau tempat umum
6. Membina posyandu belita untuk tercapainya posyandu strata mandiri
7. Membina upaya kesehatan kerja ( UKK) dalam mengantisipasi
terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
8. Membina BATRA dan upaya pengembangan obat tradisional.
13.
JABATAN/ KEDUDUKAN : pemegang
program Gizi
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK
:
1. Mengkoordinir kegiatan Gizi
2. Memastikan tersedianya Sumber daya di unit Gizi
3. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventif,
maupun rehabilitatif
4. Membantu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
dinas lintas sektoral terkait dalam upaya kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
5. Membantu kepala puskesmas menyusun perencanan program Gizi
14.
JABATAN / KEDUDUKAN : pemegang
program pembretasan penyakit menular (P2M)
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :
1. Mengkordinir kegiatan P2M
2. Memastikan tersedianya sumber daya di unit P2M

14

3. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan


kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat
promotif,preventif,kuratif maupun rehabilitatif
4. Membantu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan
dinas lintas sektor terkait dalam upaya kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
5. Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencana program
P2M
6. Membuat laporan kegiatan puskesmas terutama dibidang P2M

15.
JABATAN /KEDUDUKAN
: kordinator perkesmas
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :
1. Mengkordinir kegiatan program perkemas
2. Memastikan tersidianya sumber daya di Unit perkemas
3. Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainya melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan baik bersifat promotif,
preventif,kuratif maupun rehabilitatif
4. Membambantu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi
dengan dinas lintas sektor terkait dalam upaya kerjasama dalam
melaksanakan kegiatan pembagunan kesehatan
5. Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencana program
PHN
6. Membantu kepala puskesmas dalam membantu laporan kegiatan
puskesmas
Terutama di bidang PHN
16.
JABATAN / KEDUDUKAN
: pemegang program usaha kesehatan sekolah ( uks )
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :
1. Membuat perencanaan kegiatan UKS
2. Melaksanakan kegiatan UKS di sekolah ( SD/ MI.SLTP.SLTA.)
3. Melaksanakan kegiatan pengiriman pasien ke Unit pelayanan pengobatan
(Puskesmas)
4. Melaksanakan kegiatan pembinaan UKS
5. Membantu melaksanakan kegiatan pembina UKS
6. Membantu pencatatan dan pelaporan UKS

15

JABATAN / KEDUDUKAN : Pemegang program Usila TANGG UNG JAWAB DAN TUGAS
PO KCK

Mengkoordinir kegiatan program Usila


2 Bersama-sama dengan petugas puskesmas lainnya melaksanakan kegiatan pelayanan
kesehatan balk bersifat promotif dan preventif,kuratif dan Rehabilitatif

Membantu kepala puskesmas dalam melakukan koordinasi dengan dinas lintas sektoral
terkait dalam upaya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan
4 Membantu kepala puskesmas dalam menyusun perencanaan program 5. Membuat laporan
kegiatan puskesmas terutama dibidang Usila
JABATAN / KEDUDUKAN

: Koordinator Kesehatan Lingkungan

TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :


1Melakukan pendataan sarana kesling , tempat tempat umum , TPM, TP3, Institusi , SAB, Rumah
sehat, jamban keluarga dan SPAL.
2Melakukan pembinaan dan pengawasan & pengawasan hygiene sanitasi semua sarana tersebut
diatas.
3

Melakukan pembinaan dan pengawasan serta penyuluhan rumah sehat kepada masyarakat tentang
hygiene sanitasi.

Membantu masyarakat dalam hal teknis pembuatan pembuatan sarana sanitasi


5Melakukan pendidikan hygiene sanitasi.

Mengambil sampel air bersih atau sampel makanan dan minuman untuk diuji di laboratorium.
7Melakukan pengawasan sampah dan air limbah
8Melakukan kegiatan klinik sanitasi.
9Melakukan pencatatan , pelaporan serta evaluasi program kesling.

19. JABATAN / KEDUDUKAN

: Koordinator Unit Imunisasi

TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK :


1. Mengkoordinir kegiatan program lmunisasi baik dalam maupun luar gedung.

2 Membuat jadwal kegiatan imunisasi balk dalam maupun luar gedung.


3 Bertanggung jawab dalam laporan imunisasi.

Bertanggung jawab terhadap penyediaan logistik imunisasi.


Bertanggung jawab terhadap cold chain.

20.J ABATAN / KEDUDUKAN

: PENGELOLA PROGRAM KIA

TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS POKOK:


1

Menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit KIA KB.


2Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya.
3Ikut aktif mencegah dan mengawasi terjadinya masalah dan memecahkan
masalah yang ada di unitnya.
4Melaksanakan penyeliaan,pemantauan, dan evaluasi kinerja bidan di wilayah
kerjanya terhadap aspek klinis profesi dan manajemen program KIA.
5Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral baik secara
horizontal maupun vertikal ke dinas kesehatan kabupaten maupun pihak lain
yang terkait.
6Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan organisasi puskesmas maupun
organisasi dinas kesehatan kabupaten serta organisasi profesi yag berkaitan
dengan tugas pokok dan fungsi bidan.
21. JABATAN /KEDUDUKAN
: KOORDINATOR PONED
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
1.
2.
3.
4.
5.
22.

Mengkoordinir kegiatan di PONED.


Membuat jadwal kegiatan piket PONED.
Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang
bersalin. Bertanggung jawab atas laporan kegiatan PONED.
Bertanggung jawab untuk penyediaan logistik untuk pelayanan
di PONED
JABATAN /KEDUDUKAN : KOORDINATOR RAWAT INAP

Dan UGD TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :


1Mengkoordinir kegiatan di Rawat Inap dan UGD
2Membuat jadwal kegiatan piket Rawat !nap Dan UGD
3

Bertanggung jawab atas kebersihan dan penataan ruang perawatan dan


UGD

Bertanggung jawab atas laporan kegiatan Rawat Inap dan UGD

Bertanggung jawab untuk penyediaan logistik untuk pelayanan di Rawat


Inap dan UGD

23. JABATAN/KEDUDUKAN

: PUSKESMAS PEMBANTU

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :


1. Melaksanakan kegiatan bidang KIA/KB
2. Melaksanakan kegiatan bidang kesehatan Lingkungan

3. Melaksanakan kegiatan pemberantasan penyakit


4. Melaksanakan kegiatan bidang Gizi
5. Melaksanakan Kegiatan bidang promosi kesehatan
6. Melaksanakan kegiatan bidang pengobatan
7. Melaksanakan kegiatan administrasi umum dan keuangan
24. JABATAN / KEDUDUKAN : BIDAN PKD
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru
lahir, perawatan balita , dan KB
2.Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah
3. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
yang sesuai dengan permasalahan kesehatan setempat.
4. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
5.Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan
6.

Melakukan rujukan medis / rujukan kesehatan kepada Puskesmas


kecamatan dalam keadaan darurat harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya.
7. Mendeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian kontrasepsi
serta adanya penyakit penyakit dan berusaha mengatasinya sesuai kemampuan

JABATAN / KEDUDUKAN

: PUSKESLING

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil
yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu.
2.Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa .
3. Digunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi kasus
gawat darurat.

4. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual.


Struktur organisasi Puskesmas Sluke berdasarkan Peraturan Daerah
Rembang no '2 tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Rembang, adalah sebagai berikut :

Selain itu terdapat pula :


1

Jabatan Fungsional; yang bertugas dan bertanggung jawab kepada pemimpin

BLUD
2

Dewan Pengawas ; bagi BLUD yang memilki realisasi nilai oset tahunan menurut

laporan operasional atau nilai aset menurut neraca yang memenuhi syarat minimal.
Anggota dewan pengawas ditetapkan sebanyak 3 orang atau 5 orang dan seseorang diantara
dewan pengawas ditetapkan sebagai ketua dewan pengawas, dan dibentuk dengan
keputusan Kepala Daerah atas usulan pemimpin BLUD.

Dewan Pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan


BLUD yang dilakuka oleh pejabat pengelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Dewan Pengawas berkewajiban :
c Memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah mengenai RBA yang diusulkan
oleh pejabat pengelola
d Mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat serta saran kepada
Kepala Daerah mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD
e Melaporkan kepada kepala daerah mengenai kinerja BLUD
f. Memberikan nasehat

kepapa

pejabat

pengelola

dalam

melaksanakan pengelolaan BLUD


gMelakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non keuangan, serta
memberikan saran dan catatan-catatan penting untuk ditindak lanjuti oleh pejabat
pengelola BLUD
h Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja
Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah secara berkala
paling sedikit 1 kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Anggota dewan pengawas dapat terdiri dari unsur-unsur :
aPejabat SKPD yang berkaitan dengan kegiatan BLUD
bPejabat di lingkungan satuan kerja pengelola keuangan daerah, dan
cTenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD
Masa jabatan dewan pengawas ditetapkan selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk
satu kali masa jabatan berikutnya.
Adapun struktur organisasi PPK-BLUD sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah adalah sebagai berikut :

DEWAN
PENGAWAS

PEMIMPIN BLUD

SATUAN PENGAWAS
INTERN

FUNGSIONAL

PEJABAT KEUANGAN

PEJABAT TEKNIS

Perubahan struktur berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku dan
masih dapat berkembang sesuai dengan volume operasional BLUD.

PROSEDUR KERJA

Prosedur

kerja

setiap

proses

pengelolaan

manajerial

dan

pelayanan

telah

didokumentasikan dalam Standar Prosedural Operasional ( SPO ). SPO merupakan


acuan bagi seluruh insan Puskesmas Sluke dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan
melaksanakan pekerjaan merupakan bagian vital dalam pengelolaan Puskesmas
Sluke dan diharapkan merupakan standar baku dalam proses bisnis Puskesmas
sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat mencapai standar yang
diinginkan.
SPO UPT Puskesmas Sluke dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,
baik pelayanan manajerial, pelayanan medis, maupun pelayanan non medis telah
ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Puskesmas.
SPO telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap
instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya SPO ini diharapkan pelaksanaan
atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan
baik sesuai dengan manual mutu. Dengan Prosedur Kerja ini pula dapat dijadikan
bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja.
A. Wewenang dan Tanggung jawab karyawan Puskesmas Sluke.
Penetapan wewenang dan tanggung jawab serta pengintegrasian semua
tugas dan sumber daya untuk mencapai tujuan Puskesmas secara
efektif dan efisien. Pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah
pengaturan pegawai puskesmas dengan mengisi struktur organisasi
dan tata kerja
puskesmas yang ditetapkan oleh peraturan daerah kabupaten/ kota
disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab serta uraian tugas
pokok dan fungsi ( Tupoksi ). untuk melaksanakan kegiatan dan
program puskesmas dalam rangka mencapai tujuan puskesmas yang
telah disepakati bersama antara pimpinan dan pegawai puskesmas.
B. Prosedur kerja Klinis Puskesmas Sluke meliputi:
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas
Sluke berpedoman pada Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja atau SPO yang
disusun bersama, SPO yang telah ditetapkan, yang meliputi :
1. Prosedur di Ruang Pendaftaran :
Prosedur ini mencakup pendaftaran pasien, pembuatan status rekam
Puskesmas Sluke

22

medis, pemberian nomor urut pasien, entry data dalam

komputer (SIMPUS) sampai dengan mencari kartu status rekam


medik (RM) dan pengembalian kartu status RM ke rak penyimpanan
(family folder).
2. Prosedur pembayaran :
Dimulai dari menerima pembayaran retribusi karcis dari pasien umum,
tindakan medis sederhana, pasien yang memerlukan tindakan penunjang
(Laboratorium) dan retribusi surat keterangan dokter.
3. Prosedur Poli umum :
Prosedur ini dimulai dari penerimaan pasien, Mencocokkan kartu
status rekam medik (RM) dengan identitas pasien, melakukan
anamnese, pemeriksaan fisik, rujukan pemeriksaan penunjang
(Laboratorium), rujukan internal ke unit pelayanan lain, menegakkan
diagnosa, pemberian terapi (resep), serta surat rujukan eksternal ke
Fasilitas Kesehatan yang lebih tinggi (Rumah Sakit).
4

Prosedur Poli Gigi :


Mencakup pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi dan pelayanan
rujukan untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan dan
pemulihan.

5. Prosedur KIA/KB/IMUNISASI :
Prosedur ini mencakup penerimaan pasien, anamnese, pemeriksaan,
penyuluhan, tindakan sampai memberikan resep dan memberikan rujukan
internal ke unit pelayanan terkait atau ke Fasilitas Kesehatan yang lebih
tinggi (Rumah Sakit).

6.

Prosedur Konsultasi Gizi :


Pelayanan gizi ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan
gizi setingkat Puskesmas, diberikan oleh tenaga gizi berupa konsultasi
gizi, therapi dietetik, pemberian intervensi gizi serta terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan dasar.
7. Prosedur Klinik Sanitasi :
Pelayanan konsultasi kepada pasien dengan diagnosa penyakit
berbasis lingkungan, dilakukan oleh petugas klinik sanitasi secara
aktif dan pasif di dalam dan di luar gedung.

8. Prosedur Laboratorium :
Prosedur mencakup mulai dari proses menerima surat rujukan
dari dalam dan luar puskesmas sampai proses penyerahan
hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien dan memintanya
kembali ke pengirim atau perujuk sampai pada pencatatan semua
data.
9. Prosedur Pelayanan Obat :
Proses

kegiatan

dimulai

dari

menerima

resep

dari

ruang/pelayanan, meracik obat sampai dengan menyerahkan


obat kepada pasien dengan informasi yang lengkap.
10. Prosedur pelayanan TB Paru dan Kusta
Prosedur ini meliputi penegakan diagnosa penyakit TB Paru dan
Kusta termasuk klasifikasi, pengobatan, pencatatan, pelaporan,
dan termasuk prosedur rujukan apabila diperlukan.
11. Prosedur Klinik PKPR
Klinik PKPR ditujukan untuk remaja usia 10-24 tahun.
Pelayanan dilakukan di ruangan sendiri, bisa berasal dari
loket dan rujukan Poli Umum atau datang langsung ke klinik
PKPR.

12. Prosedur Mampu Persalinan ( PONED )


Prosedur ini ditujukan bagi Persalinan Normal 24 jam apabila
terdapat penyulit maka dilakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan
yang lebih tinggi Rumah Sakit ) sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
13.

Prosedur Unit Rawat map Dan UGD

Prosedur

ini

pemeriksaan,

mencakup
penyuluhan,

penerimaan

pasien,

akomodasi,

anamnesis,

tindakan

sampai

memberikan resep dan memberikan rujukan ke pelayaanan


terkait atau Rumah sakit tentang kesehatan individu.
14.

Prosedur Unit Puskesmas Keliling


Prosedur ini menerima pasien, anamnesis, pemeriksaan,
pemberian resep, dan memberikan rujukan ke pelayanan terkait
atau puskesmas rawat inap.

15. Prosedur Unit Kesehatan Jiwa


Prosedur ini mencakup perawatan kesehatan jiwa, merujuk pasien
gangguan jiwa dan monitoring pasien opnam di Rumah Sakit Jiwa.
16. Prosedur Kesehatan Lanjut Usia
Prosedur ini mencakup tentang anamnesis, pemeriksaan, penyuluhan,
pemberian resep, dan memberikan rujukan ke puskesmas rawat jalan
C. Prosedur Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sluke meliputi:
1. Prosedur P2P :
Dimulai dari pelaporan balk internal maupun eksternal, registrasi penanganan kesehatan
masyarakat,

identifikasi

kasus

penyakit

menular,

melakukan

Pen yelidikan

epidemiologi, melakukan pengolahan data hasil PE/PHN, Laporan W1/W2, melakukan


tindak lanjut (oralitisasi, PSN, abatesasi, Fogging focus, mencari kontak dan sumber penularan
penyakit Kusta dan TBC, mengambil slide malaria, pengambilan sample tinja) dan/atau
penyuluhan sampai laporan ke dinas kesehatan dan laporan ke lintas sektoral.

2.

Prosedur Perawatan Kesehatan Masyarakat :


lni mencakup pembinaan atau penyuluhan di masyarakat terhadap keluarga rawan penyakit
menular dan tidak menular.

3.

Prosedur Kesehatan Lingkungan


Prosedur ini mencakup tentang pengeloaan sampah baik medis ataupun non medis,
pelayanan klinis , klinik sanitasi baik dalam gedung ataupun luar gedung.

4.

Prosedur Unit Promosi Kesehatan


Prosedur ini mencakup penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan
derajat kesehatan masing-masing individu atau keluarga.
D.Prosedur Kepegawaian/Um um
1. Prosedur penempatan SDM :
lni

mencakup

Proses

Penempatan

Sumber

Daya

Manusia

(SDM),

sehingga dapat menjamin SDM yang mampu dan profesional dalam menjalankan tugas
dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan bidangnya.
2. Prosedur Pelatihan SDM :
Prosedur ini ditetapkan sebagai panduan Proses Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM),
mencakup pelatihan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
maupun Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, sehingga dapat menjamin Sumber
Daya Manusia yang mampu dan profesional dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
3. Prosedur kalibrasi alat medis :
Mencakup pendataan alat dan pembuatan jadwal kalibrasi sebagai kelayakan alat ukur dan
alat pantau oleh badan yang berkompenten, sampai pada pelaksanaan dan pengecekan
hasil kalibrasi dan pemberian label Alat/Kalibrasi.
4. Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana :
Mencakup dari identifikasi sarana dan prasarana, membuat jadwal pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan, verifikasi dan laporan hasil pemeriksaan. Sarana dan
prasarana mencakup: alat kesehatan, sistem informasi, alat transportasi, dan
sebagainya.

5. Prosedur pengadaan barang :


Merupakan mekanisme pengadaan barang di Puskesmas Sluke
yang meliputi identifikasi kebutuhan barang, pembelian, penerimaan, pendistribusian dan
penyimpanan untuk mencegah kerusakan dan kehilangan serta kesesuaian dengan
spesifikasi. Dana untuk pengadaan barang bersumber dari dana APDB II

Pemerintah Kabupaten Rembang dan dana Jaminan Kesehatan Nasional untuk


pengadaan alat-alat kesehatan dan obat.
Khusus untuk pengadaan obat di Puskesmas dilakukan melalui dua mekanisme yakni
melalui dropping obat dari Dinas Kesehatan Kabupaten melalui dana APBD II
dan pengadaan obat oleh Puskesmas sendiri dengan menggunakan dana kapitasi
Jaminan Kesehatan Nasional sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014
sedangkan jenis obat yang dibeli mengacu pada Formularium Nasional sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 159/Menkes/SK/V2014 tentang perubahan atas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium
Nasional dan harga obat mengacu pada harga yang tercantum dalam E-Catalog.
E.Prosedur pengendalian mutu pelayanan Puskesmas Sluke meliputi:
1. Prosedur Kajian Mutu dan Kepuasan Pelanggan, ini mencakup mulai dari mengidentifikasi
keluhan pelanggan yang diperoleh melalui e-mail, sms, telepon, kotak saran,pengaduan
langsung maupun lewat survei kepuasan pelanggan, untuk selanjutnya dilakukan analisa oleh
Tim Kepuasan Pelanggan untuk mencari penyebab permasalahan, dilakukan tindakan
perbaikan dan apabila terdapat hal-hal yang tidak dapat diselesaikan di tingkat
Puskesmas diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.
2 Prosedur audit internal ini mencakup penentuan tim auditor internal, penentuan jadwal
audit, proses audit, penyusunan laporan hasil audit, tindak lanjut hasil audit dan verifikasi
tindak lanjut hasil audit.
3 Prosedur telaah mutu dan kinerja ini bertujuan untuk menerapkan proses tinjauan
manajemen di Puskesmas Sluke supaya setiap tinjauan manajemen dapat dilakukan tepat
waktu dan memberikan rekomendasi untuk melakukan peningkatan sistem dan pelayanan.
4 Prosedur tindakan korektif / perbaikan, ini mencakup mulai dari identifikasi
ketidaksesuaian, analisa ketidaksesuaian, pelaksanaan tindakan perbaikan, sampai pada
verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang sudah dilakukan.

Prosedur Tindakan Pencegahan, mencegah mulai dari identifkasi potensi


ketidaksesuaian,

analisis

potensi

ketidaksesuaian.pelaksanaan

tindakan pencegahan, sampai pada verifikasi terhadap tindakan pencegahan

yang sudah dilakukan.


1. Standar Prosedur Operasional (SPO) pada Puskesmas Sluke meliputi :
1.Prosedur Kerja Unit Pendaftaran dan Rekam Medis, antara lain :
SPO Pendaftaran

SPO Membuat buku register


SPO Menata buku RM pasien yang s,..can aperiksa
SPO mencari nomor RM
SPO Mengembalikan dokumen RM
SPO mengentry data RM pasien jkn
SPO pendaftaran pasien umum
SPO pendaftaran pasien lama yang tidak membawa KTP
SPO pengisian identitas pasien
SPO penomoran RM
SPO perubahan data pasien
2. Prosedur Kerja Unit Poli Umum, antara lain :
SPO Pelayanan Poli umum
SPO Cuci Tangan Pakai Sabun
SPO pengukuran tekanan darah
SPO Pengukuran suhu badan
SPO pengukuran nadi dan pernafasan
SPO Pengukuran berat badan
SPO Pengukuran tinggi badan
SPO Permintaan SKS
SPO Rujukan internal
SPO Rujukan eksternal
SPO Syok Anafilaktik

3.Prosedur Kerja Unit Imunisasi, terdiri dari :

SPO Pelayanan imunisasi


SPO Pengambilan Vaksin
SPO Imunisasi pentavalen, polio, BCG, Campak, TT, DPT, HB PID
SPO KIPI (Kejadian lkutan Pasca Imunisasi )
SPO Penyimpanan Vaksin
SPO pendistribusian vaksin dipuskesmas
SPO BIAS
SPO Pencairan bunga es
SPO Pemeliharaan bulanan chol chain
SPO Pemeliharaan mingguan chol chain
SPO Pemeliharaan harian chol chain
SPO Pemantau suku chol cain

4.Prosedur Pelayanan Unit TB Paru / Kusta, terdiri dari :


SPO Pengobatan TB Paru dewasa dan anak metode DOTS
SPO Pengobatan Penyakit kusta
SPO Pelaporan Penyakit Kusta
SPO Pelaporan penyakit TB Paru
SPO Penjaringan suspek TB Paru
SPO contact tracing pasien TB Paru
SPO RVS (Rapid Village Survey) Kusta
5.Prosedur Kerja Unit Pelayanan Obat, terdiri dari :
SPO Pelayanan obat
SPO Penyimpanan obat
SPO Komunikasi dengan pelanggan puskesmas
SPO Peresepan
SPO Pengelolaan obat
SPO Tindakan peracikan
SPO Penanganan obat kadaluwarso
SPo Pemberian resep dan penyediaan obat
SPO Pemesanan obat
SPO Obat Psikotherapi
SPO Pencatatan dan Pelaporan obat
Spo efek samping Obat
1 6.Prosedur Kerja Unit KIA, KB terdiri dari :
SPO Pelayanan ANC
SPO Pelayanan PNC
SPO Pelayanan KB

SPO Pelayanan pemeriksaan CATIN


SPO Pelayanan KIA
SPO Pelyanan Imunisasi
SPO Pemeriksaa DJJ

SPO Pelayanan Kontrasepsi PIL

SPO Pelayanan Kontrasepsi KB suntik

SPO Pelayanan Kontrasepsi IUD

SPO Pelayanan Kontrasepsi pemasangan inplant

SPO Pelayanan kontrasepsi pencabutan inplant


7.Kerja Unit Mampu Persalinan, terdiri dari :

SPO Asuhan Persalinan Normal

SPO lnisiasi Menyusui Dini

SPO Penatalaksanaan Atonia Uteri

SPO Manual Plasenta

SPO Penatalaksanaan BBLR

SPO Preeklempsia / Eklampsia

SPO Persiapan umum sebelum tindakan kegawatdaruratan obstetric dan neonatal

SPO Asuhan pada BBL Normal

SPO Penanganan asfiksia

SPO Pemulangan Pasien

SPO Asuhan persalinan kala I

SPO Asuhan persalinan kala II

SPO Management Penatalaksananaan Persalinan aktif kala III

SPO Distorsia bahu

SPO Partograf

SPO Pemeriksaan dalam VT

MAN TATAKELOLA

SPO Pencegahan infeksi

SPO Penjahitan lAserasi perineum

SPO Talipusat

SPO Vulva higienis

SPO Pelayanan klinis poned

SPO Episiotomi

SPO Dopler

SPO Persalinan Sungsang dengan metode Bracht

SPO Kornpresi bimanual

SPO Retensio plasenta


SPO pengelolaan sampah

Prosedur Kerja Unit Poll Gigi, terdiri dari :

SPO

SPO Pelayanan gigi

SPO Pencabutan gigi permanen


Pencabutan

gigi

sulung

Prosedur

Kerja Unit Laboratorium, antara lain :

SPO Pelayanan Laboratorium Rawat inap

SPO Pelayanan laboratorium Rawat jalan

SPO pemeriksaan HB

SPO Pemeriksaan Leukosit

SPO Pemeriksaan Trombosit

SPO Pemeriksaan golongan darah

SPO Pemeriksaan feses

SPO pengambilan darah kapiler

SPO Pemeriksaan asam urat

SPO pemeriksaan Gula darah

SPO Pemeriksaan sediaaan Apusan darah

MAN TATAKELOLA

SPO pemeriksaan malaria

SPO pemeriksaa haematokrit

SPO pemeriksaan widal

SPO pemeriksaan protein urine

SPO Pemeriksaan HBSag

SPO pemeriksaan kolesterol

SPO pemeriksaan
8.Prosedur Kerja Unit Poll Gigi, terdiri dari :

SPO Pelayanan gigi

SPO Pencabutan gigi permanen

SPO Pencabutan gigi


8.Prosedur Kerja Unit laboratorium, antara lain :

SPO Pelayanan Laboratorium Rawat inap

SPO Pelayanan laboratorium Rawat jalan

SPO pemeriksaan HB

SPO Pemeriksaan Leukosit

SPO Pemeriksaan Trombosit

SPO Pemeriksaan golongan darah

SPO Pemeriksaan feses

SPO pengambilan darah kapiler

SPO Pemeriksaan asam urat

SPO pemeriksaan Gula darah

SPO Pemeriksaan sediaaan Apusan darah

SPO pemeriksaan malaria

SPO pemeriksaa haematokrit

SPO pemeriksaan widal

SPO pemeriksaan protein urine

SPO Pemeriksaan HBSag

SPO pemeriksaan kolesterol

SPO Pemriksaan urine rutin

10.Prosedur

Kerja

Unit

UKS

&

UKGS, terdiri dari :

SPO Tindak lanjut penjaringan

SPO pembinaan UKS

SPO penjaringan kesehatan anak TK, SD, SLTP


Kerja Unit Kesehatan Lingkungan, terdiri dari
11.Prosedur Kerja Unit UKS & UKGS, terdiri dari :

SPO Klinik sanitasi

SPO Pengawasan perumahan dan lingkungan

SPO Pengawasan tempat umum

SPO Pengawasan TPM

SPO pengambilan sempel air


SPO pengeloaan linen
SPO survelen kwalitas air
SPO Anlisa data
SPO pendidikan hygiene sanitasi
SPO pengambilan sempel air untuk pemeriksaan klinis
SPO pengambilan sempel air untuk pemeriksaan bakteriologis
SPO penanganan limbah Klinis
SPO Pengiriman semepel air
SPO Inspeksi sanitasi TP 3
12. Prosedur Kerja Unit Promosi Kesehatan
SPO Pengembangan Desa Siaga
SPO Pembinaan dan Pengembangan PHBS Institusi Pendidikan
SPO Pendataan PHBS tatanan Rumah Tangga
SPO Penyuluhan Kesehatan
13.Prosedur Kerja Unit Keuangan

SPO Audit Keuangan Puskesmas


14. Prosedur Kerja Unit P2
SPO Pemberantasan sarang nyamuk
SPO Abatenisasi
SPO Pelacakan survey epidemiologi
SPO Pemberantasan penyakit kusta
SPO Pemeriksaan klinis kusta
SPO Survailance malaria
SPO tindakan survaelen Db
SPO KLB
SPO pemberantasan diare
SPO pemberantasan TB
SPO penatalaksanaan HIV
15.Prosedur Kerja Unit Perawatan Kesehatan Masyarakat / PERKESMAS
SPO PHC home visit

SPO PHC Rawat Jalan


SPO PHC Rawat !nap
SPO PHC
16.PROSEDUR Kerja Manajemen & Mutu

SPO Kajian Mutu dan Kepuasan Pelanggan Puskesmas

SPO Audit Internal


SPO perbaikan mutu / kualitas pelayan puskesmas
SPO Analisa data kinerja puskesmas
SPO Monitoring dan evaluasi hasil pelayanan puskesmas
SPO Komunikasi dengan pelanggan

SPO Survai kebutuhan dan harapan pelanggan untuk perbaikan kinrja puskesmas

:17.Prosedur Kerja Unit Tata Usaha

SPO Penyusunan Satuan Kinerja Pegawai / SKP


SPO Administrasi Surat masuk dan keluar
SPO kenaikan Pangkat
SPO Kenaikan Gaji Berkala
SPO Permohonan cuti
SPO Penilaian kinerja
SPO Pengajuan TASPEN
SPO Pengajuan Kartu Pegawai
SPO Pengajuan Karis dan Karsu
SPO menerima telepon
18.Prosedur Kerja Unit Logistik
SPO Kalibrasi alat medis
SPO Pengadaan barang

SPO Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 7- UGD dan Rawat map

SPO Cuci Tangan biasa dan antiseptik

SPO pengukuran tekanan darah

SPO Pengukuran suhu badan


SPO pengukuran nadi dan pernafasan

MAN TATA KELOLA

SPO Pengukuran berat badan

SPO Pengukuran tinggi badan

SPO Pemasngan cateter pria

SPO Pemasngan cateter wanita

SPO Pelayanan UGD

SPO Syok Anafilaktik

SPO steril alat

SPO penatalaksaan kejang

SPO Penjahitan luka

SPO persetujuan tindakan Medis

SPO Pemasngan bidai

SPO RJP

SPO Pengambilan carpus alenium

SPO Ganti balut

SPO Perawatan luka kotor,bakar,Iecet

SPO Perawtan luka tusuk paku

SPO irigasi luka

SPO perawtan luka jahit

SPO pelayanan visum

SPO pelepasan cateter

SPO Pemasngan infus

SPO tindakan triase

SPO penerimaan pasien baru UGD

SPO pelayanan pasien umum, Askes, jamkesmas, SKTM

SPO pemberian obat IV,IC,IM,SC

SPO konsul dokter lewat telepon

SPO menerima telepon

SPO Melakukan panggilan telepon

SPO Merujuk pasien

SPO pengkajian, Diagnosa, Rencana, Evaluasi Keperawatan

SPO pelayanan pasien pulang

SPO pemasngan flowmeter

SPO perencanaan kegiatan gizi

SPOstatus gizi orang dewasa

SPO ukur LILA

SPO ukur TB

PENGELOMPOKAN
FUNGSI

FUNGSI PUSKESMAS SLUKE TERDIRI DARI 2 KELOMPOK BESAR YAITU :


A. Fungsi Pelayanan
Fungsi Pelayanan meliputi kegiatan yang terkait dengan pelayanan kepada
masyarakat yang meliputi Pelayanan Promotif, Preventif dan Kuratif yang
cIlaoarkan dalam 6 Program Pokok yaitu :
2 Program Promosi Kesehatan
Dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dijelaskan bahwa promosi
kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan asyarakat melalui
proses pembelajaran did dari, oleh, untuk dan Persama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2008).
Saat ini, perilaku masyarakat merupakan faktor utama yang rnenyebabkan masalah
kesehatan. Dalam mengantisipasi perilaku masyarakat yang belum menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). peran promosi kesehatan sangatlah
penting. Menurut Deoartemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007),
promos!

kesehatan

di

Puskesmas

adalah

upaya

Puskesmas

melaksanakan

pernberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan


kesehatan setiap individu, keluarga serta Iingkungannya

separa

mandiri

dan

mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Secara operasional, upaya


promosi kesehatan di Puskesmas agar masyarakat mampu ber Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) sebagai bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang diderita
maupun yang berpotensi mengancam secara mandiri.

3 Program Kesehatan Lingkungan


Menurut WHO (World Health Organization). kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia. kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.
3 Program Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari
aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi atau komunikasi (telepon genggam, telpon rumah),
pendanaan, pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup
pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para
dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak.
4 Program Upaya Perbaikan Gizi
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi
masyarakat terutama pada ibu hamil. bayi dan anak balita. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif
program ini meliputi:
a.Peningkatan Pendidikan Gizi
b. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi. Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
c.Penanggulangan Gizi Lebih
Peningkatan surveilens gizi

. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Pencapaian Keluarga Sadar


Gizi
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta
pengawasan dan pengendalian kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit. Tujuan
program ini adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria, demam
berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah
penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, Diabetus Militus, dan kanker.
Pengobatan Dasar
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan
yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan
ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan
yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai
dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan
yang sesuai indikasi, diagnosis. tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga
terjangkau. Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaar obat rasional adalah tersedia suatu pedoman
atau standar pengobatar yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas.
Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan kepada
seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejalanya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara
dan teknologi yang khusus untuk keperluan tersebut
B.

Fungsi Penunjang
Fungsi Penunjang merupakan fungsi yang mendukung pelaksanaan 6 program pokok tersebut di
atas diantaranya adalah :
1. Pelayanan Laboratorium
2. Pelayanan Konseling : Sanitasi, KPR
3. Pelayanan Ketatausahaan, rumah tangga dan logistik.
4. Pelayanan Farmasi
5. Pelayanan Gizi

PENGELOLAAN SUMBER
DAYA MANUSIA

A. Perencanaan Kebutuhan SDM dan penerimaan


pegawai

Keoerhasilan implementasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Puskesmas Sluke


perlu didukung oleh tersedianya tenaga-tenaga profesional. Oleh karena itu Puskesmas Sluke
memerlukan sebuah sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada
penyediaan SDM yang oerkualitas serta sesuai dengan standar kebutuhan.
2 Prinsip Dasar Penerimaan dan Penempatan Pegawai:
a. Pengadaan Pegawai didasarkan pada kebutuhan sesuai dengan kondisi beban kerja, balk
dalam arti jumlah maupun kompetensi jabatan yang diperlukan serta mengacu pada
kebijakan pemerintah;
o. Penerimaan Pegawai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Puskesmas Sluke, mengacu
kepada Standar Pelayanan Minimal yang ada berlaku Puskesmas Sluke;
Penerimaan Pegawai dilaksanakan untuk mengisi dan berdasarkan Formasi Pekerjaan
yang lowong;
Formasi pekerjaan disebabkan adanya PNS dan atau Tenaga Non PNS yang pindah, berhenti,
pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasar organisasi serta diangkat menjadi PNS
( untuk non PNS );
e. Pengisian formasi yang kosong dapat diisi dari penerimaan pegawai bare dari luar Puskesmas
Sluke atau Alih tugas pegawai di lingkungan Puskesmas Sluke;
f. Formasi yang kosong ditetapkan setiap tahun dalam Keputusan Kepala Puskesmas Sluke
dengan persyaratan berdasarkan ketentuan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang

Status Pegawai Puskesmas Sluke :

a Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Dalam hal ini segala ketentuan dan pola pengaturan tenaga PNS diatur
tersendiri dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai Non PNS terdiri dari :

b.1 Pegawai Tidak tetap : adalah tenaga fungsional bidan yang diangkat melalui program
PTT Kementerian Kesehatan dengan masa kerja selama 3 (tiga) tahun dan
selanjutnya dapat diperpanjang.
b.2 Pegawai Tidak Tetap BLUD : adalah tenaga yang diangkat oleh Kepala Puskesmas
Sluke untuk masa kerja selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembaii
apabila tenaganya masih dibutuhkan oleh pihak Puskesmas Sluke.
b.3 Pegawai tetap BLUD : adalah pegawai non PNS yang berkedudukan sebagai unsur
pelaksana pelayanan kesehatan dan administrasi di Puskesmas Sluke.
='enerimaan Pegawai BLUD
a Penerimaan pegawai PNS dan PTT ( Bidan ) BLUD dilakukan melalui
tahapan :

Penetapan Formasi; berdasarkan pertimbangan jenis dan sifat pelayanan yang


diberikan, kemampuan keuangan, serta prasarana dan sarana yang tersedia di
Kabupaten Rembang ;
Pembentukan Tim Rekrutmen;
Pendaftaran;

Seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi, tes potensi akademik cates psikologi;
Penetapan Pelamar yang lulus
Penerimaan pegawai NON PNS BLUD dilakukan melalui tahapan:

Penetapan Formasi; berdasarkan pertimbangan jenis dan sifat pelayanan yang


diberikan, kemampuan keuangan, serta prasarana dan sarana yang tersedia di
Puskesmas Sluke ;

Pembentukan Tim Rekrumen

Pendaftaran;

Seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi, tes potensi akademik dan tes psikologi;
Penetapan Pelamar yang lulus.

c Pola rekrutmen pegawai yang berasal dari tenaga profesional non-PNS BLUD dilaksanakan dengan
maksud untuk mengisi formasi yang lowong atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada
bidang-bidang yang sangat mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
pemerintah daerah
Tujuan rekrutmen pegawai adalah untuk menjaring pegawai yang profesional, jujur, bertanggung
jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme)
dalam rekrutmen pegawai.
5.Masa Percobaan Tenaga Non PNS BLUD
a Setiap tenaga kerja pegawai tidak tetap BLUD baru wajib menjalani masa percobaan selama 3 (tiga)
bulan.
Selama masa percobaan, balk Puskesmas Sluke maupun tenaga kerja pegawai tidak tetap BLUD
baru dapat sewaktu-waktu memutuskan hubungan kerja dengan alasan tertentu. Dalam hal ini
Puskesmas Sluke tidak memberikan pesangon maupun ganti rugi dalam bentuk apapun.
Pada akhir masa percobaan, tenaga kerja pegawai tidak tetap BLUD baru akan mendapat surat
pemberitahuan tentang status hubungan kerja selanjutnya yang dikeluarkan oleh Kepala
Puskesmas Sluke melalui pertimbangan Kepala Tata Usaha.
6.Mutasi dan rotasi pegawai BLUD
a. Program rotasi pegawai BLUD adalah memutar atau menggliir penempatan pegawai
BLUD dari satu unit organisasi tertentu ke unit organisasi lainnya yang ditetapkan dalam sebuah
kebijakan.
b Kebijakan rotasi dan mutasi pegawai BLUD ditetapkan dalam rangka meningkatkan efektivitas
kinerja

c. Untuk diangkat menjadi pegawai tetap BLUD juga melalui seleksi kembali dengan
masa kerja 2 kali perpanjangan kontrak BLUD dengan kinerja balk.

Adapun keadaan tenaga yang ada serta perencanaan tenaga Puskesmas Sluke dapat
dilihat pada lampiran 3 tentang deskripsi sumber caya manusia Puskesmas Sluke.
B. Sistem Penggajian
Penghasilan karyawan di Puskesmas Sluke meliputi :
Gaji / Honor
a. Gaji, meliputi gaji pokok dan tunjangan-tunjangan, untuk seluruh SDM berstatus pegawai
negeri sipil yang ketentuan pelaksanaannya berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokokpokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri
Sipil.
b Dana APBN
Digunakan untuk membiayai Pegawai Tidak Tetap /PTT ( Bidan PTT ) yang bekerja di
Puskesmas Sluke yang dibayarkan langsung ke rekening bidan / pegawai tidak tetap.
Biaya Operasional BLUD :
Mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam menjalankan tugas
dan fungsi nya ( Permendagri nomor 61 tahun 2D0- pasal 63 ) yang antara lain digunakan
untuk membayar gaji pegawa :etap dan pegawai tidak tetap BLUD.

C. Sistem Renumerasi
a. Remunerisasi
Renumerasi adalah imbalan kerja di luar gaji berupa tunjangan, honorarium,insentif atas
jasa layanan, bonus atas prestasi, pesangon dan atau pensiun bagi seluruh karyawan
berdasarkan struktur organisasi.
b. Jasa Pelayanan
Jasa Pelayanan merupakan kompensasi atas pelayanan kesehatan yang telah dilakukan
kepada pasien. Jasa Pelayanan ini merupakan imbalan yang diberikan kepada pelaksana
yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Ketentuan pelaksanaan terkait jasa pelayanan untuk pasien BPJS ( Badan oenyelenggara Jaminan
Sosial ) adalah sebagai berikut:
a. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2014 tentang
Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah yang isinya :

Tenaga Kesehatan ( dokter umum / dokter gigi ) diberi nilai 150

Tenaga Apoteker atau tenaga profesi keperawatan (NERS) diberi nilai 100

Tenaga Kesehatan setara S1/D4 diberi nilai 60

Ten ag a n on k es eh a ta n mi n i ma l s et ar a D 3, t en ag a Kesehatan setara D3 atau


tenaga kesehatan dibawah D3 dengan masa kerja lebih dari 10 tahun diberi nilai 40
Tenaga kesehatan dibawah D3 dibawah D3 diberi nilai 25
Tenaga non kesehatan dibawah D3 diberi nilai 15

Bagi tenaga yang merangkap tugas sebagai kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha,
atau Bendahara Dana Kapitasi JKN diberi tambahan nilai 30.

Sedangkan ketentuan tentang jasa pelayanan pasien umum mengacu pada peraturan
sebagai berikut :
a

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum

Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan dan Puskesmas


b

Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum

Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan dan Pusat Kesehatan Masyarakat


c

Surat Ijin Bupati Rembang Nomor 027/1401/2012 tentang Penetapan

Jenis dan Biaya Satuan Pelayanan Kesehatan Yang tidak Tercantum dalam Standart Biaya
dan Harga Tahun 2012 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
d

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Nomor

900/1311 Tahun 2012 tentang Pembagian Insentif/Jasa Pelayanan di Dinas Kesehatan


dan Puskesmas
D. Jenjang Kepangkatan

Jenjang Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil di Puskesmas Sluke mengacu pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pedoman perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil. Kenaikan pangkat terdiri atas kenaikan pangkat reguler dan kenaikan pangkat
pilihan. Kenaikan pangkat reguler dilaksanakan sekurang-kurangnya 4 tahun dalam
pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurangkurangnya balk
dalam dua tahun terakhir. Sedangkan kenaikan pangkat pilihan untuk pegawai negeri
yang menduduki jabatan fungsional tertentu dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun
dalam pangkat terakhir, telah memenuhi angka kredit yang ditentukan dan setiap unsur
penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai balk dalam dua tahun terakhir.
Khusus bagi bidan PTT dan pegawai tetap dan tidak tetap BLUD tidak memiliki

E. Pembinaan Pegawai
aDisiplin dan ketaatan pada peraturan Puskesmas Sluke sangat penting bagi
kelangsungan jalannya Puskesmas Sluke . Dengan Pegawai yang disiplin, Puskesmas
Sluke akan dapat melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien. Untuk itu maka
Kepala Puskesmas Sluke akan selalu berusaha memberikan petunjuk dan bimbingan.
bApabila terjadi pelanggaran disiplin maka Puskesmas Sluke

akan

mengambil tindakan sesuai ketentuan yang berlaku. Tujuan Puskesmas Sluke dalam
mengambil tindakan disiplin pada dasarnya bersifat mendidik dan memperbaiki.
Dengan demikian secara umum pegawai yang melanggar aturan Puskesmas Sluke
akan selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
cDisiplin Pelanggaran terhadap peraturan dan tats tertib Puskesmas Sluke , terdiri dari:
1Pelanggaran disiplin ringan.
2Pelanggaran disiplin sedang.
3Pelanggaran disiplin berat.
Adapun aturan yang digunakan dalam pembinaan pegawai diantaranya :
1Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan jabatan
PNS.
2Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002.
3Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam jabatan
struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002.
4Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.
5Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

F. REWARD DAN PUNISHMENT


a Penghargaan terhadap kinerja pegawai Puskesmas Sluke mengacu pada tunjangan dan jasa
pelayanan yang merupakan bagian dari reward dalam bentuk remunerasi pegawai. Remunerasi
pegawai adalah keseluruhan paket fasilitas yang diberikan Puskesmas Sluke kepada pegawai
sesuai jabatan pegawai yang bersangkutan.
p Untuk setiap pelanggaran disiplin yang dilakukan Pegawai, Puskesmas Sluke dapat
memberikan sanksi sebagai berikut:
1) Hukuman disiplin Ringan,

2) Hukuman disiplin sedang,


3) Hukuman disiplin berat.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negen Sipil)

G. Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja untuk pegawai berstatus PNS berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS dan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Sedangkan proses pemutusan hubungan kerja pegawai
non PNS/ PTT -nengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2013 tentang
:entang pengangkatan dan penempatan dokter dan bidan sebagai pegawai dak tetap dan untuk
tenaga wiyata bakti berpedoman kepada perjanjian .contrak kerja dengan Puskesmas dan
dilakukan berdasarkan prinsip efesiensi, ekonomis dan Produktif dalam meningkatkan
pelayanan
H. KEBIJAKAN INTERNAL
Peningkatan kualitas sarana, prasarana serta peralatan pelayanan,UGD. Persalinan 24 jam,
rawat jalan, penunjang dan program kegiatan lain di Puskesmas Sluke
2. Peningkatan profesionalisme dan kompetensi tenaga medik, keperawatan. keteknisian medik
dan administrasi melalui peningkatan pendidikan formal. ciklat internal dan eksternal.
3. Peningkatan sistem pencatatan pelaporar can informasi pelayanan kesehatan
dan administrasi setiap unit pelayanan melalui sistem komputerisasi yang terpadu.
4. Peningkatan kesejahteraan pegawai melalui pengelolaan jasa pelayanan yang
proposional dan berkeadilan.
5. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui pemantauan, penjagaan dan audit mutu.
6. Penyusunan tarif layanan baru dengan basis unit cost.
7 Terwujudnya sebuah komitmen untuk bersama-bersama untuk mencapai tujuan
Puskesmas Sluke
I. KEBIJAKAN EKSTERNAL
Peningkatan koordinasi dengan Peningkatan kemitraan dengan institusi
:endidikan, perusahaan dan institusi pelayanan kesehatan lain serta sarana
:elayanan kesehatan Swasta.

SISTEM
AKUNTABILITAS
BERBASIS KINERJA

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja pada Puskesmas Sluke dilaksanakan sebagai berikut :
1. Perencanaan Jangka Menengah dituangkan dalam dokumen Rencana
Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sluke yang secara ringkas meliputi :
a. Visi : Terwujudnya Puskesmas Sluke sebagai puskesmas yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan prima dan menjadi pilihan pertama menuju tercapainya Kecamatan
Sluke sehat "
b. Misi :
1Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu. merata dan terjangkau
bagi masyarakat sluke dan sekitarnya.
2Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan
3Mendorongan kemandirian masyarakat sluke untuk sehat dengan meningkatkan peran
serta masyarakat dalar upaya kesehatan baik promotif, preventif, maupun kuratif
c. Tujuan :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sluke. Tujuan pertama ini
mengarahakan segenap sumber daya

puskesmas untuk selalu meningkatkan pelayanan dalam rangka peningkatan


derajat kesehatan masyarakat melalui upaya

penurunan angka kesakitandan kematian khususnya pada bayi anak balita,


ibu hamil, dan pelayanan pada keluarga miskin.
2Meningkatnya kualitas pelayanan secara berkelanjutan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
Dengan

tujuan

kedua

ini

diharapkan

mampu

meningkatkan

profesionalisme petugas dalam peningkatakan pelayanan kesehatan


prima yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

3Terwujudnya system menegement mutu yang efektif, efisien, dan dapat


dipertanggungjawabkan.
Dengan tujuan

ketiga

ini diharapk an agar dengan

mengimplentasikan system akreditasi dapat Iebih meingkatakan efektifitas


dalam pengelolaan organisasi dan efisien dan pemanfaatan sumber
daya namun tetap dapat menghasilkan kualitas pelayanan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4Meningkatnyakemandirian dan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan
promotif, preventif, maupun kuratif.
Dengan tujuan keempat ini puskesmas dapat menjadi fasilitator bagi
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatakan
pengetahuan

dibidang

kesehatan

sehingga

terbentuk

tingkat

kesadaran, kemauan, kemampuan serta kemandirian untuk menolong


dirinya sendiri.
d. Sasaran :
1. Untuk mencapai tujuan pertama ditetapkan sasaran sebagai berikut :
aMeningkatnya akses pelayanan Kesehatan dasar C.s..- penunjang medis
b Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskic Menurunnya kejadian penyakit menular
d Meningkatnya kualitas kesehatan ibu dan anak

2. Untuk mencapai tujuan kedua ditetapkanasaran sebagai


a.

Meningkatnya

kepuasan

pelanggan

terhadap

kualitas

pelayanan kesehatan perorangan dan kesehatan masyrakat.


3. Untuk mencapai tujuan ketiga ditetapkan sasaran sebagai berikut
a. Meningkatanya kualitas management mutu sumber daya manusia, keuangan dan barang.
b. Meningkatnya keakuratan dan kecepatan system informasi kesehatan yang berbasis teknologi
informasi
4. Untuk mencapai tujuan keempat ditetapkan sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemasyrakatan gaya hidup sehat melalui penerapan
PHBS
b.Meningkatnya desa siaga aktif
c.Meningkatnya cakupan kemandirian posyandu
d.Meningkatnya kualitas lingkungan yang sehat
e.Meningkatnya cakupan rumah / bangunan bebas jentik
f.Meningkatnya cakupan tempat umum yang sehat
5. Untuk mencapai tujuan dan sasaran ditetapkan sejumlah indicator indicator
kinerja yang mengacu pada Standart Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan dan
dilaksanakan melalui serangkaian program yang ditetapkan dalam RSB.
2. Perencanaan Tahunan dituangkan dalam dokumen Plan Of Action (POA) Puskesmas Sluke.
POA Puskesmas Sluke disusun dengan mengacu pada RSB. puskesmas yang mencakup visi, misi,
program strategis, pengukuran capaian kinerja rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan
lima tahunan BLUD. Pada setiap kegiatan yang akan dilaksanakan pada POA tersebut ditetapkan
indikator-indikator kinerja yang akan dicapai. Anggaran yang disediakan untuk melaksanakan
kegiatan dikaitkan dengan output Kegiatan.

KEBIJAKAN
KEUANGAN

A.Sistem Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan dana APBD berpedoman pada :

OMAN TA TA KELOLA

Undang- Undang Dasar Tahun 1945, khususnya bagian yang mengatur


tentang Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
4

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan


Pemerintah Pusat dan Daerah.

5 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman
akuntasi dan pelaporan Keuangan badan Layanan Umum.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.02.02 / II. 13 / 2957 / 2014 tentang Pengangkatan Bidan sebagai Pegawai Tidak
Tetap menteri Kesehatan Republik Indonesia.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Rembang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi
jasa umum
10. Peraturan Bupati Rembang Nomor 26 Tahun 2012 tentang Standarisasi Harga
Barang dan Jasa Kabupaten Rembang TA 2013
11. Peraturan Bupati Rembang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pelayanan
Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang dan Pusat
Kesehatan Masyarakat.

12. Peraturan Bupati Rembang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemberian dan
Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Kabupaten
Rembang.
13. Surat izin Bupati Rembang Nomor : 030/3093/2013 tentang Harga satuan jasa yang tidak
tercantum dalam standar biaya dan harga TA.2013 pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang
14. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Nomor 900/1311 Tahun
2012 tentang Pembangian Insentive /Jasa Pelayanan di Puskesmas.

15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Nomor 441.8/739 Tahun
2013 tentang Pelayanan Persalinan Tingkat Dasar di Kabupaten Rembang.
Dan pola pengelolaan keuangan Puskesmas Sluke yang terdiri dari :
1) Perencanaan
Pertama yang dilakukan adalah menyusun Rencana Strategi Bisnis RSB ) puskesmas
yang mencakup visi, misi, program strategis. pengukuran capaian kinerja, rencana
pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. RSB inilah yang di
gunakan sebagai dasar penyusunan RBA ( Rencana Bisnis Anggaran ) dan evaluasi
kerja.
2) Penganggaran
Puskesmas Sluke menyusun RBA berpedoman pada RSB. penyusunan RBA
disusun berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja perhitungan akuntansi biaya
menurut jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan aka" diterima dari masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan sumbe -sumber pendapatan BLUD lainnya. RBA merupakan penjabaran lec- lanjut dari program
dan kegiatan BLUD dengan berpedoman pada pengelolaan keuangan BLUD. RBA
memuat tentang :
a. Kinerja tahun berjalan
b. Asumsi makro dan mikro
c. Target kinerja
d. Analisis dan perkiraan biaya satuan
e. Perkiraan harga

f. Anggaran pendapatan dan biaya


g. Besaran persentase ambang batas
h. Prognosa laporan keuangan
i. Perkiraan maju ( forward estimate )
j. Rencana pengeluaran investasi/modal
k. Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD/APBN

Kemudian RBA disampaikan kepada kepala SKPD untuk dibahas sebagai bagian dari
RKA-SKPD. Setelah RBA di sahkan maka kepala Puskesmas menetapakan RBA sebagai RBA definitif
dan dipakai sebagai dasar penyusunan DPA-BLUD untuk diajukan ke PPKD
3) Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran berdasar pada pengesahan DPA-BLUD oleh PPKD yang memuat :
a)Pendapatan dan biaya
Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD yang menambah
ekuitas dana lancar dalam periode anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar
kembali.
Biaya adalah sejumlah pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar untuk memperoleh
barang dan/atau jasa untuk keperluan operasional BLUD.
b)Proyeksi arus kas
c) Jumlah dan kualitas barang dan /atau jasa yang akan dihasilkan DPA-BLUD yang sudah disahkan oleh
PPKD merupakan dasar penarikan dana yang bersumber dari APBD yang digunakan untuk belanja
pegawai, belanja modal, barang dan/atau jasa dilakukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian
kinerja yang ditandatangani oleh kepala daerah dengan pemimpin BLUD. Perjanjian kinerja merupakan
manifestasi hubungan kerja antara kepala daerah dan pemimpin BLUD, yang dituangkan dalam
perjanjian kinerja (contractualperformance agreement

yang berisi kepala daerah menugaskan pemimpin BLUD untuk


menyelenggarakan kegiatan pelayanan umum dan berhak
mengelola dana sesuai yang tercantum dalam DPA-BLUD.
Dalam perjanjian kinerja juga memuat tentang kesanggupan untuk
meningkatkan :
a. Kinerja pelayanan bagi masyarakat

b. Kinerja keuangan
c. Manfat bagi masyarakat
--

ansaksi penerimaan dan pengeluaran kas dana yang tercantum dalam DPA

Puskesmas Sluke dilaksanakan melalui rekening kas Puskesmas Sluke. Dalam


pengelolaan kas, Puskesmas Sluke menyelenggarakan:
a. perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas;
b. pemungutan pendapatan atau tagihan;
c. penyimpanan kas dan mengelola rekening bank;
d. pembayaran;
e perolehan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek; dan
f pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan
tambahan.
enerimaan Puskemas pada setiap hari disetorkan seluruhnya ke rekening kas =
_sKesmas dan dilaporkan kepada pejabat keuangan bendahara Puskesmas. :3 am
kebijakan keuangan Puskemas Sluke menerapkan sistem informasi

anajemen

keuangan sesuai dengan kebutuhan praktek bisnis yang sehat dimana setiap transaksi
keuangan BLUD dicatat dalam dokumen pendukung yang dikelola seara tertib.
Akuntansi dan Laporan keuangan diselenggarakan sesuai dengan standar
a , ,intansi keuangan (SAK ) yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi
'-:onesia untuk manajemen bisnis yang sehat. Penyelenggaraan akuntansi dan a:oran
keuangan menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan pendapatan.
aya, aset, kewajiban dan ekuitas dana.
Dalam rangka penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan berbasis E...
Kepala Puskesmas Sluke menyusun kebijakan akuntansi yang berpedoman :32a
standar akuntansi sesuai jenis layanannya. Kebijakan akuntansi tersebut

digunakannakan sebagai dasar dalam pengakuan,


pengukuran, penyajian dan :--gungkapan aset, kewajiban, ekuitas
dana, pendapatan dan biaya.
Laporan keuangan diatas terdiri dari:
1. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu;

2. Laporan operasional yang berisi informasi jumlah


pendapatan dan biaya Puskesmas Sluke selama satu
periode;
3.

Laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan


dengan

aktivitas

operasional,

investasi,

dan

aktivitas

pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan


saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas
selama periode tertentu; dan
4. Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan
naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan
keuangan.
Laporan keuangan tersebut disertai dengan laporan kinerja
yang berisikan infromasii pencapaian hasil/keluaran Puskesmas
Sluke

dan

diaudit

oleh

pemeriksa

enal

sesuai

peraturan

perundang-undangan.
Setiap triwulan Puskesmas

menyusun dan menyampaikan laporan

operasional dan laporan arus kas kepada PPKD, paling lambat 15


(lima belas) hari setelah periode pelaporan berakhir.
Setiap semesteran dan tahunan Puskesmas

wajib menyusun dan

menyampaikan laporan keuangan Iengkap yang terdiri dari laporan


operasional.
Setiap semsteran dan tahunan Puskesmas wajib menyusun
dan menyampaikan laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan

disertai

laporan

kinerja

kepada

PPKD

untuk

dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah


, paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode pelaporan berakhir.
Penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan konsolidasi,
dilakukan :e-dasarkan standar akuntansi pemerintahan (SAP ).
B. Kebijakan Tarif Berdasarkan Unit Cost
Puskesmas dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai
imbalan

atas

Nang dan atau jasa layanan yang diberikan.Tarif adalah imbalan atas
barang
atau jasa yang diberikan oleh BLUD termasuk imbal hasil yang wajar
dari

investasi dana, dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit layanan (
unit cost ). Penetapan tarif retribusi didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011
tentang Retribusi Jasa Umum. Meski demikian Kepala puskesmas selaku pimpinan BLUD

puskesmas dapat mengusulkan tarif layanan kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah
melalui Kepala Dinas
Kesehatan ( Permendagri no 61 th 2007 pasal 58 ayat 2 )

KEBIJAKAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN DAN
LIMBAH

Pengelolaan lingkungan dan limbah di Puskesmas Sluke dilaksanakan berdasarkan pada


aturan internal dan eskternal sebagai berikut:
1. Peraturan eksternal Pengelolaan lingkungan dan limbah di Puskesmas Sluke:
a.Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih
c.Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas
Air Minum
d.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 tahun 2014Tentang Klinik
e.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
f.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium di Puskesmas
g.Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1428/MENKES/SK/X11/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan


Lingkungan Puskesmas
2. Peraturan internal Pengelolaan lingkungan dan limbah di Puskesmas Sluke :
a. SPO Penanganan Limbah Jarum Suntik
Dalam penanganan limbah jarum suntik Puskesmas Sluke bekerjasama
Rumah Sakit Umum Daerah untuk pemusnahan Jarum suntik karena belum memiliki
alat incenerator

b. SPO Pelayanan Klinik Sanitasi


Klinik Sanitasi memberikan pelayanan kesehatan sanitasi bagi penyakitpenyakit yang environment based seperti Diare, kecacingan dan TBC

c. SPO Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Umum (TTU)


Kegiatan inspeksi sanitasi tempat-tempat umum bertujuan untuk menjaga
kebersihan tempat-tempat yang sering digunakan untuk menjalankan aktifitas
hidup sehari-hari agar terhindar dari penyakit yang merugikan kesehatan
d. SPO Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Pengolahan Makanan

Merupakan pemeriksaan secara langsung terhadap lokasi dan bangunan


tempat pengelolaan makanan
e. SPO Pengambilan sampel air
Kegiatan pengambilan sampel air ini untuk mengetahui kualitas air dalam
keadaan sehat dan dapat digunakan oleh masyarakat
f. SPO Surveilen kualitas air
Kegiatan surveilen ini untuk menganalisa kualitas air sehingga dapat digunalkan
masyarakat dan tindak lanjutnya untuk mencegah adanya permasalahan dalam
masyarakat tentang sanitasi air.
g. SPO Pengiriman sampel air
Kegiatan ini melakukan pengiriman air untuk diperiksa di laboratorium
h. SPO Pendidikan hygiene sanitasi
Kegiatan ini meliputi pengumpulan, analisa, penafsiran data, perencanaan
untuk pendidikan kesehatan.
i. SPO Pengelolaan limbah klinis
Kegiatan ini digunakan untuk untuk menjaga lingkungan dari limbah yang
berbahaya.
j. SPO Pengelolaan sampah
Kegiatan ini digunkan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit.

A. PENGELOLAAN LINGKUNGAN PUSKESMAS


SLUKE A.1. Lingkungan Puskesmas Sluke

Lokasi

a. Lokasi Puskesmas dipilih pada daerah yang aman dari ancaman bahaya antara lain : aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, pencemaran Lingkungan, bekas tempat pembuangan akhirr
sampah dan bekas pertambangan dan dibawah SUIT dan SUTET, serta PLTU
b. Lokasi Puskesmas berada pada tempat yang mudah dijangkau transportasi umum

Halaman
Halaman Puskesmas mempunyai :

e. Batas yang jelas dengan diberi pagar


f. Tersedia penerangan pada malam hari
g. Bersih, tidak becek dan tidak ada genangan air
h. Tersedia tempat parkir tetapi belum memadai
i.

Tersedia taman yang terpelihara dan rapi


A. 2.2 Bangunan Puskesmas Sluke

Ruangan Puskesmas

a. Ruangan Puskesmas disesuaikan dengan analisis kebutuhan ruang berdasarkan pelayanan yang
diselenggarakan dan disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya.
b.Tersedia sarana atau fasilitas bagi pasien cacat tubuh
c. Bahan-bahan mebelair dan tempat penyimpanan arsip dilindungi dengan bahan anti rayap
d. Adapun denah puskesmas mengacu pada lampiran Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas.

Bangunan Puskesmas
Struktur bangunan puskesmas harus dirancang kuat dan kokoh dan stabil dalam menahan
beban baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul antara lain
beban gempa dan beban angin dan memenuhi aspek pelayanan selama umur layanan yang
direncanakan dan dengan mempertimbangkan fungsi bangunan.

Lantai

a. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak licin dan mudah
dibersihkan dan dengan sambungan yang seminimal mungkin.
b. Lantai yang selalu terkena air misalnya kamar mandi, tempat cuci dan sejenisnya harus
mempunyai kemiringan 2-3 derajat kearah saluran dan pembuangan air.

Dinding
Material dinding harus keras,rata, tidak berpori, tidak
menyebabkan silau, kedap air, mudah dibersihkan, dan tidak ada sambungan agar
mudah dibersihkan, dan dicat warna terang.
a. Dinding kamar mandi KM / WC harus kedap air, dilapisi keramik setinggi 150 cm.
b. Dinding laboratorium harus tahan bahan kimia, mudah dibersihkan, tidak berpori.

Atap dan Langit langit


a. Atap harus kuat terhadap kemungkinan bencana ( angin putting beliung, gempa, dan lain
lain ) tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan vector.
b.Material atap tidak korosif, tidak mudah terbakar
c. Langit langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan tanpa profil dan terlihat
tanpa sambungan ( seamless ).
d.Ketinggian langit langit dari lantai minimal 2,8 m.

a. Lebar bukaan pintu utama dan ruang gawat darurat minimal 120
cm atau dapat dilalui brankar dan pintu pintu yang bukan akses
brankar memiliki lebar bukaan minimal 90 cm. pintu harus terbuka
keluar.
b. Pintu khusus untuk WC/ KM di ruang perawatan dan pintu KM /
WC penyandang disabilitas, harus terbuka ke luar dan lebar daun
pintu minimal 90 cm.
c.Marterial pintu untuk KM / WC harus kedap air.

Kamar Mandi ( KM ) / WC

a. Memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk dan keluar oleh
pengguna
b. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin dan air buangan tidak
boleh tergenang.
c.Pintu harus mudah dibuka dan ditutup
d. Kunci kunci dipilih sedemikian sehingga bisa dibuka dari luar jika
terjadi kondisi darurat.
e. Pemilihan tipe kloset deisesuaikan dengan kebutuhan dan
kebiasaan pengguna pada pada daerah setempat.
f. Sebaiknya disediakan minimal 1 KM / WC umum untuk
penyandang disabilitas, dilengkapi dengan tampilan rambu /
simbolpenyandang disabilitas pada bagian luarnya dan dilengkapi
dengan pegangan rambat ( handrail ) yang memiliki posisi dan
ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan
penyandang disabilitas lainnya. Pegangan disarankan memiliki
bentuk siku siku mengarah ke atas untuk membantu pergerakan
pengguna kursi roda.

A.3. Persyaratan Prasarana Puskesmas

Sistem Penghawaan / Ventilasi

1. Ventilasi merupakan proses untuk mensuplai udara segar kedalam bangunan gedung dalam
jumlah yang sesuai kebutuhapat, bertujuan menghilangkan gas gas yang tidak
menyenangkan, menghilangkan uap air, yang berlebih dan membantu mendapatkan
kenyamanan termal.
2. Ventilasi ruangan pada bangunan puskesmas, dapat berupa ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanis. Jumlah bukaan ventilasi alami tidak kurang dari 15 % terhadap luas lantai ruangan yang
membutuhkan ventilasi. Sedangkan sistem ventilasi mekanis diberikan jika ventilasi
alami yang memenuhi syarat tidak memadai.

3. Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan di bangunan
Puskesmas minimal 12 x pertukaran udara per jam dan untuk KM / WC 10 x pertukaran
udara per jam.
4. Penghawaan / ventilasi dalam ruangan perlu memperhatikan 3 elemen dasar, yaitu (1) jumlah
udara luar berkualitas balk yang masuk dalam ruang pada waktu tertentu, (2) arah umum
aliran udara dalam gedung yang seharusnya dari area bersih ke area terkontaminasi serta
distribusi udara luar kestiap bagian dari ruangan dengan cara yang efisien dan kontaminan
airbone yang ada dalam ruangan dialirkan keluar dengan cara yang efisien, (3 ) setiap ruangan
diupayakan proses udara didalam ruangan bergerak dan terjadi pertukaran antara udara
didalam ruang engan udara dari luar.
5. Pemilihan sistem ventilasi yang alami, mekanik atau campuran, perlu memperhatikan
kondisi lokal, seperti struktur bangunan, cuaca, biaya, dan kualitas udara luar.

Sistem Pencahayaan
1. Bangunan Puskesmas Sluke harus mempunyai pencahayaan alami
dan atau pencahayaan buatan

2. Pencahayaan harus terdistribusi rata dalam ruangan


3. Lampu-lampu yang digunakan diusahakan dari lampu hemat energi Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi puskesmas Sluke terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan
air
Kotor dan atau air limbah , kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
1. Sistem air bersih
Sistem air bersih harus direncanakan dan dipasang dengan
mempertimbangkan sumber air bersih dan sistem pengalirannya
Untuk puskesmas rawat inap : 15-20 liter/orang/hari ditambah dengan 4060 liter/orang/hari
Sistem air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air berlangganan
dan atau sumber air lainnya dengan baku mutu yang memenuhi dan dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Distribusi air ke ruangan-ruangan dengan menggunakan sistem perpipaan
dengan tekanan positif

2. Kamar mandi dan jamban


- Kamar mandi dan jamban harus terpisah antara laki-laki dan perempuan,
karyawan dan pengunjung
- Tersedia cukup air bersih dan sabun
- Lubang ventilasi berhubungan langsung dengan udara luar
- Terdapat himbauan, slogan atau peringatan untuk memelihara kebersihan
- Kamar mandi dan jamban tidak menjadi tempat perindukan vector
- Jumlah kamar mandi untuk puskesmas rawat inap :

Bagi karyawan disediakan sekurang-kurangnya kamar


mandi dan jamban untuk 15 orang

Bagi pengunjung disediakan 3 kamar mandi dan jamban untuk 10 orang


3. Sistem penyaluran air kotor dan atau air limbah
Tersedia sistem pengelolaan air limbah yang
memenuhi persyaratan kesehatan
Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari
sampah dan dilengkapi penutup dengan bak control
setiap jarak 5 meter untuk menjaga kemiringan
saluran air minimal 1 `)/0
Didalam sistem penyaluran air kotor dan atau air
limbandari ruangan penyelenggaraan makanan
disediakan perangkap lemak untuk memisahkan dan
atau menyaringkotoran / lemak.

Sistem Kelistrikan
a. Sumber listrik yang dibutuhkan terdiri dari :

- Sumber daya listrik normal dengan daya paling


rendah 2200VA dan
- Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber
daya listrik Normal
b. Sumber daya listrik normal diperoleh dari
1.Sumber daya listrik berlangganan seperti PLN
2. Sumber daya listrik dari pembangkit listrik sendiri yaitu generator listrik
dengan bahan bakar bensin
c. Sumber daya listrik darurat Puskesmas yaitu
generator listrik.

Sistem penangkal
Sistem Penangkal petir

harus

mampu

melindungi

seluruh

bangunan puskesmas Sluke termasuk manusia didalamnya dan instalasi


serta peralatan lainnya terhadap kemungkinan bahaya sambaran petir.

Sistem Proteksi Kebakaran


- Bangunan Puskesmas Sluke harus menyiapkan
alat pemadam kebakaran Untuk memproteksi
kemungkinan terjadinya kebakaran,
- Alat pemadam kebakaran minimal 2 kg dan
dipasang 1 buah tiap 15m2
- Pemasangan alat pemadam kebakaran dipasang 15120cm dari permukaan lantai dan dilindungi dari
pencurian/ pengerusakan

B.

SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PUSKESMAS SLUKE

Puskesmas Sluke

a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah nfeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik,
limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik
Fasilitas Pembuangan limbah padat :
1). Tempat pengumpulan sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu buah
untuk masing-masing kegiatan
Kantong Plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai pembungkus
sampah dengan label dan warna seperti dibawah ini :
NO LATEGORI

WARMA
TEMPAT /
KANTON
G

LAMBANG

KETERANGAN

PLASTIK

Radioaktif

Merah

Infeksius/toksin/kimi

Sampah berbentuk
benda tajam,
ditampung dalam
wadah yang
kuat/yahan benda
tajam sebelum
dimasukankedala
m kantong yang
sesuai dengan
kategori / jenis
sampahnya

Kuning

Sitotoksin

Ungu

Umum/domestic

Hitam

Domestic Warna
Putih

Pertimbangan jenis pewadahan dan pengolahan Iimbah infeksius dan non


infeksius diwujudkan dalam bentuk pewadahan dan atau pengolahannya yang
tidak mengganggu kesehatan penghuni, masyarakat dan Iingkungan
puskesmas Sluke serta tidak mengundang datangnya vektor penyakit
2). Tempat penampungan sampah sementara
Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak permanen, yang diletakkan pada lokasi
yang mudah dijangkau kendaran pengangkut sampah
Tempat penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam
3). Tempat Pembuangan Sampah akhir
Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dimusnahkan didalam incinerator. Apabila
tidak terdapat incinerator, maka sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik
dimusnahkan di Rumah Sakit dengan berita cara pemusnahan.

Sampah umum/domestik dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir atau dapat


juga dikubur atau dibakar.

b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri limbah cairan umum/domestik, limbah cair infeksius dan limbah cair
kimia
Cara menangani limbah cair :

Limbah cair umum / domestik dialirkan masuk kedalam septic Tank

Limbah cair infeksius dan kimia dialirkan ke dalam septictank khusus.

Standart Prosedur Operasional (SPO) secara detail dapat dilihat dalam dokumen Puskesmas Sluke.

LAMPIRAN
DAFTAR URUTAN KEPANGKATAN PUSKESMAS SLUKE
N
o

NIP
19720620
200212 1 007

19680302
2 198803 1 003
19730826
3 199203 2 002
19821013
4 200903 2 006
19730714
199403 1 002

Nama

Pangkat

Gol

dr. Darmono

Pembina

IV a

Dokter Madya

Sunaryo, S.Kep

Pembina

IV a

Perawat Madya

Sulistiyoningsih,
A.Md.Keb
dr. Durotun Nafisah

Nama Jabatan

Penata

III

Bidan Penyelia

Penata

III

Dokter muda

Penata
Muda TK I

III

Perawat Pelaksana
Lanjutan

19760324
6 200212 2 004

Dwi Cahyono
Condro Mudigdo,
A.Md.Kep
Siti Umi Umairoh,
A.Md

Penata
Muda TK I

III

7 19770504
199603 1 002
19771228
8 199803 1 005

Mochammad
Suprijono, SKM.
Siswanto,
A.Md.Kep

Penata
Muda TK I
Penata
Muda

III

Analisis Pranata Lab.


Kes Pelaksana
Lanjutan
Kasubbag TU

III

Perawat Pelaksana
Lanjutan

9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
1
1

19761116
200604 1 009
19751009
200604 1 003
19790303
200604 2 009
19801220
200701 2 007
19801220
200701 2 007
19800715
200701 1 009
19801009
200701 2 006
19850515
201001 1 021
19760115
200212 2 003

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

19840427
200903 2 004
19841129
200903 2 007
19790924
201001 2 008
19790702
200801 2 013
19870527
201001 2 038
19870604
201001 2 020
19820901
201001 1 023
19630907
199103 1 006
19730620
200604 2 008
19760420
200604 2 026
19740914
200604 2 005
19810504
200701 2 009
19771104
200701 2 025

Sidik Darmanto,
SKM
Agus Suwito, A.Md

Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Penata
Muda
Pengatur
TK I

Eny Susilowati,
A.Md.Keb
Dian Anggraini,
S.Kep
Bibin Ekowati,
S.Kep
Suwarto, A.Md.Kep
Khoirul Najikhah,
S.Kep
Johan Diana Tirta
Nugraha, S.ST
Rini Kusmiyati,
A.Md.Keb

Mimani. A.Md

Pengatur

Sri Sulisetyowati.
A.Md.Kep
Siti Chotimah. A.Md

Sudarwito

Pengatur
TK I
Pengatur
TK I
Pengatur
TK I
Pengatur
TK I
Pengatur
TK I
Pengatur
TK I
Pengatur

Sri Wahyuni

Pengatur

Winarsih

Nuryati, S Kep

III

III

III

a
III a

III

III

III

III

a
II d

Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Lanjutan
Nutrisionis Pelaksana
Lanjutan
Bidan Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Perawat Pelaksana
Lanjutan
Bidan Pelaksana

Analisis Pranata Lab.


Kes Pelaksana
d Asisten Apoteker
Pelaksana
d Perawat Pelaksana

II d

II
II

II d

Perawat Pelaksana

II d

Bidan Pelaksana

Hd

Bidan Pelaksana

II d

Perawat Pelaksana

II c
II c

Pelaksana
Pengemudi
Bidan Pelaksana

Pengatur

II c

Bidan Pelaksana

Maftukhah

Pengatur

II c

Bidan Pelaksana

Maisarotus
Sa'diyah
Awik Mediatin,
A.Md.Keb

Pengatur

II c

Perawat Pelaksana

Pengatur

II c

Bidan Pelaksana

Hening Eva Zavitri.


A.Md.Keb
Ria Andriyani,
A.Md.Keb
Rohkmad.A.Md.Kep

31

19730109
200701 2 006

Sumiyati

Pengatur
Muda TK I

II b

32

19790225
200801 1 003

Rakhmad Hidayat

Pengatur
Muda TK I

II b

33

19780224
200901 1 006

Edi Rusmanto

Pengatur
Muda TK I

II b

34

11.4.047.10936

35

11.4.340.2813

36

11.4.048.4388

37

11.4.048.4384

38

11.4.048.4358

39

11.4.048.8768

Fitri Anitasari,
A.Md.Keb
Tri Puji Lestari,
A.Md.Keb
Dewi Endah
Mulyaningsih,
A.Md.Keb
Siti Roikatun,
A.Md.Keb
Dewi Fita
Nurhidayah,
A.Md.Keb
Dwi
Nuryanti,A.Md.Keb

40

11.4.047.10945

41

11.4.048.17551

42

11.4.340.2796

43
44
45

Pelaksana
Pengadministrasian
Umum
Pelaksana
Pengadministrasian
Umum
Pelaksana
Pengadministrasian
Umum
Bidan PTT
Bidan PTT
Bidan PTT
Bidan PTT
Bidan PTT
Bidan PTT

Sri Ambarwati,
A.Md.Keb
Yohan Novica Sari,
A.Md.Keb
Hesty Puji Lestari,
A.Md.Keb
Sujati, Amd. Kep

Bidan PTT

Nia yuliatin, Amd.


Kep
Ns. Adi Nugroho,
S. Kep

Perawat

Bidan PTT
Bidan PTT
Perawat

Perawat

TABEL KESENJANGAN TENAGA YANG ADA DI PUSKESMAS SLUKE

JENIS TENAGA

KEADAAN

NO

KEBUTUHA
N
STANDART

KELEBIHAN

KEKURANG
AN

Dokter Umum

2
3
4
5

Dokter gigi
Perawat Induk
Perawat R inap
Perawat gigi

1
3
9
0

12
1

3
1

6
7
8
9

Bidan Induk
Bidan Desa
Asisten Apoteker
S Farmasi dan
APOTEKER

2
13
1
0

2
14
1
1

1
1

10

Tenaga Gizi

11
12
13

SANITARIAN
ANALIS MEDIS
REKAM MEDIS

1
1
2

1
2
3

1
1

14

BENDAHARA
PENERIMAAN

15

16

BENDAHARA
PENGELUARA
N
KEPEGAWAIAN

17
18

SOPIR
PENJAGA

2
0

2
1

0
1

keamanan R
inap
19

20
21

Penjaga
Keamanan R
jalan
Petugas
Kebersihan R
hap
Petugas

1
1

2
2

1
1

kebersihan R
22
23

jalan
Petugas Dapur
Petugas
laudry/liener
y

Bagan Organisasi Puskesmas Sluke

SPO & SPO Tindakan pada Puskesmas Sluke meliputi :

Nomor Dokumen

Judul Dokumen

No
1

SPO Komunikasi Dengan Pelanggan

SPO

Unit

Status
Revisi

SPO/ADM/001/2013

Unit Admen

Pelanggan

SPO/ADM/002/2013

Unit Admen

SPO Kajian Peluang Perbaikan Pelayanan Puskesmas

SPO/ADM/003/2013

Unit Admen

SPO Perbaikan Mutu/Kwalitas Pelayanan Puskesmas

SPO/ADM/004/2013

Unit Admen

SPO Analisa Kinerja Puskesmas

SP0/ADM/005/2013

Unit Admen

SPO Pengumpulan Data

SPO/ADM/006/2013

Unit Admen

SPO Analisa Data Kinerja Puskesmas

SPO/ADM/007/2013

Unit Admen

SPO Komunikasi Tata Nilai Dan Tujuan Puskesmas

SPO/ADM/008/2013

Unit Admen

SPO

Peninjauan

Ulang

Tujuan

SPO/ADM/009/2013

Unit Admen

10

SPO

Monitoring

dan

Pelayanan

SPO/ADM/010/2013

Unit Admen

11

SPO Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pelanggan

SPO/ADM/011/2013

Unit Admen

12

SPO Survay Kebutuhan Dan

SPO/ADM/012/2013

Unit Admen

13

SPO Memperoleh Asupan Kinerja Dad Pelanggan


Puskesmas

SPO/ADM/013/2013

Unit Admen

14

Kebijakan Pengendalian Dokumen Puskesmas

SPO/ADM/014/2013

Unit Admen

15

SPO Komunikasi Penyelenggaraan Pelayanan

SPO/ADM/015/2013

Unit Admen

Mutu

Pelayanan

Dan

Kepuasan

Tata
Evaluasi

Nilai
Hasil

dan

Harapan Pelanggan

16

SPO

Menerima

Umpan

Balik/Asupan

Pelanggan

SPO/ADM/016/2013

Unit Admen

Puskesmas
17

SPO Membuat buku Register Nomor Rekam Medis

SPO/LOK/001/2013

Unit Pendaftaran & RM

18

SPO Menata Buku Reekam Medis Pasien Yang Sudah


di Periksa ke Rak Penyimpanan ( Filling )

SPO/LOK/002/2013

Unit Pendaftaran & RM

19

SPO Mencari Nomor Rekam Medis

SPO/LOK/003/2013

Unit Pendaftaran & RM

20

SPO Mengembalikan Dokumen Rekam Medis

SPO/LOK/004/2013

Unit Pendaftaran & RM

21

SPO Mengentry Data Rekam Medis Peserta JKN


Yang Sudah Diperiksa Ke Aplikasi Onlile

SPO/LOK/005/2013

Unit Pendaftaran & RM

22

SPO Pendaftaran Pasien Umum

SPO/LOK/006/2013

Unit Pendaftaran & RM

23

SPO Pelayanan Pendaftaran

SPO/LOK/007/2013

Unit Pendaftaran & RM

24

SPO Pendaftaran Pasien Lama Yang Tidak Membawa


KTP

SPO/LOK/008/2013

Unit Pendaftaran & RM

25

SPO Pengisisan Identitas Pasien Pada Rekam Medis

SPO/LOK/009/2013

Unit Pendaftaran & RM

26

SPO Penomoran Nomor Rekam Medis

SPO/LOK/010/2013

Unit Pendaftaran & RM

27

SPO Perubahan Data Pasien

SPO/LOK/011/2013

Unit Pendaftaran & RM

28

SPO Pelayanan Klinis di BP gigi

SPO/GIGI/001/2013

Unit BP Gigi

29

SPO Pelayanan Permintaan SKS

SPO/UMUM/001/2013

Unit BP Umum

30

SPO Pelayanan di Poli Umum

SPO/UMUM/002/2013

Unit BP Umum

31

SPO Pelayanan Klinis

SPO/UMUM/003/2013

Unit BP Umum

32

SPO Rujukan Internal

SPO/UMUM/004/2013

Unit BP Umum

33

SPO Rujukan Luar

SPO/UMUM/005/2013

Unit BP Umum

34

SPO Pelayanan ANC

SPO/KIA/001/2013

Unit KIA/KB

35

SPO Pelayanan MTBS

SPO/KIA/002/2013

Unit KIA/KB

36

SPO Pelayanan PNC

SPO/KIA/003/2013

Unit KIA/KB

37

SPO Pelayanan KB

SPO/KIA/004/2013

Unit KIA/KB

38

SPO Pelayanan Pemeriksaan CATIN

SPO/KIA/005/2013

Unit KIA/KB

39

SPO Pelayanan Imunisasi

SPO/KIA/006/2013

Unit KIA/KB

40

SPO Pelayanan Klinik KIA

SPO/KIA/007/2013

Unit KIA/KB

41

SPO Palpasi Leopold

SPO/KIA/008/2013

Unit KIA/KB

42

SPO Pemeriksaan DJJ

SPO/KIA/009/2013

Unit KIA/KB

43

SPO Pelayanan Kontrasepsi PIL

SPO/KIA/010/2013

Unit KIA/KB

44

SPO pelayanan Kontrasepsi KB Suntik

SPO/KIA/011/2013

Unit KIA/KB

45

SPO Pelayanan Kontrasepsi Pemasangan IUD

SPO/KIA/012/2013

Unit KIA/KB

46

SPO Pelayanan Kontrasepsi Pencabutan IUD

SPO/KIA/013/2013

Unit KIA/KB

47

SPO Pelayanan Kontrasepsi Pemasangan Inplant

SPO/KIA/014/2013

Unit KIA/KB

48

SPO Pelayanan Kontrasepsi Pencabutan Inplant

SPO/KIA/015/2013

Unit KIA/KB

49

SPO BIAS

SPO/IMUNS/001/2013

Unit Imunisasi

50

SPO Tindakan Penanganan KIPI

SPO/IMUNS/002/2013

Unit Imunisasi

51

SPO Pengambilan Vaksin

SPO/IMUNS/003/2013

Unit Imunisasi

52

SPO Penyimpanan Vaksin

SPO/IMUNS/004/2013

Unit Imunisasi

53

SPO Pendistrubuan Vaksin di Puskesmas

SPO/IMUNS/005/2013

Unit Imunisasi

54

SPO Pencairan Bunga Es

SPO/IMUNS/006/2013

Unit Imunisasi

55

SPO Pemeliharaan Bulanan Chol Chain

SPO/IMUNS/007/2013

Unit Imunisasi

56

SPO Pemeliharaan Mingguan Chol Chain

SPO/IMUNS/008/2013

Unit Imunisasi

57

SPO Pemeliharaan Harian Chol Chain

SPO/IMUNS/009/2013

Unit Imunisasi

58

SPO Tindakan Imunisasi HB PID

SPO/IMUNS/010/2013

Unit Imunisasi

59

SPO Tindakan Imunisasi BCG

SPO/IMUNS/011/2013

Unit Imunisasi

60

SPO Tindakan Imunisasi DPT/HB

SPO/IMUNS/012/2013

Unit Imunisasi

61

SPO Tindakan Imunisasi Polio

SPO/IMUNS/013/2013

Unit Imunisasi

62

SPO Tindakan Imunisasi TT

SPO/IMUNS/014/2013

Unit Imunisasi

63

SPO Tindakan Imunisasi Pentavalen

SPO/IMUNS/015/2013

Unit Imunisasi

64

SPO Tindakan Imunisasi Campak

SPO/IMUNS/016/2013

Unit Imunisasi

65

SPO Pemantauan Suhu dalam Vaksin

SPO/IMUNS/017/2013

Unit Imunisasi

66

SPO Pelayanan Laboratorium Pasien Rawat !nap

SPO/LAB/001/2013

Unit Laboratorium

67

SPO Pelayanan Laboratorium Pasien Rawat Jalan

SPO/LAB/002/2013

Unit Laboratorium

68

SPO Tindakan Pemeriksaan Feses

SPO/LAB/003/2013

Unit Laboratorium

69

SPO Pengambilan Darah Kapiler

SPO/LAB/004/2013

Unit Laboratorium

70

SPO Tindakan Pemeriksaan Asam Urat

SPO/LAB/005/2013

Unit Laboratorium

71

SPO Tindakan Pemeriksaan Gula Darah

SPO/LAB/006/2013

Unit Laboratorium

72

SPO Pemeriksaan Sediaan Apus Darah

SPO/LAB/007/2013

Unit Laboratorium

73

SPO Tindakan Pemeriksaan Malaria

SPO/LAB/008/2013

Unit Laboratorium

74

SPO Tindakan Pemeriksaan LED

SPO/LAB/009/2013

Unit Laboratorium

75

SPO Tindakan Pemeriksaan Haematokrit

SPO/LAB/010/2013

Unit Laboratorium

76

SPO Tindakan Pemeriksaan Leukosit

SPO/LAB/011/2013

Unit Laboratorium

77

SPO Tindakan Pemeriksaan HB Dengan Fotometer

SPO/LAB/012/2013

Unit Laboratorium

78

SPO Tindakan Pemeriksaan Golongan Darah

SPO/LAB/013/2013

Unit Laboratorium

79

SPO Tindakan Pemeriksaan Protein Urin

SPO/LAB/01412013

Unit Laboratorium

80

SPO Tindakan Pemeriksaan Widal

SPO/LAB/015/2013

Unit Laboratorium

81

SPO Tindakan Pemeriksaan Urin Rutin

SPO/LAB/016/2013

Unit Laboratorium

82

SPO Tindakan Pemeriksaan HBSA g

SPO/LAB/017/2013

Unit Laboratorium

83

SPO Tindakan Pemeriksaan Trigliserid

SPO/LAB/018/2013

Unit Laboratorium

84

SPO Tindakan Pemeriksaan Kolesterol

SPO/LAB/019/2013

Unit Laboratorium

85

SPO Pemeriksaan Trombosit

SPO/LAB/020/2013

Unit Laboratorium

86

SPO Audit Keuangan

SPO/BEND/001/2013

Unit Bendahara

87

SPO Pengelolaan Keuangan Puskesmas

SPO/BEND/002/2013

Unit Bendahara

88

SPO Pemgelolaan HASIL Pendapatan Puskesmas

SPO/BEND/003/2013

Unit Bendahara

89

SPO Komunikasi Dengan Pelanggan Puskesmas

SPO/OBAT/001/2013

Unit Pelayanan Obat

90

SPO Pengelolaan Obat

SPO/OBAT/002/2013

Unit Pelayanan Obat

91

SPO Peresepan

SPO/OBAT/003/2013

Unit Pelayanan Obat

92

SPO Tindakan Racikan

SPO/OBAT/004/2013

Unit Pelayanan Obat

93

SPO Penyimpanan Obat

SPO/OBAT/005/2013

Unit Pelayanan Obat

94

SPO Pelayanan Obat Dibawa Pasien Disertai

SPO/OBAT/006/2013

Unit Pelayanan Obat

Informasi Penggunaan Obat


95

SPO Penanganan Obat Kadaluwarsa

SPO/OBAT/007/2013

Unit Pelayanan Obat

96

SPO Pemberian Resep Dan Penyediaan Obat

SPO/OBAT/008/2013

Unit Pelayanan Obat

97

SPO Pemesanan Obat

SPO/OBAT/009/2013

Unit Pelayanan Obat

98

SPO Obat Psikotherapi

SPO/OBAT/010/2013

Unit Pelayanan Obat

99

SPO Pencatatan damn Pelaporan Obat

SPO/OBAT/011/2013

Unit Pelayanan Obat

100

SPO Efek Samping

SPO/OBAT/012/2013

101

Unit Pelayanan Obat

SPO Pemasanagn Cateter Pria

SPO/UGD/001/2013

UGD

102

SPO Inhalasi Nabulezer

SPO/UGD/002/2013

UGD

103

SPO Menjahit Luka

SPO/UGD/003/2013

UGD

104

SPO Pemasangan Bidai

SPO/UGD/004/2013

UGD

105

SPO Pemasangan Cateter Wanita

SPO/UGD/005/2013

UGD

106

SPO Penanganan Reaksi Syok Anafilaktik

SPO/UGD/006/2013

UGD

107

SPO Pelayanan Pasien UGD

SPO/UGD/007/2013

UGD

108

SPO Resusitasi Jantung Dan Paru

SPO/UGD/008/2013

UGD

109

SPO Pengambilan Corpus Alenium di Hidung dan

SPO/UGD/009/2013

UGD

SPO Ganti Balut

SPO/UGD/010/2013

UGD

111

SPO Perawatan Luka Bakar

SPO/UGD/011/2013

UGD

112

SPO Perawatan Luka Kotor

SPO/UGD/012/2013

UGD

113

SPO Perawatan Luka Lecet

SPO/UGD/013/2013

UGD

114

SPO Perawatan Luka Tusuk Paku

SPO/UGD/014/2013

UGD

SPO Irigasi Luka

SPO/UGD/015/2013

UGD

116

SPO Perawatan Luka Jahhit

SPO/UGD/016/2013

UGD

117

SPO Cuci Tangan Biasa dan Antiseptik

SPO/UGD/017/2013

UGD

118

SPO Mengukur Tekanan Darah

SPO/UGD/018/2013

UGD

119

SPO Pelayanan Visum

SPO/UGD/019/2013

UGD

SPO Pelrpasan Cateter

SPO/UGD/020/2013

UGD

121

SPO Pemasangan Infus

SPO/UGD/021/2013

UGD

122

SPO Persetujuan Tindakan

SPO/UGD/022/2013

UGD

123

SPO Pertolongan Pertama Pada Pasien Kejang

SPO/UGD/023/2013

UGD

UGD

Telinga
110

115

120

124 SPO Tindakan Tiase

SPO/UGD/024/2013

125 SPO Penerimaan Pasien Baru

SPO/RI/001/2013

Rawat Inap

126 SPO Pelayanan Pasien Jamkesmas

SPO/R1/002/2013

Rawat !nap

127 SPO Pemberiaan Obat Intra Cutan

SPO/RI/00312013

Rawat Inap

128 SPO Pemberian Obat Intra Vena

SPO/RI/004/2013

Rawat Inap

129 SPO Konsul Dokter Jaga Lewat Telepon

SPO/RI/005/2013

Rawat !nap

130 SPO Meneima Telepon

SPO/RI/006/2013

Rawat Inap

131 SPO Melakukan Panggilan Telepon

SPO/RI/007/2013

Rawat Inap

132 SPO Merujuk Pasien ke RS atas Permintaan Sendiri

SPO/RI/008/2013

Rawat !nap

133 SPO Merumuskakn Diagnosa Keperawatan

SPO/RI/009/2013

Rawat !nap

134 SPO Menyusun Rencana Keperawatan

SPO/RI/010/2013

Rawat Inap

135 SPO Pelayanan Pasien ASKES PNS

SPO/RI/011/2013

Rawat Inap

136 SPO Pelayanan Pasien Jamkesda

SPO/RI/012/2013

Rawat Inap

137 SPO Pelayanan Pasien JK

SPO/RI/013/2013

Rawat !nap

138 SPO Pelayanan Pasien Pulang Paksa

SPO/RI/014/2013

Rawat Inap

139 SPO Pelayanan Pasien SKIM

SPO/RI/015/2013

Rawat 'nap

140 SPO Pelayanan Pasien Pulang

SPO/RI/016/2013

Rawat 'nap

141 SPO Pemasangan Flowmeter

SPO/RI/017/2013

Rawat !nap

142 SPO Pemberian Obat Oral

SPO/RI/018/2013

Rawat Inap

143 SPO Pemberian 02

SPO/RI/019/2013

Rawat Inap

144 SPO Pemeriksaan Suhu Badan

SPO/RI/020/2013

Rawat Inap

145 SPO Pengkajian Perawatan

SPO/RI/021/2013

Rawat Inap

146 SPO Perawatan Cateter Wanita

SPO/RI/022/2013

Rawat Inap

147 SPO Pertolongan Pasien Mutah

SPO/RI/023/2013

Rawat !nap

148 SPO Pemberian Obat Subcutan

SPO/RI/024/2013

Rawat !nap

149 SPO Pemberian Obat Supositorial

SPO/RI/025/2013

Rawat Inap

150 SPO Pelayanan Surat Keterangan Kematian

SPO/RI/026/2013

Rawat 'nap

151 SPO Visite Dokter

SPO/RI/027/2013

Rawat Inap

152 SPO Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

SPO/PONED/001/2013

Kamar Bersalin

153 SPO Aspexia

SPO/PONED/002/2013

Kamar Bersalin

154 SPO Distorsia Bahu

SPO/PONED/003/2013

Kamar Bersalin

155 SPO Askep Kebidanan Pada Ibu Nifas

SPO/PONED/004/2013

Kamar Bersalin

156 SPO Insiasi Menyusui Dini

SPO/PONED/005/2013

Kamar Bersalin

157 SPO Asuhan Persalinan Kala I

SPO/PONED/006/2013

Kamar Bersalin

158 SPO Asuhan Persalinan Kala II

SPO/PONED/007/2013

Kamar Bersalin

159 SPO Penatalaksanaan Manajemen aktif Kala III

SPO/PONED/008/2013

Kamar Bersalin

160 SPO Persiapan Umum Sebelum tindakan

SPO/PONED/009/2013

Kamar Bersalin

161 SPO Partograf

SPO/PONED/010/2013

Kamar Bersalin

162 SPO Pemeriksaan Dalam VT

SPO/PONED/011/2013

Kamar Bersalin

163 SPO Pencegahan Infeksi

SPO/PONED/012/2013

Kamar Bersalin

164 SPO Penjahitan Laserasi Perinium

SPO/PONED/013/2013

Kamar Bersalin

165 SPO Perawatan Tali Pusat

SPO/PONED/014/2013

Kamar Bersalin

166 SPO Pengelolaan Pre Eklamsi

SPO/PONED/015/2013

Kamar Bersalin

167 SPO Persalinan Sungsang Dengan Metode Bracht

SPO/PONED/016/2013

Kamar Bersalin

168 SPO Vulva Hyigien dan Perawatan Luka Perinium

SPO/PONED/017/2013

Kamar Bersalin

169 SPO Pelayanan Klinis Poned

SPO/PONED/018/2013

Kamar Bersalin

170 SPO Perawatan BBL

SPO/PONED/019/2013

Kamar Bersalin

171 SPO DOPPLER

SPO/PONED/020/2013

Kamar Bersalin

172 SPO Episiiotomi Medio Laseralis

SPO/PONED/021/2013

Kamar Bersalin

173 SPO Hepertensi Kehamilan

SPO/PONED/022/2013

Kamar Bersalin

174 SPO Kompresi Bimanual

SPO/PONED/023/2013

Kamar Bersalin

175 SPO Retensio Plasenta

SPO/PONED/024/2013

Kamar Bersalin

176 SPO Pelayanan Pasien Gangguan Jiwa

SPO/JIWA/001/2013

Unit Kesehatan Jiwa

177 SPO Pelayanan Pasien Gangguan Jiwa Setelah rawat !

SPO/JIWA/002/2013

Unit Kesehatan Jiwa

Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal

nap di RSJ
178 SPO Pelayanan Posyandu Lansia

SPO/LANSIA/001/2013

Unit Kesehatan lansia

179 SPO Pelayanan Klinis Lansia

SPO/LANSIA/002/2013

Unit Kesehatan Lansia

180 SPO PHC Home Visite

SPO/PERKS/001/2013

Unit Perkesmas

181 SPO PHC Rawat Inap

SPO/PERKS/002/2013

Unit Perkesmas

182 SPO PHC Rawat Jalan

SPO/PERKS/003/2013

Unit Perkesmas

183 SPO PHC

SPO/PERKS/004/2013

Unit Perkesmas

SPO/PUSLING/001/2013

Unit Puskesling

185 SPO Pengelolaan Sampah

SPO/PROMKES/001/2013

Unit Promkes

186 SPO Pengelolaan Linen

SPO/PROMKES/002/2013

Unit Promkes

187 SPO Inspeksi Sanitasi Sekolah

SPO/PROMKES/003/2013

Unit Promkes

188 SPO Tindakan Perencanan Kegiatan Gizi

SPO/PROMKES/004/2013

Unit Promkes

189 SPO Klinis Sanitasi

SPO/SANITASI/001/2013

Unit Kesling

190 SPO Pengelolaan Limbah Klinis

SPO/SANITASI/002/2013

Unit Kesling

191 SPO Pengawasan Perumahan Dan Lingkungan

SPO/SANITASI/003/2013

Unit Kesling

192 SPO Pengawasan Tempat-Tempat Umum

SPO/SANITASI/004/2013

Unit Kesling

193 SPO Pengawasan TPM

SPO/SANITASI/005/2013

Unit Kesling

184 SPO Pelayanan Puskesmas KeliIing

195 SPO Penngelolaan Sampah

SPO/SANITASI/006/2013

Unit Kesling

196 SPO Pengambilan Sempel Air

SPO/SANITASI/007/2013

Unit Kesling

197 SPO Pengelolaan LINen

SPO/SANITASI/008/2013

Unit Kesling

198 SPO Survelen Kwalitas Air

SPO/SANITASI/009/2013

Unit Kesling

199 SPO Analisa Data

SPO/SANITASI/010/2013

Unit Kesling

200 SPO Pendidikan Hyigene Sanitasi

SPO/SANITASI/011/2013

Unit Kesling

201 SPO Pengambilan Sempel air Untuk Pemeriksaan

SPO/SANITASI/012/2013

Unit Kesling

SPO/SANITASI/013/2013

Unit Kesling

203 SPO Pengiriman Sempel air

SPO/SANITASI/014/2013

Unit Kesling

204 SPO Inspeksi Sanitasi TP3

Klinis
202 SPO Pengambilan Semplel Air Untuk pemeriksaan
Bacteriologis

SPO/SANITASI/015/2013

Unit Kesling

205 SPO Anggaran Belanja

SPO/GIZI/001/2013

Unit Gizi

206 SPO Asuhan Gizi Rawat Jalan

SPO/GIZI/002/2013

Unit Gizi

207 SPO Distribusi Mkanan

SPO/GIZI/003/2013

Unit Gizi

208 SPO Kebutuhan BM

SPO/GIZI/004/2013

Unit Gizi

209 SPO Konseling Gizi

SPO/GIZI/005/2013

Unit Gizi

210 SPO Menentukan Status Gizi Balita

SPO/GIZI/006/2013

Unit Gizi

211 SPO Menentukan Status Gizi Bumil

SPO/GIZI/007/2013

Unit Gizi

212 SPO Pelacakan Balita Gizi Buruk

SPO/GIZI/008/2013

Unit Gizi

213 SPO Pelayanan Gizi Rawat Jalan

SPO/GIZI/009/2013

Unit Gizi

214 SPO Pemantauan Pertumbuhan Balita

SPO/GIZI/010/2013

Unit Gizi

215 SPO Penanggulangan Anemia Ibu Hamil

SPO/GIZI/011/2013

Unit Gizi

216 SPO Penanggulanagan KEK pada Ibu Hamil

SPO/GIZI/012/2013

Unit Gizi

217 SPO Penanggulangan Kekurangan Vitamin A

SPO/GIZI/013/2013

Unit Gizi

218 SPO Penanggulanagn KEK pada Balita

SPO/GIZI/014/2013

Unit Gizi

219 SPO Penerimaan BM

SPO/GIZI/015/2013

Unit Gizi

220 SPO Penilaian Penimbangan Balita

SPO/GIZI/016/2013

Unit Gizi

221 SPO Penimbangan Balita

SPO/GIZI/017/2013

Unit Gizi

222 SPO Penyelenggaraan Makanan Pasien

SPO/GIZI/018/2013

Unit Gizi

223 SPO Penyimpanan BM

SPO/GIZI/019/2013

Unit Gizi

224 SPO Perencanaan Menu

SPO/GIZI/02012013

Unit Gizi

225 SPO Perencanaaan Kegiatan Gizi

SPO/GIZI/021/2013

Unit Gizi

226 SPO Status Gizi Orang Dewasa

SPO/GIZI/022/2013

Unit Gizi

227 SPO Status Gizi Ibu Hamil

SPO/GIZI/023/2013

Unit Gizi

228 SPO Ukur Lila

SPO/GIZI/024/2013

Unit Gizi

229 SPO UKur Tb

SPO/GIZI/025/2013

Unit Gizi

230 SPO Penjaringan anak sekolah

SPO/UKS/001/2013

UKS

231 SPO Tindak lanjut penjaringan

SPO/UKS/002/2013

UKS

232 SPO Pembinaan Usaha kesehatan Sekolah

SPO/UKS/003/2013

UKS

233 SPO Membersihkan kaca

SPO/RT/001/2013

Rumah TAngga

234 SPO Membersihkan Kamar Mandi & WC

SPO/RT/002/2013

Rumah Tangga

235 SPO Membersihkan Langit Langit

SPO/RT/003/2013

Rumah Tangga

236 SPO Membersihkan Lantai

SPO/RT/004/2013

Rumah Tangga

237 SPO Kenaikan Pangkat

SPO/TU/001/2013

Tata USaha

238 SPO Menerima Telepon

SPOTTU/002J2013

Tata USaha

239 SPO Orientasi Pegawai Baru

SPO/ TU/003/2013

Tata USaha

240 SPO Pengelolaan Surat Keluar

SPO / TU/004/2013

Tata USaha

SPO/TU/005/2013

Tata USaha

242 SPO Penilaian Kinerja

SPOiTU/006/2013

Tata USaha

243 SPO Permohonan Cuti

SPO/TU/007/2013

Tata USaha

241 SPO Pengelolaan Surat Masuk

244 SPO Pemberantasan Sarang Nyamuk

SPO/P2M/001/2013

P2M

245 SPO Abetenisasi

SPO/P2M/002/2013

P2M

246 SPO Pelacakan Survei Epidemiologi

SPO/P2M/003/2013

P2M

247 SPO Pemberantasan Penyakit Kusta

SPO/P2M/004/2013

P2M

248 SPO Pemeriksaan klinis kusta

SPO/P2M/005/2013

P2M

249 SPO Pemeriksaan Kontak Kusta

SPO/P2M/006/2013

P2M

250 SPO Survelens Malaria

SPO/P2M/007/2013

P2M

251 SPO tindakan Survailens DB

SPO/P2M/008/2013

P2M

252 SPO KLB

SPO/P2M/009/2013

P2M

253 SPO Pembrantasan Diare

SPO/P2M/010/2013

P2M

254 SPO Pembrantasan TB

SPO/P2M/011/2013

P2M

256 SPO Penatalaksanaan HIV

SPO/P2M/012/2013

P2M

1
1

Anda mungkin juga menyukai