PERORANGAN
1
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, seraya berharap semoga segala
aktifitas senantiasa mendapat petunjuk dan ridho-Nya. Atas kekuatan-Nya akhirnya kami
dapat menyelesaikan penyusunan pedoman upaya kesehatan perorangan (UKP) UPTD
Puskesmas Gubug 1 yang merupakan salah satu persyaratan administrasi dalam rangka
penerapan tata kelola Puskesmas.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan Pemerintah terhadap pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas, oleh sebab itu perlu dikelola sesuai
praktik bisnis yang sehat. Dalam upaya memenuhi tuntutan tersebut Puskesmas harus
memiliki panduan dalam pengelolaannya. Pedoman upaya kesehatan perorangan (UKP)
merupakan peraturan internal yang harus dipenuhi oleh Organisasi Perangkat
Pemerintah Daerah atau Unit Kerja. Pedoman UKP ini adalah merupakan aturan dasar
yang mengatur tata cara penyelenggaraan pelayanan klinis di Puskesmas, diharapkan
dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan operasional pelayanan
kesehatan perorangan UPTD Puskesmas Gubug 1.
Penyusunan pedoman upaya kesehatan perorangan (UKP) ini dapat kami
selesaikan atas dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya atas kerjasama semua unit layanan klinis. Akhirnya kami
berharap semoga pedoman upaya kesehatan perorangan (UKP) ini dapat digunakan
sebagai aturan dan landasan serta pedoman dalam pelaksanaan pelayanan klinis di
UPTD Puskesmas Gubug 1.
2
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Pengertian Pola Pedoman Unit Kerja Puksesmas ................................................... 4
C. Prinsip – prinsip Pengorganisasian Unit Kerja Puskesmas ..................................... 5
D. Tujuan Pengoranisasian Unit Kerja Puskesmas ...................................................... 5
E. Ruang Lingkup......................................................................................................... 6
F. Sumber Referensi Pengorganisasian Unit Kerja Puskesmas .................................. 6
G. Perubahan Pedoman Upaya Kesehatan Perorangan ............................................. 8
BAB II Gambaran Umum ................................................................................................. 9
A. Upaya Kesehatan Perorangan ................................................................................ 9
B. Batasan Operasional ............................................................................................... 9
BAB III Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan ......................................................................... 12
A. Visi dan Misi .......................................................................................................... 12
B. Falsafah ................................................................................................................. 12
C. Tata Nilai ............................................................................................................... 12
D. Tujuan ................................................................................................................... 12
BAB IV Struktur Organisasi ........................................................................................... 13
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja ........................................................................... 14
BAB VI Uraian Jabatan ................................................................................................. 15
BAB VII Tata Hubungan Kerja ....................................................................................... 19
A. Unit Kerja Internal .................................................................................................. 19
B. Unit Kerja Eksternal ............................................................................................... 19
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil ...................................................... 20
BAB IX Kegiatan Kredensial .......................................................................................... 21
A. Kredensial dan Rekredensial ................................................................................. 21
B.Tata Laksana Kredensial ........................................................................................ 21
BAB X Pertemuan / Rapat ............................................................................................. 22
BAB XI Pelaporan ......................................................................................................... 23
1. Laporan Harian .................................................................................................... 23
2. Laporan Bulanan ................................................................................................. 23
3. Laporan Tahunan ................................................................................................ 23
PENUTUP ..................................................................................................................... 24
LAMPIRAN .................................................................................................................... 25
3
BAB I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola Pengelolaan Keuangan UPTD Puskesmas yaitu suatu pola pengelolaan
keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi Puskesmas yang akan
menerapkan pola pengelolaan UPTD sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61 Tahun 2007 adalah persyaratan administratif berupa pedoman pengorganisasian
unit kerja Puskesmas. UPTD Puskesmas Gubug 1 sebagai unit pelaksana teknis di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan yang memiliki tugas dan fungsi
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, akan memenuhi persyaratan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 tersebut untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Pedoman pengorganisasian unit kerja Puskesmas ini akan menjadi acuan
tertulis yang sangat penting dalam berinteraksi dalam menjalankan peran sebagai
penyedia jasa layanan publik yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan
dan nilai (value) dalam jangka panjang.
5
3. Mendorong agar organisasi Puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial Puskesmas terhadap
stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi Puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pengorganisasian unit kerja puskesmas yang akan
diuraikan selanjutnya adalah sebagaimana tertuang dalam bab II dan bab III
meliputi:
1. Struktur organisasi dan prosedur kerja, yang menjelaskan struktur organisasi
UPTD Puskesmas Gubug 1, pengelompokan fungsi yang logis serta uraian
tentang prosedur kerja atau pola hubungan antar jabatan.
2. Struktur dan proses pedoman pengorganisasian unit kerja upaya kesehatan
perorangan (UKP) Puskesmas, yang menjelaskan hak, kewajiban, wewenang
dan tanggung jawab masing-masing jabatan dalam pelaksanaan tugas, serta
uraian tentang proses kredensial/rekredensial unit layanan klinis UPTD
Puskesmas Gubug 1.
F. Sumber Referensi Pengorganisasian Unit Kerja Puskesmas
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
6
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
7
22. Peraturan Bupati Grobogan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Dan Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan;
G. Perubahan Pedoman Upaya Kesehatan Perorangan
Pedoman uapaya kesehatan perorangan di Puskesmas Gubug 1 ini akan
direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pola pedoman pengorganisasian unit kerja Puskesmas sebagaimana
disebutkan di atas, disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi Puskesmas serta perubahan lingkungan.
8
BAB II Gambaran Umum
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. Batasan Operasional
1. Pelayanan unit pelayanan klinis
9
a) Poli Umum dan MTBS : dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa maupun tindakan. Didukung oleh dokter
umum dan tenaga paramedis (perawat).
b) Poli Gigi dan mulut (BP Gigi) : Menangani penyakit gigi dan mulut dengan
didukung oleh tenaga dokter gigi dan perawat gigi.
c) Poli KIA/ KB/ IVA : Menangani pasien antenatal care, pasien kebidanan dan
penyakit kandungan, neonatus (bayi 0-1 bulan), pasien yang ingin
mendapatkan akses KB, imunisasi bagi calon pengantin, dan pemriksaan IVA.
Didukung oleh tenaga bidan.
d) Konsultasi Gizi : Menangani konsultasi gizi umum dan masalah gizi seperti
balita gizi buruk, gizi kurang, stunting, ibu hamil KEK, ibu hamil anemia dan
remaja putri anemia. Didukung oleh petugas gizi.
e) Fisioterapi : melayani pasien yang memerlukan terapi untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh secara manual. Didukung
oleh Fisioterapis (D IV fisioterapi).
f) Pelayanan Elektro Kardiografi (EKG) : melayani pasien yang memerlukan
pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik (listrik) jantung. Didukung
oleh dokter dan paramedis.
g) Poli VCT : menangani pasien dengan keluhaan keputihan maupun konsultasi
dari unit pelayanan puskesmas yang memerlukan konsultasi dan pemeriksaan
VCT/ . Didukung oleh dokter, analis kesehatan dan paramedis.
h) Laboratorium : laboratorium puskesmas mampu melayani pemeriksaan darah
rutin (hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit, hematokrit), pemeriksaan
glukosa strip, cholesterol strip, asam urat strip , malaria, golongan darah, widal
test, urine rutin (warna, kejernihan, albumin, reduksi bilirubin, urobilin, sedimen
urine), test kehamilan /PPT, sputum/BTA. Didukung oleh D3 analis kesehatan.
i) Farmasi : Pasien yang sudah mendapat resep dokter selanjutnya
menyerahkan ke farmasi untuk pengambilan obat. Didukung oleh Apoteker dan
asisten apoteker.
j) Unit Gawat Darurat (UGD) : menangani pasien yang datang ke puskesmas
dengan keadaan yang memerlukan pertolongan segera dan melakukan
rujukan emergensi ke fasilitas yang lebih baik bila diperlukan . Layanan gawat
darurat dilakukan setiap hari (24 jam). Di dukung oleh tenaga dokter, perawat
dan bidan.
k) Pelayanan rawat inap : merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien
dirawat dan tinggal di Puksesmas untuk jangka waktu tertentu. Selama pasien
dirawat, Puksesmas memberikan pelayanan yang membantu proses
pemulihan kesehatan. Didukung oleh dokter, paramedis, farmasi dan ahli gizi.
10
l) PONED : menangani pasien obstetri dan neonatal yang memerlukan
pertolongan segera / kegawatdaruratan yang siap 24 jam dan melakukan
rujukan emergensi ke fasilitas lebih baik bila diperlukan. Didukung oleh tenaga
dokter, bidan dan tim PONED.
m) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) : merupakan upaya yang
ditujukan untuk mencegah transmisi penyakit menular di semua unit layanan
klinis. Didukung oleh tenaga perawat.
2. Pelayanan administrasi
Loket dan Rekam medis
Suatu tempat atau ruangan khusus untuk melakukan aktifitas wawancara,
pencatatan tentang identitas pasien yang melakukan pemeriksaan atau konsultasi.
Pasien saat datang untuk berobat, mengambil nomor antrian terlebih dahulu,
kemudian di panggil sesuai urutan antrian untuk dicatat datanya dan jenis
tanggungan jaminan kesehatan (umum, BPJS) serta dicarikan rekam mediknya,
selanjutnya diarahkan ke unit layanan rawat jalan yang dituju sesuai dengan
keluhan pasien.
11
BAB III Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TATA NILAI DAN TUJUAN
A. Visi dan Misi
1. Visi
“ Menjadi Puskesmas Andalan Yang Mampu Mewujudkan Masyarakat Gubug
Hidup Sehat Secara Mandiri”.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu;
b. Mengembangkan sarana dan prasarana;
c. Meningkatkan peran serta masyarakat;
d. Mendorong masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gubug 1 untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat.
B. Falsafah
“
C. Tata Nilai
UPTD Puskesmas Gubug 1 memiliki tata nilai yang menjadi jiwa dan karakter
Puskemas yang dianut oleh seluruh pegawai Puskesmas Gubug 1 dan dilaksanakan
sebagai pedoman bersama untuk memberikan pelayanan yang optimal. Tata nilai
Puskemas Gubug 1 adalah CAKAP, yaitu :
Cepat
Akurat
Kwalitas
Aman
Profesional
D. Tujuan
Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan tercapainya derajat
kesehatan masyarakat Gubug 1 yang setinggi-tingginya.
12
BAB IV Struktur Organisasi
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS GUBUG 1
Kepala
Puskesmas
Kepala Sub
Bagian Tata
Usaha
Kelompok Jabatan
Fungsional
13
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB V
STRUKTUR UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
AUDIT INTERNAL
Filaili Afitriani, Amd.Keb
Kord. Poli Gigi Kord. Farmasi Kord. Fisioterapi Kord. Rekam Medik
drg. Sri Rusnita Rupmini, S.Farm, Apt Wulan Brury, SST Sisilia R., Amd. PK
Kord. Rawat Inap Kord. MTBS Kord. PPI Kord. Pelayanan Ambulan
Elfiana Orfa, Amd.Kep Puji Astutik, Amd.Keb Susilowati, Amd.Kep Huri
14
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VI
URAIAN JABATAN
15
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Sub bagian Tata Usaha dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala UPTD. Sub bagian Tata Usaha mempunyai
tugas menyelenggarakan kegiatan sistem informasi Puskesmas,
kepegawaian,rumah tangga dan keuangan.
Sub bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
a. Koordinasi pelaksanaa kegiatan di UPTD Puskesmas Gubug 1;
b. Koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran di UPTD
Puskesmas Gubug 1;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi Sistem
Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan;
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
16
5. Penanggung Jawab Administrasi dan Manajemen (ADMEN)
Sebagai leader dari semua unit kerja di UPTD Puskesmas Gubug 1,
Penanggung Jawab Administrasi dan Manajemen mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun perencanaan dan penganggaran kesehatan terpadu (P2KT);
b. Memantau proses pelaksanaan dan hasil kegiatan Puskesmas;
c. Evaluasi hasil pelaksanaan (penilaian kinerja);
d. Melaksanakan manajemen peralatan (medik/ non medik);
e. Melaksanakan manajemen obat/ bahan;
f. Melaksanakan manajemen tenaga;
g. Melaksanakan manajemen keuangan;
h. Melaksanakan manajemen pemberdayaan masyarakat;
i. Melaksanakan manajemen data dan informasi;
j. Melaksanakan manajemen program/ upaya;
k. Melaksanakan manajemen mutu.
17
7. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
UKP adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan. UKP mencakup upaya-
upaya promosi kesehatan perorangan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap
perseorangan. Uraian tugas penanggung jawab UKP antara lain :
a. Merumuskan kebijakan jenis-jenis layanan klinis;
b. Menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis;
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan;
d. Monitoring / Mengevaluasi kegiatan klinis;
e. Bersama tim mutu merumuskan SOP pelayanan klinis;
f. Meningkatkan mutu keselamatan pasien dan menindak lanjuti laporan insiden
(KTD, KNC,KPC);
g. Mengikuti rapat tinjauan manajemen.
18
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata hubungan kerja adalah pengaturan hubungan kerja antara satu unit dengan unit
lainnya dalam bentuk koordinasi fungsional, administratif operasional dan atau teknis
operasional. Tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit kerja yang memerlukan
kerjasama. Hal ini akan lebih memperjelas batas tugas pekerjaan dan batas wewenang
antar unit layanan. Penyusunan tata hubungan kerja sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan yang jelas dari masing-masing unit layanan.
Tata hubungan kerja mencakup hubungan kerja internal dan eksternal. Hubungan
kerja internal adalah hubungan kerja yang menyangkut hanya unit-unit layanan dalam
suatu organisasi. Sedangkan tata hubungan kerja eksternal mengatur hubungan kerja
antara unit kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut.
19
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
20
BAB IX Kegiatan Kredensial
BAB IX
KEGIATAN KREDENSIAL
21
BAB X Pertemuan / Rapat
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
22
BAB XI Pelaporan
BAB XI
PELAPORAN
23
PENUTUP
24
LAMPIRAN
25