Anda di halaman 1dari 17

KEADAAN MEMAKSA, RISIKO, DAN

BERAKHIRNYA PERIKATAN
KEADAAN MEMAKSA (OVERMATCH ATAU FORCE
MAJEURE)
➢Keadaan memaksa atau Suatu keadaan yang melepaskan seseorang atau
suatu pihak yang mempunyai kewajiban untuk dipenuhinya berdasarkan suatu
perikatan (si berutang atau debitur), yang tidak atau tidak dapat memenuhi
kewajibannya, dari tanggung jawab untuk memberi ganti rugi, biaya dan
bunga, dan/atau dari tanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya tersebut
➢Orang atau pihak yang mengalami overmacht harus dapat membuktikan
kebenaran adanya
➢Contoh: kejadian-kejadian bencana alam seperti banjir, badai, gempa bumi
dan kejadian akibat dari perbuatan manusia seperti kerusuhan, pemogokan,
peperangan
WAPRESTASI ATAS KEADAAN MEMAKSA
1. Permanen
objek perikatan musnah (objective overmacht), jika bendanya musnah sama
sekali, maka sifatnya abadi dan perikatan menjadi hapus
2. Sementara
kehendak debitur untuk melakukan prestasi terhalang (relative overmacht)
atau ditangguhkan, sifatnya sementara karena bisa disebabkan oleh
bencana alam atau keadaan perang
KETENTUAN KEADAAN MEMAKSA
➢Apabila orang atau pihak dapat membuktikan bahwa wanprestasi itu bukan
karena kelalaiannya, melainkan akibat adanya overmacht maka menurut
hukum ia dibebaskan dari tuntutan pihak satunya (1245 BW)
➢Sebaliknya, apabila wanprestasi itu berasal dari kelalaian dan kealpaannya
bukan akibat adanya overmacht maka menurut hukum ia wajib mengganti
kerugian yang diderita pihak satunya
RISIKO
➢Bahaya atau ancaman yang menyebabkan kerugian
➢Tanggung gugat ini merupakan kewajiban hukum yang mengikat para pihak
untuk memikul kerugian akibat wanprestasi
➢Kewajiban untuk memikul kerugian yang disebabkan kejadian di luar
kesalahan para pihak
➢Pembagian resiko sangat penting untuk ikut ditentukan dengan cara mengikut
sertakan pihak lain yang lebih mampu menangani resiko ini, misalnya pihak
asuransi
➢Contoh: kerusakan atau musnahnya barang yang diperjualbelikan selama
perjalanan
BERAKHIRNYA PERIKATAN (1381 BW)
1. Pembayaran 6. Pembebasan utang
2. Penawaran pembayaran tunai7. Musnahnya benda yang terutang
disertai penitipan (consignatie)
8. Kebatalan atau pembatalan
3. Pembaharuan utang (novasi)
9. Berlakunya syarat batal
4. Perjumpaan utang (compensatie)
10. Kedaluwarsa atau lewat waktu
5. Pencampuran utang
PEMBAYARAN
Pelaksanaan atau pemenuhan perikatan secara sukarela, tidak ada paksaan
atau eksekusi berupa penyerahan uang, penyerahan barang yang dijual oleh
penjualnya, atau pekerja yang melakukan pekerjaan untuk majikan
PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAI DISERTAI
PENITIPAN (CONSIGNATIE)
Apabila si berpiutang menolak menerima pembayaran barang atau uang
yang hendak dibayarkan oleh si berhutang
Penyimpanan uang atau barang di kepaniteraan Pengadilan Negeri dengan
memberitakannya pada si berpiutang
Adapun faktor-faktor si berpiutang tidak bersedia menerima pembayaran:
adanya inflasi, melonjaknya harga barang di pasaran
PRESTASI
Perikatan merupakan suatu hubungan hukum antara dua orang/pihak atau
lebih, dalam hal mana pihak yang satu berhak atas sesuatu (prestasi),
sedangkan pihak lainnya berkewajiban untuk memenuhi sesuatu (kontra
prestasi)
Prestasi erat kaitannya dengan obyek perikatan
Dengan adanya prestasi yang berupa janji-janji maka timbul hak dan
kewajiban dari dan kepada para pihak dalam perikatan
PEMBAHARUAN UTANG (NOVASI)
Novasi objektif ➔ Novasi karena terjadi pergantian objek perjanjian
Novasi subjektif pasif ➔ Novasi karena terjadi pergantian debitur
Novasi subjektif aktif ➔ Novasi karena terjadi pergantian kreditur
PERJUMPAAN UTANG (COMPENSATIE)
2 pihak saling berutang satu sama lainnya sehingga terjadi
perjumpaan utang
PENCAMPURAN UTANG
Apabila kedudukan seorang yang berpiutang dengan si berutang berkumpul
menjadi satu
Contoh: si berhutang kawin dengan si berpiutang
PEMBEBASAN UTANG
Jika si berpiutang dengan tegas menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi
dari si berhutang dan melepaskan haknya atas pembayaran atau pemenuhan
perikatan, maka pembebasan utang semacam ini mengakibatkan hapusnya
perikatan
MUSNAHNYA BENDA YANG TERUTANG
Apabila barang tertentu yang menjadi objek perikatan musnah
atau tidak dapat diperdagangkan atau hilang di luar kesalahan
debitur
KEBATALAN ATAU PEMBATALAN
➢Adanya syarat yang tidak dipenuhi mengakibatkan perikatan itu batal
➢Pembatalan yaitu akibat tidak terpenuhinya unsur subjektif seperti suatu
perjanjian lahir karena adanya cacat kehendak atau ketidak cakepan
Contoh: misalnya salah satu pihak menyimpang atau meninggal dunia
➢Kebatalan yaitu apabila tidak terpenuhi unsur objektif dalam perjanjian
seperti perjanjian yang tidak memenuhi syarat objek tertentu
Contoh: perjanjian yang tidak sah
KEDALUWARSA ATAU LEWAT WAKTU
Segala tuntutan baik yang bersifat kebendaan maupun yang
bersifat perorangan hapus karena kadaluwarsa, dengan lewatnya
waktu 30 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai