Anda di halaman 1dari 3

Komorbid

Hasil

Komorbid pada pasien Covid-19 yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah hipertensi
sebanyak 135 orang (34,8%), diabetes mellitus 88 orang (22,7%), hamil 46 orang (11,9%),
stroke 18 orang (4,6%), Acute Coronary Syndrome 17 orang (4,4%), Congestif Heart Failure
17 orang (4,4%), asma 9 orang (2,3%), TB paru 8 orang (2,1%), Obesitas 6 orang (1,5%),
epilepsy 5 orang (1,3%), SLE 5 orang (1,3%), penyakit katup jantung 3 orang (0,8%), gagal
ginjal akut 3 orang (0,8%), anemia 3 orang (0,8%), gangguan cemas menyeluruh 3 orang
(0,8%), Parkinson 3 orang (0,8%), aritmia 2 orang (0,5%), bell’s palsy 2 orang (0,5%),
hepatitis 2 orang (0,5%), HIV 2 orang (0,5%), sindrom nefrotik 2 orang (0,5%), efusi pleura
1 orang (0,3%), aneurisma otak 1 orang (0,3%), demensia alzaimer 1 orang (0,3%), sindrom
gulian bare 1 orang (0,3%), hipertiroid 1 orang (0,3%), katarak 1 orang (0,3%), nefrolitiasis 1
orang (0,3%), dan myasthenia gravis 1 orang (0,3%).

Pembahasan
Dalam penelitian ini terlihat bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet
Kemayoran dengan komorbid yang paling banyak diidap subjek adalah hipertensi sebanyak
135 orang (34,8%) dan diabetes mellitus 88 orang (22,7%). Hal ini serupa dengan hasil
sebuah tinjauan sistematis dan metaanalisis oleh Jing Yang dkk. Bahwa prevalensi tertinggi
adalah hipertensi dan diabetes, lalu disusul dengan penyakit kardiovaskular, penyakit saluran
pernapasan.1 Penelitian tentang pasien Covid-19 yang memiliki manifestasi neurologis di
Wuhan, China, juga memiliki hasil yang tidak jauh berbeda, bahwa sebanyak 51 pasien
(23,8%) yang mengidap hipertensi dan diabetes sebanyak 30 orang (14%), lalu disusul
dengan penyakit kardioserebrovaskular sebanyak 15 (7%) dan keganasan 13 (6,1%). 2
Hipertensi diidentifikasi sebagai faktor dominan dari infeksi Covid-19. Banyak asumsi
bahwasanya pasien dengan tekanan darah yang tidak stabil memiliki inhibitor system renin-
angiotensin-aldosteron (RAAS) berlebih seperti ACE-2 yang diasosisasikan dengan
peningkatan kerentanan terhadap Covid-19. Pasien Covid-19 dengan komorbid hipertensi
memiliki resiko kematian dua kali lebih tinggi. 3
Pada peringkat kedua komobid tertinggi yaitu diabetes. Pasien diabetes merupakan kelompok
resiko tinggi untuk infeksi Covid-19. Pada penelitian lain, peneliti mengidentifikasi bahwa
control glikemik yang buruk diasosiasikan dengan luaran yang buruk pada pasien Covid-19
dengan derajat berat dan memiliki resiko tiga kali lebih tinggi untuk dirawat di ICU. 3
Beberapa penyakit, seperti hipertensi, diabetes, penyakit system respirasi, penyakit
kardiovaskular dengan kondisi kerentanannya mungkin dikaitkan dengan pathogenesis
Covid-19. Penyakit kronis memiliki beberapa fitur standar dengan penyakit infeksius, seperti
keadaan proinflamasi dan atenuasi dari respon imun bawaan. Misalnya, diabetes terjadi
karena akumulasi sel imun bawaan yang diaktifkan dalam jaringaan metabolic yang
menyebabkan pelebasan mediator inflamasi, terutama IL-1B dan TNFa, yag meningkatkan
resistensi insulin sistemik dan kerusakan sel-sel. 1
Komorbid n %

Hipertensi 135 34,8

Diabetes Melitus 88 22,7

Hamil 46 11,9

Stroke 18 4,6

Acute Coronary Syndrome 17 4,4

Congestif hear failure 17 4,4

Asma 9 2,3

TB Paru 8 2,1

Obesitas 6 1,5

Epilepsi 5 1,3

SLE 5 1,3

Katup jantung 3 0,8

Acute Kidney Injury 3 0,8

Anemia 3 0,8

Gangguan Cemas Menyeluruh 3 0,8

Parkinson 3 0,8

Aritmia 2 0,5

Bells Palsy 2 0,5

Hepatitis 2 0,5

HIV 2 0,5

Sindroma Nefrotik 2 0,5

Efusi Pleura 1 0,3

Aneurisma Otak 1 0,3

Demensia alzeimer 1 0,3

Gulian bare syndrome 1 0,3

Hipertiroid 1 0,3

Katarak 1 0,3
Nefrolitiasis 1 0,3

Pneumonia 1 0,3

Myastenia Gravis 1 0,3

Daftar Pustaka
1. Yang, J. et al. Prevalence of comorbidities and its effects in patients infected with SARS-CoV-
2: a systematic review and meta-analysis. Int. J. Infect. Dis. 94, 91–95 (2020).
2. Mao, L. et al. Neurologic Manifestations of Hospitalized Patients With Coronavirus Disease
2019 in Wuhan, China. JAMA Neurol. 77, 683 (2020).
3. Syahrul et al. Neurological manifestation as an implication of covid-19 pandemic at a hospital
in aceh, Indonesia. Bali Med. J. 10, 623–627 (2021).

Anda mungkin juga menyukai