Efek Pemaparan :
Iritasi mata, iritasi saluran pernapasan, pusing, mual,
kehilangan kesadaran, kulit kering dan pecah-pecah.
Penghirupan lebih besar dapat menyebabkan kerusakan
lever, kehilangan kesadaran dan kematian.
Penyalahgunaan (menghirup / menelan), penggunaan
yang keliru (misalnya sebagai pelarut, sebagai bahan
pencuci) dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan efek sistem syaraf/neurologi yang
sangat bervariasi, gangguan produksi butir darah merah
dan merusak sumsum tulang belakang serta anemia
Sistem syaraf yang terganggu dapat mengakibatkan
kelelahan, pusing berkepanjangan/kronis, gangguan
penglihatan dan pendengaran. Efek ini perlu
dihindarkan, dapat terjadi di tempat / lingkungan
pendistribusian, misalnya pada Instalasi/Depot/Terminal
Transit, Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum
dan lain-lain.
Tertelan :
Bila tertelan, segera berikan 1 sampai 2 gelas air dan
kemudian segera panggil / bawa ke dokter, Instalasi
Gawat Darurat atau pusat pelayanan medis lainnya
PERHATIAN:
Jangan sekali-kali merangsang efek muntah atau
memberikan sesuatu pada penderita yang tidak
sadarkan diri.
Catatan untuk Dokter :
Bahan yang tertelan kemungkinan dapat terserap ke
dalam paru-paru yang dapat mengakibatkan gangguan
paru-paru / pneumoconiosis kimiawi, sehingga perlu
penanganan yang tepat.
6. TATACARA Pelaporan :
PENANGGULANGAN
TUMPAHAN DAN Jika terjadi tumpahan segera laporkan sesuai dengan
KEBOCORAN otorisasi setempat yang telah ditentukan.
Perlindungan Lingkungan :
Cegah masuknya tumpahan ke dalam selokan umum,
saluran pembuangan atau perembesan ke dalam tanah.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 4 dari 9
Penyimpanan :
Untuk penyimpanan di dalam ruangan harus
memperhatikan sistem ventilasi. Penyimpanan di tangki
timbun harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan
klasifikasinya. Uap yang mudah terbakar dapat
terbentuk walaupun disimpan pada temperatur dibawah
titik nyala. Jauhkan dari bahan-bahan yang mudah
terbakar. Tempat penyimpanan harus di "grounding" dan
"bonding" serta dilengkapi dengan pressure vacuum
valve dan flame arrester. Jauhkan dari bahan yang
mudah terbakar, api, listrik atau sumber panas lainnya
8. PENGENDALIAN Ventilasi :
PEMAPARAN /
PERLINDUNGAN DIRI Apabila PERTAMAX digunakan pada ruangan yang
relatif tertutup maka harus dilengkapi dengan Ventilasi
keluar (exhaust fan). Ventilasi dan peralatan yang
dipakai harus bersifat kedap gas.
Pelindung Pernapasan :
Pakailah alat perlindung pernapasan jika konsentrasi di
udara telah melebihi Nilai Ambang Batas.
Pelindung Mata :
Pakailah kacamata pelindung (goggles) untuk bahan
kimia.
Perlindungan Kulit :
Pakailah sarung tangan dari karet atau PVC. Terapkan
kebersihan perorangan yang baik.
Nilai Ambang Batas : 300 ppm.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 5 dari 9
*) Bila kandungan Olefin diatas 20 %, hasil pengujian angka stabilitas oksidasi min. 1000 menit.
CATATAN UMUM
Additive harus kompartibel dengan mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Additive yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan
Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
CATATAN KAKI
Catatan 1 Batasan 0.05% m/m setara dengan 500 ppm
Catatan 2 Pada atau dibawah batasan deteksi dari metode uji yang digunakan. Tidak ada penambahan yang disengaja
Catatan 3 Bila digunakan oksigenat, jenis ether lebih disukai. Penggunaan etanol diperbolehkan maksimum 10% vol (sesuai ASTM D.4806 dan pH antara 7 – 9)
Alkohol berkarbon lebih tinggi (C > 2) dibatasi maksimal 0,1 % vol. Penggunaan metanol tidak diperbolehkan.
Spesifikasi tersebut sesuaiLampiran Keputusan Dirjen Migas 3674 K/24/DDJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 dan dapat berubah
sewaktu-waktu
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 6 dari 9
TOKSIKOLOGI KRONIK :
Percobaan binatang dengan konsentrasi > 8000 ppm,
memperlihatkan peningkatan insiden tumor hati. Tetapi
efek tersebut diperkirakan tidak terjadi pada manusia.
Informasi Perundang-undangan :
Limbah Sludge produk ini dapat dinyatakan sebagai
limbah B3 kecuali setelah dilakukan uji TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) tidak terbukti, dan
ketentuan pembuangannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
PERTOLONGAN PERTAMA :
Bila terhirup, penderita segera bawa ke tempat udara
segar (terbuka). Bila penderita mengalami henti napas
segera berikan pernapasan buatan. Bila masih sulit
bernafas, tambahkan oksigen dan segera panggil dokter.
Bila terjadi kontak dengan kulit, segera cuci dengan
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 9 dari 9
PERHATIAN
Residu mungkin dapat tersisa dalam kontainer, dapat
terbakar atau meledak. Jangan melakukan kegiatan
pemotongan, pemukulan atau pengelasan di sekitar
kontainer. Semua label peringatan harus benar-benar
diawasi keberadaannya hingga kontainer benar-benar
aman. Label peringatan yang dimaksud minimal harus
menuliskan : "Bahan ini mengandung bahan yang
beracun dan berbahaya, dapat menyebabkan tumor
ganas, kematian bayi waktu lahir, dan gangguan sistim
reproduksi”.
Putih
Radioaktif
3. PENGENALAN BAHAYA
Standar Komunikasi Bahaya : OSHA 29 CFR 1910.1200 (berbahaya)
Efek Pemaparan : Kontak terhadap kulit yang berulang dalam waktu yang lama dapat
mengakibatkan dampak: iritasi terhadap saluran pernapasan, rasa
pusing, mual, kehilangan kesadaran.
Data Tanggap darurat : Cairan berwarna bening. Mudah terbakar. DOT ERG No.128
Alat pelindung khusus : Untuk kebakaran pada area yang relatif tertutup, maka orang
yang melakukan pemadaman kebakaran harus
menggunakan Self Contained Breathing Aparatus (SCBA).
Bahaya Ledakan dan Kebakaran lain : Terjadi bila ada suatu tempat penampungan tidak terlindung
disekitar lokasi kebakaran
Flash Point : 38 oC atau 100 oF
Flamable Limits : LEL = 0,7%, UEL = 5,0%
NFPA Hazard ID : Kemudahan Terbakar = 2, Instabilitas = 1
Dekomposisi Bahan Berbahaya : Karbon Monoksida
efek karsinogenik.
------------- DATA TOKSIKOLOGI LAIN ------------
Percobaan di laboratorium terhadap produk ini setelah pemakaian pada kendaraan berbahan bakar bensin
menunjukkan adanya aktivitas karsinogen pada kulit. Hal ini terutama terjadi jika setelah penggunaan produk
ini sipemakai tidak membilas tangannya. Namun terhadap produk ini setelah pemakaian pada kendaraan
bermesin diesel tidak memberikan efek karsinogenik.
RID/ADR
HAZARD CLASS :3
HAZARD SUB CLASS : 31 ( C )
LABEL :3
DANGER NUMBER : 30
UN NUMBER : 1863
SHIPPING NAME : Fuel, aviation, turbine engine
IMO
HAZARD CLASS & DIV : 3.3
ID/UN NUMBER : 1863
PACKING GROUP : PG III
SHIPPING NAME : Fuel, aviation, turbine engine
LABEL (s) : Cairan Mudah Terbakar
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS)
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
ICAO/IATA
HAZARD CLASS & DIV :3
ID/UN NUMBER : 1863
PACKING GROUP : PG III, PG II, PG I
SHIPPING NAME : Fuel, aviation, turbine engine
LABEL (s) : Cairan Mudah Terbakar
DAPAT MENYEBABKAN KANKER KULIT, KERUSAKAN PADA HATI, DAN KERUSAKAN KOMPONEN
DARAH.
Kondisi dan kesesuaian produk untuk pemakai diluar jaminan kami , semua resiko penggunaan produk
ditanggung oleh pemakai. Tanda peringatan dan prosedur penanganan produk ini harus memiliki oleh
pemakai dan petugas yang menangani produk ini. Dilarang untuk mengganti dokumen ini, kecuali dengan
persetujuan secara hukum.
*) Revisi terhadap MSDS Avtur yang dipublikasikan oleh Divisi Pembinaan Sarana Pembekalan dan
Pemasaran – Direktorat Pembekalan Dan Pemasaran dalam Negeri, Tahun 1997
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 1 dari 8
Efek Pemaparan :
Iritasi pernapasan, pusing, mual, pingsan. Pada
pemaparan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang
akan menyebabkan iritasi kulit atau gangguan kulit yang
lebih serius. Selain itu dilaporkan juga dari penelitian
bahwa produk ini dapat menyebabkan kanker kulit pada
manusia dengan kondisi kesehatan yang buruk,
diperkuat dengan pemaparan sinar matahari, waktu
pemaparan yang lama dan berulang.
Kontak Kulit :
Keringkan kulit yang terkena kontak dari produk ini
dengan lap kering dan bersih. Bilas bagian yang terkena
bahan ini menggunakan air sabun.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 2 dari 8
Terhirup :
Jauhkan korban dari pemaparan selanjutnya. Jika terjadi
iritasi pernapasan, pusing, mual dan pingsan maka
segera cari pertolongan tenaga kesehatan atau segera
panggil dokter. Bila terjadi HENTI NAPAS, lakukan
RESUSITASI DARI MULUT KE MULUT.
Tertelan :
Bila tertelan, segera beri minum 1 sampai 2 gelas air dan
kemudian segera panggil / bawa ke dokter, Instalasi
Gawat Darurat atau pusat pelayanan medis lainnya
PERHATIAN :
Jangan sekali-kali merangsang efek muntah atau
memberikan sesuatu pada penderita yang tidak
sadarkan diri.
6. TATACARA Pelaporan :
PENANGGULANGAN Jika terjadi tumpahan segera laporkan sesuai dengan
TUMPAHAN DAN otorisasi setempat yang telah ditentukan.
KEBOCORAN
Prosedur Penanggulangan Kebocoran atau
Tumpahan :
Singkirkan semua kondisi yang memungkinkan
terjadinya penyalaan. Keringkan tumpahan
menggunakan bahan penyerap (sorbent), pasir, tanah
lempung dan bahan penghambat kebakaran lainnya.
Bersihkan dan buang pada tempat pembuangan yang
telah ditentukan oleh peraturan setempat.
Perlindungan Lingkungan :
Cegah masuknya tumpahan ke dalam selokan umum,
saluran pembuangan atau perembesan ke dalam tanah.
8. PENGENDALIAN Ventilasi :
PEMAPARAN / Apabila Pertamina Dex digunakan pada ruangan yang
PERLINDUNGAN DIRI relatif tertutup maka harus dilengkapi dengan Ventilasi
keluar (exhaust fan). Ventilasi dan peralatan yang
dipakai harus bersifat kedap gas.
Pelindung Pernapasan :
Pakailah alat perlindung pernapasan jika konsentrasi di
udara telah melebihi Nilai Ambang Batas.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 4 dari 8
Pelindung Mata :
Pakailah kacamata pelindung (goggles) untuk bahan
kimia.
Perlindungan Kulit :
Pakailah sarung tangan dari karet atau PVC. Terapkan
kebersihan perorangan yang baik
Nilai Ambang Batas : 500 ppm
BATASAN METODE
No. KARAKTERISTIK SATUAN MIN MAKS ASTM Lain
1. Bilangan Cetana
Angka Setana atau - 51 - D 613-95
Indeks Setana - 48 - D 4737-96a
2. Berat Jenis pada 150C kg/m3 8201) 860 D4052-96
3. Viscositas (pada suhu 400C) mm2/sec 2.0 4.5 D 445-97
4. Kandungan Sulfur %m/m - 0.05 2) D 2622-98
5. Distilasi D 86-99a
3
T 90 ) ºC - 340
3
T 95 ) ºC - 360
Titik Didih Akhir ºC - 370
6. Titik Nyala ºC 55 - D 93-99c
7. Titik Tuang ºC - 18 D 97
8. Residu Karbon % m/m - 0.3 D 4530-93
9. Kandungan air mg/kg - 500 D 1744-92
3
10. Stabilitas Oksidasi g/m - 25 D 2274-94
11. Biological growth *) - - nihil
12. Kandungan FAME *) % v/v - 1,0
13. Kandungan metanol dan Etanol % v/v - tak terdeteksi
14. Korosi Lempeng Tembaga merit - kelas 1 D 4815
15. Kandungan Abu % m/m - 0,01 D 130-94
16. Kandungan Sedimen % m/m - 0.01 D 482-95
17. Bilangan Asam Kuat mg KOH/g - 0 D 473
18. Bilangan Asam Total mg KOH/g - 0,3 D 664
19. Partikulat mg/l - 10 D 2276-99
20. Lubrisitas (HFRR wear scar dia@60ºC) mikron 460 D 6079-99 CEC F-06 A-96
21. Penampilan visual - Jernih & Terang
22. Warna No ASTM 1,0 D 1500
*) Khusus untuk Minyak Solar yang mengandung Bio Diesel, jenis dan spesifikasi Bio Dieselnya mengacu ketetapan Pemerintah
CATATAN UMUM
1. Aditif harus kompatibel dengan minyak mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Aditif yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan.
2. Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
3. Pelabelan pada pompa harus memadai dan terdefinisi
CATATAN KAKI
3
Catatan 1 Untuk kepentingan lingkungan, berat jenis minimum 815 kg/m dapat digunakan
Catatan 2 Batasan 0.050% m/m setara dengan 500 ppm
Catatan 3 Diperlukan kesesuaian dengan t90 atau t95 bukan keduanya
Catatan 4 Spesifikasi ini setiap saat dapat berubah sesuai kebutuhan.
Spesifikasi tersebut sesuai Lampiran Keputusan Dirjen Migas No. 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 dan dapat berubah
sewaktu-waktu
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 5 dari 8
Informasi Perundang-undangan :
Limbah Sludge produk ini dapat dinyatakan sebagai
limbah B3 kecuali setelah dilakukan uji TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) tidak terbukti, dan
ketentuan pembuangannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Putih
Radioaktif
Efek Pemaparan :
Iritasi pernapasan, pusing, mual, pingsan. Pada
pemaparan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang
akan menyebabkan iritasi kulit atau gangguan kulit yang
lebih serius. Selain itu dilaporkan juga dari penelitian
bahwa produk ini dapat menyebabkan kanker kulit pada
manusia dengan kondisi kesehatan yang buruk,
diperkuat dengan pemaparan sinar matahari, waktu
pemaparan yang lama dan berulang.
Kontak Kulit :
Keringkan kulit yang terkena kontak dari produk ini
dengan lap kering dan bersih. Bilas bagian yang terkena
dengan menggunakan air sabun.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 2 dari 8
Terhirup :
Jauhkan korban dari pemaparan selanjutnya. Jika terjadi
iritasi pernapasan, pusing, mual dan pingsan maka
segera cari pertolongan tenaga kesehatan atau segera
panggil dokter. Bila terjadi HENTI NAPAS, lakukan
RESUSITASI DARI MULUT KE MULUT.
Tertelan :
Bila tertelan, segera beri minum 1 sampai 2 gelas air dan
kemudian segera panggil / bawa ke dokter, Instalasi
Gawat Darurat atau pusat pelayanan medis lainnya
PERHATIAN :
Jangan sekali-kali merangsang efek muntah atau
memberikan sesuatu pada penderita yang tidak
sadarkan diri.
6. TATACARA Pelaporan :
PENANGGULANGAN Jika terjadi tumpahan segera laporkan sesuai dengan
TUMPAHAN DAN otorisasi setempat yang telah ditentukan.
KEBOCORAN
Prosedur Penanggulangan Kebocoran atau
Tumpahan :
Singkirkan semua kondisi yang memungkinkan
terjadinya penyalaan. Keringkan tumpahan
menggunakan bahan penyerap (sorbent), pasir, tanah
lempung dan bahan penghambat kebakaran lainnya.
Bersihkan dan buang pada tempat pembuangan yang
telah ditentukan oleh peraturan setempat.
Perlindungan Lingkungan :
Cegah masuknya tumpahan ke dalam selokan umum,
saluran pembuangan atau perembesan ke dalam tanah.
8. PENGENDALIAN Ventilasi :
PEMAPARAN / Apabila BioSolar digunakan pada ruangan yang relatif
PERLINDUNGAN DIRI tertutup maka harus dilengkapi dengan Ventilasi keluar
(exhaust fan). Ventilasi dan peralatan yang dipakai harus
bersifat kedap gas.
Pelindung Pernapasan :
Pakailah alat perlindung pernapasan jika konsentrasi di
udara telah melebihi Nilai Ambang Batas.
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 4 dari 8
Pelindung Mata :
Pakailah kacamata pelindung (goggles) untuk bahan
kimia.
Perlindungan Kulit :
Pakailah sarung tangan dari karet atau PVC. Terapkan
kebersihan perorangan yang baik
Nilai Ambang Batas : 500 ppm
BATASAN METODE
No. KARAKTERISTIK SATUAN MIN MAKS ASTM IP
1. Bilangan Cetana
Angka Setana atau - 48 - D 613-95
Indeks Setana - 45 - D 4737-96a
0 3
2. Berat Jenis pada 15 C Kg/m 815 870 D1298/D4052-96
0 2
3. Viscositas (pada suhu 40 C) mm /sec 2.0 5.0 D 445-97
1
4. Kandungan Sulfur %m/m - 0.35 ) D 2622-98
5. Distilasi
Temp. 95 ºC - 370
6. Titik Nyala ºC 60 - D 93-99c
7. Titik Tuang ºC - 18 D 97
8. Residu Karbon % m/m - 0.1 D 4530-93
9. Kandungan air mg/kg - 500 D 1744-92
10. Biological growth *) - nihil
*) Khusus untuk Minyak Solar yang mengandung Bio Diesel, jenis dan spesifikasi Bio Dieselnya mengacu ketetapan Pemerintah
CATATAN UMUM
1. Aditif harus kompatibel dengan minyak mesin (tidak menambah kekotoran mesin/kerak)
Aditif yang mengandung komponen pembentuk abu (ash forming) tidak diperbolehkan.
2. Pemeliharaan secara baik untuk mengurangi kontaminasi (debu, air, bahan bakar lain dll)
3. Pelabelan pada pompa harus memadai dan terdefinisi
CATATAN KAKI
CATATAN 1 Batasan 0.35% m/m setara dengan 3500 ppm
Spesifikasi tersebut sesuaiLampiran Keputusan Dirjen Migas 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 dan dapat berubah
sewaktu-waktu
Tanggal Pembuatan : Juni 2007
PT. PERTAMINA (PERSERO)
Revisi ke : -
Direktorat – Pemasaran dan Niaga Halaman : 5 dari 8
Informasi Perundang-undangan :
Limbah Sludge produk ini dapat dinyatakan sebagai
limbah B3 kecuali setelah dilakukan uji TCLP (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure) tidak terbukti, dan
ketentuan pembuangannya harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Putih
Radioaktif
Laboratory of Solid and Hazardous Waste – Faculty of Civil and Environmental Engineering ITB
Labtek IXC 4th Floor , Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
Ph/Fax: 022-2534187
Peraturan yang terkait:
Peraturan Pemerintah No. 74 Th. 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
Tata cara pemberian simbol dan label bahan berbahaya dan beracun
(B3):
*PerMen LH Nomor 03 Tahun 2008
SIMBOL
A. Bentuk dasar, ukuran dan Bahan
Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat, warna
dasar putih dan garis tepi tebal berwarna merah.
Ukuran simbol pada kemasan disesuaikan, sedangkan
simbol pada kendaraan pengangkut dan tempat
penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran 25 cm x 25
cm
Bahan simbol: tahan air, goresan dan bahan kimia yg
mengenainya. Untuk di kendaraan pengangkut, simbol
dibuat dg cat yang dapat berpendar
1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak ( explosive),
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa bola api berwarna hitam yang menyala. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas
atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya,
terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun
dalam keadaan hampa udara.
3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala ( flammable)
a. Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara pada
temperatur ambien;
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api ;
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur
atau kontak dengan air atau udara lembab;
e. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala dibawah 0oC dan titik didih lebih rendah atau
sama dengan 35 oC;
f. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0 oC - 21 oC.;
Simbol untuk B3 klasifikasi mudah menyala menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik
sebagai berikut : (cont’)
g. Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24 % volume dan/atau pada titik nyala (flash point)
tidak lebih dari 60 oC (140 oF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau
sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapat dilakukan dengan metode
”Closed-Up Test”;
h. Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25 oC dan 760 mmHg) dengan mudah
menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam 10 detik.
Padatan yang hasil pengujiannya ”Seta Closed Cup Flash Point Test”-nya menununjukkan titik nyala
kurang dari 40 oC;
i. Aerosol yang mudah menyala;
j. Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
k. Peroksida organik.
4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun ( toxic)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai
berikut :
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki
karakteristik sebagai erikut :
a. padatan maupun cairan yang terjadi kontak secara langsung dan/atau terus
menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau
peradangan ;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat
menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit ;
dan/atau
d. Iritasi /kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi serius
pada mata.
7. Simbol B3 Klasifikasi bersifat korosif (corrosive)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol terdiri
dari 2 gambar yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini menunjukkan suatu
bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
b.Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020
dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian
55 oC; dan /atau
c.Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam
dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
8. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta
ikan berwarna putih. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan
yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia
ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau
organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan,
seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon),
persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated
Biphenyls).
9. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik
(carcinogenic, tetragenic, mutagenic)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol berupa gambar
kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan gambar menyerupai bintang segi enam
berwarna putih pada dada.
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dengan
bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut :
a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
b. tetragenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
c. mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom
yang berarti dapat merubah genetika;
d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
e. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
gangguan saluran pernafasan
10. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas)
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan
jenis B3
Kata Peringatan
Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Pemasangan Label B3
Simbol
Label
Material Safety Data Sheets
2-Materials with a flashpoint above 100 F, but not exceeding 200 F (93.3
C).
0-Normally stable.
White = Special Hazard
W Water Reactive
Ox Oxidizer
COR Corrosive
Radiation