Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN PRODUK SUSU OLAHAN SAPI

SEBAGAI SUMBER DAYA ALAM DI DESA CIBIRU


WETAN DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN WARGA

Darin Yoaniesha Putri, Nuri Novianti A


yyoaniesha@upi.edu

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pariwisata


Universitas Pendidikan Indonesia

Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang akan
mendorong kualitas sumber daya manusia menuju arah kemajuan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa agar berkarakter, berakhlak mulia, kreatif dan
mampu menjadi sumber manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan
tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan kepedulian penuh
terhadap perkembangan pendidikan pada tiap daerah di Indonesia.
Menurut Raharjo (dalam Kusuma, 2018) peran pendidikan dalam
membangun sebuah bangsa merupakan keyakinan seluruh masyarakat
dunia untuk membuka jendela wawasan dan menjadi motor penggerak
bagi mereka untuk hidup dan berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya. Maka dari itu, terlepas dari suatu negara maju atau
berkembang, pendidikan tetaplah menjadi fokus utama untuk
membangun fondasi suatu bangsa untuk berinteraksi dengan
lingkungan dan kehidupannya. Saat ini, seluruh permasalahan yang
terjadi pada berbagai aspek kehidupan sosial bersumber dari
kesenjangan pada pendidikan yang tidak merata
Menurut UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional didefinisikan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya
sadar dan terorganisasi untuk mewujudkan kondisi dan proses
pembelajaran agar peserta didik mampu mengendalikan dirinya,
terampil dan cerdas dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki
kekuatan spiritual dan berakhlak mulia. Sedangkan dalam definisi lain
dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses menumbuhkan
kebudayaan melalui kegiatan dan pengalaman belajar yang
dikorelasikan dengan kebiasaan dan lingkungan yang memudahkan
peserta didik dalam memahami konsep materi yang diajarkan
(Kusuma, 2018).
Berdasarkan kedua definisi tersebut maka pendidikan merupakan
indikator untuk membentuk manusia yang berbudaya dan berkarakter
melalui proses pembelajaran yang dipengaruhi oleh kebiasaan dan
lingkungannya dan berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat
Indonesia baik itu masyarakat desa maupun daerah. Seperti yang
diketahui, mindset masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas
selalu berkiblat pada pendidikan di kota. Padahal, fakta dilapangan
berbanding terbalik. Beberapa masyarakat perkotaan, khususnya yang
bertempat tinggal di rural area atau daerah pinggiran kota belum
seluruhnya memiliki kualitas pendidikan dan perekonomian yang
layak. Padahal siapapun memiliki peluang dan kesempatan yang sama
dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bahkan semangat
dan partisipasi belajar masyarakat daerah lebih tinggi dibanding
masyarakat kota.
Masyarakat perkotaan menganggap bahwa pendidikan
masyarakat desa kurang maju dan berkualitas karena tidak memiliki
sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut menyebabkan
terjadinya kesenjangan pendidikan antara masyarakat desa dengan
kota. Kesenjangan pendidikan yang terjadi antara desa dan kota dipicu
karena beberapa hal diantaranya adalah aksesibilitas yang kurang
mendukung, sarana dan prasarana yang tidak memadai, dan kurangnya
tenaga pendidik (Vito & Krisnani, 2015). Berdasarkan definisi
tersebut, maka mutu pendidikan masyarakat yang rendah bukanlah
pengaruh dari masyarakatnya yang tidak semangat belajar tetapi
dipengaruhi oleh faktor pendukung yang menghambat meningkatnya
mutu pendidikan di temapt tersebut. Maka dari itu, untuk memperbaiki
kesenjangan pendidikan dan memperbaiki kualitas ekonomi melalui
mutu pendidikan masyarakat salah satunya dapat dilakukan dengan
adanya partisipasi tenaga pendidik yang berinisiatif untuk memberikan
pengalaman belajar pada masyarakat walau bersifat sementara. Cara
tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan pariwisata di desa atau
daerah dengan adanya aktivitas pariwisata melalui voluntourism, salah
satunya melalui kegiatan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program
kegiatan yang bertujuan pengabdian kepada masyarakat oleh
mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada
waktu dan daerah tertentu sebagai wujud nyata dari ketiga poin Tri
Dharma perguruan tinggi, seperti yang diketahui, terdapat tiga poin
dalam Tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, ketiga poin tersebut haruslah
dikombinasikan menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan
dalam mengimpelementasikknya, dan harapannya pada program
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan bagian dari
kegiatan akademik yang yang bersifat jiwa sosial aplikatif, dimana
dalam kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) dapat menjalankan
mahasiswa yang menuntut untuk terjun secara langsung kepada
masyarakat serta mengaplikasikan ilmu dalam dunia perkuliahan yang
sudah didapatkan.
Dalam Program kegiatannya Universitas Pendidikan Indoenesia
(UPI) kembali melakukan program kuliah kerja Nyata (KKN) Tematik
di tahun akademik 2021/2022 pada semester genap. Yang dilaksanakan
selama satu bulan dengan beberapa hasil dari kegiatan yang dilakukan.
Pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI 2022 kali ini,
mengambil tema kegiatan yang bertemakan “Pemberdayaan
Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan MBKM”. Tema tersebut
bertujuan untuk dapat menguatkan serta meningkatkan program SDG’s
Desa serta rekognisi Merdeka belajar Kampus Merdeka serta rujukan
kegiatan yang diberikan oleh Puspresnas kemdikbudristek. Dan
Pemberdayaan SDG’s sendiri merupakan kepanjangan dari
Sustainabel Deveploment goals atau dapat dikenal sebagai Program
Pembangunan yang berkelanjutan menyesuaikan dengan perencanaan
kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa Universitas
Pendidikan Indonesia.
Berdasarkan dari sebuah program yang sangat bertujuan pada
pengembangan segala aspek bidang kesejahteraan masyarakat.
Sustainable Development Goals (SDG’s) merupakan salah satu upaya
dalam optimalisasi pembangunan dan pemberdayaan yang sangat
berkelanjutan dan beriorientasi pada kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara berkesinambungan serta berkepanjangan, dalam
menjaga keberlanjutan yang mengedepankan kehidupan sosial
masyarakat, menjaga kualitas dan kuantitas lingkungan hidup, serta
parameter dalam pembangunan yang menjamin keadilan dan
terealisasikannya sistem pengelolaan yang bertujuan untuk menjaga
kualitas hidup dari satu generasi sampai generasi selanjutnya
(Bapernas,2017). Indonesia merupakan salah satu negara yang
menyepakati Sustainable Development Goals dan berkomitmen dalam
melaksanakn ataupun mengimplementasikan dengan baik program
Sustainable Development Goals (SDG’s) ini. Berbagai kegiatan dan
program telah di terapkan untuk menjadikan langkah – langkah
strategis dalam mensukseskan program SDG’s. Oleh karena itu tujuan
dari pelaksanaan dan pencapaian SDG’s di Indonesia dilaksanakan
secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak dan desa di
berbagai daerah.
Dalam kegiatan Penyuluhan Sosialisi KKN Tematik Universitas
Pendidikan Indonesia pada Pemberdayaan SDG’s global, tujuannya
memiliki 17 poin yang berupaya untuk mencapai indikator
keberhasilan pada pembangunan keberlanjutan. Namun, Program
SDG’s desa menghadirkan sekitar 18 program yang berbasis pada
kearifan lokal. Beberapa poin dasar landasan dari adanya 18 Program
kegiatan SDG’s Desa yang merujuk pada Peraturan Presiden Nomor
59 Tahun 2017 yang meliputi, Kegiatan Sosial yang menghargai dari
keberadaan bangsa Indonesia yang sangat beragam dalam pentingnya
Sosial, Agama, budaya, bahasa dan adat istiadat, serta meninjau dari
bentuk interaktif hasil dari kearifan lokal masyarakat dan kelembagaan
pada desa yang tujuannya efektif dan produktif untuk meningkat,
berahan, bahkan bisa berkembang dari hasil upaya yang sudah
direalisasikan.
Pada hasil persetujuan pembagian pengerucutan dari tema yang
akan diusung, bertemakan Desa tanpa kemiskinan yang merupakan
salah satu bentuk segmentasi dari dalam program kegiatan
pemberdayaan SDG’s Desa. Kemudian Bentuk hasil segementasi
tersebut akan mewujudkan pengembangan warga desa dan
memunculkan hasil yang meningkatkan pada kekayaan Sumber daya
alam yang dimiliki oleh masyarakat warga desa. Oleh karena itu
ekosistem sumber daya alam merupakan salah satu sesuatu yang
ditemukan dari hasil pertanian dan perkebunan di alam, yang bisa
dimanfaatkan untuk keberlansungan dan kebutuhan hidup manusia
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan sangat berperan
penting dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
Banyaknya Kegagalan berbagai program penanggulangan
kemiskinan pada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tidak
terlepas dari kegagalan spesifik pola penggunaan lahan dan sumber
daya alam. Hal ini dikarenakan masyarakat di sekitar hutan pada
umumnya memiliki pola pemanfaatan yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan yang berbasis pada pertanian lokal, dan oleh
karena itu pemahaman yang masuk akal tentang sumber daya yang
tersedia merupakan panduan bagi masyarakat dan langkah yang tepat
dalam pengembangan masyarakat. Pembangunan masyarakat sebagai
usaha untuk menciptakan hubungan serasi antara sumber-sumber yang
tersedia dengan kebutuhan masyarakat. Apabila hubungan harmonis
tersebut dapat terwujud maka kesejahteraan masyarakat akan terwujud
pula, apabila yang terjadi sebaliknya maka akanditemukan adanya
berbagai bentuk masalah sosial (Soetomo, 2006). Sehingga dengan
memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan hasil
peternakan dan perkebunan yang berkualitas maka Perkembangan
potensi lokal hasil peternakan dan perkebunan untuk mengembangkan
dalam aspek optimalisasi dampak kemandirian ekonomi di desa
Cikoneng Cibiru Wetan.
Luaran
Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah: memberikan penyuluhan
dan pendampingan bagi masyarakat di Desa Cikoneng Kecamatan
Cibiru Wetan

A. Metode Penerapan
Kegiatan pelatihan pengelolaan susu sapi ini dilaksanakan di
Cikoneng Cibiru Wetan, Kota Bandung. Sasaran dari pelatihan ini
adalah Warga sekitar terutama peternak sapi agar dapat meningkatkan
nilai jual dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini dapat dijalankan
dengan kerjasama yang baik yang terjalin antara pihak Mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia selaku pihak yang menyediakan
tenaga penyuluh serta Masyarakat setempat.
Desa Cikoneng Cibiru Wetan merupakan salah satu desa di
Kelurahan Cibiru Wetan yang berada di daerah sekitar lereng kaki
Gunung Manglayang dan juga daerah perbukitan/dataran tinggi
kabupaten Bandung. Desa Cikoneng Cibiru Wetan saat ini memiliki
sebanyak 19 RW dan 85 RT dengan luas wilayah keseluruhan sebesar
3,25 km. Desa Cibiru Wetan merupakan sebuah pemerintahan desa
yang mempunyai tujuan agar pembangunan dan pengembangan desa
dapat dirasakan secara merata. Oleh karena itu diperlukan Aparat
pemerintahan yang membuat perencanaan dan melaksanakan
pengembangan Sumber daya alam dalam sektor peternakan sapi dan
perkebunan. Sehingga meningkatkan keterbukaan dan kepekaan
masyarakat serta berperan aktif dalam semua lapisan masyarakat juga
harus mempunyai sinergi dalam kesejahteraan warga desa.
Adapun tahapan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah:
1. Tahap Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan, dilakukan survey lokasi yang
nantinya akan digunakan dalam kegiatan pelatihan ini. Pemilihan
lokasi didasarkan pada adanya kebutuhan dari warga Desa Cikoneng,
Cibiru Wetan membutuhkan adanya pelatihan dan penyuluhan
sebagai ide usaha baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan
warga.
2. Kegiatan Pelatihan
Kegiatan ini diawali dengan dilakukannya doa bersama yang
kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai
pentingnya perawatan secara berkala bagi hewan ternak sehingga
susu yang dihasilkan dapat berkualitas. Selanjutnya dilakukan
pelatihan dengan berbasis pada praktek pemerahan susu sapi dan
penyuluhan pentingnya Kesehatan gigi dan mulu pada hewan ternak.
Kegiatan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Universitas Pendidikan Indonesia di Desa Cikoneng Cibiru Wetan
diisi dengan berbagai Program kegiatan yang menyesuaikan dari
kondisi objektif dari warga desa dengan berdiskusi bersama seluruh
anggota kelompok 100 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Universitas Pendidikan Indonesia, Tujuan dari program kegiatan
yang dilaksanakan penulis adalah agar Edukasi kepada masyarakat
mengenai Pengelolaan kesehatan peternakan sapi perah dan hasil
perkebunan yang berkualitas agar di wilayah tersebut dapat lebih
optimal. Selain memeberikan edukasi kepada warga Selain edukasi
kepada warga, Penulis juga melakukan kegiatan edukasi kepada
warga mengenai upaya penanganan dari wabah virus penyakit mulut
dan kuku . Manfaat dari program ini yaitu (1) masyarakat semakin
sadar terkait metode memelihara dengan baik dan benar dari kondisi
kesehatan sapi perah dan sapi pedaging. (2) Mengetahui jenis
penyakit penularan pada hewan peternakan sapi perah yang bersifar
akut (3) Masyarakat bisa memahami dari cara pencegahan gejala
penularan dan penyebaran virus penyakit mulut dan kuku.
Tahap persiapan diawali dengan inisiasi rencana program kerja
yang diketahui oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kemudian
melaksanakan izin kepada pihak Desa Cikoneng Cibiru Wetan dan
melakukan survey ke tempat-tempat umum seperti masjid, kantor
desa, dan lingkungan rumah-rumah warga. Dan melihat kondisi
objektif dari sumber daya alam di desa dalam beberapa sekot yang
ada di wilayah desa. Serta mahasiswa melihat langsung keadaan dan
kondisi di Desa Cikoneng Cibiru Wetan, selanjutnya mahasiswa
berdiskusi dengan Stakeholder Warga desa seperti kepala desa, pihak
RT dan RW, dan tokoh masyarakat untuk membahas masalah yang
ada dan program kerja yang akan dilaksanakan. Pada tahap
pelaksanaan, program ini dilaksanakan dengan bentuk sharing session
atau sosialisasi kecil, door-to-door atau dari rumah ke rumah, dan
Melakukan koordinasi mengenai Program Kerja Sumber daya alam
mengenai Sosialisasi dampak ekonomi dari epidemi penyakit mulut
dan kuku (PMK) dengan pihak RW dan RT Desa Cikoneng Cibiru
Wetan. Pada tahap evaluasi, ditinjau dari aspek pencapaian dan luaran
program mulai dari pembuatan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK),
penyusunan artikel berita, publikasi video, dan artikel untuk bunga
rampai atau book chapter.

B. DAMPAK DAN SOLUSI


Pada Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 100 dapat dilaksanakan di
Desa Cikoneng Cibiru Wetan. Kelurahan Cibiru Wetan, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dalam perealisasian pelaksanaannya
kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) ini dimulai dari tanggal 11 Juli
hingga 10 Agustus 2022. Target sassaran dari kegiatan Kuliah Kerja
Nyata ini adalah warga desa atau masyarakat RW 01 dan RW 02
hingga Organisasi masyarakat yaitu Karang taruna di desa Cikoneng
Cibiru Wetan. Program kegiatan ini bermaksud untuk memberikan
pembinaan dan edukasi terkait pemahaman mengenai dampak ekonomi
dan upaya penanganan serta pencegahan epidemi virus penyakit mulut
dan kuku. Adapun beberapa tahapan kegiatan Kuliah kerja nyata ini
yang terdiri dari Perencanaan konsep kegiatan, tahap persiapan dari
segala bentuk teknis ketika sosialisasi pada warga nantinya, tahapan
petujuk teknis pelaksanaan kepada seluruh anggota Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia dan evaluasi hasil
program kegiatan yang sudah direalisasikan kepada warga desa
Cikoneng Cibiru Wetan kemudian melakukan monitoring terhadap
program yang sudah diberikan dengan parameter SDG’s desa yang
berkelanjutan dan dapat optimal.
Masalah yang dapat diidentifikasi pada Desa Cikoneng ini adalah
menyangkut Kesehatan Gigi dan Mulut pada hewan ternak khususnya
Sapi perah, dampak yang menyebabkan dalam potensi kerugian
ekonomi yang ditimbulkan oleh PMK ini tidak hanya pada peternak
yang mengalami pernurunan hingga kehilangan hasil akan tetapi
kerugian secara nasional. Oleh karena itu perlu ada upaya pencegahan
dan penanganan yang harus dilakukan yang berkaitan dengan
penyuluhan Kepada masyarakat Desa Cikoneng Cibiru Wetan.

C. HASIL DAN KESIMPULAN


Kegiatan yang bertempat di Desa Cikoneng Kecamatan
Cibiru Wetan ini diikuti oleh warga sekitar yang sebagian adalah
sebagai peternak sapi. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui
pendekatan sosialisasi berbasis praktek melalui paparan dan video
dengan tujuan agar peserta pelatihan dapat langsung memahami
bagaima prosedur dalam menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada
hewan ternak. Antusiasme peserta dapat terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan serta keterlibatan langsung warga dalam
pemaparan ini,
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang
pentingnya menjaga Kesehatan para hewan ternak terlebih produk
dari susu yang sangat banyak digandrungi masyarakat luas.
Melakukan prosedur yang baik bagi Kesehatan hewan ternak untuk
nantinya menjadi produk susu yang berkualitas juga akan menjadi
makanan sumber energi, protein, lemak, serta karbohidrat yang
tinggi. Mengonsumsi susu beserta bahan makanan lainnya dapat
mencukupi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh kita. Selain itu,
melalui pelatihan ini didapatkan pengetahuan tambahan mengenai
makanan olahan berbahan dasar susu yang memiliki rasa yang
nikmat sehingga dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu
susu dapat menjadi bahan makanan yang dapat digunakan sebagai
ide baru bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan
pendapatnnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bappenas. 2017. Metadata indikator tujuan pembangunan berkelanjutan


(TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia pilar
pembangunan lingkungan Hidup. Jakarta: Kementerian PPN.
Bappenas. 2017. Perpres No. 59 Tahun 2017 Tentang SDGs dan
Tindak Lanjutnya. https://sdgs.bappenas.go.id/perpres-no-59-
tahun-2017-tentang-sdgs-dan-tindak-lanjutnya/
Desa Cilengkrang. 2016. Wilayah Desa.
https://cilengkrang.desa.id/artikel/2016/8/26/wilayah-desa
Desfandi, M. (2015). Mewujudkan masyarakat berkarakter peduli
lingkungan melalui program adiwiyata. SOSIO-DIDAKTIKA:
Social Science Education Journal, 2(1), 31-37.
https://www.academia.edu/download/55765377/journal_pemba
ngunan_berkelanjutan.pdf
Farman, F., Chairuddin, C., Herlina, H., Marniati, M., Hali, F., &
Nasrum, A. (2021). KKN Tematik: Peningkatan Kualitas Hidup
Bersih dan Sehat Masyarakat Desa Lapao-Pao Kabupaten
Kolaka. Jurnal Al Basirah, 1(2), 117-126. https://e-
journal.staimaswonogiri.ac.id/index.php/albasirah/article/view/
24
Pudji, E., & Winursito, Y. C. (2022). PENYULUHAN
PENGOLAHAN SUSU MENJADI TAHU SUSU UNTUK
DAPAT MENINGKATKAN PEREKONOMIAN
WARGA. ABIYASA, 2(1), 74-79.
PRAMONO, S. E., NURROHMAH, N., WIDYANINGSIH, R., &
SULISTIANINGSIH, D. (2020). Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Produk Olahan Untuk Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat Desa Dlisen. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia
(Indonesian Journal of Legal Community Engagement)
JPHI, 2(2), 192-198.
IDENTITAS PENULIS

Darin Yoaniesha Putri, Bandung, 06 Maret 2001


Mahasiswa Aktif Program Studi Pendidikan
Pariwisata, Universitas Pendidikan Indonesia.
Anggota Aktif KKN Kelompok 100 divisi
Danus.

Anda mungkin juga menyukai