Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN I

Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:
HAPPY YULIANTI
NIM. N011221047

Dosen Pengampu:
Rahmatullah, S.IP., M.Si.

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan hadir untuk membangun karakter bangsa Indonesia.


Oleh sebab itu pendidikan kewarganegaraan hadir di setiap jenjang pendidikan, mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Nilai-nilai karakter dibangun dalam pendidikan
kewarganegaraan dan didukung oleh pelajaran lainnya seperti ilmu sosial, agama, dan
lainnya. Nilai-nilai karakter tersebut sesuai dengan dasar negara seperti nilai religius,
nasionalis, gotong royong, dan lain sebagainya. Bangsa Indonesia diharapkan tidak hanya
berkembang dalam kecerdasannya tetapi juga memiliki budi pekerti yang luhur (1).

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya merupakan belajar tentang


Indonesia. Artinya belajar menjadi orang Indonesia seutuhnya, yang mampu menumbuhkan
rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia. Warga negara yang baik adalah seseorang yang
berkepribadian Indonesia, rasa kebangsaan yang tinggi, mencintai pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, serta mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Sesuai dengan dinamika
kehidupan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, nilai-nilai perjuangan rakyat Indonesia
untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengalami pasang surut (2).

Pendidikan kewarganegaraan ini bukan hanya sebatas mata pelajaran biasayang


terdapat di sekolah, namun selalu ada di lingkunganmasyarakat, terutama di dalam aspek
sosial. Pendidikan kewarganegaraan sudah melebur dengan kehidupan sehari-hari masyarakat
dan menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia. Pembelajaran selama ini
berlangsung secara verbalistic atau dijelaskan dengan kata-kata, dan memiliki orientasi
semata-mata hanya kepada penguasaan isi per-bab dari mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dibandingkan dengan praktiknya di kehidupan nyata, sedangkan pendidikan
kewarganegaraan merupakan pendidikan harus diperhatikan praktiknya juga di dunia nyata.
Indonesia untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengalami pasang surut. Akibat
pesatnya pengaruh perkembangan teknologi di era globalisasi, semangat perjuangan bangsa
Indonesia kini semakin merosot pada titik kritis dan mengkhawatirkan (3).

Pendidikan kewarganegaraan ini sangat penting agar mahasiswa benar-benar


memahami hak dan kewajiban yang mereka miliki (3), karena warga negara harus
bertanggung jawab, dengan kewarganegaraan yang dimiliki. Dengan membina kebiasaan
berpikir dan bertindak sesuai dengan tugas pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan khas
serta setia pada bangsa dan negara Indonesia (4).

Pendidikan Kewarganegaraan selalu berperan penting dalam memperkenalkan


pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang berkaitan dengan nilai dan karakter bangsa.
Generasi muda harus menunjukkan ciri-ciri atau sifat-sifat berikut yang dapat dijadikan tolak
ukur untuk mengembangkan kepribadian berbasis kewarganegaraan (4):

1. Religius, diartikan sebagai sikap menghargai perbedaan pandangan dunia


agama dan lainnya, yaitu sikap mengikuti ajaran agama atau kepercayaannya saat
melakukannya. Generasi muda yang berkarakter religius diharapkan dapat menjadi landasan
nilai, moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Jujur adalah bertindak berdasarkan pengalaman atau upaya untuk membuat
Anda dapat dipercaya baik melalui kata-kata dan tindakan tetapi juga melalui pekerjaan atau
hasil tugas yang diberikan. Sebagai orang yang jujur, sangat tidak mungkin seseorang menjadi
objek kesalahpahaman dan tuduhan, atau penyebab kebencian karena merasa telah ditipu.
3. Sikap bertanggung jawab adalah sikap seseorang yang berprinsip dan dapat
dipercaya, dan dengan ini dalam setiap tindakan atau pekerjaan yang dilakukan generasi
muda, dapat menjadi bukti bahwa individu tersebut telah memenuhi syarat untuk melakukan
dan juga menerima kepercayaan, keberanian dan kemampuan untuk memikul tanggung
jawab. konsekuensi dan risiko dalam bentuk apa pun.
4. Toleransi adalah tindakan seseorang untuk menghargai atau selalu menghargai
perbedaan dalam lingkungan sosialnya. Indonesia adalah negara dengan keragaman yang
besar, sehingga sangat penting bagi setiap orang untuk menumbuhkan semangat toleransi
untuk meminimalkan konflik. Dengan toleransi, setiap individu akan mudah bergaul tanpa
ada perbedaan.
5. Disiplin adalah suatu bentuk tindakan oleh seseorang yang mengikuti segala
aturan yang berlaku baik di muka umum maupun tidak. Ini menunjukkan bahwa generasi
muda dapat mengikuti semua aturan, waktu, dan hukum yang disepakati untuk bertahan hidup
di suatu tempat atau wilayah.

Kita dapat menyimpulkan bahwa kelahiran pendidikan kewarganegaraan bertujuan


untuk memberikan perisai bagi suatu negara untuk mencegah pengaruh negatif yang dapat
merugikan negara itu sendiri. Karena itu untuk negara Indonesia, lahirnya pendidikan
kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk cerdas, cakap, dan warga negara berkarakter
setia bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan pikiran dan bertindak sesuai dengan
misi Pancasila dan UUD 1945 tetap dipertahankan negara ini, bahkan jika ada serangan dari
luar, serangan tersebut dapat dicegah dengan nilai etika dalam pendidikan
kewarganegaraannya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pertiwi, P. I., & Dewi, D. A. ‘Pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk


membangun karakter warga negara Indonesia’. Konstruksi Sosial: Jurnal
Penelitian Ilmu Sosial. 2021; 1(12).
2. Asyari, D., & Dewi, D. A. ‘Peran Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi
Milenial dalam Menanamkan Jiwa Nasionalisme Di Era Globalisasi’. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK). 2021; 3(2), 30-41.
3. Akbar, A., Tahrim, T., Pratiwi, E. Y. R., Nurmanita, M., Utomo, J., Hafid, A., ... &
Mutmainnah, I. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini. 2022.
4. Bani, E. A. S., & Dewi, D. A. ‘Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Juga Penerapan
dan Relevansi dalam Kehidupan Di Era Teknologi Generasi Milenial’. Syntax Idea.
2021; 3(4), 749-762.

Anda mungkin juga menyukai