Anda di halaman 1dari 1

Setelah

Ketika peluru terakhir menembus kulitku, dan setiap etik yang berlalu adalah saat
saat terakhir keberadaanku di duni ini. Saat itu, yanng terlintas di dalam pikiranku
bukanlah kenangan tentang ibuku, ayahku, saudari-saudariku, dan kekasihku.
Yang dipikiran ku adalah tentang kenangan itu. Kenagngan

BAB 1

Siang itu, ketika aku masih kecil, aku baru pulang dari sawah setelah mendapat seember
penuh siput. Dengan baju dan wajah yang penuh lumpur, diam-diam aku masuk ke rumah lewat
pintu belakang. Kalau dengan keadaan kotor begini, aku lewat pintu depan, aku jamin malamnya
punggung ku akan merah akibat dipukul pakai selipit ayah.

Anda mungkin juga menyukai