Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TEGANGAN TERHADAP KEKERASAN LAPISAN

DENGAN ELECTROPLATING TEMBAGA PADA PLAT BAJA ST-37


Priyo Dwi Nugroho1, Agus Makhrojan2, Drs. Agus Suprihadi3
Email :pdwi59679@gmail.com
1
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, jl. Dewi Sartika No. 71 Kota Tegal
CONTOH JURNAL

ABSTRAK

selama 300 detik dan variasi tegangan 1 volt, 2 volt, dan 3 volt serta hasil pelapisan diuji
kekerasan metode uji brinell dengan beban 613 N.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hasil pengujian kekerasan metode uji brinell pada variasi
tegangan 1 volt adalah 159,30 N,
Sejalan dengan perkembangan industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan logam
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, dengan demikian logam harus memiliki tampilan
rumah tangga dan konstruksi, logam harus memiliki tampilan indah, menarik dan tahan korosi serta
khusus untuk keperluan konstruksi memerlukan kekuatan mekanis tertentu, sehingga dibutuhkan
upaya penyelesaian tahap akhir (finishing) untuk mempercantik maupun melindungi logam dari
bahaya kerusakan dan meningkatkan kekuatan mekanis logam. Tujuan untuk mendapatkan data
untuk mengetahui pengaruh tegangan terhadap kekerasan electroplating tembaga pada plat baja ST-
37.
Metode pengujian menggunakan metode eksperimen yaitu dengan melapisis baja ST-37
dengan tembaga secara pelapisan electroplating tegangan 2 volt adalah 153,43 N, dan tegangan 3
volt adalah 159,30 N.

Kata kunci : Electroplating, variasi tegangan, baja st-37, tembaga, uji brinell.

A. Pendahuluan dilakukan dengan mengalirkan arus listrik


melalui larutan antara logam atau material
1.1 Latar Belakang lain yang konduktif. Dua buah plat logam
elektroda (anoda dan katoda) dihubungkan
Sejalan dengan perkembangan pada kutup positif dan negatif terminal
industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber arus searah (DC). (Hartomo dan
penggunaan logam tidak bisa dipisahkan dari Koneko, 1995: 5). Akibat diberi tegangan
kehidupan sehari-hari, dengan demikian dari sumber DC akan terjadinya endapan
logam harus memiliki tampilan rumah tangga pada baja karena adanya ion-ion bermuatan
dan konstruksi, logam harus memiliki listrik yang berpindah secara terus menerus
tampilan indah, menarik dan tahan korosi dari satu elektroda melalui larutan elektrolit.
serta khusus untuk keperluan konstruksi Di industri ada beberapa macam logam
memerlukan kekuatan mekanis tertentu, pelapisan secara elektroplating, yaitu nikel
sehingga dibutuhkan upaya penyelesaian (Ni), tembaga (Cu) dan khrom (Cr) (Hartomo
tahap akhir (finishing) untuk mempercantik dan
maupun melindungi logam dari bahaya
kerusakan dan meningkatkan kekuatan
mekanis logam. (Hartomo, 1995).
Ada berbagai cara proses finishing yang
dapat memperkecil kerusakan logam dan B. Landasan Teori
memberikan efek tampilan indah serta
memberikan pengaruh mekanik diantaranya 1. Pengertian Electroplating Seng
pelapisan elektroplating. Elektroplating

1
Proses electroplating mengubah sifat digambarkan dalam bentuk kurva berupa plot
fisik, mekanik, dan sifat teknologi suatu distribusi kesetimbangan adsorbat antara fase
material. Salah satu contoh perubahan fisik padat dengan fase gas atau cair pada suhu
ketika material dilapisi dengan seng adalah konstan. Isoterm adsorpsi merupakan hal
bertambahnya daya tahan material tersebut yang mendasar dalam penentuan kapasitas
terhadap korosi, serta bertambahnya kapasitas dan afinitas adsorpsi suatu adsorbat pada
konduktifitasnya. Adapun dalam sifat permukaan adsorben.
mekanik, terjadi perubahan kekuatan tarik
maupun tekan dari suatu material sesudah 2.2 Sifat – Sifat Tembaga
mengalami pelapisan dibandingkan
sebelumnya. Karenaitu, tujuan pelapisan Tembaga merupakan salah satu logam
logam tidak luput dari tiga hal, yaitu untuk ringan yang paling banyak dimanfaatkan
meningkatkan sifat teknis/mekanis dari suatu oleh manusia selain karena kelimpahannya
logam, yang kedua melindungi logam dari yang besar di alam juga disebabkan sifat-
korosi, dan ketiga memperindah tampilan sifat yang dimiliki oleh tembaga. Tembaga
(decorative).18]. mempunyai sifat-sifat unggul antara lain
mempunyai laju korosi yang lambat,
2.3 Prinsip Dasar Electroplating konduktivitas termal dan elektrik yang baik,
relatif lunak dan mudah dikerjakan misalnya
Kita mengenal istilah anoda, katoda, dicetak, diekstrusi, ditarik, dipres, ditempa
larutan elektrolit.Ketiga istilah tersebut dan dirol. Tembaga adalah suatu logam yang
digunakan seluruh literatur yang diambil dari biji dasar pada Copperpryites.
berhubungan dengan pelapisan material Copperpryites adalah tanah tambang dimana
khususnya logam dan diilustrasikan seperti tembaga bereaksi secara kimia dengan besi
pada Gambar. dan belerang = CuFeS2. Serta logam ini
mempunyai kemurnian pada hantaran panas
dengan suhu 20˚C sebesar 0,941 Cal/cm
derajat/ detik.

1. Logam ringan
Merupakan salah satu logam yang
ringan, beratnya sekitar 8906 kg/m³.Oleh
karena itu tembaga banyak menggantikan
peranan baja dalam berbagai hal seperti pada
kendaraan, peralatan rumah.
2. Tahan karat
Beberapa logam lain mengalami
pengikisan bila terkena oksigen, air atau
bahan kimia lainnya. Reaksi kimia akan
Gambar 1. Anoda, katoda, dan elektrolit menyebabkan korosi pada logam tersebut.
(Gautama, 2009) 3. Penghantar listrik dan panas yang baik
Kotoran pada tembaga akan
2.1 Logam Tembaga (Cu) memperkecil/ mengurangi daya hantar
listriknya. Selain itu, daya hantar panasnya
Tembaga (Cu) adalah logam dengan juga tinggi oleh karenanya tembaga juga
nomor atom 29, massa atom 63,546, titik dipakai untuk kelengkapan bahan radiator,
lebur 1083 °C, titik didih 2310 °C, jari-jari ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.
atom 1,173 A° dan jari-jari ion Cu2+ 0,96
A°. Tembaga adalah logam transisi (golongan 2.3 Pelapisan Tembaga
I B) yang berwarna kemerahan, mudah Aplikasi yang paling penting dari pelapisan
regang dan mudah ditempa. Tembaga bersifat tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar
racun bagi makhluk hidup.Isoterm adsorpsi padapelapisan baja sebelum dilapisi tembaga
merupakan suatu keadaan kesetimbangan dari larutan asam yang biasanya di ikuti
yaitu tidak ada lagi perubahan konsentrasi denganpelapisan nikel dan crom.Tembaga
adsorbat baik di fase terserap maupun pada atau Cuprum merupakan logam yang banyak
fase gas atau cair. Isoterm adsorpsi biasanya

2
sekali di gunakan, karena mempunyaisifat 1, 2, 3Volt, diperoleh hasil electroplating
hantaran arus dan panas yang baik. seperti pada gambar di bawah.

2.7 Baja

Baja ST 37 merupakan baja karbon


kelas rendah, karena mempunyai kandungan
karbon k urang dari 0.3 % dan lebih dari 99
% besi.Baja karbon kelas rendah ini mudah
ter oksidasi, memiliki kekutan yang relatif Gambar 4. 1 Hasil Pelapisan Electroplating
rendah, keuletan yang baik, dan banyak Tembaga, 2 volt.
diaplikasikan untuk tabung, pipa dan k (Sumber Dokumentasi)
omponen mesin berkekutan rendah,
(Andinata, 2012 ). Pengujian kekerasan dilakukan
menggunakan alat uji mesin hardness test
C. Metodologi affri 206 RT dengan jumlah spesimen 3 dan
menggunakan metode pengujian kekerasan
1. Diagram Alur Penelitian brinell dengan bahan berbentuk plat baja St-
37. Pengujian ini sesuai standar JIS Z 2234 :
2008.

Tabel 4.1 hasil uji kekerasan brinell dengan


tegangang 1 volt, waktu 5 menit.

Gambar 3. Diagram alur

2. Bahan dan Alat


a. Bahan
Pada saat melakukan pengujian ini,
kami membutuhkan bahan yang untuk
diujikan agar kami mendapatkan data yang Tabel 4.2 hasil uji kekerasan brinell dengan
diinginkan, yaitu bahan baja st-37 tegangang 2 volt, waktu 5 menit

b. Alat
Pada saat melakukan pengujian ini,
kami membutuhkan alat untuk membantu
melakukan pengujian ini, diantaranya adalah
trafo, wadah, kawat tembaga, amplas,
termoter digital, penyaring larutan,
stopwatch, hardness tester.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Data dan Hasil Pengujian


Data hasil pengujian pengirisan bahan
baku dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Setelah melakukan pelapisan


electroplating tembaga dengan waktu
pelapisan selama 5 Menit dengan tegangan

3
Tabel 4.3 hasil uji kekerasan brinell dengan electroplaing 3 volt adalah 159,30
tegangang 3 volt, waktu 5 menit N.

5.2 Saran
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengujian pengaruh
tegangan terhadap kekerasan lapisan dengan
electroplating tembaga pada plat baja st-37
sebagai berikut :
Saat proses pelapisan electroplating,
seharusnya menjaga stabilisasi larutan
elektrolit, temperatur, dan waktu
pelapisan harus tepat karena
mempengaruhi hasil pelapisan karena
Grafik Hasil Pengujian Brinell mempengaruhi hasil nilai kekerasan
spesimen tersebut.

Daftar Pustaka

[1] Andinata, Febryan. 2012.


Karakterisasi Baja Komersial (ST
37) dengan Lapisan Ni-Co Sebagai
Alternatif Bahan Korosi Pada
Lingkungan Asam.Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Aplikasinya (JPFA)Vol2
No 2, Desember 2012.ISSN : 2087-
9946.

[2] Anton,Hartomo. 1995. Mengenal


Pelapisan Logam (Elektroplating).
Yogyakarta: Andi Offset. 20-81. 16
Januari 2018.

Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengujian Brinell


(Sumber Dokumentasi) [3] Bagus, 2016. Analisis Sifat Mekanis
https://media.neliti.com/media/publi
cations/98318-ID-none
E. Penutup
1 . Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian pengaruh [4] Bagus, 2010. Sifat-Sifat Tembaga
tegangan terhadap kekerasan lapisan dengan https//www.elib.unicom.ac.id/
electroplating tembaga pada plat baja st-37 download
dengan variasi tegangan 1 volt, 2 volt, dan 3
volt serta waktu pengujian selama 300 detik
yaitu sebagai berikut : [5] Basmal, dkk. 2012. Pengaruh
1. Hasil nilai kekerasan uji brinell Suhu dan Waktu Pelapisan
dengan tegangan pelapisan Tembaga-Nikel Pada Baja Karbon
electroplaing 1 volt adalah 159,30 Rendah Secara Elektroplating
N. Terhadap Nilai Ketebalan dan
2. Hasil nilai kekerasan uji brinell Kekerasan. Jurnal Rotasi
dengan tegangan pelapisan TeknikMesin Vol.14, No.2 April
electroplaing 2 volt adalah 153,43 2012 : 23-28
N.
3. Hasil nilai kekerasan uji brinell [6] Basmal., Bayuseno., & Nugroho, S.
dengan tegangan pelapisan 2012. Pengaruh Suhu dan Waktu

4
Pelapisan Tembaga-Nikel pada Baja [17] Smallmen, R.E. 2000. Metalurgi
Karbon Rendah Secara Fisik Modern dan Rekayasa
Elektroplating Terhadap Nilai Material. Jakarta : Erlangga.
Ketebalan dan Kekasaran. Rotasi. [18] Surdia, T., dan Saito, S. 2000.
Jurnal. Vol. 14, No. 2. 24. 16 Januari Pengetahuan Bahan Teknik (Edisi
2018. kelima). Jakarta: PT Pradnya
Paramita. 32-150. 16 Januari 2018
[19] Sutrisno. 2012. Variasi Waktu Hard
Chromium Plating Terhadap
[7] Farich. 2014. Pengaruh Konsentrasi
Karakteristik Struktur Mikro, Nilai
Larutan Elektrolit Dan Waktu
Kekerasan dan Laju Korosi Baja
Terhadap Karakteristik Lapisan
Karbon Rendah. Prosiding SNST
Elektroplating Nikel Pada Baja St-
ke-3 Tahun 2012.Fakultas Teknik
42.
Universitas Wahid Hasyim
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/i
Semarang.ISBN 978-602-99334-1-
ndex.php/jtmunesa/article/view/809
3.
7/10911. 16 Januari 2018
[20] Widowati, 2008. Electroplating
Dengan Larutan Tembaga
[8] Gautama, Pria, 2009. Mengenal
gembalailmu.blogspot.com/2008/06/
Cara Pelapisan Logam Bagan 1.
electroplating-logam
http://www.infometrik.com/2009/08
/pelapisan-logam-bagian-1/. 03 Mei
2018.
[9] Hartomo Anton dan Kaneko
Tamijiro. 1992. Mengenal Pelapisan
Logam (Elektroplating).Yogyakarta
: Andi Offset
[10] Kundari, 2008. Logam Tembaga e-
journaluajy.ac.id/9134/3/2BL01181
[11] Lestari, S., 2004. Mengurangi
Susunan Periodik Unsur Kimia.
Kawan Pustaka: Jakarta
[12] Novizal dan Eva Rediawati,
(2012).Pelapisan Ni-Co Pada Baja
St 37 Menggunakan Metode
Elektroplating Dengan Perlakuan
Panas.www.proceeding.unisba.ac.id
/index.php/sains_teknologi/article/d
ownload/683/pdf. 16 Januari 2018
[13] Novotest, 2016. Pengujian
Kekerasan Dengan Metode Uji
Brinell
https//www.id.scrib.com/document
[14] Rio, 2016. Ilmu Pengetahuan dan
Penggunaan Teknologi
https//www.eprints.ums.ac.id
[15] Sains Kimia, 2017. Pengertian
Elektroplating dan Kegunaannya.
http://sainskimia.com/2017/08/24/pe
ngertian-elektroplating-dan-
kegunaannya/. 03 Mei 2018
[16] Sinuhaji, Perdinan dan Eddy
Marlianto.2012. Teknologi Film
Tipis.Medan : USU press.

5
6
7

Anda mungkin juga menyukai