Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

METODOLOGI PENELITIAN

DI SUSUN OLEH :

Nama : Muara Hasiholan Simarangkir

NIM : 5192131002

Kelas : PTE – B 2019

Dosen Pengampu : prof.Dr.Abdul Muin Sibuea,M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review ini.

Tugas ini merupakan salah satu bentuk tugas pada mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan. Pada tugas kali ini kami diberikan perintah untuk memberi kritikan (kelebihan
dan kelemahan) kepada buku tertentu.
Dengan terselesaikannya tugas Critical Book Review saya ini, maka kami berharap
telah memenuhi tugas pada mata kuliah Metodologi Penelitian dari ibu: prof.Dr.Abdul Muin
Sibuea,M.Pd.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa tugas yang kami
kerjakan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Medan, Desember 2021

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

Bab I (Pendahuluan)

a. Latar Belakang Critical Book Review .................................................................. 1


b. Tujuan Penulisan Critical Book Review ................................................................ 1
c. Manfaat Critical Book Review............................................................................... 1
d. Identitas Buku ........................................................................................................ 2

Bab II (Ringkasan Buku)

a. Buku Utama .......................................................................................................... 3


b. Buku Pembanding ................................................................................................. 10

Bab III (Pembahasan)

a. Perbandingan Buku ............................................................................................... 13


b. Kelebihan dan Kelemahan Buku .......................................................................... 14

Bab IV (Penutup)

a. Kesimpulan ........................................................................................................... 15
b. Saran ..................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tugas Critical Book Review merupakan salah satu tugas pada mata
kuliahMetodologi Penelitian Pendidikan. Tugas ini penting buat kita para mahasiswa
karena dengan adanya tugas ini membuat kita akan membaca lebih banyak buku
sehingga pengetahuan kita akan semakin bertambah. Dalam tugas kali ini kami akan
meriew dari 1 BAB saja. Kemudian bab tersebut dibandingkan dengan BAB yang
sama di buku lain. Dalam tugas ini yang terpenting adalah mengkritik
(memberitahukan kelebihan dan kelemahan buku). Dengan begitu kemampuan kita
untuk mengkritik juga semakin bertambah. Dan kita juga jadi mengetahui bahwa
mengkritik sesuatu harus dengan tahap-tahapan tertentu bukan langsung begitu saja.

B. Tujuan Penulisan Critical Book Review


 Menyelesaikan tugas pada mata kuliahMetodologi Penelitian Pendidikan.
 Menambah pengetahuan tentang pembelajaranMetodologi Penelitian Pendidikan.
 Meningkatkan pemahaman kita terhadap Metodologi Penelitian Pendidikan yang
akan berguna bagi kita sebagai guru di Sekolah dasar.
 Meguatkan pengetahuan tentang materi pembelajaran Metodologi Penelitian
Pendidikan.

C. Manfaat Critical Book Review


 Untuk meningkatkan minat baca mahasiswa.
 Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang Metodologi
Penelitian Pendidikan.
 Untuk mengapresiasi suatu karya dengan memberikan kritikan terhadap buku.

1
D. Identitas Jurnal yang direview

1. Identitas Buku Utama

Judul : Metodologi Penelitian Pendidikan


Penulis : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
Penerbit : Rajawali Press
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-979-769-162-2
Jumlah Halaman : 336 halaman
Edisi :1
Cetakan : 10

2. Identitas Buku Pembanding

Judul : Metode Penelitian Pendidikan


Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : CV. Alfabeta
Tahun Terbit : 2018
ISBN : 979-8433-640
Jumlah Halaman : 334 halaman
Edisi :1
Cetakan : 26

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

A. BUKU UTAMA (Penelitian Eksperimental)


a. Pengertian
Menurut Gay (1981:207-208) metode penelitian eksperimental merupakan satu-
satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut
hubungan kausal (sebab akibat). Dalam studi eksperimental, peneliti memanipulasi
paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan
mengobservasi pengaruhnya terhadap satau atau lebih variabel terikat. Dalam
penelitian pendidikan variabel yang yang biasa dimanipulasi termasuk metode
pengajaran, jenis penguatan, pengaturan lingkungan belajar, jenis materi belajar, dan
ukuran kelompok belajar. Bila dilakukan dengan baik, studi eksperimental
menghasilkan bukti yang paling benar berkaitan dengan hubungan sebab-akibat.
Penelitian eksperimental dapat dilakukan berulang-ulang untuk meningkatkan
keyakinan.

b. Karakteristik Penelitian Eksperimental


1. Manipulasi
Secara sederhana manipulasi dimaksudkan bahwa peneliti memutuskan apa
bentuk atau nilai-nilai variabel bebas yang akan diambil dan kelompok mana akan
mendapatkan bentuk yang mana.
2. Pengendalian
Menurut Gay (1981:210) pengendalian mengacu pada usaha-usaha pihak
peneliti untuk menyingkirkan pengaruh suatu variabel yang dapat mempengaruhi
performansi pada variabel terikat. Dengan kata lain, peneliti ingin agar kelompok
sedapat mungkin sama, dengan demikian perbedaan utama di antara mereka
hanyalah variabel bebas, perbedaan yang disebabkan oleh peneliti.
3. Pengamatan
Dalam melakukan pengamatan ini peneliti melakukan pengukuran dengan
menggunakan instrumen. Dari instrumen itulah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan.

3
c. Prosedur Penelitian Eksperimental
Langkah-langkah dalam studi penelitian eksperimental adalah sebagai berikut :
1. Memilih dan merumuskan masalah
2. Memilih subjek dan instrumen pengukuran
3. Memilih desain penelitian
4. Melaksanakan prosedur
5. Menganalisis data
6. Merumuskan kesimpulan
Dalam penelitian eksperimental diarahkan oleh sekurangnya satu hipotesis yang
menyatakan hubungan kausal yang diharapkan antara dua variabel. Suatu eksperimen
biasanya melibatkan dua kelompok, satu kelompok eksperimental dan satu kelompok
kontrol. Kelompok eksperimental biasanya menerima suatu yang baru, suatu
perlakuan di bawah penyelidikan. Sedangkan kelompok kontrol biasanya menerima
suatu perlakuan yang berbeda atau perlakuan biasa. Kelompok kontrol itu diperlukan
untuk tujuan perbandingan untuk melihat apakah perlakuan baru itu lebih efektif
daripada perlakuan yang biasa/tradisional.

d. Validitas Eksperimental
Suatu eksperimen dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan
oleh variabel bebas yang di manipulasi, dan jika hasil tersebut dapat digeneralisasikan
pada situasi di luar sering eksperimental.
1. Validitas Internal
Mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang diamati pada variabel bebas
adalah suatu hasil langsung dari variabel bebas yang dimanipulasi bukan dari variabel
lain. Campbell dan Stanley (dalam Gay, 1981:213-216) mengidentifikasi delapan
ancaman utama terhadap validitas internal atau dengan cara lain disebut sumber-
sumber validitas internal, yaitu :
a. Historis
Historis mengacu pada munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari
perlakuan eksperimen, tetapi dapat mempengaruhi performansi pada variabel bebas.
b. Maturasi
Maturasi mengacu pada perubahan fisik atau mental yang mungkin muncul
pada diri subjek selama suatu periode waktu. Peneliti tidak dapat mengontrol
munculnya maturasi, tetapi dapat mengontrol kemunculannya.

4
c. Testing
Testing mengacu pada peningkatan skor pada postes hasil dari subjek yang
telah mengikuti prates. Testing lebih merupakan suatu perlakuan atau pengajaran di
antara kedua testing singkat.
d. Instrumen
Instrumen mengacu pada ketidakreliabelan atau kurang konsistensi dalam
instrumen pengukuran yang mungkin menghasilkan penilaian performansi yang tidak
valid.
e. Regresi Statistik
Regresi statistik biasanya muncul bila subjek dipilih berdasarkan skor ekstrem
mereka dan mengacu pada kecenderungan subjek yang memiliki skor yang paling
tunggu pada prates ke skor yang lebih rendah pada postes, dan subjek yang memiliki
skor paling rendah pada prates ke skor yang lebih tunggu pada postes.
f. Seleksi Subjek yang Berbeda
Pemilihan subjek yang berbeda biasanya muncul bila kelompok yang ada
digunakan dan mengacu pada fakta bahwa kelompok tersebut mungkin berbeda
sebelum kegiatan studi di mulai, dan perbedaan awal ini mungkin sekurangnya pada
perhitungan parsial untuk postes berbeda.
g. Moralitas
Moralitas yang biasanya muncul pada penelitian jangka panjang dan mengacu
pada fakta bahwa subjek yang drop out dari suatu kelompok dapat dibagi dalam suatu
karakteristik seperti mereka yang absen memiliki efek yang signifikan pada hasil
penelitian.
h. Interaksi Seleksi-Maturasi
Jika kelompok yang sudah ada digunakan, satu kelompok mungkin beruntung
dari suatu perlakuan, atau memiliki keuntungan awal karena faktor maturasi
(keuntungan), historis, dan testing.
2. Validitas Eksternal
Validitas eksternal mengacu pada kemampuan generalisasi suatu studi, yaitu
dapatkah kita menjamin bahwa hasil studi kita terdiri dari sampel populasi yang
benar-benar mewakili keseluruhan populasi.
a. Interaksi Prates Perlakuan
Interaksi Prates Perlakuan muncul bila respons subjek atau bereaksi secara
berbeda pada perlakuan karena mereka mengikuti prates.

5
b. Interaksi Seleksi Perlakuan
Interaksi Seleksi Perlakuan sama dengan masalah seleksi subjek berbeda yang
diasosiasikan dengan ketidakvalidan internal dan juga muncul bila subjek tidak dipilih
secara acak untuk perlakuan.
c. Spesifisitas Variabel
Spesifisitas adalah suatu ancaman terhadap yang tidak mengindahkan
generalisabilitas dari desain eksperimental yang digunakan. Spesifisitas Variabe
mengacu pada fakta bahwa suatu studi yang diberikan dilakukan dengan jenis subjek
spesifik, penggunaan instrumen pengukur spesifik, pada waktu yang spesifik, dibawah
satu set keadaan spesifik.
d. Pengaturan Reaktif
Pengaturan reaktif mengacu pada sejumlah faktor yang diasosiasikan dengan
cara bagaimana penelitian dilakukan dan perasaan serta sikap subjek yang dilibatkan.
e. Interferensi Perlakuan Jamak
Interferensi Perlakuan Jamak dapat muncul bila subjek tang sama menerima
lebih dari satu perlakuan dalam pergantian, dan mengacu pada efek perlakuan yang
menyulitkan untuk menilai keefektifan perlakuan yang lebih belakang.
f. Kontaminasi dan Bias Pelaku Eksperimen
Kontaminasi muncul bila keakraban peneliti dengan subjek memengaruhi hasil
penelitian, peneliti dapat dengan tidak sengaja mempengaruhi perilaku mereka atau
menjadi subjektif dalam penilaian perilaku mereka.
e. Desain Penelitian Eksperimental
1. Pengontrolan Variabel luar
Randomisasi merupakan cara tunggal upaya mengontrol banyak variabel
ekstraneous pada waktu yang sama. Implikasi logis pernyataan diatas adalah
randomisasi harus digunakan sedapat mungkin, subjek sedapat mungkin harus
dipilih secara randomdari suatu populasi, perlakuan sedapat mungkinharus
diperuntukkan kepada kelompok random dan segala sesuatu yang dapat anda
pikirkan, sedapat mungkin harus harus diperuntukkkan secara random.
2. Pemadanan
Pemadanan adalah suatu teknik untuk penyamaan kelompok pada satu atau lebih
variabel yang telah didentifikasipeneliti sebagai berhubungan dengan performansi
pada variabel terikat. Pendekatan yang paling umum digunakan untuk pemadanan

6
adalah penempatan anggota pasangan secara random, satu anggota untuk setiap
kelompok.
3. Perbandingan kelompok atau sub kelompok homogen
Cara lain untuk mengontrol variabel ekstraneous adalah membandingkan
kelompok yang homogen tentang variabel tersebut. Suatu pendekatan yang lebih
memuaskan adalah memebentuk sub kelompok yang mewakili semua tingkatan
variabel kontrol.
4. Penggunaan subjek sebagai pengendalian diri mereka
Penggunaan subjek sebgai pengontrol diri mereka sendiri melibatkan pemajanan
kelompok yang sama pada perlakuan-perlakuan yang berbeda, satu perlaukan pada
suatu waktu.
5. Analisis kovarin
Adalah suatu metode statistik untuk penyamaan kelompok yang dibentuk secara
random pada satu atau lebih variabel kontrol. Analisisi kovarin mengetur skor pada
suatu variabel terikat untuk perbedaan awal pada beberapa variabel lain, seperti
berbagai skor prates, IQ, kesiapan membaca, dan bakat musik.

f. Jenis Desain Kelompok


Suatu desain eksperimental yang dipilih menuntut suatu perluasan yang besar
prosedur khusus dari studi. Dalam pemilihan suatu desain, kita pertama harus
menentukan desain mana yang tepat untuk penelitian. Kemudian menentukan yang
sama dari desain tersebut yang tepat dan juga mungkin memberikan hambatan dalam
pelaksanannya. Dengan kata lain, kita memilih desain terbaik yang memungkinkan
anda menghasilkan data yang anda perlukan untuk menguji hipotesis anda.
Terdapat dua kelas utama desain eksperimental, desain variabel tunggal yang
melibatkan satu variabel bebas dan desain faktorial, yang melibatkan dua atau lebih
variabel bebas. Desain variabel tunggal diklasifikasikan sebagai pra-eksperimental,
true-eksperimental, dan quasi-eksperimental, tergantung yang diberikannya pada
sumber validitas internal dan eksternal. Desain pra-eksperimental tidak melakukan
kontrol terhadap perlakuan validitas dan harus dihindari. Secara fakta hasil studi yang
didasarkan pada desain seperti itu tidak ada harganya untuk semua tujuan, kecuali
barangkali untuk penyelidikan awal suatu masalah. Desain true-eksperimental
mewakili tingkat kontrol yang sangat tinggi dan selalu dipilih. Desain quasi-

7
eksperimental tidak mengontrol sebaik desain true-eksperimental, tetapi bekerja lebih
baik daripada desai pra-eksperimental.
Wiersma (1991: 103-104) mengemukakan sejumlah kriteria untuk suatu desain
penelitian eksperimental yang baik. Kriteria tersebut sebagai berikut.
a. Kontrol eksperimental yang memadai
b. Kekurangan artifisialitas
c. Dasar untuk perbandingan
d. Informasi yang memadai dari data
e. Data yang tidak terkontaminasi
f. Tidak mencampurkan variabel yang relevan
g. Keterwakilan
h. Kecermatan

1. Desain Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Designs)


Desain pra-eksperimental dinamakan demikian karena mengikuti langkah-
langkah dasar eksperimental, tetapi gagal memasukkan kelompok kontrol. Desain
yang termasuk pra-eksperimental adalah sebagai berikut.
a. Studi kasus satu tembakan
Dalam penyajian desain ini, subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan,
seperti suatu semester pengalaman kerja akademik dan kemudian pengukuran hasil
belajar dilakukan seperti sebagai tingkat akademik.
b. Satu kelompok prates-postes
Untuk menggunakan desain ini dalam studi kita tentang performansi
akademik. Kita dapat membandingkan tingkat akademik, sebelum memperoleh
pengalaman kerja dengan tingkatan setelah melaksanakan satu semester pengalaman
kerja
c. Perbandingan kelompok statis
Desain ini berupaya untuk melengkapi kekurangan kelompok kontrol, tetapi
gagal dalam hubungan memperlihatkan bahwa suatu perubahan telah muncul.

2. Desain eksperimental sebenarnya (True-experimental designs)


Desain eksperimental yang sebenarnya melengkapi kekurangan dari 2 desain
yang telah dibahas sebelumnya. Pada desain ini kita berusaha mengontrol semua

8
variabel yang mencampuri, atau paling tidak memerhatikan pengaruhnya, sementara
berusaha menentukan jika perlakuanlah yang benar-benar menyebabkan perubahan.

a. Desain kelompok kontrol prates-postes


Desain ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan
sebab akibat, tetapi yang juga paling sulit dilakukan. Desain ini melengkapi kelompok
kontrol maupun pengukuran perubahan, tetpai juga menambahkan suatu prates untuk
menilai perbedaan antara kedua kelompok sebelum studi dilakukan.
b. The posttest-only control group design
Setiap kelompok yang dipilih dan ditempatkan secara random diberi perlakuan
atau beberapa jenis kontrol. Sementara desain ini mendekati metode yang paling baik,
ia mempunyai kelemahan sedikit pada pengukuran prates. Sulit menentukan jika
perbedaan pada akhir studi merupakan perbedaan aktual dari kemungkinan perbedaan
pada permulaan studi.
c. Desain solomon empat kelompok
Desain ini melibatkan penempatan subjek secara random pada salah satu dari
empat kelompok. Cara yang benar untuk menganalisis data yang dihasilkan melalui
aplikasi desain ini adalah menggunakan analisis varian faktorial 2 X 2. Dua variabel
bebas adalah variabel perlakuan dan variabel prates.

3. Desain Eksperimental Semu (Quasi-experimental designs)


Desain eksperimental semu agak lebihbaik dibandingkan desain pra-
eksperimental, karena melakukan suatu cara untuk membandingkan kelompok.
Desain eksperimental semu adalah sebagai berikut:
a. The nonequivalent control group design
Dengan desain ini, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa
melalui randomisasi. Desain ini mirip desain kelompok kontrol prates-postes hanya
tidak melibatkan penempatan subjek ke dalam kelompok secara random.
b. Desain rangkaian waktu
Desain ini secara aktual merupakan suatu ketelitian dari desain satu kelompok
prates-postes. Satu kelompok diberi prates berulangkali, diberikan perlakukan,
kemudian diberikan postes berulangkali. Namun, historis masih merupakan masalah

9
dalam desain ini, karena sesuatu mungkin terjadi antara prates terakhir dan awal
postes, efek yang dikacaukan dengan perlakuan.
c. Desain berimbang
Dalam desain berimbang semua kelompok menerima semua perlakuan, tetapi
dalam urutan yang berbeda. Dalam desain untuk tiga kelompok dan tiga perlakuan,
jumlah kelompok dapat dilibatkan pembatasannya hanyalah jumlah kelompok sama
dengan jumlah perlakuan. Kelemahan dari desain ini adalah interfensi perlakuan
ganda yang potensial yang dapat timbul bila kelompok yang sama menerima lebih
dari satu perlakuan.
d. Desain Faktorial
Desain faktorial melibatkan dua atau lebih variabel bebas, dan sekurangnya
satu yang dimanipulasi oleh peneliti. Pada dasarnya desain ini merupakan elaborasi
dari desain tru-experience. Tujuan dari suatu desain faktorial adalah untuk
menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat
semua level khusus dari variabel kontrol. Selain itu, suatu desain faktorial dapat
menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental
variabel tunggal.

B. Buku Pembanding (Penelitian Ekperimental)


a. Pengertian
Penelitian eksperimen merupakan sebagai metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Didalam penelitian eksperimen terdapat perlakuan (treatment).

b. Beberapa Bentuk Desain Eksperimen


1. Pre-Experimental Designs (Nondesigns)
Didalam ini belum merupakan eksperimen yang sesungguhnya karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen.Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-
mata dipengaruhi oleh variabel independen.Didalam penelitian ini tidak adanya
variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.
Beberapa macam bentuk pre-experimental designs yaitu:
a. One-Shot Case Study

10
Dalam penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan
selanjutnya diobservasi hasilnya.Treatment adalah sebagai variabel independen, dan
hasil adalah sebagai variabel dependen.
b. One-Group Pretest-Posttest Design
Dalam penelitian ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan.Dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
c. Intact-Group Comparison
Pada desain uni terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian,
tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen yang diberi perlakuan
dan setengah untuk kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
Dengan ketiga bentuk desain pre-experiment itu bila diterapkan untuk
penelitian akan banyak variabel-variabel luar yang masih berpengaruh dan sulit di
kontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah.

2. True Experimental Design


Dalam penelitian ini eksperimen dilakukan dengan benar-benar karena dalam
desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen.Ciri dalam desain ini adalah sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara tandon dari populasi tertentu.
Ada dua bentuk Design dari true experimental yaitu :
a. Posttest-Only Control Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara
random.Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok kedua tidak diberi
perlakuan.
b. Pretest-Posttest Control Group Design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random dan
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.Hasil pretest yang baik bila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.

3. Factorial Design
Desain factorial adalah modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi

11
perlakuan (variable independen) terhadap hasil (variable dependen). Pada desain ini
semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest.
Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik, apabila setiap kelompok nilai pretestnya
sama.

4. Quasi Experimental Design


Bentuk design eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental
design yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok control, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Penelitian ini digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.Penelitian ini bisa digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan
kelompok kontrol dalam penelitian.
Terdapat dua bentuk desain quasi eksperimen yaitu:
a. Time Series Design
Dalam desain ini sekelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat
dipilih secara random.Sebelum diberikan perlakuan, kelompok diberi pretest sampai
empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan
kelompok sebelum diberikan perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan
tidak konsisten.Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas,
maka baru diberi treatment.Dan didalam desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saa, sehingga tidak diperlukan kelompok kontrol.
b. Nonequivalent Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya
pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random.

12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Buku
1. Dilihat dari segi isi buku, buku utama Metodologi Penelitian Pendidikan
Karangan Prof. Dr. Emzir, M.Pd memiliki isi buku yang lebih lengkap mengenai
penelitian eksperiental dari pada di buku ke dua.
2. Buku utama memiliki isi pembahasan mengenai karakteistik penelitian ekspermen
yang diantaranya yaitu manipulasi,pengendalian, dan pengamatan, sedangkan
buku pembanding tidak memiliki pembahasan mengeai karakteistik penelitian
ekspermen, namun dalam buku pembanding pembahasannaya langsung ke
beberapa bentuk desain eksperimental.
3. Sealanjutnya dari sigi isi buku, dalam buku utama terdapat juga pembahasan
mengenai:
a. Prosedur penelitian eksperimen,
b. Validitas eksperimental, Validitas Internal, Histori, Maturasi, testing,
instrumen, Regresi Statistik, seleksi sudjek yang berbeda, Moralitas, Interaksi
Seleksi-Maturasi, dst. Namun materi tersebut pada buku pembanding tidak
ada.
c. Desain penelitian eksperimental, diantaranya yaitu Pengontrolan Variabel luar,
Pemadanan, erbandingan kelompok atau sub kelompok homogen, Penggunaan
subjek sebagai pengendalian diri, dan Analisis kovarin. Materi tersebut juga
tidak terdapat di dalam buku pembanding.
d. Jenis desain kelompok dalam buku utama terdapat 3 diantanya yaitu (1)
Desain Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Designs, (2) Desain
eksperimental sebenarnya (True-experimental designs), (3) Desain
Eksperimental Semu (Quasi-experimental designs), Namun dalam
pembahasan di buku pembanding terdapat 4 jenis desain eksperimen
diantaranya yaitu (1) Pre-Experimental Designs (Nondesigns), (2)True
Experimental Design, (3)Factorial Design, (4)Quasi Experimental Design.
e. Selanjutnya untuk contoh penelitian ekperimen, pada buku utama terdapat
contoh secara ringkaspenelitian ekperimen. mulai dari judul penelitian,
masalah penelitian, kajian teoritis dan pengajuan hipotesis, sampai hasil
penelitian. Sehingga pembaca dapat lebih jelas dalam memahami penelitian

13
ekperimen tersebut. Sedangkan dalam buku pemanding tidak terdapat contoh
penelitian ekperimental ataupun penelitian lainnyaa dalam bentuk ringkasan .

B. Kelebilan Dan Kelemahan Buku

Kelebihan dan kelemahan buku utama Kelebihan dan Kelemahan buku kedua
Kelebiha: Kelebihan :
1. Menggunakan bahasa yang mudah 1. Penjabaran setiap materi lengkap
pihami 2. Menggunakan bahasa yang mudah
2. Materi yang disampaikan sudah dipahami
rinci 3. Didukung oleh banyak sumber
3. Didukung oleh banyak sumber
4. Dalam setiap akhir bab mempunyai
simpulan
Kelemahan : Kelemahan :
1. Cover buku kurang menarik 1. Identitas buku kurang lengkap
2. Tidak adanya soal yang dapat 2. Adalam setiap akhir bab tidak di
menguji pengetahuan siswa rangkum Tidak adanya soal yang
dapat menguji pengetahuan siswa

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua buku yang direview yaitu setiap
buku memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, tergantung pada pembaca yang
membacanya karena penilaian setiap orang berbeda-beda. Pada dasarnya setiap buku
itu adalah baik dan layak untuk dibaca, tetapi kita harus memilh buku yang sesuai
dalam pelajaran dan memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan, agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Dari pembahasan critical book report
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembahasan yang ada pada isi buku pada buku
utama masih relevan bagi pembelajaran sekarang dan penjabaran materi pada buku
utama lebih baik dan dilengkapi dengan teori-teori para ahli yang akurat sehingga
menambah pengetahuan para membaca dan para pendidik terkait metode penelitian
dengan baik dan maksimal.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga bermanfaat untuk kita
semua dan pastinya makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon
partisipasinya untuk memberi saran dalam menelaah makalah ini lebih jauh.

15
Daftar Pustaka

Emzir, 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan: Rajawali Pres


Sugiyono,2018.Metode Penelitian Pendidikan: CV. Alfabeta

16

Anda mungkin juga menyukai