Anda di halaman 1dari 7

Managing Change Evaluating and Reinforcing Organization Development

Interventions

Case: Managing Change: Action Planing for the Velo V Project in Lyon
France

Pengembangan dan Perubahan Organisasi (E2M)

Kelompok 2 :

- Al Izzha Kusumaningtyas (042114353003)


- Aridho Choirul Umam (042114353005)
- Nabilla Irawan (042114353009)
- Romano Aulia Rahman (042114353036)
- Rizki Anugrah Wibowo (042114353046)
- Astri Sari Firdausa (042114353054)

Program Studi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

2022
Case Overview
Lyon merupakan salah satu kota terbesar di Prancis, Lyon menduduki nomor ketiga
sebagai kota terbesar di Prancis. Lyon memiliki banyak industri farmasi dan industri makanan
serta industry wine yang cukup berkembang. Di tahun 2000, pemerintah kota Lyon
membangun sistem kereta (tapak tanah) untuk melengkapi kereta bawah tanah dan jaringan
bus sebagai upaya untuk meningkatkan akses transportasi umum oleh masyarakat. Meskipun
stasiun memerlukan halte untuk melindungi penumpang yang menunggu dari hujan, angin
dan salju. Sebuah program inovatif dikembangkan oleh perusahaan pemasaran dan periklanan
JCDecaux, bekerjasama dengan kantor pengembangan Lyon membuat “street furniture”
seperti bangku, mesin penjual tiket, peta rute, dan time table. JCDecaux membangun dan
memelihara semua dengan imbal balik untuk keuntungan dengan iklan di halte. Program ini
merupakan win-win solution untuk kedua organisasi. JCDecaux mengatakan bahwa telah
melakukan percobaan program pelayanan sepeda mandiri di Vienna, Austria, Cordoba dan
Gijon di Spanyol. Sehingga mereka mengadopsi dan mengimplementasikan di Lyon
pertengahan tahun 2002. Bagi Lyon dan kota tetangganya Villeurbanne, hal ini memiliki
resiko yang besar.
Pada saat ini beberapa kota di Eropa sudah menerapkan sistem sepeda komuter di area
pedestrian, sehingga dapat memudahkan para pejalan kaki dalam mengakses halte
transportasi umum lainnya. Estimasi anggaran awal sebesar 2 juta euro per tahun untuk
investasi sepeda, sistem pendaftaran, instalasi dan pendukung operasi sampai 2007. Untuk
mendukung proyek pemerintah jugan merubah konstruksi dan model beberapa taman untuk
dapat menampung masyarakat memarkir mobil dan kemudian menggunakan sepeda untuk
melanjutkan perjalanan.
Proyek diberi nama Velo V, dipresentasikan pada acara tahunan kedua sehari tanpa
mobil. Velo V dikelola oleh JCDecaux. Mereka akan menyediakan dan memelihara sepeda,
dan memperoleh keuangan dari pendapatan iklan. Menurut Kepala Departemen Fungsi
Pengembangan Lyon menyarankan bahwa program ini merupakan “effect a radical change in
the philosophy” of the urban community. Didukung Les Verts partai politik di Perancis, tetapi
presiden dari organisasi transportasi non pemerintahan merasa kecewa karena tidak diajak
berdialog. proyek diluncurkan 24 jam per hari di bulan Mei dengan 1.200 sepeda di 120
station. Menurut JCDecaux regional manajer mereka mengharapkan 2.000 sepeda di 180
station per oktober dan mengagendakan 3,000 sepeda di 2006 dan 4.000 sepeda di 2007.
Question
1. Assume you are a project manager at JCDecaux and have been assigned to work
with the City of Lyon to implement this physical, organizational, and social change.
What are the practical and philosophical implications of this work?
● Bagi masyarakat Lyon
Mendapatkan sebuah alternatif transportasi baru yang dapat menjadi
solusi kemacetan yang telah alami selama ini. Dengan luas kota yang hanya 56
km menjadikan kota ini seharusnya ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda.
Pergeseran pola dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi
umum seharusnya dapat berlangsung dengan baik, alih-alih jika transportasi
umum yang disediakan oleh pemerintah memadai. Hal ini tentunya diharapkan
dapat mengurangi angka kemacetan di jalanan kota Lyon. Ditambah lagi
dengan adanya proyek Velo V, dimana diharapkan semakin menyerap
pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke kendaraan umum maupun
sepeda. Pergeseran pola ini tentunya harus dibarengi dengan sounding dan
regulasi dari pemerintah agar program ini dapat berhasil dilakukan.
● Bagi Perusahaan Swasta Transportasi Publik
Project Velo V tentunya akan mengikis pendapatan perusahaan ini.
Selain itu, pemerintah juga seharusnya melakukan pendekatan dengan pihak
Organisasi transportasi non pemerintahan terkait wacana pengaplikasian Velo
V. Nantinya akan terjadi resistensi terkait Velo V project. Resistensi ini dapat
diakali dengan melakukan integrasi antara Velo V project dengan transportasi
publik yang telah ada.
● Bagi Pelaku Industri Otomotif
Hal ini tentu akan sangat merugikan. Hal ini akan berdampak pada
penurunan penjualan produk otomotif. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan
resistensi yang cukup kuat oleh pelaku di industri otomotif. Pemerintah
hendaknya mencari solusi terkait hal ini. Semisal dengan memberlakukan ERP
(Electronic Road Pricing) atau jalan berbayar di jalur-jalur padat atau
pemberlakuan aturan mobil yang dapat melintasi jalur tertentu pada
hari-hari tertentu.
● Bagi lingkungan
Hal ini tentunya akan mengurangi jumlah polutan yang dihasilkan oleh
asap kendaraan bermotor. Dimana akan berdampak kepada indeks kesehatan
udara yang semakin baik. Dan akan berujung pada tingkat kesehatan dan
tingkat harapan hidup masyarakat Lyon meningkat.

2. Using the tools, methods, and processes described in Chapter 8, construct a compre-
hensive “action plan” for this project. Where would you start? Who are the key
stake- holders and how will you manage them? What are the practical categories of
activities that need to be addressed? What are the sequences of change that have to
happen? What do you see as the key activities and initiatives?
Perlu dilakukan beberapa langkah supaya perubahan tersebut dapat berjalan
dengan efisien, seperti pembicaraan lebih lanjut terkait bagaimana sinergi yang baik
antara pihak pemerintah kota Lyon, JCDecaux, dan stakeholder terkait mengenai
bagaimana penerapan Velo V project agar tidak merugikan pihak-pihak terkait.
Pemangku kepentingan atau stakeholder adalah anggota "kelompok yang
tanpa dukungannya organisasi tidak akan ada lagi" (Freeman,1983) dimana dalam
hal ini yang termasuk sebagai stakeholder yaitu Kota Lyon, JCDecaux, dan para
konsumen dari Velo V itu sendiri. Beberapa rekomendasi langkah yang dilakukan
oleh JCDecaux antara lain sebagai berikut:
1. Memotivasi Perubahan
Langkah pertama dimulai dengan memotivasi diri sendiri untuk berubah. Ini
termasuk memastikan Anda siap untuk perubahan dan mengatasi penolakan
yang datang dari perubahan. Peran kepemimpinan harus mampu menciptakan
lingkungan di mana setiap orang dapat merangkul pentingnya perubahan dan
menyalurkan energi positif kepada orang-orang di sekitarnya.Motivasi ketika
memulai perubahan merupakan isu penting karena Anda hanya ingin
mengubah sesuatu ketika Anda merasa harus melakukannya.
Dalam upaya menciptakan keinginan untuk berubah, proyek Velo`v akan
mengalami kesulitan untuk mengubah paradigma dari masyarakat yang
terbiasa dengan mobil pribadi ke angkutan umum yang ramah lingkungan.
Upaya untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
syarat ketidakpuasan masyarakat terhadap status quo. Misalnya dengan
menyebarkan berita tentang dampak negatif penggunaan mobil pribadi
terhadap kemacetan panjang dan tingkat polusi udara yang tinggi. Lioners,
menyadari masalah ini, berencana untuk beralih ke proyek Velo`v. Menurut
Cummings dan Worley (2015), ada tiga cara untuk meningkatkan
ketidakpuasan dengan keadaan yang ada:
● Meningkatkan kesadaran akan perubahan
● Menunjukkan perbedaan antara keadaan yang ada dan tujuan yang
diharapkan
● Menyampaikan harapan untuk perubahan ini adalah positif.
Dalam hal ini, proyek Velo`v harus bekerja untuk menunjukkan hasil positif
dari keberhasilan pelaksanaan proyek serupa di wilayah dan negara lain. Hal
ini akan membuat masyarakat Lyon sadar dan termotivasi untuk beralih ke
transportasi Velo`v.
2. Menciptakan Sebuah Visi
Secara umum, sebuah visi bertujuan untuk menggambarkan nilai dan tujuan
yang mendorong apa yang ingin dicapai oleh proyek ini. Pendefinisian visi ini
penting untuk memfokuskan implementasi perubahan dan tidak menyimpang
dari apa yang diharapkan sebelumnya. Contoh di kasus ini mengacu pada asal
mula masalah Lyon sebagai kota dengan teknologi tinggi dan industri farmasi
yang berkembang: kepadatan penduduk yang tinggi, polusi udara, kemacetan
lalu lintas, dll menyelamatkan pemerintah kota. Data menunjukkan bahwa
hanya 18% penduduk kota Lyon yang memiliki akses transportasi umum yang
mudah. Untuk mengatasi masalah ini, kota Lyon memperluas sistem
transportasi umum dengan membangun monoreal dan trem. Pemerintah juga
bekerja sama dengan perusahaan periklanan JCDecaux untuk membangun
fasilitas umum untuk mendukung Monoreal dan Trump.
3. Membangun Dukungan Politis
Pemangku kepentingan utama dalam proyek Velo`v termasuk Kota Lyon,
JCDecaux dan penduduk Kota Lyon. Peran Kota Lyon sebagai pemrakarsa
proyek dapat dimaksimalkan dengan menjadi contoh perubahan, menjadi
panutan dengan melakukan tuntutan kepada seluruh PNS. Bawa sepeda
Velo`v Anda ke kantor untuk membuat pernyataan dan meningkatkan
kesadaran publik. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengelola JCDecaux
sebagai salah satu pemangku kepentingan utama adalah memastikan
pelaksanaan proyek Velo`v dapat bersaing dan bahkan dapat disesuaikan
dengan operator lain, yaitu perjanjian kerjasama yang memberikan standar
layanan. Perubahan menjadi pilihan utama warga Lyon. Di sisi lain, menjaga
hubungan dengan penduduk Lyon berarti memastikan kepuasan mereka
sebagai pelanggan, misalnya dengan membuat sepeda Vélob tersedia dan
mudah diakses. Selain itu, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
kemudahan bagi mereka yang ingin memberikan masukan atas layanan proyek
Velo`v ini.
4. Mengelola Transisi
Rencana aksi mencakup pembuatan peta jalan perubahan, mendefinisikan
aktivitas dan aktivitas spesifik yang perlu dilakukan untuk memastikan
transisi yang sukses. Rencana aksi juga harus selaras dengan visi dan tujuan
yang ditetapkan agar perubahan dapat tepat sasaran dan dilaksanakan.
Tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan ketersediaan
fasilitas bersepeda Velo`v dan membuatnya lebih mudah diakses oleh
masyarakat Lyon. Orang-orang didorong untuk mengenali dan menggunakan
produk ini jika tersedia cukup. Gunakan sebagai alat transportasi. Perencanaan
komitmen termasuk mengidentifikasi pemangku kepentingan utama yang
perlu dilibatkan untuk mendukung implementasi perubahan. Sebagai
pemrakarsa program tersebut, kota Lyon dapat mengeluarkan peraturan yang
mewajibkan karyawan menggunakan sepeda Velo`v untuk bepergian ke
kantor. Hal ini untuk menunjukkan komitmen Dewan Kota Lyon untuk
mendorong masyarakat menggunakan sarana transportasi yang ramah
lingkungan. Proses konversi ke transportasi ramah lingkungan membutuhkan
tahapan yang harus dilalui selangkah demi selangkah. Dalam hal ini,
masyarakat Lyon menjalani proses pembelajaran yang diawali dengan adanya
sistem baru yang mengubah cara mereka menggunakan transportasi umum.
Kedua, berdasarkan pemahaman kita selama ini bisa dipromosikan oleh
masyarakat untuk memahami tujuan perubahan. Penduduk Lyon kemudian
bergabung dan mulai merasakan manfaat dari perubahan yang diperkenalkan.
Akhirnya, perubahan ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan
program Velo`v tersedia untuk semua penduduk Lyon.
5. Mempertahankan Momentum
Setelah perubahan terjadi, perhatian selanjutnya adalah menjaga energi dan
komitmen. salah satu upaya salah satu cara untuk menjaga momentum
perubahan adalah dengan mengalokasikan sumber daya keuangan dan manusia
untuk berubah.
6. Aktivitas Kunci
Raux et.al. (2017) menganggap penggunaan Velo’v sebagai moda transportasi
oleh masyarakat kota Lyon tidak dianggap sebagai moda transportasi kelas
dua, bahkan jika dibandingkan dengan moda transportasi lain Velo’v
cenderung memiliki kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan demikian hal yang
penting menjadi concern bagi pemerintah kota dan JCDecaux sebagai mitra
adalah menyediakan kualitas produk dan layanan yang terjaga mutunya agar
kepuasan masyarakat dapat terjaga pula. Selain itu, kedekatan dengan stasiun
kereta api memiliki efek positif pada pelanggan baru, dan proyek Velo`v juga
harus menyeimbangkan aksesibilitas. Banyak masyarakat di luar kawasan
pusat bisnis yang masih belum mudah dijangkau, sehingga perlu penambahan
jumlah dan fasilitas pendukung untuk mengakomodir masyarakat yang kurang
terlayani tersebut. Karena ketersediaannya yang tinggi dan akses yang mudah,
orang secara otomatis akan menggunakan produk Velo`v ini tanpa memaksa.

DAFTAR PUSTAKA

Cummings, T. & Worley, C. 2015. Organization Development & Change. Cengage Learning
Stamford USA.

Freeman, R. E., & Reed, D. L. (1983). Stockholders and stakeholders: A new perspective on
corporate governance. California management review, 25(3), 88-106.

Raux, C., Zoubir, A., & Geyik, M. 2017. Who are bike sharing schemes members and do they
travel differently? The case of Lyon’s “Velo’v” scheme. Transportation Research Part A
Policy and Practice.

Anda mungkin juga menyukai