BJU-043935395-Fachri Idris-Hubungan Masyarakat
BJU-043935395-Fachri Idris-Hubungan Masyarakat
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman
ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh
dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian
hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab
dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Bogor, 17 Juli2022
Yang Membuat Pernyataan
FACHRI IDRIS
2. Berbicara fungsi berarti bicara masalah kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi/
lembaga. Dalam buku dasar-dasar humas : Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis-Djanaid
(1993) disebutkan dua fungsi humas, yaitu:
a. Fungsi Konstruktif Peranan humas dalam hal ini yaitu mempersiapkan mental publik
untuk menerima kebijakan organisasi/ lembaga, humas menyiapkan “mental” organisasi/ lembaga
untuk memahami kepentingan publik, humas mengevaluasi perilaku publik maupun organisasi
untuk direkomendasikan kepada manajemen, humas menyiapkan pra kondisi untuk mencapai
saling pengertian, saling percaya dan saling membantu terhadap tujuan-tujuan publik dan
organisasi/ lembaga yang diwakilinya. Fungsi ini mendorong humas membuat aktivitas ataupun
kegiatan-kegiatan yang terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif.Termasuk
disini humas bertindak secara preventif (mencegah).
b. Fungsi korektif Apabila sebuah organisasi/ lembaga terjadi masalah-masalah (krisis)
dengan publik, maka humas harus berperan dalam mengatasi terselesaikannya masalah tersebut.
Sementara pada saat situasi “aman-aman” saja humas dibuat “nganggur” atau disfungsi. Lebih aneh
lagi, seringkali humas disalahkan bila dalam penanganan krisis menunjukkan tanda-tanda
kegagalan.
Pada kasus yang di paparkan humas akan berfungsi sebagai konstruktif karena harus
terus memberi kabar merupakan hal pembentukan mental suatu organisasi, kemudian
selain itu tentunya pihak PLN pastinya sudah melakukan pemberitahuan awal sebagai
adanya pencegahan komplain berlebih dari pengguna. Tentunya peranan humas pada
kasus tersebut sudah berjalan dengan baik.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. b. Publik yang menjadi fokus utama Humas adalah publik yang berada di luar organisasi
Penjelasan:
1. Sebab humas mampu mempengaruhi keberlangsungan organisasi, secara intens. Selain itu
dapat dilihat pula humas sebagai problem solver. Problem solver, kemampuan sebagai
problem solver adalah kemampaun Humas sebagai bagian dari tatanan dan jajaran didalam
organisassi/perusahaan/instansi ataupun masyarakat serta turut bertanggung jawab
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
3. a.
1. keunggulan relatif
Inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu
inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau mungkin dari faktor status sosial. Inovasi
dianggap lebih baik atau unggul dari yang pernah ada sebelumnya.
2. Kesesuaian (compatibility)
inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan
kebutuhan pengadopsi
3. Kompleksitas (complexity)
inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu
ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya atau sulit dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi
5. Observasibilitas
Mudah diamati oleh penerima, dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif,
kesesuaian (compatibility), kemampuan untuk diuji cobakan, dan kemampuan untuk diamati serta
semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
3. b. Suatu inovasi yang dapat diuji cobakan dalam pengaturan (setting) sesungguhnya umumnya
akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus
mampu menunjukkan (mendemostrasikan) keunggulannya.