Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adiva Alza Bimosakti

NIM : E1A021206
Kelas : D

QUIZ HUKUM PIDANA

1. Jelaskan apa perbedaan antara pengertian ilmu hukum pidana dan pengertian tujuan hukum
pidana
2. Jelaskan bagaimana penerapan asas territorial dan asas nasional aktif berkenaan dengan
tindak pidana yang dilakukan oleh WNI di luar negeri
3. Jelaskan perbedaan sifat melawan hukum beserta contoh kasusnya

Jawaban
1. Ilmu Hukum Pidana merupakan ilmu yang menjelaskan tentang hukum pidana mengenai
asas hukum pidana, aliran dalam hukum pidana, teori pidana, ajaran kausalitas, sistem
peradilan pidana, kebijakan hukum pidana, perbandingan hukum pidana berdasarkan ius
constitutum yang berlaku di suatu negara yang berdaulat.
Tujuan Hukum Pidana yaitu memberikan sanksi yang setimpal terhadap pelanggaran yang
dilakukan diatur dalam undang-undang yang berlaku pada masa sekarang sehingga dapat
menciptakan masyarakat yang aman dan nyaman.
2. Asas territorial merupakan hukum yang mengatur dalam skala wilayah dimana lebih
mengarah pada daerah-daerah territorial negara itu sendiri, negara memiliki kewenangan
dalam mengatur undang-undang dalam wilayah teritorialnya yang menjadi kedaulatannya.
Penerapannya dengan pembuatan undang-undang, perda, dll.
Asas nasional aktif terdapat pada KUHP Pasal 3 yang berbunyi “Ketentuan pidana dalam
perundang-undangan Indonesia berlaku bagi setiap orang yang di luar wilayah Indonesia
melakukan tindak pidana di dalam kendaraan air ataupun pesawat udara” sehingga asas ini
berlaku bagi tiap-tiap rakyat Indonesia (WNI) yang berada dimanapun mereka berada
3. Berdasarkan teori formiil bersifat melawan hukum apabila bertentangan dengan
perundang-undangan sehingga dapat dikenakan ancaman pidana. Sifat melawan hukum
formiil lebih mengarah pada pelanggaran kepada hukum yang tertulis atau perundang-
undangan.
Contoh kasus : orang yang melakukan pemalsuan surat dapat ancaman pidana karena
dikenakan pasal 263 yang berbunyi “Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan
surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu
pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi sesuatu perbuatan,
dengan maksud akan menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu
seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau mempergunakannya dapat
mendatangkan sesuatu kerugian dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara
selama-lamanya enam tahun.”
Berdasarkan teori materiil yaitu sifat melanggar hukum yang tidak terdapat ancaman pidana
berdasarkan peraturan perundang-undangan, tetapi perbuatan tersebut masih dianggap
melawan hukum. Sehingga lebih mengarah pada pelanggaran terhadap hukum tidak tertulis
yang diakui kekuatannya.
Contoh kasus : adat carok di Madura

Anda mungkin juga menyukai