Anda di halaman 1dari 14

A.

Kebebasan Hidup Beragama

Secara hakiki kebebasan manusia itu


terbatas (dibatasi). Syaratnya adalah
pembatasan yang dibuat itu harus ada
pertanggungjawabannya yang jelas
A. Kebebasan Hidup Beragama
Kebebasan Beragama : Manusia bebas memilih agama
sesuai dengan keyakinannya. Dasarnya “ Allah yang
mau menyelamatkan manusia selalu bersifat universal
(menawarkan keselamatan bagi semua orang) dan
transendental (mengatasi segala macam bentuk
institusional)
A. Kebebasan Hidup Beragama

Kebebasan beragama adalah wujud dari


pelaksanaan hak asasi manusia.Di
Indonesia hak ini dijamin oleh undang-
undang
A. Kebebasan Hidup Beragama

Hakekat kebebasan agama: kemampuan


manusia untuk memilih agama yang sesuai
dengan keyakinannya dan menghayatinya
tanpa hambatan atau paksaan pihak mana
pun
A. Kebebasan Hidup Beragama

Kebebasan selalu menuntut


Tanggung Jawab. Untuk itu di
samping hak selalu ada kewajiban
B. Isme-Isme pengikis agama

a. Individualisme : individuus (Latin) – perorangan, pribadi.


Tiap individu adalah pribadi yang unik dan otonom.
Sebagai satu aliran – isme, individualisme mengajarkan
bahwa dasar kehidupan adalah pribadi perorangan. Norma
dasar adalah kepentingan pribadi, masyarakat dan negara
hanya menjaga dan memberi kemungkinan agar kebeasan
dan isnisiati seseorang di semua bidak tidak terhambat.

Jebakan: semau gue – mengabaikan


norma agama –kehilangan orientasi
hidup
B. Isme-Isme pengikis agama

b. Fanatisme: fanaticus (Latin)


Keyakinan (kepercayaan ) yang terlalu
kuat terhadap ajaran (politik, agama
dll)

Jebakan: Menyangkal keberadaan


ajaran lain, asal muasal dari
kekerasan terhadap ajaran lain
c. Hedonisme: hedone (Yunani): kenikmatan atau kesenangan.

Sebagai satu paham:Hedonisme merupakan cara manusia


mencapai kebahagiaan dengan mencari yang nikmat dan
menghindari hal-hal yang menyakitkan

Jebakan: kontaproduktif dengan konsep kebahagiaan dalam


agama tentang kebahagiaan (persatuan dengan Allah). Agama
menuntut adanya sikap rela berkorban
d. Laksisme: laxux (Latin): longgar, tidak ketat
Laksisme Lunak: berpendirian bahwa prinsip dan norma
kehidupan itu ada dan harus dilaksanakan tetapi cara
pelaksanaannya sedapat-dapatnya dan semampunya saja:
mencari jalan untuk meringankan beban
Laksisme keras: mengakui adanya norma, tetapi dengan
tuntutan harus ada kesepakatan terlebih dahulu baru sah aturan

Jebakan: Laksisme Keras – Legalistis


Laksisme lunak – orang tidak bersedia berkorban
untuk nilai yang lebih tinggi
d. Pragmatisme: pragmatikos (Yunani): cakap dan
berpengalaman dalam urusan hukum, perkara negara, dan
dagang
Sebagai aliran filsafat: pengetahuan dicari bukan untuk tahu.
pengetahuan dicari demi kebaikan, peningkatan, serta kemajuan
masyarakat. - pengetahuan harus dibuktikan – dapat tidaknya
mendatangkan hasil konkrit bagi manusia
Sebagai sikap hidup: sikap serba praktis dalam menghadapi
berbagai persoalan – sederhana, praktis, mudah, serba cepat.

Jebakannya:
terbentur dengan konsep-konsep dalam agama yang tidak
semuanya dapat dipraktikkan dan membawa dampak nyata bagi
manusia
d. Pragmatisme: pragmatikos (Yunani): cakap dan
berpengalaman dalam urusan hukum, perkara negara, dan
dagang
Sebagai aliran filsafat: pengetahuan dicari bukan untuk tahu.
pengetahuan dicari demi kebaikan, peningkatan, serta kemajuan
masyarakat. - pengetahuan harus dibuktikan – dapat tidaknya
mendatangkan hasil konkrit bagi manusia
Sebagai sikap hidup: sikap serba praktis dalam menghadapi
berbagai persoalan – sederhana, praktis, mudah, serba cepat.

Jebakannya:
terbentur dengan konsep-konsep dalam agama yang tidak
semuanya dapat dipraktikkan dan membawa dampak nyata bagi
manusia
e. Permisivisme- berasal dari kata bahasa Inggris
permissive, yang berarti serba membolehkan.
Permisivisme adalah pandangan dan sikap yang
membolehkan segala-galanya, seolah-olah
dalam hidup ini tidak ada peraturan, hukum,
dan undang-undang.

Jebakannya: Orang tidak lagi memperhatikan norma-norma


agama, orang mengabaikan dimensi transendental yang
membantunya mengarahkan hidupnya
e. Sekularisme- berasal dari kata bahasa Latin – saeculum, yang
berarti dunia, alam semesta/kosmos. Ajaran ini menekankan
faktor-faktor duniawi, provan, sebagai keterangan dan sebab
terakhir dari alam semesta dan kejadian dalam dunia. Di samping
itu, sekularisme juga menekankan hasil otak manusia berupa
pertimbangan dan ilmu modern sebagai pedoman tingkah laku

Jebakannya: Orang tidak lagi membutuhkan Allah. Orang


menyangkal keberadaan Allah.
f. Ateisme- berasal dari kata bahasa Yunani – a-yang artinya tidak dan
theos yang artinya Tuhan. Artinya tanpa Tuhan. Ateisme menolak
ajaran bahwa Tuhan atau dewa-dewa tidak ada.
Tiga ateisme:
ateisme naif: menjelaskan fenomena yang ada dengan sebab-sebab
alamiah walau terkadang naif
Ateisme praktis: punya keyakinan akan adanya Tuhan, tetapi dalam
cara hidupnya ia menolak adanya Tuhan
Ateisme teoretis: menolak adanya Tuhan karena Tuhan dibuktikan
dengan cara yang tidak memadai

Jebakannya: Orang tidak lagi membutuhkan Allah. Orang


menyangkal keberadaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai