Anda di halaman 1dari 1

IST

Salah satu alat ukur inteligensi yang telah diadaptasi dalam konteks Indonesia adalah Intelligenz Struktur
Test (IST). IST dibuat dan dikembangkan oleh Rudolf Amthauer di Jerman pada tahun 1953 (Polhaupessy,
2002). IST lahir dan dikembangkan mengacu kepada teori inteligensi yang dikemukakan L.L Thurstone
yaitu Primary Mental Abilities (PMA). PMA adalah teori inteligensi yang memaparkan bahwa manusia
memiliki tujuh kemampuan dasar yang saling terkait satu sama lain (Thurstone, 1938; Thurstone &
Thurstone, 1941). Tujuh kemampuan dasar tersebut lahir dari proses psikometrik bernama factor
analysis, yaitu metode psikometrik dengan tujuan mengidentifikasi keterkaitan antar variabel yang
disebut dengan faktor baik yang sudah ada (confirmatory factor analysis) maupun yang belum ada
(exploratory factor analysis; Chadha, 2009)

IST memiliki sembilan subtes dengan karakteristik item yang berbeda- beda. Setiap subtes dibuat untuk
mengukur aspek kemampuan khusus pada manusia atau yang disebut dengan aptitude. Secara
psikometrik, IST tergolong ke dalam multiple aptitude batteries test, yaitu tes yang disusun oleh
serangkaian subtes dimana setiap subtes mengukur kemampuan khusus yang berbeda (Anastasi &
Urbina, 1997). Nilai IQ dalam IST diperoleh dari nilai total rata-rata kemampuan khusus yang diperoleh
oleh individu.

MBTI

MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) merupakan alat tes psikologi yang disusun oleh tim ibu-dan-anak
bernama Katherine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers di tahun 1940an, dan mulai diujicobakan di
tahun 1941. Tes ini didasarkan oleh teori Jung yang dipublikasikan dalam buku berjudul Psychological
Test pada tahun 1921. Teori ini menggambarkan bahwa manusia pada dasarnya bisa dibagi menjadi dua,
perceiver atau judger.

Dua tipe ini kemudian bisa dipecah menjadi mereka yang lebih suka melakukan sensing dan intuition,
dan kemudian dibagi lagi menjadi mereka yang lebih merupakan pemikir (thinker) atau perasa (feelers).
Di akhir, ada empat total tipe manusia, dengan tambahan pemecahan mereka yang termasuk introvert
atau extrovert.

DISC

DISC yang ditemukan oleh Dr. William Moulton Marston pada tahun 1928. Demensi kepribadian yang
diukur terdiri dari fungsi kepribadian Dominant (sifat dominan/kuasa), Influence (sifat mempengaruhi
orang lain), Steadiness (kestabilan), dan Compliance (sifat pemikir/kritis). Penelitian ini dilakukan untuk
menambah studi literatur mengenai jenis-jenis asesmen kepribadian serta teori-teori kepribadian dalam
bidang psikologi. Metode penelitian yang digunakan adalah berupa literature review yang bersumber
dari beberapa artikel ilmiah yang relevan. Dalam penerapannya, tes DISC ini banyak digunakan sebagai
salah satu instrumen dalam perekrutan di dunia kerja sehingga dapat diketahui karakteristik dari
masing-masing karyawan agar dapat terjalin suatu interaksi yang baik dan menjadi pertimbangan untuk
penempatan karyawan di dalam perusahaan

Anda mungkin juga menyukai