Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ANALISIS SWOT

Disusun oleh Dini Salsabilah Gasim

1. KEKUATAN (STRENGTH)

 Wicara Publik

Saya dapat mengeklaim bahwa wicara publik adalah salah satu kompetensi yang saya

miliki. Setiap fase hidup yang saya jalani, saya sangat bersyukur bisa mendapatkan

banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan wicara publik saya. Bahkan,

potensi wicara publik ini menjadi batu loncatan bagi saya untuk terterima di Sekolah

Dasar (SD) tanpa harus menempuh jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK). Di

samping itu, berkat kemahiran wicara publik ini selama bersekolah di Pesantren sejak

madrasah sanawiah hingga madrasah aliah saya sering dipercaya untuk mewakili sekolah

dalam berbagai kompetisi tingkat regional hingga nasional yang membutuhkan

kemampuan wicara publik. Demikian pula saat berkuliah beberapa kali saya

dipercayakan oleh pihak fakultas untuk mengikuti berbagai kompetisi dan program baik

tingkat regional hingga internasional karena kemampuan wicara publik yang dapat

mempersuasi banyak orang. Berdasarkan frekuensi empiris tersebut, kemampuan wicara

publik saya kian hari kian terasah, sehingga memebuat saya paham cara menarik impresi

dan atensi audiens dalam berbagai kesempatan.

 Kepemimpinan

Salah satu kelebihan saya adalah kemampuan dalam memimpin. Saat menempuh

pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kuliah, tak jarang saya

dipercayakan untuk memimpin sebuah tim dari berbagai jenis kegiatan. Oleh karena itu,

dengan kemampuan ini saya mampu untuk menciptakan visi yang meyakinkan atasan,
mengomunikasikan visi tersebut secara efektif kepada seluruh anggota tim, dan

membantu mereka untuk memahami misi yang dijalankan hingga bisa mempersuasi

untuk berkomitmen terhadap target yang ingin dicapai oleh tim.

 Kemauan Belajar

Saya paham bahwa tugas dan tanggung jawab yang saya emban akan banyak

melakukan hal yang belum pernah saya lakukan dan gaungkan sebelumnya. Oleh sebab

itu, menurut saya keingin untuk terus belajar adalah modal penting dalam menjalankan

sebuah tugas dalam berbagai skala. Dengan demikian, saya dapat menjaga relevansi kerja

yang menuntut saya untuk bisa cakap melakukan berbagai tugas.

2. KELEMAHAN (WEAKNESS)

 Menunda-nunda Pekerjaan

Salah satu kekurangan yang saya miliki adalah sering menunda-nunda pekerjaan.

Hal ini disebabkan oleh rasa malas serta kecenderungan untuk terlena dengan media

sosial. Setiap mendapatkan tugas maupun tanggung jawab, saya sering mendahulukan hal

yang bukan termasuk prioritas dibandingkan dengan sesuatu yang harus segera

dikerjakan.

 Kurang Disiplin

Apa yang hilang ketika kita melewatkan sebuah kesempatan? Pertanyaan ini yang

sering kali menghantui saya ketika terlambat menghadiri sebuah kegiatan, janji temu, dan

berbagai kesempatan lain. Hal tersebut disebabkan oleh salah satu kekurangan saya

yaitu, kurang disiplin. Berdasarkan hasil introspeksi diri yang dilakukan, saya melihat

bahwa kecenderungan untuk kurang disiplin ini diakibatkan oleh ketidakadaan motivasi
untuk mengerjakan sesuatu. Terlebih jika hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak

memiliki nilai atraksi bagi saya.

3. PELUANG (OPPORTUNITY)

 Mengikuti Duta Bahasa Nasional

Momentum Pemilihan Duta Bahasa Nasional merupakan suatu kesempatan yang

sangat berharga bagi saya. Dalam proses menuju momentum ini saya menemukan banyak

sekali indikator penilaian yang menuntun saya untuk lebih memaksimalkan kekuatan

yang saya miliki, serta terus membenahi segala kekurangan yang menjadi hambatan bagi

diri sendiri. Untuk dapat menampilkan wicara publik yang prima, saya harus

memperkaya diri dengan pengetahuan dan isu kebahasaan, serta memperluas khasanah

tentang daerah Gorontalo. Di samping itu, untuk dapat merepresentasikan Provinsi

Gorontalo dengan sebaik mungkin, saya harus memacu diri untuk lebih disiplin dalam

setiap indikator penilaian.

4. ANCAMAN (THREAT)

 Persaingan yang Ketat

Selain harus mempersiapkan diri untuk dapat memenuhi indikator penilaian Duta

Bahasa Nasional secara maksimal, saya pun harus terbiasa melatih mental untuk dapat

bersaing dengan pemuda-pemudi unggul dari seluruh Indonesia pada momentum ini.

Salah satu cara yang diajarkan oleh para senior Duta Bahasa untuk menghadapi

tantangan ini adalah menanamkan rasa percaya diri bahwa setiap dari kita unik dan

punya potensi untuk membanggakan daerah.

Anda mungkin juga menyukai