1. KEKUATAN (STRENGTH)
Wicara Publik
Saya dapat mengeklaim bahwa wicara publik adalah salah satu kompetensi yang saya
miliki. Setiap fase hidup yang saya jalani, saya sangat bersyukur bisa mendapatkan
potensi wicara publik ini menjadi batu loncatan bagi saya untuk terterima di Sekolah
Dasar (SD) tanpa harus menempuh jenjang pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK). Di
samping itu, berkat kemahiran wicara publik ini selama bersekolah di Pesantren sejak
madrasah sanawiah hingga madrasah aliah saya sering dipercaya untuk mewakili sekolah
kemampuan wicara publik. Demikian pula saat berkuliah beberapa kali saya
dipercayakan oleh pihak fakultas untuk mengikuti berbagai kompetisi dan program baik
tingkat regional hingga internasional karena kemampuan wicara publik yang dapat
publik saya kian hari kian terasah, sehingga memebuat saya paham cara menarik impresi
Kepemimpinan
Salah satu kelebihan saya adalah kemampuan dalam memimpin. Saat menempuh
pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga kuliah, tak jarang saya
dipercayakan untuk memimpin sebuah tim dari berbagai jenis kegiatan. Oleh karena itu,
dengan kemampuan ini saya mampu untuk menciptakan visi yang meyakinkan atasan,
mengomunikasikan visi tersebut secara efektif kepada seluruh anggota tim, dan
membantu mereka untuk memahami misi yang dijalankan hingga bisa mempersuasi
Kemauan Belajar
Saya paham bahwa tugas dan tanggung jawab yang saya emban akan banyak
melakukan hal yang belum pernah saya lakukan dan gaungkan sebelumnya. Oleh sebab
itu, menurut saya keingin untuk terus belajar adalah modal penting dalam menjalankan
sebuah tugas dalam berbagai skala. Dengan demikian, saya dapat menjaga relevansi kerja
2. KELEMAHAN (WEAKNESS)
Menunda-nunda Pekerjaan
Salah satu kekurangan yang saya miliki adalah sering menunda-nunda pekerjaan.
Hal ini disebabkan oleh rasa malas serta kecenderungan untuk terlena dengan media
sosial. Setiap mendapatkan tugas maupun tanggung jawab, saya sering mendahulukan hal
yang bukan termasuk prioritas dibandingkan dengan sesuatu yang harus segera
dikerjakan.
Kurang Disiplin
Apa yang hilang ketika kita melewatkan sebuah kesempatan? Pertanyaan ini yang
sering kali menghantui saya ketika terlambat menghadiri sebuah kegiatan, janji temu, dan
berbagai kesempatan lain. Hal tersebut disebabkan oleh salah satu kekurangan saya
yaitu, kurang disiplin. Berdasarkan hasil introspeksi diri yang dilakukan, saya melihat
bahwa kecenderungan untuk kurang disiplin ini diakibatkan oleh ketidakadaan motivasi
untuk mengerjakan sesuatu. Terlebih jika hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak
3. PELUANG (OPPORTUNITY)
sangat berharga bagi saya. Dalam proses menuju momentum ini saya menemukan banyak
sekali indikator penilaian yang menuntun saya untuk lebih memaksimalkan kekuatan
yang saya miliki, serta terus membenahi segala kekurangan yang menjadi hambatan bagi
diri sendiri. Untuk dapat menampilkan wicara publik yang prima, saya harus
memperkaya diri dengan pengetahuan dan isu kebahasaan, serta memperluas khasanah
Gorontalo dengan sebaik mungkin, saya harus memacu diri untuk lebih disiplin dalam
4. ANCAMAN (THREAT)
Selain harus mempersiapkan diri untuk dapat memenuhi indikator penilaian Duta
Bahasa Nasional secara maksimal, saya pun harus terbiasa melatih mental untuk dapat
bersaing dengan pemuda-pemudi unggul dari seluruh Indonesia pada momentum ini.
Salah satu cara yang diajarkan oleh para senior Duta Bahasa untuk menghadapi
tantangan ini adalah menanamkan rasa percaya diri bahwa setiap dari kita unik dan